Chapter 2 – Perintah untuk Pergi Berlibur

Judul: I Love You My Bridegroom

Disclaimer: Masashi Kishimoto

I don't own Naruto, Masashi own Naruto T_T

Fic: Fannon

Semi AU

Dont like, Dont read tebane!

Pairing: Sasusaku

Special buat Minato yang kasih review lemonnya lebih panjang xixi

Miss Typo dan Gaje, gomenasai

Fic ini mengandung unsur sex dan kekerasan hanya untuk usia 18+

Perlahan sakura tersadar dari tidurnya. Sinar sang raja siang menyilaukan matanya. Tampak sosok asing tengah terbaring disampingnya. Dia sadar ternyata orang asing tersebut tidak lain adalah suaminya. Walau terjadi dalam sekejap.

Merasa ada yang bergerak disampingnya Sasuke pun tersadar. Dia mengucek matanya yang sebenarnya tidak kabur. Dia masih tak habis pikir telah menghianati Hinata. Dia segera memakai bajunya yang dilempar sembarang tadi malam. Sebenarnya sasuke masih ingin lanjut bercinta pesona sakura luar biasa. Namun siang hari lebih tampak jelas wanita disampingnya bukan hinata melainkan hanya wanita asing yang tidur bersamanya tadi malam.

Dia meninggalkan sakura sendirian dikamar tanpa sepatah kata. Dalam benak sakura oh Kami-sama jangan biarkan aku jatuh cinta padanya. Karena dia juga punya orang lain yang ia cinta. Biarkan cinta dan hatiku hanya untuk Naruto. Walau untuk sementara waktu mungkin tubuh ini ku berikan pada Sasuke-kun ah tidak Sasuke-sama.

Diruang makan, keluarga inti berkumpul. Disana tampak Fugaku dan Mikoto, Itachi dan Istrinya (Konan) dan Sasuke. Sakura agak minder bergabung karena dia sadar hanya orang baru yang tak diharapkan Suaminya.

"Mengapa kau hanya berdiri saja Sakura-chan, Ayo bergabung disini" Ucap Nyonya Fugaku dengan ramah terhadap menantunya.

Walau uchiha adalah keluarga elite, Fugaku dan Mikoto bukan tipe orang yang sombong. Meskipun masih penuh misteri kemana hilangnya keluarga Hyuuga. Wanita cantik dan tak tau asal usulnya ini adalah menantu sahnya. Jadi mereka menyayangi Sakura sama seperti mereka menyayangi Hinata dulu. Dengan sikap lembut keluarga Uchiha membuat Sakura tak terlalu beban batin dengan sikap dingin Sasuke di siang hari.

Melewati hari-hari didalam rumah megah dan tidur bersama pria tampan tidak membuat Sakura lupa dengan kekasihnya Naruto. Dia memakai baju hadiah pernikahannya rapi dan seksi. Penampilan hari ini membuat sakura terlihat 2 kali lebih cantik. Jas dengan bahan jeans tipis dengan leher bulu warna putih, rok pendek pink sangat seirama dengan warna rambutnya. Saat dia sedang melangkah menuruni tangga dia bertemu dengan sang ibu mertua.

"Sakura-chan, mau kemana pagi sekali" Sapa Mikoto

"Aku ingin ke pasar ma, sudah lama sekali aku gak masak sesuatu" jawab sakura dengan mata melirik ke kanan.

"Hati-hati menantuku ^^ "

Sopir pribadi keluarga Uchiha membuka pintu mobil dan mempersilahkan Sakura masuk. Dalam hati sakura ini gawat, aku tidak sungguhan ingin ke pasar melainkan ingin menemui Naruto.

"Hm bapak santai aja, aku ingin naik Taksi saja"

"Kenapa Nyonya Uchiha-sama?"

"Aku mabuk mobil lamborgini" Jelas sekali bohongnya.

Namun sebagai sopir yang menghormati majikannya dia tidak memaksa sakura untuk diantarkan. Sekarang Sakura berada didalam taksi. Menuju ke sebuah daerah terpencil yang tidak jauh dari Kyoto. Di sebuah rumah kecil yang tampak tak terawat dan berdebu itulah tempat tujuan Sakura pagi ini. Dibukanya pintu rumah itu dengan kunci yang ada dibalik kalung berbentuk salip miliknya. Tampak jelas di bagian ruangan depan duduk seorang pria berambut pirang yang menatapnya penuh haru.

"Sa sakura-chan" Teriak Naruto haru sambil mengejar sakura dan memeluknya.

Sakura tak mengeluarkan sepatah katapun, dia membalas pelukan Naruto dengan erat. Walau baru dalam hitungan 2 minggu tak bertemu tampak jelas mereka sangat saling merindukan. Naruto dengan sigap menciumin bibir seksi kekasihnya. Dalam waktu singkat lidah laki-laki ini sudah menginvasi mulut dan lidah sakura. Dia menekan kepala sakura dengan kuat agar ciuman menjadi lebih dalam dan tak terlepaskan. Berciuman dengan orang yang ia cintai sesungguhnya rasanya begitu indah. Walau dalam hati sakura ada yang ganjal entah kenapa dia menyelipkan Sasuke dalam benaknya.

"Aku sangat merindukan mu Sakura-chan" Naruto melepaskan ciumannya dan kembali memeluk Sakura.

"Aku juga Naruto, tapi kau tau kan"

"Sssst, jangan kau ungkapkan ini adalah rencana kita sayang aku takkan marah jika tubuhmu telah kau berikan pada laki-laki selain aku" Jelas Naruto penuh ketegaran.

"Apakah Hinata baik-baik saja? Kau tidak memperkosanya kan Naruto?"

"Apa-apaan kamu kenal aku kan, walau seorang perampok sadis aku sangat menghormati wanita. Lagi pula keluarganya sudah melaksanakan apa yang kita perintahkan di telepon"

Malam sebelum hari Pernikahan Sasuke dan Hinata...

Sebuah telepon dari orang misterius , dah Hyuuga Hiasi menjawabnya.

"Halo, dengan siapa?"

"Halo, Tuan Hyuuga.. Apakah anakmu hinata ada bersamamu" Jawab seseorang yang tak dikenal

"Tidak, dia sedang pergi bersama Tunangannya"

"Kau salah, Aku lah yang menelpon anakmu dan mengaku sebagai Uchiha Sasuke"

"Maksud kamu apa?" Hiasi mulai cemas.

"Kami telah menculik anakmu, dan kami minta tebusan"

"Kenapa kau tega melakukannya, besok adalah hari pernikahan Hinata" Hiasi meninggikan suaranya

"Aku tak peduli"

"Baik, kau minta tebusan berapa?"

"Aku tidak meminta uang, pernikahan anakmu bisa di tunda di lain waktu namun kali ini aku memintaku seluruh keluarga Hyuuga pergi berlibur ke luar negeri tanpa sepengetahuan keluarga Uchiha"

"Apa-apaan ini, apakah kamu seorang teroris, sungguh tebusan yang aneh uang saja" Hiasi protes.

"Beli tikenya dan berangkat pada dini hari besok, jam 7 pagi kau seeluarga akan sampai di beijing jangan lupa foto semua anggota keluargamu dan kirim fotonya ke email ini yasashishinobi jika tidak anakmu tidak akan selamat" Si penelepon memberikan telepon kepada hinata.

"Ayah, tolong akuuuuuu" Teriak hinata dalam telpon, lalu si penculik merampas telpin itu lagi.

"Aku akan terus membiarkan dia berbicara sepatah atau beberapa patah kata sebagai bukti dia baik-baik saja, sampai jumpa tuan"

"Tunggu ka.." telepon telah diputuskan.

Walau calon penerus Keluarga Hyuuga adalah Neji keponakannya, tetap saja Hinata adalah anak yang sangat ia sayangi. Demi keselamatan anaknya Hiasi berangkat ke Beijing pada dini hari dengan pesawat ekspres. Tepat jam 7 pagi dia mengirimi foto di beijing email kepada sipenculik. Dan si penculik membalas foto Hinata yang sedang dikurung didalam ruangan sebagai bukti anak mereka baik-baik saja. Tampak Nyoya Hyuuga terus menangis khawatir dengan putri sulungnya.

Itu adalah rencana sepasang perampok unggulan Naruto dan Sakura. Hal ini disebabkan Naruto tengah menjadi buronan terbesar di jepang. Jadi ia membutuhkan banyak uang untuk mengubah wajahnya dengan operasi plastik. Setahun mengurung diri dalam rasa takut adalah keadaan terburuk baginya. Bahkan dengan meminta tebusan berupa itu hanya akan membuat polisi menemukan keberadaannya. Jalan satu-satunya kekasihnya Sakura harus berpura-pura sebagai orang malang dan menyedot harta keluarga Uchiha dengan menjadi pengantin dadakan.

Dihati sakura ada sedikit rasa berdosa melakukannya karena Tn dan Ny Uchiha sangat baik padanya, namun mau diapakan lagi ini sudah menjadi pilihannya sejak awal. Dalam keheningan tiba-tiba Naruto menatap sakura dengan mata nakal. Menyadarinya wanita itu langsung berdiri dan mengandeng tas.

"Tunggu, kau mau kemana Sakura-chan?"

"Aku mau balik ke rumah Sasuke" jawabnya.

"Ayolah Sakura-chan satu kali bercinta saja aku mohon"

"Maaf Naruto, dosa ku telah terlalu banyak. Untuk sementara waktu statusku adalah istri orang jadi aku mohon jangan lakukan itu dulu. Aku takut di kutuk oleh Kami-sama" jelas sakura sambil menundukan kepalanya.

"Hah, seorang perampok dan pembunuh seperti mu juga bisa takut pada Tuhan, Sugoi Sakura-chan"

Tak memperdulikan perkataan Sakura, Naruto tetap menarik tangan kekasihnya dengan paksa dan membawanya ke kamar.

"Ja jangan Naruto" Teriak sakura sambil memberontak namun apa daya, walau dia pembunuh terlatih memiliki tenaga yang lebih dari pada wanita umumnya. Lawannya adalah Naruto yang juga pembunuh terlatih, tenaganya sudah tentu lebih besar dari pria pada umumnya. Tak ada guna memberontak Naruto telah berada diatas Tubuhnya.

"Sakura-chan aku penasaran bagaimana permainan ranjangmu setelah bercinta pada pemuda manja itu" Naruto sambil melocoti baju sakura, sehingga wanita itu bertelanjang dada.

Sakura hanya diam tak mampu memberontak lagi, atau dia akan merasakan sakit oleh kejantanan Naruto. Dengan cepta pria itu memasukan Niple wanitanya kedalam mulut, kerinduan yang begitu dalam terhadap dada mini kekasihnya. Di mengecup, menjilat, menyedot dan mengigit lembut bagian sensitif itu secara bergantian. Dia melakukan dengan cepat, setelah berhasil melepaskan rok sakura dia memasukan kejajantannya ke lorong hangat sakura. Dan mulai menghujamkannya dengan penuh nafsu.

"Ahhh ahhh Naruto aaaahhh emhhhh hhhhh hmmm" bagai tombol yang dipencet sang wanita mendesah, tak ada perlawanan lagi kali ini. Dengan keadaan Naruto diatasnya dia sambil melakukan ciuman panas. Selain bagian bawah beradu dengan hebat, mulut mereka juga berciuman dengan cepat dan ganas. Sakura sesekali mengigit bibir dan lidah Naruto namun mengusahakan tidak menyakiti kekasihnya

"Hmm Sakura-chan, kehebatanmu semakin naik level" Bisik Naruto sambil mengigiti telinga Sakura.

Dua pembunuh sekaligus perampok kelas kakap ini sangat cocok diatas ranjang, suara mereka bercinta terdengan sangat jelas. Membuat Hinata yang dikurung di ruangan gudang mengesek-gesekan kewanitaannya ke dinding karena tidak tahan mendengar desahan mereka.

Sudah dua jam pasangan ini belum selesai juga bercinta, Naruto masih semangat menghujamkan kejantanannya dengan penuh semangat. Peluh yang bercucuran menandakan mereka mulai lelah tak ia pedulikan dia terus mengenjot kasar ke tubuh sakura.

"Ahhhhhh na narutoooo hmmm ahahhh cu cukup sayyangg aggrrh ahhh hmmm ahhh,,,, " Sakura mulai kalah dia sepertinya kelelahan dan tangannya memegangi pinggul Naruto berusaha melepaskan benda hangat yang menancap di daerah sensitifnya tersebut.

Namun apa daya Naruto belum juga puas. Dan terus menghujam, justru teriakan sakura membuatnya semakin klimaks. Sakura bahkan telah mengalami klimaks berkali-kali namun Naruto tak pernah berhenti dari klimaksnya. Sakura menyerah dan berusaha membalas agar kekasihnya merasa lelah. Sakura bangkit dari posisi baringnya menjadi duduk diatas pangkuan dihadapan pasangannya dengan posisi masih saling menancap. Sakura mengejot tubuhnya kearah kejantanan naruto sambil mengigit bibir naruto tanpa ampun.

"Ohh awww sakura-chaaan aww ittai sa saku raa raaa" Permainan kasar sakura membuat Naruto menyerah dan melepaskan penisnya dari tancapan tersebut. Mereka terlihat kelelahan dan kembali berbaring di atas kasur smal size yang sudah bergoyang sejak 2 jam lebih.

Sakura meletakan tangannya di dada Naruto dan membuat pola-pola dengan jari jemarinya. Sebaliknya Naruto mengusap bibir sakura dengan telunjuknya. Mereka saling menatap dan terlelap kelelahan.

~Bersambung