Chapter 3 – Aku Merindukan Sentuhanmu
Judul: I Love You My Bridegroom
Disclaimer: Masashi Kishimoto
I don't own Naruto, Masashi own Naruto T_T
Fic: Fannon
Semi AU
Dont like, Dont read tebane!
Pairing: Sasusaku
Just for 18+
No Flame onegai T_T
"Oh tidak, jam berapa ini" Sakura cepat-cepat memasang pakaiannya.
"Jam 10 pagi, jangan terlalu terburu-buru Sakura-chan" Ucap Naruto masih terbaring.
"Aku tadi janjinya pergi kepasar, kalo ketahuan bohong kepercayaan mereka akan menghilang untuku, Naruto baka!"
"Kamu ini habis kujinakan masih aja kasar, dasar Sakura-chan"
"Apa, kau jinakan? Lebih tepatnya kau telah memperkosaku!" Sakura protes.
"Hehehe awalnya memang aku yang memperkosamu, tapi kau juga menikmatinya dan di akhir malah kamu yang menyiksaku. Kita itu udah kotor udah sering melakukan ini, jadi jangan sok bersih dattebayo!"
"Terserah, tapi tolong jangan lakukan ini lagi! Bukan aku tak mencintaimu lagi. Walaupun ini hanya sebuah rencana status ku istri Sah Sasuke. Aku tak mau bercinta dengan dua pria sekalipun kamu kekasihku"
"Ya terserah kau saja Sakura-chan" Naruto berdiri dan mengenakan kembali pakaiannya.
"Gunakan ini sebaik-baiknya sampai aku kembali Mr. Buronan S" Sakura pergi meninggalkan seikat uang untuk Naruto.
Naruto menjenguk Hinata yang dikurung di Gudang yang sudah di bersihkan Sakura sebelumnya. Prinsip seorang penculik ini tawanan harus tetap sehat agar tebusan terlaksana.
"Hinata kau baik-baik saja?"
"Cih, gak sudi aku lihat kamu makhluk bedebah" Hinata sambil melihat Naruto seperti Sampah dengan wajah merah.
"Aku sudah terbiasa dengan tatapan seperti itu, hey apakah kau mendengarkan kami bercinta lihatlah wajahmu merah hahaha" Naruto membully hinata.
"Hah Cuma mendengar, aku juga sudah pernah melakukannya biasa saja" Hinata membela diri.
"Ouh jadi walau dari keluarga terhormat kamu tetap manusia biasa yang punya hasrat dan dosa"
Hinata mengabaikan lawan bicaranya, dihatinya orang yang ada dihadapannya adalah orang yang paling ia benci di dunia ini. Karena perbuatannya dia jadi batal menikah dengan kekasihnya. Sungguh curang.
"Hey Hinata, berhentilah mengabaikanku.. Hmm atau kau juga ingin melakukannya dengan haa?" Naruto meletakan dagu hinata diantara telunjuk dan jempol tangannya.
"Cih, aku tidak sudi" Hinata meludah ke wajah Naruto.
Naruto mengangkat tangannya dan hinata memejamkan matanya. Dalam benaknya dia mungkin akan dapat tamparan atau pukulan yang menyakitkan dari tangan besar itu.
"Dengar ya walau aku seorang perampok aku paling anti menyakiti wanita, walau kau meludahiku aku takkan kasar padamu Hinata. Kalau aku menyakiti wanita biasanya langsung kubunuh saja hahahaha" Naruto tertawa sambil meninggalkan gadis yang sedang ketakutan tersebut.
Sakura pulang dengan taxi membawa makanan mentah siap untuk dimasak. Dia tetap menyempatkan diri singgah dipasar agar tak ketahuan bohongnya. Dengan sigap ia sudah ada didapur. Dan mulai memutar pisau dapurnya dengan lihai dan cepat mencincang bawang dan wortel layaknya seorang chef internasional. Ini berbeda dari kepribadiannya yang sebenarnya. Karena biasanya pisau yang setajam ini ia gunakan untuk mengorok leher atau dipasang ke tawanan. Hebatnya dia gak pernah ketangkap karena dia selalu berganti-ganti penampilan. Mulai dari wanita berambut pirang, bermata ungu dan masih banyak banyak lagi jenis penyamaran yang ia lakukan. Tidak seperti Naruto yang ceroboh tak pernah menyamar dan selalu menampakan wujud aslinya sehingga sekarang menjadi buronan polisi.
Diam-diam mikoto mengintip Sakura. Dia kagum melihat kelihaian menantunya dalam memotong bawang dan bahan-bahan daging. Dalam benaknya anak ini bahkan lebih hebat daripada hinata yang menghilang.
Makan siang siap dihidangkan. Perampok handal ini ternyata pintar masak.
Ittadakimasu...
"Sakura masakanmu enak juga, kalau gini setiap hari kau saja yang memasak iyakan Sasuke?" Mikoto memuji masakan Sakura di ruang makan.
Sasuke hanya diam dan melanjutkan makannya. Dalam benaknya ia juga memuji masakan Sakura tapi dia tak mau mengungkapkannya. Wanita pink ini hanya mengurut dadanya melihat sikap dingin Sasuke.
Sampai dikamar sakura memmutuskan untuk mandi membersihkan dirinya. Entah mengapa dia mulai membenci dirinya sendiri. Walau Naruto kekasihnya baru kali ini ia merasa sangat kotor dengan kejadian 3 jam yang lalu. Dia bahkan merasa tak enak memandang wajah Sasuke. Nalurinya sebagai istri mulai terasa. Dia merasa sangat bersalah.
Selesai ia mandi dalam keadaam masih mengenakan handuk dan air masih menetes di rambutnya Sasuke masuk ke kamar. Tak banyak tanya mengapa istrinya mandi disiang hari dia langsung menghampiri sakura dan memisibiskan sebuah kalimat "Masakan mu enak kau hebat di dapur dan dikasur". Sambil menjilati telinga sakura .
"Sasuke jangan" sakura menapik tangan Sasuke yang hendak melepaskan handuk yang menempel di badannya.
Malamnya entah kenapa sepasang Suami-Istri untuk pertama kalinya tidak bercinta sebelum tidur. Tanpa sepatah kata Sasuke mematikan lampu dan tertidur. Sakura lega, dia masih tak berniat untuk melakukannya karena mengenang kejadian pagi tadi.
Setelah 2 minggu..
Hubungan Sakura dan Sasuke semakin merenggang. Tidak hanya siang hari, malam juga demikian. Entah kenapa ada perasaan sedih di hati sakura dengan kerenggangan ini. Naruto tak henti-hentinya mengirimi sakura e-mail. Meminta sakura datang namun wanita itu malah tak berminat sama sekali untuk menemui kekasihnya.
"Sasuke, ada apa denganmu?"
"Yang kau tanyakan itu apa Sakura, bicara yang jelas"
"Kau menjauh, kenapa?"
"Kau sudah menolakku untuk bercinta pada siang itu, sejak saat itu aku tak tertarik padamu"
Sakura merebahkan tubuhnya dan menyembunyikannya dibalik selimut. Entah mengapa dia merindukan sentuhan Sasuke.
"Kau kalau mau melakukannya, coba goda aku agar aku tertarik lagi padamu" bisik Sasuke.
Seketika Sakura bangkit dari tidurnya dan memeluk erat tubuh Sasuke.
"Aku tak tau perasaan apa ini, tapi Sasuke-kun kurasa aku Mencintaimu" ungkapnya sambil menangis.
Sasuke mengelus punggung sakura seoalh menerima ungakapan Istrinya. Didalam hati kecilnya ada kebahagiaan mendengar perkataan itu. Sudah lama ia tak mendengarkan seseorang mengungkapkan cinta padanya. Apakah ini mimpi sepertinya hatinya terpanggil dengan ucapan Sakura. Sasuke mengecup dengan lembut bibir istrinya sambil tersenyum. Malam ini mereka tak bercinta. Hanya berciuman hingga terlelap. Tapi sakura sangat bahagia hubungannya dengan Sasuke membaik lagi.
~Bersambung...
Jangan lupa review yang positif agar lebih baik lagi di chapter selanjutnya ;)
I Love You Reader..
TTD: Red Kushina
