Chapter 5 – The Last Kiss
Judul: I Love You My Bridegroom
Disclaimer: Masashi Kishimoto
I don't own Naruto, Masashi own Naruto T_T
Fic: Fannon
Semi AU
Dont like, Dont read tebane!
Pairing: Sasusaku
Just for 18+
No Flame onegai T_T
Musim gugur telah berlalu, namun bumi selalu merindukan guguran daun. Butir-butir salju mulai menutupi permukaan tanah sehingga semuanya tampak putih. Udara sejuk merasuk ke tulang dan sendi, terasa kaku bila digerakan. Hati yang bersedih sebaiknya jangan mencoba untuk menangis karena bisa saja suhu akan membekukan air mata. Air Conditioner pendingin pensiun. Saatnya unggun ambil alih di pembakaran dan menyala untuk menjaga segala sesuatu di sekitarnya agar tidak membeku. Hewan-hewan khusus mulai berhibernasi bersembunyi mencari kehangatan.
Wanita berambut pink tersebut masih akrab dengan bantal nya, dia tak sadar musim telah berganti. Benar-benar tak sadarkan diri.
Jam 9 pagi, Sasuke terbangun dia tertegun melihat wanita disampingnya belum terbangun. Hal yang tidak biasa, karena Sakura selalu bangun lebih dahulu. Tapi kali ini tidak. Penasaran dengan tangan gemetar karena kedinginan Sasuke membangunkan istrinya.
"Sakura... Sakura... bangun Sayang!" Sasuke menepuk bahu sakura dengan pelan.
Namun tak ada respon, dia mulai bingung apa yang terjadi pada istrinya. Seketika tubuhnya memanas karena rasa khawatir. Tak pernah dia mengkhawatirkan sakura sebelumnya. Wanita itu benar-benar tidak sadar. Didekatkan telunjuknya ke hidung sakura, ada udara yang sangat lemah mengalir. Sontak ia mengendong tubuh Sakura dan melarikannya ke rumah sakit.
Dengan pintu bertuliskan UGD adalah tempat wanita itu dirawat. Dokter keluar dengan menggenggam stetoskop di lehernya. Dengan wajah murung Sasuke menghampiri dokter tersebut.
"Istri saya sakit apa?" tanya nya dengan cemas.
"Maaf, apakah istri Tuan menderita penyakit Maag?"
"Ya, benar jadi maag nya kumat dok?"
"Bukan hanya itu, lambungnya telah terkikis. Kenapa anda membiarkan dia tidak makan teratur dia sangat lemah. Ditambah bayi yang ada didalam kandungannya terus menarik nutrisi si Ibu".
"Jadi tindakan selanjutnya apa?" Sasuke tambah cemas.
"Untuk saat ini mengoperasi dan mengeluarkan asam lambung tak memungkinkan karena dia sangat lemah, dia harus di infus sampai dia sadar. Lebih lambat dari ini Tuan mengantarkannya ke rumah sakit bisa saja nyawa istri tuan tak tertolong. Bahkan sekarang sudah bisa dikatakan hampir terlambat".
Sasuke tertunduk, ia menyesali perbuatannya yang telah menerima ajakan hinata. Mungkin saja sakura makan hati selama ia tak ada di rumah. Dan dia adalah penyebab utama mengapa istrinya jatuh sakit seperti saat ini.
"Nada handphone berbunyi..." Klik Sasuke menerima telpon dari ibunya.
"Halo"
"Sasuke, sakura sakit apa, apakah dia sudah sadar?" Tanya mikoto penuh kecemasan.
"Belum, dia masih pingsan"
"Sasuke sebaiknya kau lindungi istrimu yang sekarang bukan mantan pacarmu, Sakura sudah 2 hari tak mau makan sejak kau pergi dengan hinata. Bukan bermaksud menyalahkanmu, tapi bukalah mata mu sedikit saja dia adalah istri yang baik utamkanlah dia" Nasihat mikoto.
"Ya, Maafkan aku" Klik sasuke mematikan handphone.
Dirumah...
"Sayang aku mau menjenguk Sakura" Konan sambil mengecup bibir Itachi. Sejenak mereka mencair bersama kehangatan dan sama sekali tak merasakan udara dingin disekitarnya.
"Hati-hati, diluar agak licin Konan" Itachi memberikan kunci mobil.
Konan menghilang bersama mobil yang dikendarainya di balik kabut bersalju.
"Aaaaaaaaaaaaa tolong aku.." Teriakan seorang wanita di dapur.
Terdengar suara keras seperti suara kembang api. Itachi segera mendekati sumber suara teriakan tersebut yang tidak lain adalah suara ibunya. Terlambat, sebuah peluru dari senjata api telah menembus dada kiri ibunya. Lantai bersimbah darah Mikoto sudah tak bernyawa. Belum sempat bangkit suara ledakan yang kedua terdengar lagi. Kepala itachi adalah sasaran kali ini. Belum sempat melihat wajah pelaku yang berjas hitam berlari keluar dari pintu belakang jiwa nya tlah terpisah dari raganya. Jauh sebelum itu Fugaku sudah tewas di ruang tamu dengan peluru bersarang di kepala dan dada kiri.
Tak jelas siapa pelaku pembunuhan tersebut. Pelaku sangat dendam dengan keluarga uchiha. Karena suatu keadaan Konan, Sasuke dan Sakura tak terekrut dalam peristiwa berdarah ini. Bisa dikatakan sakit yang dialami Sakura telah menyelamatkan nyawa mereka bertiga.
Konan menelpon Itachi untuk memberi tau bahwa Sakura sudah sadar. ~Tidak ada jawaban, berulang kali masih tak ada jawaban. Perasaan gelisah menyelimuti hati wanita berambut biru ini.
"Sasuke, Aku pulang duluan. Sakura, odajini (cepat sembuh ya)"
"Makasih Konan Nee-san" jawab suami istri itu serentak.
Perasaan sesak semakin menyelimuti hatinya. Mengapa tiba-tiba saja dia merasa hampa. Padahal dia ingin pulang membawa berita bahagia. Karena dia tak hanya menjenguk sakura tetapi juga memeriksa sesuatu. Konan sedang hamil 3 minggu tak sabar ia mengabarkan ini pada Itachi dan Ibu mertuanya.
Tiba-tiba, sssssssssssssttttttttttt bunyi gesekan antara ban mobilnya dan jalan bersalju. Seekor kucing hitam berbulu lebat melintas di hadapannya. Menambah perasaan mencekam dibenaknya. Dalam hatinya berteriak, Oh Kami-sama ada apa ini. Mengapa perasaanku tidak enak. Teriaknya dalam hati.
Kunci rumah diputar kaki telah melangkah masuk, ada udara tak sedap sedikit amis. Dalam benaknya apakah ibu yang membeli makanan mentah. Tak sengaja ia melirik Ayah mertuanya dengan mata terbuka bersimbah darah. Dengan kaku kakinya melangkah mendekat demi memastikan apa yang baru saja ia lihat. Setelah sadar yang dilihatnya adalah hal yang nyata Konan dengan seketika tanpa bersuara terjatuh dan hilang kesadaran.
Perlahan ia membuka mata, konan tertegun dia masih di rumah sakit tempat sakura dirawat. Apakah baru saja ia jatuh pingsan lalu bermimpi buruk? Konan adalah wanita berfisik kuat seumur hidup dia tak pernah sakit apalagi jatuh pingsan. Selain itu dia juga seorang pekerja keras jadi wajar Itachi memilihnya. Namun untuk pertama kalinya ia pingsan mungkin bawaan sang jabang bayi. Perlahan ia membuka mulut mungilnya untuk berbicara.
Dokter menghampirinya dengan maksud mencoba menenangkan.
"Nyonya sebaiknya anda istirahat saja dulu, jangan dipaksakan" nasihat si dokter.
"Hm iya, tapi suami saya mana dok?"
Si dokter diam saja tidak menjawab, bingung dengan sikap dokter konan bangkit dari tempat tidurnya segera mencari tahu apa yang sebenarnya yang sedang terjadi. Dokter berusaha menahan wanita tersebut namun konan membantah.
"Lepaskan aku, aku bukan wanita lemah yang diam saja di tempat tidur aku harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi!"
"Baiklah saya akan menceritakannya, tapi anda diam saja disini nyonya"
"Tidak, aku sudah terlanjur bangkit dan penasaran. Biarkan aku keluar"
Konan menghempaskan tangan dokter wanita berambut pirang tersebut. Dan pergi keluar kamar tempat ia dirawat selama pingsan. Di ruang administrasi ia bertemu hinata. Satu-satunya wajah yang ia kenal segera disapanya.
"Hinata, kamu sakit juga? Apakah kamu tau sesuatu telah terjadi pada ayah mertuaku?" Konan masih ragu apa yang dilihatnya mimpi atau nyata.
"Konan nee-san yang sabar dan kuat, ia telah tiada" Hinata memeluk konan sambil menangis.
"Apa, siapa yang melakukannya, apa yang sebenarnya terjadi, sebentar aku ingin menelpon itachi"
"Tak usah nee-san tak ada gunanya, orang mati tak bisa menerima telepon" Jawab hinata dengan wajah murung.
"Maksud kamu apa" Konan terperangah tak percaya apa yang dia dengar.
"Fugaku-sama, mikoto okaa-sama dan Itachi-san telah di bunuh dan tersangkanya masih diselidiki"
Setelah mendengar penjelasan hinata, berita di TV rumah sakit menginfokan kejadian di rumah keluarga uchiha. Terlihat disana 3 mayat yang disensor dikeluarkan dari rumah tempat ia tinggal dikelilingi police line.
Konan tak mampu berkata apapun lagi. Hanya terduduk dilantai rumah sakit sambil memegang dadanya sendiri. Berusaha mengurangi rasa sakit. Ia bahkan tak sempat memberitahukan kabar bahagia mengenai kandungannya. Tak percaya pagi tadi adalah ciuman terakhir yang ia rasakan. Itachi sosok laki-laki yang ia cintai telah meninggalkan ia untuk selamanya.
Disisi lain Sasuke tampak sibuk menuntut polisi dan menyewa detektive untuk mencari tau siapa pelaku biadap yang telah membunuh keluarga yang ia cintai. Dan meminta pada dokter untuk merahasiakan kejadian ini dari Sakura agar istrinya tidak bertambah sakit. Tampak wajah merah penuh dendam dan sakit hati diwajah laki-laki ini. Tangannya sudah gemetar ingin segera membunuh si pelaku dengan segera.
Bersambung~
Oh tidak T_T
Lagi-lagi keluarga Uchiha Musnah, minna...
Menurut kalian siapa pelaku sadis tersebut?
Bahkan Author saja tidak tau siapa pelakunya huhuhuhu
Nantikan kelanjutannya ya
