Master Piece Chapter 2

Hari sudah menjelang sore, bel pulang sekolah'pun sudah berdering, dan para murid sudah pulang menuju rumah mereka masing-masing, namun masih ada beberapa murid yang masih berada disekolah, karena mengikuti kegiatan klub atau semacamnya.

Dan saat ini tokoh utama kita yaitu Naruto, sudah berada dikoridor sekolah bersama Grayfia, dan mereka sudah menenteng tas mereka masing-masing.

"Oh ya Naruto-kun, hari ini aku masih ada kegiatan klub, jadi kamu dan Nee-san pulang duluan saja ya."

Ucap Grayfia sambil berjalan menuju dari Naruto, untuk menuju ruang klubnya.

"Ha'i Grayfia, aku akan menyusulnya."

Ucap Naruto sambil berjalan kedalam lorong sekolahan lebih dalam lagi.

'Si nenek lampir itu kemana sih? Keluar dari kelas langsung pergi entah ke-'

"Aku menyukai mu dari dulu Rossweisse-san! Kumohon! Berpacaranlah dengan ku!"

Ucap seseorang pemuda agak sedikit berteriak didalam lorong koridor yang buntu, ia sedang berbicara dengan Rossweisse yang terlihat risih oleh pemuda tersebut.

'Wow... Bahkan sang pangeran sekolah pun, menyukai nenek lampir itu...'

Batin Naruto sambil tersenyum geli, sambil bersender diantara tembok masuk kelorong buntu tersebut.

"Go-gomenasai Va-vali-san, tapi aku ti-tidak bisa... menerimamu..."

Ucap Rossweisse dengan nada gugup.

"Kenapa Rossweisse-san?! Apa kekeurangan ku?! Aku kaya! Aku bisa membuat mu hidup makmur jika hidup denganku! Dan juga aku tampan! Banyak gadis yang selalu menembak'ku menjadi pacar mereka, tapi aku tolak! Karena aku begitu menyukaimu Rossweisse-san! Kumohon! Berpacaranlah denganku!"

Ucap Vali lagi-lagi dengan suara lantang, Naruto yang mendengar perkataan sang pangeran sekolah itu pun, terkekeh dibuatnya.

'Cukup sombong juga kau pangeran sekolah, memamerkan kekayaanmu dan juga ketampananmu, tapi percuma saja karena aku sangat mengenal Ross, lebih baik dari siapapun, tidak mungkin kau bisa mendapatkan hatinya dengan mudah.'

"Se-sekali lagi ma-maafkan aku Va-vali-san, a-aku tidak bisa menerimamu..."

"Apakah ada alasan yang jelas kenapa kau menolak'ku beberapa kali seperti ini?!"

Ucap Vali sambi sedikit memojokan Rossweisse ketembok.

'Oi, oi, Vali jangan kau terlalu memojokan dia atau aku yang bertindak.'

Ucap Naruto masih didalam hati.

"Se-sebenarnya... A-aku sudah me-menyukai orang lain... Ma-mangkanya, aku tidak bisa menerimamu menjadi pacarmu, Vali-san."

Vali maupun Naruto terkejut mendengar Rossweisse barusan.

'Aku baru tahu si Nenek lampir, sedang menyukai seseorang orang, tapi siapa?'

"Siapa dia Rossweisse-san?! Jangan-jangan dia-"

"Ha-HACUUHH!"

Tiba-tiba Naruto bersin begitu keras, dan alhasil mengalihkan pandangan Rossweisse dan Vali, kearah asal suara tersebut.

'Si-sial... Kenapa pakai bersin segala sih! Mau tidak mau, aku harus menampakan diriku.'

Naruto langsung keluar dari tempat persembunyianya, dan masuk kedalam lorong tersebut.

"Ah! Ross! Aku sudah mencari mu kemana, Ayo kita pulang! Ah! Ternyata ada Vali disini! Apa kabar!"

Ucap Naruto sambil memegang bahu Vali, namun dengan segera Vali menepisnya.

"Jangan sentuh aku Naruto! Gara-gara kau, aku tidak bisa berpacaran dengan Rossweisse-san!"

Ucap Vali dengan marahnya, dan perkataan Vali barusan membuat Naruto terbingung-bingung.

"Are? Memang apa salahku?"

"Jangan pura-pura tidak tahu kau! Dasar rubah licik!"

Setelah mengucapkan hal tersebut, Vali langsung pergi dari hadapan Naruto dan juga Rossweisse.

"Dia kenapa sih?"

Ucap Naruto sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya, yang tidak gatal.

"A-arigatou Naru-kun..."

Ucap Rossweisse malu-malu.

"Ah bukan apa-apa Ross, karena aku kesini juga untuk menjemputmu pulang, karena Grayfia akan pulang telat karena kegiatan klub, jadi kita pulang berdua saja. Dan ayo kita pulang."

Ajak Naruto.

"Ha-ha'i Naru-kun..."

Dan mereka'pun berjalan pulang, menuju rumah mereka.

Tapi kali ini ada yang aneh, biasanya Rossweisse akan mengandeng tangan Naruto saat pulang atau pergi sekolah, namun saat ini ia terlihat malu-malu untuk mengandeng tangan Naruto.

Namun dengan Naruto, ia tidak terlalu menghiraukan hal tersebut, karena dipikiranya sedang berkecamuk.

'Siapa yang disukai Ross, ya? Akh! Aku jadi penasaran!'

.

.

Master Piece.

.

.

Saat ini Naruto sedang berada didepan kamar Rossweisse.

Pemuda pirang itu hanya ingin menanyakan makan malam apa yang ingin dimakan oleh Rossweisse, karena Yasaka selaku ibu mereka tidak ada dirumah karena suatu urusan, jadi Naruto berniat ingin memasakan sesuatu untuk 2 kembar tersebut, namun hanya ada Rossweisse dirumah bersamanya, karena Grayfia belum pulang.

"Ross, kau ingin makan apa?"

"Apa Naru-kun, aku tidak mendengar mu?"

"Kalau begitu aku masuk kedalam kamarmu ya."

Naruto dengan segera memegang kenop pintu kamar Rossweisse, dan saat ia membuka pintu kamar Rossweisse tersebut, Naruto melihat surga dunia untuk pertama kalinya secara nyata.

Yang dilihat Naruto sekarang adalah Rossweisse yang hanya berpakaian dalam saja, dan terlihat ia sudah membuka Bra'nya, dan menampakan kedua puting, merah mudah yang terlihat indah.

Tak tahan akan melihat pemandangan tersebut, Naruto Tiba-tiba terjelembab kebelakang, alias pingsan dengan hidung mengeluarkan darah.

"Kyaa! Naruto apa kamu tidak apa-apa?!"

Ucap Rossweisse panik sambil menghampiri Naruto yang tiba-tiba pingsan.

.

Skip Time Now!!!

.

Tak berapa lama kemudian Naruto telah tersadar dari pingsannya.

Begitu dia membuka matanya yang pertama kali dilihatnya adalah wajah Rossweisse yang khawatir dan cemas.

"Naru-kun, kamu sudah tidak apa-apa?"

Tanya Rossweisse kepada Naruto yang kepalanya meniduri pahanya.

"A-ah! Ross, a-aku sudah tidak apa-apa, aw!"

Rintih Naruto saat mencoba bangun tapi kembali ditahan oleh Rossweisse.

"Jangan bergerak dulu nanti kompresnya jatuh."

Ucap Rossweisse sambil membetulkan kompres yang diatas dahi Naruto.

"Maafkan aku Ross... Tadi aku tidak sengaja melihat di-dirimu yang..."

Ucap Naruto dengan nada yang mengecil diakhir.

Mendengar perkataan Naruto barusan, entah kenapa membuat Rossweisse tersenyum kecil dengan rona merah yang menghiasi pipi putihnya.

"Tak apa kok Naru-kun, aku yang salah, aku yang menyuruh mu masuk saat aku sedang berganti baju."

Ucap Rossweisse sambil mengusap-usap rambut jabrik Naruto, yang ada dipahanya.

Mendengar perkataan Rossweisse barusan, membuat Naruto tersenyum.

"Ngomong-ngomong aku ingin bertanya sesuatu, boleh tidak?"

"Mau tanyakan apa Naru-kun? Boleh saja kok."

"Sebenarnya tadi aku sedikit menguping pembicaraanmu dengan Vali, katanya kau sedang menyukai seseorang? Kalau boleh tahu siapa dia?"

Tanya Naruto dengan penasaran.

"Ja-jadi kamu mendengar pembicaraan kami ya..."

Ucap Rossweisse sedikit lesuh.

"Ah! Kalau kau tidak mau menceritakan'nya, aku tidak bisa memaksamu, karena itu privasimu."

"Tak apa kok jika Naru-kun ingin mengetahuinya, tapi aku buat sedikit permainan tebak-tebakan, siapa orang yang aku sukai. Bagaimana?"

Tawar Rossweisse.

"Baiklah Aku ikuti permainanmu."

Jawab Naruto setuju, mendengar jawaban Naruto Rossweisse tersenyum senang.

"Pertama! Dia adalah Laki-laki!"

Mendengar petunjuk pertama Rossweisse, Naruto bersweatdrop ria.

"Tidak usah kau ucapkan itu, aku sudah tahu!"

Ucap Naruto dengan nada sweatdrop.

"Baiklah, kedua! Kita saling bertatap setiap hari!"

"Hmmm... Bertatap setiap hari ya... Apa itu teman sekelas kita?"

"Dan klu yang terakhir dia berambut jabrik!"

Mendengar perkataan Rossweisse barusan, Naruto terkaget-kaget.

"Ka-kau... Me-menyukai..."

Ucap Naruto dengan nada tidak percaya.

"Um!"

Rossweisse mengangguk dengan senangnya.

"Kau menyukai Kiba!"

Ucap Naruto dengan hebohnya.

"Eh?"

Rossweisse hanya bisa cengo mendengar perkataan Naruto.

"Bu-bukan dia! M-moh! Naru-kun Dasar tidak pekaan!"

Ucap Rossweisse sambil cemberut, mengembungkan sebelah pipinya.

"Baiklah... Aku boleh minta klu yang terakhir?"

"Baiklah... Klu yang terakhir adalah, dulu aku suka memanggil dia dengan sebutan Kitsune-kun."

Ucap Rossweisse diakhiri dengan senyuman manis diwajahnya.

"Eh?"

Naruto hanya tercengang dan kaget, mendengar perkataan Rossweisse barusan.

"Tapi kita sudah punya nama marga yang sama..."

"A-artinya... Kau..."

Saking kagetnya Naruto sampai duduk dari posisi tiduranya.

"O-oleh karena itu... Mulai hari ini..."

Cup!

Tiba-tiba Rossweisse mencium Naruto begitu ganas, Naruto yang awalnya terkejut karena Rossweisse tiba-tiba menciumnya seperti ini, mulai menikmati ciumannya bersama Rossweisse.

Rossweisse menggerakkan lidahnya untuk melilit lidah Naruto di mulutnya.

"Ummhhhhh!"

"Uumghhhh!"

Naruto maupun Rossweisse mulai mendesah merasakan nikmatnya ciuman antara mereka berdua.

Lalu tangan Rossweisse mulai bergerak melingkar di leher pemuda bersurai pirang itu.

"Ahhh~"

Desahan keluar dari mulut Rossweisse bersamaan Naruto menjauhkan wajahnya untuk mengakhiri ciumannya.

Lidah milik Rossweisse masih sedikit keluar dari mulutnya dan terlihat cairan air liur bening yang terhubung dengan lidah Naruto.

"Izinkan diriku belajar untuk mencintaimu... Kitsune-kun..."

Cup!

Tiba-tiba Rossweisse mencium Naruto lagi, namun kali ini Naruto yang terlihat lebih ganas.

.

Skip time Now!!!

.

Saat ini Rossweisse sudah menindih Naruto diatas ranjang, ia tengah menjilati wajah Naruto, seakan wajah Naruto adalah cokelat, yang enak Dimakan.

Naruto dapat merasakan nafas dari wanita yang tengah menindih dan menjilati wajahnya, Nafas Rossweisse seakan mengelitiki wajah Naruto.

"Eeeenngh!"

Rossweisse mengerang karena suatu benda yang menyentuh selangkangannya.

Tangan Rossweisse yang sedari diam, mulai menelusuri tubuh Naruto, Rossweisse menelusuri tubuh bagian bawah Naruto dan tangan Rossweisse berhenti tepat diselangkangan Naruto, kemudian Rossweisse mengelus tonjolan yang menojol dibalik celana Naruto.

"Ssshhh~ Ross~"

Desis Naruto keenakan karena perlakuan Rossweisse yang mengelus selangkangannya.

"Ahh! kejantananmu sepertinya sudah membesar ya, Naru-kun~"

Ucap Rossweisse sambil terus mengelus Kejantanan Naruto.

Rossweisse lalu membuka pakaian Naruto, wajahnya merona melihat tubuh atletis milik Naruto, jemari lentiknya menyentuh tubuh Naruto yang sudah terbentuk sedemikian rupa.

Kemudian Kedua tangan Rossweisse bergerak ke bawah, tepat di atas gundukan milik Naruto.

Dia pun membuka resleting celana milik pemuda itu, di dalam sana dia mengambil sebuah benda yang sudah mengeras serta membuatnya takjub.

Kedua tangannya tak muat untuk menggenggam benda panjang dan berurat itu.

Ia tersenyum lebar, lidahnya membasahi bibir seksinya.

"Naru-kun, ayo kita mulai secepatnya~"

Dengan rasa gugup, Naruto mengangguk kecil mengiyakan permintaan Rossweisse.

Rossweisse tersenyum senang, melihat respon Naruto.

"Naru-kun permisi sebentar, aku mau membuka baju ku dulu~"

Ucap Rossweisse sambil berdiri dan melepas pakaianya satu persatu, dan Rossweisse membuang pakaiannya kesembarangan, dan terlihatlah tubuh sexy milik Rossweisse tanpa sehelai benang pun, dengan kedua payudaranya yang memiliki putih susu yang terlihat menggiurkan untuk diemut, vagina putih bersih milik Rossweisse yang tidak ditumbuhi rambut.

Mata Naruto seakan berputar saat melihat tubuh seorang wanita telanjang untuk pertama kalinya.

.

Skip Time Now!!!

.

Saat ini Naruto sedang duduk dipinggir kasur, dengan keadaan sudah telanjang bulat.

Sedangkan Rossweisse tengah berjongkok dibawah Naruto sambil mengulum penis Naruto.

"Aaah Ross! Aakkhh! lebih cepat!"

desah Naruto dengan cukup keras.

Rossweisse sesekali menambahkan air liurnya sebagai pelumas untuk memperlancar kocokannya.

"Ahhh! Ross! Aakkhh!"

desah Naruto.

Mendengar Naruto mendesah keenakan, Rossweisse segera mempercepat kocokannya.

Tiba-tiba Rossweisse berhenti mengocok penis Naruto, dengan menggunakan tangannya dan menggantinya dengan mengulum penis Naruto.

"Ahhh! Ahhh! Kulum terus, Ross! Ugghh!"

desah Naruto saat bibir seksi Rossweisse mengulum penisnya semakin ganas.

Rossweisse mempercepat kulumannya agar dapat memberikan Naruto kenikmatan.

Air liur Rossweisse mulai menetes ke lantai.

Rossweisse mengulum penis Naruto hingga ke pangkalnya.

Terkadang dia mengeluarkan penis Naruto dari mulutnya dan menjilatinya dengan lidahnya.

Sepuluh menit kemudian, Rossweisse merasakan penis Naruto akan berejakulasi.

Rossweisse'pun segera mengulum penis Naruto dengan sangat cepat.

"Ahhh! Ahhh! Ross! aku keluarrrhh!"

desah Naruto saat merasakan kuluman super cepat yang diberikan oleh Rossweisse.

Tak berapa lama kemudian, penis Naruto menyemburkan seluruh cairan spermanya di dalam mulut Rossweisse.

"Uugghh! Ross!!! Keluar!!! Aarrggg!!!"

CROOT! CROOT! CROT!

Sperma Naruto akhirnya keluar, dengan jumlah yang tidak sedikit, hingga menyemburkanya tidak hanya didalam mulut Rossweisse, bahkan wajah dan payudara Rossweisse sudah dipenuhi oleh sperma Naruto, dan badan Naruto lemas seketika.

"Ah! Gomen! Ross! A-aku tidak sengaja me-membasahi wajahmu!"

Seperti tidak menghiraukan ucapan Naruto, Rossweisse malah mencolek sperma Naruto yang ada diwajahnya, lalu memasukanya kedalam mulutnya.

"Hmm~ tidak apa Naru-kun, Slurp~ Sperma rasanya manis kok."

Ucap Rossweisse setelah menelan seluruh sperma Naruto yang disemburkan diwajah dan dadanya kedalam mulutnya.

"Gleek!"

Rossweisse menelan semua cairan sperma Naruto hanya dengan sekali tenggak, Rossweisse melepas kuluman penis Naruto dan mulai menjilati sisa sisa sperma yang melumuri penis Naruto.

Kemudian Rossweisse berhenti menjilati penis Naruto, tiba-tiba Rossweisse naik keatas kasur Naruto dan menindih Naruto.

"Ini belum selesai Naru-kun, Masih ada ronde selanjutnya."

ucap Rossweisse dengan Nada sensualnya.

Sementara Naruto yang tidak dapat lagi menahan nafsunya, kemudian membalik posisinya, sekarang Naruto berada diatas Rossweisse, dan Rossweisse berada dibawah tindihan Naruto.

Tangan kanan Naruto menuju kedada Rossweisse yang besar dan mulai meremas-remasnya.

Kemudian Naruto mulai menghisap kedua payudara Rossweisse secara bergantian, seperti bayi menyusui.

Naruto juga tidak lupa untuk menggigit kedua puting susu Rossweisse, bahkan memberikan banyak kissmark di sana.

"Akkkh~! Naru-kuuunnh~! Aahhh! Ahh!"

Rossweisse pun mendesah keenakan akibat perlakuan dari Naruto.

Kemudian Naruto menghentikan aksinya, tangan kirinya menuju keselangkangan Rossweisse, Naruto memasukkan 2 jarinya kevagina Rossweisse.

"Apakah ini enak, Ross?"

Ucap Naruto sambil memaju mundurkan jari tangannya, didalam vagina Rossweisse.

"Aaahhh ya Naru-kun! oohh! kumohon lebih cepat! aahh!"

Mendengar perkataan Rossweisse, Naruto semakin mempercepat sodokan tangannya.

Tiba-tiba jari tanganya serasa dicengkeram kuat oleh vagina Rossweisse.

"Aaahhh~! Naru-khhun ~! ini enak sekali, aaahhh~! aaakkhh~! lebihhh~! cepahht~! Naruhh-khun~!"

Desahan Rossweisse semakin keras seirama dengan sodokan jari tangan Naruto.

Tak lama kemudian Rossweisse mengerang hebat, dan tubuh Rossweisse mulai beguncang

"Aaakkhh~! Naru-kuhhhn~! ahhk-aku~! keluaaarrh! Kyaaahhh~!"

Croot!!! Croot!!! Croot!!!

Tampaknya Rossweisse sudah mencapai klimaksnya, Naruto mengeluarkan jari tangannya dari vagina Rossweisse, Naruto menjilati cairan Rossweisse yang berada dijari tangannya.

Kemudian Naruto membuka paha Rossweisse dan memposisikan penis Naruto kevagina Rossweisse.

"Kau siap Ross? jika sakit katakan padaku ya."

Ucap Naruto sambil mengecup bibir seksi Rossweisse.

Rossweisse'pun menggangguk mengiyakan ucapan Naruto

Kemudian Naruto menggesekjan kepala Penisnya kevagina Rossweisse yang sudah basah

"Eengggh Naru-kun~"

Rossweisse mengerang keenakan.

Dengan perlahan kepala penis Naruto memasuki vagina Rossweisse, Naruto merasakan kepala penisnya dijepit dan diremas sangat kuat.

"Aahhhh! vaginamu sangat sempit Ross! Aahhh!"

desah Naruto saat merasakan pijatan dinding vagina Rossweisse.

Beberapa inchi Naruto memasukkan penisnya ke vagina Rossweisse, Naruto merasakan sebuah penghalang yang menghalanginya

Inilah selaput darah Rossweisse, kemudian Naruto menghentak pinggulnya, dan dengan hentakan tersebut, robeklah selaput darah Rossweisse, seketika darah keluar dari vagina Rossweisse.

"Kyaaahhh!!! Aakhh! Naru-khun! sakit... Sakit sekali... Hiks... Naru-kun... Hiks... "

Naruto yang melihat Wajah kesakitan Rossweisse, Naruto melumat pelan bibir Rossweisse, untuk mengurangi rasa sakitnya.

Setelah beberapa menit Naruto melepaskan ciuamannya dan menatap Rossweisse.

"Apa rasa sakitnya sudah mereda Ross?"

Rossweisse pun tersenyum kearah Naruto dan mengelus pipi Naruto.

"Tidak apa-apa Naru-kun, kamu boleh bergerak sekarang Naru-kun."

ucap Rossweisse sambil memberikan senyum termanisnya.

Kemudian Naruto menggerakkan pinggulnya dengan perlahan, namun kelama-lamaan gerakan pinggul Naruto menjadi cepat

"Aaahhh! Naru-kun! Aaahhh! Aahhh! Aaahhh"

desah Rossweisse dengan keras.

Gerakan pinggul Naruto semakin cepat, dada besar Rossweisse juga ikut bergoyang, Naruto meremas dada Rossweisse dan ia hisap secara bergantian.

"Ahhhh! Ahh! Ahhh! Narutoohhh-khhhunnn!"

desah Rossweisse yang terdengar begitu seksi di telinga Naruto.

"Terus sebut namaku, Ross! Aaah! Aahhh!"

Ucap Naruto sambil memaju mundurkan pinggulnya dengan cepat.

Ia semakin bersemangat merasakan tusuk'kan penisnya di dalam vagina Rossweisse yang begitu rapat.

Setelah itu, Naruto segera meremas sebelah payudara milik Rossweisse, sambil sesekali memainkan ujungnya, dan sebelahnya lagi dihisap cukup kuat oleh Naruto.

"Akkkhhh~! Narutooohhh~! Khuunnnhhh~!"

Naruto sesekali mengigit dan menyedot payudara milik Rossweisse, seperti berharap ada sesuatu yang akan keluar dari puting Rossweisse.

"Aahhh! Kamu Aahhh~! Ouh~! Ssstt~! terlalu cepaathh~! Aahh~! Aahhh! Naru-kun!"

"Uuggh! Tidak! Aahh! ini belum cepat! Kau mau yang cepat ya? Aahh! Ahh! Akan ku kabulkan, Ross!"

Ucap Naruto sambil menyeringai.

Dengan senang hati Naruto mempercepat gerakan penisnya didalam vagina Rossweisse.

Kombinasi kecepatan pinggul dan kerasnya milik Naruto membuat Rossweisse mendesah tidak karuan.

"Ooohh! Oh! Sshhh! Naru-kun! ka-kamuuh! terlaluuuhh! ahhh! ahhhh!"

Rossweisse merancau tidak jelas.

Fikiran Rossweisse kini sudah kosong.

Kenikmatan yang diberikan Naruto membuatnnya seperti ini.

Tulang punggung Rossweisse menekuk, dan cairan orgasmenya menyembur berkali-kali.

Naruto pun merasa hal yang sama, Miliknya serasa dijepit dengan kuat oleh Rossweisse.

Itu membuatnya semakin bersemangat lagi mengejar kenikmatan yang sama dengan yang dirasakan Rossweisse.

"Aahhh! Ahhh! Naru-kun Ahhhh! hisap payudara ku lagi! Aahhh!"

Naruto yang mendengar perintah itu langsung menghisap dan mengulum puting susu Rossweisse.

"Ahh! emhhh! terushh! Naru-kun! Aahh!"

Erangan Rossweisse membuat Naruto bersemangat.

Dengan perlahan Rossweisse mulai memompa naik turun pinggulnya.

"Ahnn! Aahh! Ross! Aahhh! vaginamu benar benar sempit ahhh!"

Kini Naruto semakin gencar menghisap puting Rossweisse.

"Yaaahh! disituh Naru-khhunn! Hisapph lagihh! Aahhh!"

Rossweisse mengerang nikmat ketika Naruto memilin puting susu miliknya.

Merasa goyangan Rossweisse terlalu lamban, kini Naruto mencoba untuk memompa pinggulnya.

"Hiyahh! Ahhh! lebihh! chepath! Naru-kun! Aaahhh! Aahhh! Aahh!"

Ekspresi Rossweisse kini seperti orang yang menikmati sex, lidahnya menjulur keluar serta air liur nya yang menetes dari mulutnya.

20 menit pun telah berlalu dan kini mereka berdua hampir sampai pada puncaknya.

"Ross aku hampir keluar! Aahh! Aahh!"

Naruto semakin mempercepat gerakan pinggulnya, tak lupa dirinya menghisap dua gunung besar milik Rossweisse.

"Ahhh! Ohhh~! Yahh~! Terushh~! Terushh~! Naruuhh-khhuun~!"

Desah Rossweisse sambil menekan kepala Naruto untuk melakukan lebih.

Diangkatnya kedua kaki jenjang itu membuat tubuh Rossweisse lebih tinggi darinya, Rossweisse yang di perlakukan hal seperti itu langsung mengalungkan kakinya dan lengannya, dirinya tahu bahwa Naruto akan keluar saat ini.

"Oohh! Luarhh~! Biasahh~! Penishh~! Muuhh~! sungguhhh~! Nikhhmath! Akuhh! Aahh! Aahh!"

Rancau Rossweisse dengan lidah menjulur keluar bahkan air liurnya mengalir hingga ke dagunya.

"Ross! Shhh~ A-Akuhh~ Sudah tidak tahanhh~ lagihh!"

desis Naruto mempercepat gerakannya.

"Yahh~ Yahhh~ Ayohh~ Kitahhh~ Lakukan bersamahh! Aahhh! Aahh! Naru-kun! Ahh!"

Balas Rossweisse menarik kepala Naruto lalu mencium bibir Naruto dengan liar.

"Ummmhhhh!"

Crooot!!! Crooot!!! Crooot!!!

Tak lama setelahnya mereka mengerang bersama dalam ciuman mereka karena telah mencapai klimaks mereka, karena vagina Rossweisse tidak kuat menampung sperma, akhirnya sperma Naruto'pun jatuh cukup banyak karena banyaknya sperma yang di keluarkan.

"Puuahhh! Hah... Hah..."

karena kebutuhan Oksigen mereka'pun melepaskan ciuman mereka, terlihat benang saliva menjembatani, setelahnya Naruto'pun menurun Rossweisse tak lupa memberikan ciuman akhir dari permainan mereka.

"Naru-kun aku mencintaimu..."

Ucap Rossweisse dengan rona merah dipipinya

"Aku juga mencintai mu, Ross..."

Ucao Naruto dengan senyum tulus.

Tanpa mereka sadari jika mereka telah diawasi oleh sang putri bungsu Grayfia, dari awal permainan mereka, dari balik pintu kamar.

"Ti-tidak mungkin... Naruto-kun... Dan Nee-san..."

Ucap Grayfia sambil memegang dada kirinya yang nyeri entah kenapa, dan ia sedikit mengeluarkan air dari kedua mata cantiknya.

To Be Continue...