Master Piece Chapter 3
Siang hari yang begitu terik, menyinari kota Konoha.
Walaupun hari ini sangat panas, terdapat salah satu sekolah disana, sedang melakukan aktifitas olahraga, yang digurui oleh seorang pria berambut hitam berponi, yang bernama Might Guy.
Semua murid sedang melakukan olahraga Tenis, karena untuk penilaian pelajaran.
Termasuk tokoh utama kita yaitu Naruto, sedang berolahraga Tenis, dan ia berpasangan dengan Rossweisse.
Kenapa bisa Naruto berpasangan Tenis, bersama Rossweisse? Padahal masih banyak teman, termasuk Rivalnya yaitu Sasuke, yang masih bisa Naruto ajak main Tenis.
Karena Naruto tahu, bahwa Rossweisse tidak akan main Tenis, karena ia pemalu, malu untuk meminta teman sekelasnya sendiri, untuk menjadi pasangan mainya.
Jadi mau tidak mau Naruto, mengajak Rossweisse menjadi pasangan mainnya.
Walaupun ia sudah diajak oleh Lee, untuk menjadi pasangan mainnya, namun Naruto menolaknya hanya untuk Rossweisse, menjadi pasangan mainnya.
Ya walaupun Rossweisse tidak begitu handal bermain Tenis, tapi dengan sabar, Naruto mengajari saudari tiri yang sekarang, menjadi kekasihnya itu bermain Tenis.
Kedua orang bermarga sama itu, berhasil menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya yang sedang bermain Tenis juga, karena menunjukan keakraban mereka berdua dan juga keromantisan mereka berdua, walaupun sedang bermain Tenis.
Namun ada seorang yang memandang mereka, dengan pandangan yang sulit untuk diartikan, yaitu sang bungsu keluarga Kyuubi Grayfia.
Saat ini ia sedang duduk di salah satu kursi taman, yang berada dipinggir lapangan sekolah.
Ia hari tidak ikut bermain Tenis, seperti kakak kembarnya maupun teman sekelasnya yang lain, karena ia katanya sedang tidak enak badan.
Padahal sangat ingin bermain Tenis, karena Tenis adalah salah satu olahraga yang ia sukai, selain Voli.
Sebenarnya ia masih memikirkan kejadian kemarin.
Kejadian dimana kakaknya bercinta dengan Naruto...
Sebenarnya Grayfia, sudah tahu hal ini akan terjadi, tapi ia tidak menyangka ini hal ini benar-benar terjadi.
Ia tahu kakaknya yaitu Rossweisse, menaruh hati kepada Naruto, sedari kecil, dan Naruto pun juga begitu, pemuda pirang itu juga menyukai kakaknya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Grayfia juga menyukai Naruto.
Dimana sang pemuda pirang itu, sudah mencuri hatinya, saat mereka duduk dibangku sekolah kelas 1 SMP.
Pada saat itu semua murid pada liburan musim panas dan habis ujian, namun Grayfia terkena remedial disemua mata pelajaran, kecuali 1 mata pelajaran yaitu olahraga.
Bisa dibilang, Grayfia dulu orangnya cukup bodoh pada saat itu, ia tidak suka belajar, ia saat itu lebih suka berolahraga, mangkanya ia mempunyai tubuh yang ramping dan juga terlatih, namun tidak dengan otaknya.
Namun pada saat itu, Naruto yang mendapat nilai yang bagus semua, dan seharusnya ia mendapat liburan musim panasnya, ia malah menghabiskan liburan musim panasnya, membantu Grayfia untuk belajar.
Dan disaat itulah juga Grayfia, mulai giat belajar, untuk mendapat pujian dari Naruto lagi, dan saat itulah Grayfia, menyukai Naruto untuk pertama kalinya.
Tapi karena sifatnya, ia jadi sedikit tidak jujur oleh perasaanya sendiri kepada Naruto.
Saat ia tengah merenung, Guy tiba-tiba bersuara.
"Anak-anak! Mohon berbaris!"
Saat mendengar perkataan Guy, semua murid langsung berbaris dengan rapih.
"Ehem!"
Guy berdehem memecah keheningan.
"Hari ini cukup sampai disini! Dan Besok masih ada pelajaran saya, ada satu mata olahraga lagi, yang kalian belum ada nilainya yaitu Voli, Jadi untuk penilaian, maka saya akan mengadakan pertandingan voli antar tim besok!"
Ucap Guy dengan suara menggelegar.
"Apa?!"
Spontan semua murid berteriak, kecuali Grayfia.
"Besok itu terlalu mendadak, Sensei!"
Teriak Sakura sambil meletakkan tangannya di dada.
"Sakura benar. Kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang jadi, saya sarankan kita laksanakan lusa atau minggu depan! Sensei!"
Ucap Sasuke membenarkan.
"Sasuke-kun..."
Sakura menatapnya dengan pandangan penuh harap.
"Tidak bisa!"
Tiba-tiba Lee bersuara.
"Kita disini harus menunjukkan kemampuan kita selama ini! Tunjukkan semangat kalian pada pertandingan besok, jangan mau menyerah dengan mudah hanya karena dilaksanakan mendadak!"
Lee mulai berprovokasi.
Guy mengusap air matanya mendengar pidato dari murid kesayangannya tersebut.
"Bagus, Lee! Kau akan mendapatkan nilai tambah nanti!"
Ucap Guy mengacungkan jempolnya.
"Nah baiklah, kita tentukan timnya. Karena disini lebih banyak murid perempuan daripada murid laki-laki, maka saya tentukan setiap tim berisi dua perempuan dan satu orang laki-laki. Saya tentukan sekarang!"
Ucap Guy mengetuk-ngetukkan ujung spidol pada papan tulis.
Entah kebetulan atau bagimana.
Hanya tim Naruto sendiri, yang berkelompok dua orang laki-laki termasuk dirinya, dan satu orang perempuan.
Naruto melebarkan matanya tidak percaya karena harus setim dengan rivalnya, Sasuke dan Sakura.
Mereka bertiga memang bersahabat sejak lama, namun Namun Sasuke dan Naruto, sering bersaing dalam segala hal.
Mungkin susah untuk menemukan kekompakan dalam mereka bertiga.
Lebih kaget lagi karena dia harus melawan tim Sirzech yang beranggotakan dirinya, Serafall, dan orang yang paling dia tidak ingin lawa, yaitu Grayfia!
Jelas mereka bertiga adalah anggota klub voli, pasti tim Naruto kalah melawan tim Sirzech.
"Ke-kenapa bisa begini?!"
Tanya Naruto melirik diam-diam kearah Grayfia, yang tiba-tiba menyunggingkan senyum misterius.
'Aku harus memanfaatkan momen ini! Untuk mendapat Naruto-kun!'
Batin Grayfia misterius, sepertinya ia mempunyai rencana agar mendapatkan Naruto.
.
.
Master Piece
.
.
Mengingat kejadian tadi siang, membuat tubuh Naruto melemas.
Mengingat bahwa gadis sekalem Grayfia, merupakan orang yang mengerikan bila berurusan dengan olahraga.
Apalagi service dan smash Grayfia yang berkecepatan hingga 100 km/jam itu!
"Pokoknya tidak menembak kearah Grayfia, merupakan pilihan terbaik!"
Ucap Naruto sambil meraih handphone-nya, yang dia taruh diatas wastafel yang berjarak dekat dengan bathub.
Naruto melebarkan mata, ketika handphone-nya tiba-tiba bergetar sebelum Naruto, mampu meraihnya.
"Dari Teme?"
Gumam Naruto.
"Moshi-moshi?"
Naruto memulai percakapan.
'Dobe, maaf mengganggumu, aku hanya menyampaikan sesuatu yang penting perkara besok.'
Ucap Sasuke langsung to the point.
"Apa, Teme?"
Ucap Naruto sambil mengangkat sebelah alisnya.
'Aku rasa kita bertiga tidak perlu latihan. Aku tidak bermaksud sombong atau menyanjungmu tapi, kita berdua sudah memiliki kemampuan voli yang nyaris sempurna. Namun, kuingatkan bahwa Sakura lemah dalam voli jadi-'
"Aku tahu Teme... Tidak usah dijelaskan."
Sela Naruto sebelum Sasuke menyela perkataannya.
'Benar, aku putuskan dia berada di garis belakang. Toh tubuhnya juga lumayan tinggi. Aku akan serahkan dia untuk blocking. Ehem... Lagipula aku khawatir dia terluka.'
Sasuke menghela nafas panjang diseberang.
Dia berdehem sebelum mengucapkan yang jarang diucapkan, oleh seorang Uchiha sepertinya.
"Baiklah Teme, aku mengerti. Ia juga pacarmu."
'Oh ya! aku mau menyampaikan sesuatu...'
Ucap Sasuke sebelum Naruto, menyela perkataannya untuk yang kedua kalinya.
'Grayfia memiliki kemampuan smash dan service yang mengerikan. Aku tidak bisa menebak kecepatannya dengan akurat tapi, sepertinya kecepatan smashnya paling tinggi mencapai 100 km/jam. Oke, begitu saja. Jaa.'
Ucap Sasuke mengakhiri telepon secara sepihak.
"Teme? Teme! Astaga!"
Naruto menggaruk kepalanya frustasi.
Sasuke benar-benar menyebalkan kalau menelponnya.
Ingin sekali dirinya menelponnya balik, namun sayangnya pulsanya nyaris habis.
"Sudahlah, dengarkan rencananya sajalah, toh dia ahli strategi terhebat setelah Shikamaru."
Ucap Naruto pasrah.
Naruto tidak menyadari bahwa Grayfia, tengah berdiri didepan pintu kamar mandi sambil sedikit berwajah sedih.
'Maafkan Aku Naruto-kun...'
.
.
Master Piece.
.
.
Keesokan harinya!
PRRIIITTT!!!
Terdengar suara peluit tanda berakhirnya pertandingan voli antara tim Shido, dan Tohka, Origami, melawan tim Kizuna, Aine, Yurishia.
"Pertandingan dimenangkan oleh tim Kizuna!"
Ucap Guy semangat.
"Yeah!"
Aine dan Yurishia bersorak senang, Sedangkan Kizuna hanya tersenyum puas.
"Akh! Ini gara-gara Origami! Yang tidak bisa menyervis dengan benar!"
Ucap Tohka kesal.
"Eh? Tentu saja karena kamu, yang lamban merespon bola yang datang!"
Ucap Origami kesal tidak mau kalah.
"Shido... Tohka menuduhku!"
Ucap Origami memelas kepada Shido, sambil merangkul tangan kiri Shido.
(Disini Tobiichi Origami nya, yang pemalu.)
"Sudah-sudah, jangan bertengkar, nanti aku teraktir kalian makan roti yakisoba, oke!"
Mendengar perkataan Shido barusan, membuat Tohka dan Origami berbinar, dan langsung saja Tohka merangkul tangan kanan Shido, dan beranjak pergi dari lapangan, menuju kantin.
"Baiklah! sekarang giliran tim Naruto, melawan tim Sirzech!"
Ucap Guy sambil menulis nilai dipapan jalan, yang ia pegang. .
"Yosh! Aku siap!"
Naruto merenggangkan ototnya.
"Jangan lengah, Naruto!"
Ucap Sirzech menunjukkan seringainya bermaksud meremehkan.
"Kau melupakan ini, hah?! Sirzech!"
Naruto menaikkan lengan bajunya, menunjukkan lengannya yang keras penuh otot.
"Jangan sombong kau!"
"Loh, Rossweisse pingsan!"
Salah seorang siswa, dibangku penonton menyeletuk.
Naruto yang mendengarkannya hanya menggaruk pipinya malu.
"Baiklah, ayo kita mulai pertandingannya!"
Guy memberi aba-aba.
Naruto, Sasuke, dan Sakura mengenakan ikat kepala berwarna merah, sedang tim Sirzech, Serafall, dan Grayfia menggunakan ikat kepala berwarna biru.
Ditengah mereka terdapat Sai, yang sedang memegang koin yang akan dilemparkan.
"Kepala. Tim biru menang!"
Ucap Sai memberikan bola kepada Sirzech.
"Nah ini dia!"
Sirzech memulai dengan service atasnya.
Setelah bola melayang, Sasuke langsung memukulnya baik dengan cepat.
Lalu giliran Serafall yang memukul, Naruto membalikkan bola.
"Wah, tim merah dan biru kekuatannya seimbang, ya!"
Komentar seorang murid.
"Benar. Tak kusangka Sakura juga, mampu mengimbangi kekuatan Sasuke dan Naruto."
"Sirzech juga. Dia benar-benar lincah. Aku tak yakin kalau tim merah akan mengalahkan tim biru. Serafall cukup mengagetkan juga, ah jangan lupa! Grayfia masih belum mengeluarkan kekuatannya!"
Naruto mengusap keringatnya.
Sudah 25 kali mereka bertukar pukulan, tetapi masih belum ada tim, yang sudah mencetak gol.
Naruto melebarkan matanya begitu bola melambung kearahnya.
'Akan kuselesaikan dengan ini!'
Teriak Naruto mengerahkan seluruh tenaganya.
"SMASH!"
Teriaknya begitu bola itu dipukul kuat kearah lawan.
"Dobe, pukulanmu terlalu lemah!"
Teriak Sasuke panik.
Naruto melebarkan matanya kaget.
Dia tidak sengaja melambungkan bola diatas Sang Ratu Voli yaitu Grayfia, yang sudah menyeringai!
"Gomen, Naruto-kun!"
Ucap Grayfia pelan, sambil melompat.
BUAGGGHHH!!!
Suara pukulan Grayfia, terdengar sangat keras menuju kearah Naruto, dengan kecepatan yang tidak bisa Naruto hindari.
BUGH!
Sasuke dan Sakura melebarkan mata mereka, saat melihat Naruto perlahan ambruk dengan bola voli, yang menempel pada wajahnya.
"Naruto pingsan!"
Sakura menutup mulutnya tidak percaya.
"Astaga, ada yang mau mengantar Naruto beristirahat di UKS?"
Tanya Guy mengurut dahinya kesal.
Grayfia mengangkat tangan.
"Grayfia, kamu seorang perempuan kamu tidak..."
Grayfia langsung menggendong Naruto, bak putri dan pangeran tanpa mengatakan apa-apa.
"Karena saya membuat Naruto-kun terluka, maka saya memiliki tanggung jawab menemaninya di UKS!"
Ucap Grayfia mantap.
Lalu mengambil tasnya dan tas Naruto dari tangan Gaara.
"G-grayfia! Kau benar-benar hebat! Akan kutambah nilaimu nanti!"
Ucap Guy semangat.
.
Skip Time Now!!!
.
BRAK!!!
Grayfia menendang pintu UKS pelan, lalu mendorongnya dengan kakinya dan menghela nafas.
Grayfia mendekat kepada salah satu ranjang dan membaringkan Naruto disitu.
Dia mengusap keringatnya.
"A-apa aku keterlaluan?"
Batin Grayfia saat melihat kondisi Naruto.
"Kemana Shizune-sensei? Apakah dia tidak berjaga disini?"
Ucap Grayfia sambil menolehkan kepala kekanan dan kekiri.
Lalu Grayfia ingat pesan Shizune kemarin.
'Grayfia-chan, esok hari aku harus absen sekolah. Aku serahkan kunci ini kepadamu, karena cuma kamu orang yang saya percaya. Nah, sepulang sekolah, jangan lupa menguncinya.'
Grayfia menepuk keningnya.
Dia lupa mengunci UKS kemarin.
Lagipula apa yang menarik dari UKS sehingga para murid ingin sekali mendatanginya?
Melakukan 'itu'?
Para murid lebih memilih melakukan 'itu' dibelakang sekolah, aula, ataupun love hotel di sepanjang jalan.
"Baiklah, rencanaku berjalan dengan sukses kalau begitu!"
Manik silver Grayfia, bersinar menunjukkan semangat.
Grayfia pun merogoh isi tasnya dan mengambil kunci UKS, yang dititipkan Shizune padanya.
Lalu dia mengunci UKS dan menutup semua korden yang ada disana.
Grayfia membalikkan tubuhnya dan menyeringai menatap Naruto, yang terbaring lemas disana.
Grayfia pun berdiri disamping ranjang Naruto, lalu memegang wajahnya.
"Maafkan aku Naruto-kun... Tapi aku tidak mau kalah, dari Nee-san."
Ucap Grayfia sambil menurunkan Celana olahraga Naruto, dan juga celana dalamnya, membuat Penis Naruto, keluar dari sangkarnya.
Wajah Grayfia pun memerah saat mendapati apa yang ada dibawah pusarnya Naruto.
Ukuran besar dengan panjang yang mencapai 2 kepalan tangannya, walaupun sekarang kondisinya sedang lemas, karena Naruto pingsan.
"Be-besar..."
Ucap Grayfia terkejut akan ukuran penis Naruto.
Perlahan Grayfia mengocok penis Naruto dengan kedua tangannya.
"Uggh..."
Lenguh Naruto (masih pingsan) saat penisnya dikocok oleh Grayfia.
Grayfia memberanikan diri mulai menjilati kepala penis Naruto, lalu memasukkan penis Naruto kedalam mulutnya.
Grayfia memutar lidahnya pada kepala penis Naruto, kemudian Grayfia memaju-mundurkan kepalanya sambil menyedot penis Naruto dengan lembut.
"Sshhh... Uuhh..."
Desahan Naruto menjadi penyemangat bagi Grayfia, semakin mempercepat kuluman dan sedotan pada penis Naruto.
Karena tidak mau membuat Naruto bangun total terlebih dahulu, Grayfia melepas kulumanya pada penis Naruto.
Lalu Grayfia menaiki tubuh Naruto, dan saat ini ia sudah duduk diatas tubuh Naruto, yang terbaring pingsan.
Grayfia menghela nafas, bahkan disaat seperti ini pun Naruto masih belum sadar juga.
Grayfia mulai membuka seragam olahraga sekolahnya, melepaskan bra didadanya, dan terpampanglah oppai berukuran G-cup, dengan puting merah muda yang terlihat menggiurkan, Grayfia mengangkat roknya, dan menurunkan celana dalamnya, dan terpampanglah vagina merah muda yang sudah basah, kemudian Grayfia menduduki Naruto dan memposisikan penis Naruto, kelubang vaginanya.
"Mungkin ini agak sakit, tapi aku akan menahannya."
Bleessh!
Perlahan penis Naruto'pun masuk ke dalam Vagina Grayfia, Naruto yang masih pingsan, melenguh begitu penisnya baru masuk sebagian.
Naruto sudah merasakan kenikmatan bagaimana otot Vagina Grayfia memijat penisnya, sementara Grayfia menggigit bibir bawahnya untuk meredam sakitnya.
Setelah sampai di selaput darah Grayfia, Grayfia menghentakkan pinggulnya membuat Penis Naruto masuk sepenuhnya.
"Muuungggghhhh!!!"
Grayfia menutup mulutnya dengan kedua tanganya, untuk menahan teriakan rasa sakit akibat selaput darahnya robek, dan juga darah segar keluar dari vagina Grayfia.
Setelah beberapa menit terdiam, Grayfia'pun mengerakkan pinggulnya membuat Naruto melenguh.
Plak! Plak! Plak! Plak!
"Ahhh~! ahhh~! ahhh~! yeahhh~! Naruto-kun~! Aahhh! Aahhh!"
Grayfia mulai mendesah, saat penis Naruto, keluar masuk vagina'nya.
"Ugghhh..."
Naruto melenguh lagi merasakan kejantanan'nya, serasa diremas-remas oleh sesuatu yang lembek dan juga basah.
Dan Naruto mulai membuka matanya, dan yang ia pertama kali ia lihat adalah langit-langit UKS.
"Akh..."
Dan pandangan'nya teralih kearah selangkangan'nya, karena merasakan sesuatu yang basah disana.
Naruto terkejut, karena yang ia lihat adalah Grayfia yang sudah telanjang, yang tengah menaik turun pinggulnya, karena penis Naruto tengah memasuki lubang vaginanya.
"G-grayfia?!"
Ucap Naruto dengan nada tidak percaya.
Grayfia terkesiap mendengar suara bariton dari Naruto.
"Aaahh! Aahh! K-kamu aahh! sudah bangun Aahh! Aahhh! Naruto-kun?"
Tanya Grayfia sambil terus mempenestrasikan penis Naruto.
"A-apa yang aakkhh! Aahhh! Kau lakukan Aahhh! Grayfia jang- aahhh!"
Naruto mulai mendesah, karena Grayfia bergerak lebih cepat, dari yang tadi.
"Ara! Aahhh! Aahhh! Memang kenapa? Aakh! Aahh! Kamu tidak suka Aaahh! Dibeginikan Naruto-kun? Aahhh! Aaahhh!"
Desah Grayfia sambil menambah kecepatan, gerakan naik turun, pinggulnya.
"Aaah! Aaahh! Kenapa kau aakkhh! Melakukan ini Aahhh! Aahh! Grayfia?! Aakkhh!"
Mendengar pertanyaan Naruto, tiba-tiba Grayfia, menghentikan kegiatanya, lalu menghimpit tubuh Naruto dengab tubuhnya, dan memeluk leher Naruto.
Wajah mereka saling menatap satu sama lain, dalam keadaan berkeringat dan terengah-engah, dan jarak antara mereka hanya 5 cm lagi saja.
"Karena aku mencintaimu..."
Mendengar perkataan Grayfia barusan, membuat Naruto terkaget-keget.
Ternyata perempuan sekalem dan sejutek Grayfia, juga mencintainya juga.
"Dan aku tidak mau kalah dari Nee-san, karena aku ingin belajar mencintaimu juga, Naruto-kun..."
Cup!
Tiba-tiba Grayfia mencium Naruto dengan ganas, Naruto juga bertambah kaget, karena Grayfia tiba-tiba menciumnya.
Sambil mencium Naruto dengan ganas, Grayfia menggerakan pinggulnya juga, agar mereka berdua mendesah didalam ciuman mereka.
"Mmmpphhh!!!"
"Mmmhhhhh!!!"
Desah mereka berdua, didalam ciuman.
Merasa Tidak mau Grayfia yang memegang kendali, Naruto melepaskan ciuman diantara mereka, dan langsung membalik posisinya, sekarang ia yang menindih Grayfia.
"Aaahhh~! Na-naruuto-khuun! Aahhh! Aahh!"
kejantanan Naruto langsung menusuk memasuki lubang intim Grayfia, dengan brutal.
"Akh! Grayfia kau sempit sekali! Aakkhh! Aakkhh!"
Desah Naruto sambil menikmati pijatan di dalam vagina Grayfia.
"Aaahh! Aahhh!Ce-cepat gerakkan punyamu Aahhh! Na-naruuto-khuun! Aahhh!"
Desah Grayfia sudah tak tahan dengan gairahnya.
Mendengar ucap Grayfia, membuat Naruto makin bersemangat menusuk-nusuk lubang vagina Grayfia.
Grayfia juga tak mau kalah, ia juga menggerakkan pinggulnya menggimbangi permainan Naruto.
"Ahh! Aaahh! te-terus! Yaahh!"
Naruto menyodok lebih cepat dan lebih keras vagina Grayfia, dan juga meremas-remas payudara menggiurkan milik Grayfia, yang bergoyang-goyang.
"Ahh! Aakkhh! Grayfia! Aakkhh!"
Naruto terus menggila dengan menusuk lebih dan lebih cepat.
Ditambah dengan posisi mereka, tusukan Naruto semakin dalam menghantam dinding rahim Grayfia.
Plak! plak! plak!
Suara benturan antara kedua pangkal paha mereka yang 'bermain' ekstrim juga sampai terdengar.
"Aahhnn! Naruuuto-khhhuu! Aahhh! Aahhh!"
Tak ada cara lain Grayfia, untuk menyalurkan kenikmatan selain mendesah, dan menjambak rambut Naruto.
Permainan Naruto semakin panas, ia menusuk lebih dalam dan lebih keras.
Suara decitan ranjang UKS, juga sampai terdengar.
Semakin lama Naruto menusukkan kejantanannya semakin cepat.
"Aahhh! Na-naruuto-khuun! Le-lebih cepaahht! le-lebih dalamm! Aahh! Terussh!"
Desah Grayfia semakin kencang, mengikuti permainan Naruto.
Naruto semakin dibutakan oleh sempitnya vagina milik Grayfia.
"Uugghh! Grayfia kau se-sempit sekali! Aakkh!"
Goyangan panas mereka berdua hampir menuju ke puncaknya.
Seluruh tubuh mereka bergoncang merasakan nikmat.
"Aah! Na-naruuto-kun aku akan keluaar!"
Desah Grayfia hampir mencapai puncaknya.
Naruto semakin menusuk dengan kencang vagina Grayfia.
"Aaahh! aku juga! Grayfia!"
Naruto juga merasakannya, ia terus menggesek semakin keras.
Tubuh mereka menegang.
"Aaahhh! Aku keluar Na-naruto-kun! Kyaaaahhhnnn!"
Croot! Croot! Croot!
Desah Grayfia sambil menyemburkan cairan cintanya.
"Ugghh! aku juga Grayfia! Aakkhh!"
Desah Naruto sambil menempelkan kepala penisnya didinding rahim Grayfia, sehingga sperma menyemprot masuk kedalam rahim Grayfia.
Memenuhi rahim Grayfia dan memberi sensasi hangat dalam perutnya.
Yang membuat Grayfia melayang beserta ribuan kupu-kupu.
Tetapi saat mereka mencapai puncak, Naruto sedikit menusuk- nusuk vagina Grayfia, yang menambah kenikmatan tersendiri bagi merka.
Mereka diam sejenak sambil menikmati orgasme mereka dengan memeluk satu sama lain
Saking banyaknya sperma Naruto yang keluar, mereka merembes keluar melalui celah-celah dari persatuan mereka.
Tapi lihatlah 'punya' Naruto, bahkan masih ereksi setelah orgasme yang mengeluarkan banyak sperma.
Tiba-tiba Naruto mendekatkan mulutnya ketelinga Grayfia, lalu membisikan sesuatu.
"Grayfia... bersiaplah untuk ronde selanjutnya... Karena aku belum puas, Ayo kita ganti posisi."
Tanpa menunggu Grayfia pulih, Naruto memutar tubuh Grayfia, agar berposisi doggy style, tanpa melepas persatuan mereka.
Naruto menggerakkan pinggulnya maju mundur, menikmati penisnya yang cengkram dinding rahim Grayfia lagi.
"Ahhh~! Iyaah~! Naruti-kunh~! perlakukan tubuhku semaumu. Berikan Aku kenikmatan dari penis besarmu ituhh~!"
Ucap Grayfia disela-sela desahannya.
Kali ini lebih Cepat dari yang tadi membut tubuh Grayfia, terhentak dengan dada yang bergoyang.
Plak! Plak! Plak! Plak!
"Yahhh~! seperti itu Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! nikmat sekali Naruto-kun Ohhh~! Aku sudah tidak kuat lagihhh~! Aku Mau keluar Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~!"
Naruto juga merasakan paha Grayfia, yang mulai bergetar, saat paha miliknya sedikit menempel saat menyodoknya tadi.
"Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Naruto-kun a-aku keluar Ohhh~! Aku keluar Naruto-kun kyahhhhhhhhhhhh~!"
CROT! CROT! CROT! CROT! CROT!
Grayfia Merasakan klimaks yang sangat kuat.
Tubuh nya sampai bergetar dengan wajah mendongak ke atas.
Wajah nya tersenyum puas Saat Diri nya merasakan klimaks yang begitu hebat.
Naruto merasa penis nya di jepit sangat kuat oleh vagina Grayfia.
Dia juga Merasakan cairan hangat membasahi penis nya yang Masih berada di dalam vagina Grayfia.
Setelah orgasme kedua kalinya, Grayfia benar-benar lemas, ia seolah tak memiliki tenaga hanya sekedar berdiri tegak.
Naruto yang merasa tanggung karena ia belum keluar, ia langsung membalikkan badan Grayfia membuatnya telentang diatas kasur UKS.
Lalu Naruto menindih Grayfia, dan menggenjot vagina Grayfia dengan tempo cepat.
"Ahhhh~! Aaahhh~! Tu-tungguhh~! Naruuto-kun! masih sensitif~! Aahhh! Aahhh!"
Desah Grayfia terkejut karena Naruto tiba-tiba bermain secara kasar.
"Maaf! Grayfia! aku! Belum keluar~"
"Aaahh~! Aahnnnn~!"
Akhirnya Grayfia mendesah nikmat kembali saat Naruto menggenjot vaginanya brutal.
"Uugghh! Aahhh! Aah! Grayfia!"
Plaakk Plaakk!
Plaakk Plaakk!
5 menit menggenjot dengan tempo cepat, penis Naruto mulai berkedut.
Otot-otot diseluruh tubuhnya menegang.
Mata Grayfia sudah merem melek, dengan kedua tangannya memegang dada bidang Naruto.
Kedua tangan Naruto pun sudah nakal sejak pertama kali ia menggenjot brutal.
Kedua tangannya itu meremas kedua payudara Grayfia agak keras, sambil terus menghentakkan pinggulnya keras dan cepat.
"Grayfia! Aku hampir sampaaii!"
"Chepaat~! Lhebiiih! Chepaat! Naruuuto-khhhuun! Aahhh! Aahhh! Aahhh!"
Plaakk! Plaakk! Plaakk!
Tak mampu menahan lebih lama lagi, Kaki Grayfia bergetar hebat.
"Naarruutoohhhh-khhhuuunn!!!"
Cairan cinta kembali menyemprot, meluber membasahi kasut UKS, yang menjadi saksi biru pergulatan panas kedua insan berbeda umur ini.
"Sebentar lagi Grayfia!"
Naruto terus menggenjot Grayfia, tak kenal ampun.
Ia ingin segera melepaskan beban hasrat seksual yang ia tahan sedari tadi.
"Aaahhh! Grayfia! Aakkhh!"
Grayfia hanya diam saat dirinya terus digenjot habis-habisan, sebenarnya ia merasa sedikit nyeri karena masih sensitif setelah orgasme ketiga kalinya.
"Akkuu! Keluaar! Grayfia!"
Crooot Crooot Crooot
"Aakkhh! Grayfia!"
Kedua tangan kekar Naruto mencengkram pantat sintal Grayfia, ia menyemburkan sperma yang banyak ke dalam liang senggama Grayfia.
"Aahhh!"
Grayfia yang rahimnya disemprot sperma hangat Naruto, juga tak kuasa menahan orgasme keempat kalinya, Grayfia mengalami multi orgasme hari ini.
Nafas keduanya sama-sama memburu, adrenalin yang tinggi perlahan mulai stabil.
Otot-otot menjadi lemas seketika, Naruto langsung ambruk memeluk Grayfia dari samping, tanpa melepaskan penyatuan mereka.
"Kammuuhh~ Hebat Naruto-khuun~ Aahhh~ Ahhhh~"
Ucap Grayfia disela-sela desahannya, setelah ia digenjot habis-habisan oleh Naruto.
Cairan sperma Naruto memenuhi vagina Grayfia, bahkan sampai meluber keluar karena saking banyaknya.
'Uhh! vaginaku terasa penuh karena sperma Naruto-kun.'
Batin Grayfia sambil membelai pipi mulus Naruto.
"Grayfia... Maafkan aku..."
Ucap Naruto terlihat merasa bersalah.
"Tak perlu ada yang dimaafkan Naruto-kun."
Ucap Grayfia sambil terus mengusap pipi Naruto.
"Maaf aku tidak bisa menerima cintamu Grayfia..."
Deg!
Perkataan Naruto barusan, tiba-tiba membuat dada kiri Grayfia nyeri.
"Karena... Ross pasti akan sedih, jika ia melihat kita seperti ini, karena kita sudah berpacaran. Sekali lagi maaf Grayfia, aku tidak bisa menerima cintamu..."
"Hiks... Hiks..."
Tak kuat mendengar penolakan dari Naruto, membuat air mata Grayfia tumpah.
Melihat Grayfia yang menangis, entah kenapa membuat Naruto menjadi bertambah bersalah, dengan segera Naruto, menarik Grayfia kedalam pelukanya.
"Maaf... Sekali lagi maafkan aku..."
Ucap Naruto merasa bersalah, sambil mengusap-usap pujuk kepala Grayfia.
"Kamu Hiks... Hiks... Jahat Hiks... Hiks... Naruto-kun Hiks..."
Ucap dan tangis Grayfia didalam pelukan Naruto.
To Be Continue...
