Master Piece Chapter 4

6 Tahun Yang Lalu!!!

Terlihat seorang gadis berambut silver yang dikanan dan kirinya, siapa lagi kalau bukan Grayfia, yang sekarang masih SMP, ia tengah duduk didekat meja belajar yang sudah ada beberapa buku catatan, dan buku pelajaran disana, rupanya ia tengah mengerjakan tugas sekolahnya.

Loh?! Bukanya sekarang tengah liburan musim panas ya?

Karena nilai ulangan Grayfia semua mata pelajaran jelek, jadi Grayfia harus belajar untuk mengikuti remedial, jadi ia tidak diizinkan untuk liburan musim panas.

Mari lihat keadaan Grayfia sekarang!

Saat ini ia terlihat sedih karena semua teman satu kelasnya, semuanya pada liburan musim panas, termasuk saudari kembarnya yaitu Rossweisse.

"Hwuaa! Nee-san dan teman-teman jahat! Mereka semua pada liburan musim panas, kecuali aku seorang! Kenapa aku bodoh disemua mata pejaraan sih?! Sebel! Sebel! Sebel!"

Ucap Grayfia kesal, sambil menengkulapkan wajahnya diatas meja belajarnya, dan memukul mejanya beberapa kali.

Bruk!

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh di atas meja, membuat Grayfia yang menengkulapkan wajahnya diatas meja belajar, langsung mengangkat wajahnya dan menoleh kearah sumber suara tersebut.

Didepan Grayfia ada beberapa buku, yang terletak disisi lain meja belajar yang ia tempati, dan ternyata pelaku yang menjatuhkan buku-buku di sana adalah seorang pemuda pirang, yang Grayfia kenal siapa pemuda tersebut.

Melihat pemuda pirang yang ada dihadapanya sekarang Grayfia terkejut.

"Na-naruto-kun?! Sedang apa kamu disini?!"

Ucap Grayfia dengan nada terkejut, kepada pemuda pirang yang diketahui adalah tokoh utama kita yaitu Naruto.

Sedangkan Naruto yang ditanya seperti itu oleh Grayfia, dibuat bingung karenanya.

"Eee... Grayfia? Pengelihatan mu masih normal kan? Apa kau tidak melihat aku membawa buku sebanyak ini, dan membawa kotak pensil ku ini? Ya pastilah aku mau belajar, Grayfia!"

Mendengar perkataan Naruto barusan membuat Grayfia, makin kesal.

"Moh! Maksudku adalah kenapa kamu ada disini?! Seharusnya kamu itu ikut liburan musim panas, karena nilai kamu bagus semua kan?! Tapi kenapa kamu malah belajar dirumah?!"

"Memang tidak boleh yah? Liburan musim panasnya belajar dirumah?"

"Eh?"

Grayfia tercengang oleh perkataan Naruto lagi.

"Yah... Aku tahu jika nilai ku bagus semua, dan seharusnya aku mendapat liburan musim panas ku, untuk jalan-jalan! Kepantai! Kemall! Dan lain sebagainya! Tapi... aku lebih suka jika liburan musim panas ku, dihabiskan untuk aku belajar untuk semester berikutnya! Hehehe..."

Ucap Naruto diakhiri oleh senyuman rubahnya.

Mendengar perkataan Naruto barusan lagi, membuat Grayfia terdiam membisu.

Naruto yang semua mata pelajaran nilainya bagus, mengahabiskan waktu liburannya di rumah untuk belajar, sedangkan dirinya yang mendapat nilai jelek di semua mata pelajaran, malah menginginkan liburan musim panasnya.

Grayfia merasa malu pada dirinya sendiri.

"Dan kebetulan sepertinya saudariku, tengah kesusahan belajar untuk remedial ya? Mau aku bantu?"

Mendengar tawaran Naruto, untuk membantu dirinya belajar, pipi putih Grayfia sudah ada bercak merah.

"A-apa?! I-itu tidak perlu! Aku bisa belajar sendiri tanpa bantuan mu! Wuek!"

Ucap Grayfia sambil menjulurkan lidahnya kerah Naruto.

"Wuek! Terserah kau saja! Mau di bantu tapi tidak mau!"

Ucap Naruto sambil membalas juluran lidah Grayfia.

Dan merekapun mulai belajar dengan khidmat!

.

Skip Time Now!!! 10 Menit Kemudian!!!

.

Pessshhh!!!

Tiba-tiba keluar asap putih dari kepala Grayfia.

"Huwaa!!! Aku tidak tahu lagi apa yang aku belajarkan! Aku sama sekali tidak mengerti! Kepala sudah sangat pusing! Huhuhu..."

Ucap Grayfia sambil menangis sendu, menangisi dan meruntuki dirinya sendiri karena terlalu bodoh.

"Geser!"

Ucap Naruto yang sudah berdiri dikiri Grayfia duduk.

Grayfia yang melihat Naruto disampingnya, langsung saja mengeser tempat ia duduk, agar Naruto duduk disampingnya, dan Naruto sudah mendapat ruang untuk ia duduk, langsung saja ia duduk disamping Grayfia.

"Baiklah... Mata pelajaran apa dulu yang menurutmu lumayan gampang?"

Tanya Naruto dengan nada lembut kepada Grayfia.

"Hmmm... Sepertinya Sejarah dulu saja dulu deh... Tapi itu juga agak susah..."

Ucap Grayfia dengan raut cemberut.

"Baiklah! Kita mulai dulu dari pelajaran yang agak gampang! Lalu baru pelajaran yang menurutmu paling sulit, Oke!"

Mebdengar perkataan Naruto, Grayfia hanya bisa mengangguk lemas.

.

Skip Time Now!!!

.

Tak terasa waktu sudah sore!

Dan Naruto masih mengajari Grayfia dengan khidmat, dan Grayfia juga terlihat menikmati ajaran yang diajarkan oleh Naruto, yang menurutnya terasa mudah dimengerti setelah Naruto ajari.

Naruto melihat Grayfia yang mengerti mata pelajaran setelah diajari olehnya, Naruto tersenyum sendiri karenanya.

Kemudian Naruto melihat kerah wajah Grayfia, yang terlihat serius menulis apa yang sudah ia terangi padanya.

Saat melihat wajah Geayfia, Naruto terlihat sedikit terganggu oleh anak rambut, yang menutupi wajah Grayfia.

Tangan kanan Naruto bergerak, lalu menyisir anak rambut tersebut, dan mengarahkanya kearah belakang kuping Grayfia.

Grayfia terkejut melihat perlakuan Naruto kepadanya, sontak membuat Grayfia berhenti menulis, dan merangkak agak menjauh, dari meja belajar yang mereka tempati.

"A-a-apa ya-yang kamu lakukan, Na-Na-naruto-kun?!"

Ucap Grayfia dengan wajah memerah, sambil memegangi pipinya yang terbelai oleh Naruto, saat menyisir anak rambutnya.

Sedangkan Naruto menatap Grayfia yang berada jauh dibelakangnya, dengan pandangan bingung.

"Apa? Aku hanya membantumu menyisir anak rambutmu, agar tidak menutupi pandanganmu."

Ucap Naruto dengan polosnya.

"I-i-itu membuat aku kaget baka!"

"Oh... Begitu, kalau begitu maaf membuatmu kaget tadi. Jadi... Ayo kita lanjutkan belajarnya lagi, sedikit lagi kita selesai!"

Ucap Naruto sambil menepuk bantal disampingnya, agar Grayfia duduk disitu.

Grayfia mendengar perkataan Naruto barusan, wajahnya bertambah merah.

"A-aku... Aku mau ketoilet dulu..."

"Oh... Baiklah silahkan."

Dengan gerakan cepat Grayfia, langsung berjalan pergi kekamar mandi, dan dengan segera Grayfia menutup pintu kamar mandi tersebut.

Naruto melihat perilaku Grayfia, hanya sedikit menatapnya aneh.

Sedangkan Grayfia yang sudah berada dikamar mandi, tengah duduk bersimpuh oleh pintu kamar mandi, menjadi senderannya.

Ia terlihat memegangi dada kirinya, yang tengah berdegup kencang.

"Naruto-kun no baka..."

Gumam Grayfia.

.

6 Tahun Kemudian!!!

.

Grayfia Pov Now!!!

.

"Ahh!"

Aku tersadar dari lamunanku.

Saat ini aku sedang berada didalam ruang ganti baju, sedang membuka bajuku satu persatu.

Namun saat aku membuka bajuku satu persatu, untuk sementara aku berlamun, mengingat kejadian dimana aku jatuh cinta pertama kali dengan Naruto.

Aku dan kakak ku Rossweisse, sangat begitu dekat Naruto saat kami masih kecil, namun saat aku sudah SMP, aku menyadari sesuatu sebuah perasaan yang spesial dalam diriku kepada Naruto, bahwa aku jatuh cinta padanya.

Aku mencintai Naruto, sebagai seorang lelaki... Namun cintaku kini hanya bertepuk sebelah tangan... Karena kakak ku sudah mencintai Naruto, sejak kita masik anak-anak, Naruto pun juga begitu.

Entah aku harus bahagia atau bagimana... Sebenarnya aku senang melihat kakak ku yang pemalu akhirnya menemukan belahan jiwanya, namun belahan jiwanya termasuk belahan jiwaku juga...

Aku begitu mencintainya... Bahkan saat aku berdekatan teman laki-laki ku bahkan berpacaran, Aku tidak menemukan kehangatan yang sama, saat aku berdekatan dengan Naruto...

Aku berusaha untuk melupakanya, namun dia selalu datang disetiap mimpiku...

Aku yang selalu bersama laki-laki lain, bayangan dan namanya tidak pernah lepas, dalam pengelihatan dan ingatanku...

Aku ingin menjauh darinya, namun dia selalu mendatangiku dengan senyum yang hangat...

Tapi... Saat ini Naruto dan Kakak ku akhirnya berpacaran, jadi aku akhirnya bisa menjauh dari Naruto, karena kakak ku yang selalu menarik Naruto, jadi aku sedikit menjauh dari mereka berdua.

Aku Tidak tahu, ini bisa disebut membohongi diri sendiri atau tidak, namun... Saat Naruto sudah tidak ada disisiku lagi... Hatiku bertambah kosong...

Aku jadi serba salah akan semua ini...

Dan saat ini aku ingin meluruskan semuanya, bahwa hari aku akan melepaskan mereka berdua, agar aku bisa dekat dengan mereka lagi.

Dan kebetulan kakak ku sedang dikamar mandi, jadi aku bisa berbicara empat mata dengannya saja.

Saat ini aku sudah melepaskan semua pakaianku, dan aku hanya membawa handuk putih untuk masuk kekamar mandi.

"Nee-san."

"Ahh!"

Kulihat siluet ia berdiri diembun-embun kamar mandi, mungkin saat aku memanggil ia tengah berendam, dan jadinya ia kaget kedatangan Seseorang.

.

Normal Pov Now!!!

.

"Tak apa Nee-san ini hanya aku, aku disini hanya ingin berbicara empat mata denganmu disini.''

Ucap Grayfia.

"Ta-tapi aku-"

"Sudahlah Nee-san tak perlu malu, kita ini sama-sama perempuan."

Ucapan Rossweisse terpotong oleh ucap Grayfia lagi.

Mendengar perkataan Grayfia, Rossweisse terdiam.

.

Skip Time Now!!!

.

Saat ini Grayfia tengah duduk disebuah jongkok kamar mandi, tengah mengkeramas rambutnya dengan shampo.

"Ngomong-ngomong Nee-san, apa yang Nee-san suka dari Naruto-kun?"

Tidak ada jawaban dari pertanyaan yang Grayfia, lontarkan kepada sang kakak.

"Aku tahu ini pertanyaan mendadak dariku, tapi... Aku sudah mengetahui hubungan kalian berdua. Tapi tak apa Nee-san, aku merestui hubungan kalian berdua."

Ucap Grayfia sambil mengosok dua buah payudaranya, dengan spon yang sudah dilumuri sabun cair.

"Hanya saja... Aku minta maaf, kalau Nee-san merasa aku jauh dari kalian, karena aku mau tidak mau melihat kalian berdua bermesraan dihadapanku. Karena aku juga mencintai Naruto-kun, sama seperti Nee-san."

Ucap Grayfia dengan rona merah yang sudah menempel diwajahnya.

"Memang dia orangnya ceroboh dan suka membuat onar... Tapi kebaikan didalam dirinya, tidak pernah sejak kita masih kanak-anak, itulah yang membuat dirinya disukai oleh banyak wanita disekolah kita... Termasuk diriku..."

'Cewek macam apa aku... Bercinta dan menyatakan perasaan kepada orang, yang sudah punya pacar... Terlebih lagi pacar orang yang aku sukai adalah kakak ku.'

Batin Grayfia merasa bersalah karena merasa dirinya agak egois.

Selama Grayfia terus berbicara, Rossweisse masih belum ada membuka suara, itu membuat Grayfia sedikit kesal kepada sang kakak.

"Nee-san! Kau dengar tidak sih?! Setidaknya jawab pembicaraanku dong!"

Dengan kesal Grayfia berdiri dari kursi jongkoknya, lalu menghampiri sang kakak yang berada didalam bathub kamar mandi.

Uap kamar mandi membuat pandangan Grayfia, menjadi sedikit kabur, jadi ia harus mengobrol dengan sang kakak dengan jarak yang sangat dekat.

"Aku sedang berbicara serius disini! Kenapa Nee-san terus mengabai-"

Saat uap kamar mandi makin menipis, dan jarak antara makin dekat, pandangan Grayfia kembali normal.

Namun ia terkejut, karena ternyata yang sejak dari tadi ia ajak bicara, adalah...

"Eh... Na-naruto-kun..."

Dengan pandangan tidak percaya Grayfia, memundurkan langkahnya namun saat baru dua kali melangkah, tanpa sengaja Grayfia menginjak sabun batangan yang jatuh.

"Eh?! Kyaahh!"

Byuurr!!!

Dan kebetulan atau tidak Grayfia mendarat masuk, kedalam bathub kamar mandi bersama Naruto disana.

Dan ia terjatuh dengan wajah diatas dada bidang Naruto.

"Ng-ngomong dong! Ji-jika kamu yang ada didalam kamar mandi, bukan kakakku! Dasar mesum!"

Ucap Grayfia sambil menatap kesal wajah Naruto, yang tepat diatas kepalanya.

"Mana bisa aku ngomong jika kau terus bicara, dalam keadaan telanjang, itu membuatku menyumbat hidungku karena mimisan tahu!"

Ucap Naruto tidak mau kalah, karena menurutnya ini salah Grayfia juga.

"Akh! Ka-kamu su-sudah tegang?!"

Ucap Grayfia tergagap dengan wajah yang sudah memerah karena merasakan, penis Naruto yang sudah sangat tegang, menusuk bagian bawah perutnya.

Sedangkan Naruto, matanya sudah berputar menandakan pikiranya, sudah sangat kosong sekarang.

"Ma-maaf Grayfia! Tapi aku sudah tidak tahan lagi!"

"Kyaaahh!!!"

Langsung saja Naruto menerkam Grayfia, langsung memutar balik tubuh Grayfia, untuk memasang doggy style.

Dan dengan segera Naruto, mengarakan penisnya kedalam lubang vagina Grayfia.

"A-apa ya-yang kamu lakukan, Na-naruto-kun! Ja-jangan dimasukhhhaaann! Aahhh!"

Terlambat! Penis Naruto sudah mulai masuk kedalam vagina Grayfia.

Naruto mulai menggerakan pinggulnya dengan kecepantan sedang, membuat vagina Grayfia memijit penis Naruto, dengan kuat.

Plak! Plaak! Plak!

"Aaahhh! Aaahhh! Naruto-kunh~! Aaahh! Dameh! Dameh! Naruto-kun! Aahhh! Aahhh!"

Desah Grayfia agar Naruto menghentikan kegiatan, yang ia lakukan pada vaginanya.

Namun Naruto semakin bersemangat saat mendengar desahan Grayfia, merasakan tusuk'kan penisnya di dalam vagina Grayfia, yang begitu rapat.

Setelah itu, Naruto segera meremas sebelah payudara milik Grayfia, sambil sesekali memainkan ujungnya, dan sebelahnya lagi dihisap cukup kuat oleh Naruto.

"Akkkhhh~! Narutooohhh~! Khuunnnhhh~! Aahhh! Ahh! Aahh! Hentikan! Aahh! "

Desahan Grayfia semakin menjadi jadi, saat sodokan penis Naruto pada vaginanya, begitu brutal.

Setelah itu, Naruto segera meremas sebelah payudara milik Grayfia dari belakang, sambil sesekali memainkan ujungnya.

"Akkkhhh~! Naruuuto-khhhuu! Aahhh! Ahh! Aahhh! Kamu Aahhh~! Ouh~! Ssstt~! terlalu cepaathh~! Aahh~! "

"Uuggh! Tidak, ini belum cepat. Kau mau yang cepat ya? Akan ku kabulkan, Grayfia."

Ucap Naruto sambil menyeringai.

Dengan senang hati Naruto mempercepat gerakan penisnya didalam vagina Grayfia.

Kombinasi kecepatan pinggul dan kerasnya milik Naruto membuat Grayfia mendesah tidak karuan.

"Ooohh! Oh! Sshhh! Naruto-kun! ka-kamuuh! terlaluuuhh! ahhh! ahhhh!"

Grayfia merancau tidak jelas.

Fikiran Grayfia kini sudah kosong.

"Grayfia-chan apa kamu ada didalam?"

Tanya Rossweisse yang berada didepan kamar mandi.

Grayfia terkejut saat mendengar suara kakaknya, yang sudah berada diluar kamar mandi, mana dirinya sedang melakukannya dengan Naruto.

"Aahh! Iyaah~! Nee-san! Ada apa?! Aahh! Na-naruto-kun... Pelan-pelan... Aahhh!"

Mendengar perkatan Grayfia, bukanya menurutinya, Naruto malah mempercepat gerakan penisnya didalam vagina Grayfia, dan juga meremas-remas payudara Grayfia, dengan sangat kencang.

"Aahhh! Aahhh! Ummmhh! Aahh! Na-naruuto-khuun... Aahh..."

Desahan Grayfia mulai menjadi-jadi.

"Bolehkah aku masuk? Aku lagi ingin mandi bersamamu, sekaligus ingin berbicara denganmu."

Mendengar perkataan Rossweisse, Grayfia mulai panik, kalau kakaknya masuk kedalam kamar mandi, dan melihat dirinya dan Naruto, sedang melakukan ini didalm kamar mandi, tamat sudah.

"Ja-jangan aahhh! Nee-san! Aahhh! Aahhh!"

"Loh? Kenapa aku tidak boleh masuk? Lagi pula kita dulu sering mandi bersama Grayfia-chan, jadi tidak perlu malu Grayfia-chan."

Ucap Rossweisse sambil membuka pintu kamar mandi.

Grayfia mulai panik saat kakaknya, mulai membuka pintu kamar mandi, dengan segera Grayfia berteriak.

"Jangan Nee-san! A-aku... Se-sedang buang air besar!"

Ucap Grayfia berbohong, agar kakaknya tidak masuk kamar mandi.

Sementara Gerakan pinggul Naruto semakin cepat, dada besar Grayfia juga ikut bergoyang.

Tak lama kemudian, mereka berdua mencapai puncaknya.

"Aahh! Aahh! Naruto-kun! Aahh! Aaahhh! a-aku akan Keluar! Hiyaahh!"

"Grayfia aku juga keluar ugghh!!!"

Croot! Croot! Croot! Croot!

Dan pada hentakan terakhir, Naruto membenamkan penis nya sambil menyemburkan sperma kedalam vagina Grayfia.

Grayfia Merasakan cairan sperma Naruto, yang mengalir didalam vagina nya.

Dia bisa merasakan betapa banyak nya sperma Naruto yang memenuhi rahim nya.

"Oh begitu kah? Kalau begitu aku berbicara denganmu, aku disini saja ya..."

"Ha-ha'i Nee-san Hah... Hah..."

Ucap Grayfia sambil mengiyakan perkataan sang kakak, dengan nada terengah-engah.

Apa lagi penis Naruto masih sedikit bergesekan dengan dinding vaginanya, dan juga cairan sperma Naruto masih meluber keluar dari sela-sela vaginanya.

"Jadi begini... Aku merasa kamu agak menjauh dariku dan juga Naruto-kun, mungkin kamu sudah mengetahui hubungan antara kami..."

Grayfia kembali terkejut, ternyata kakaknya menyadari bahwa dirinya, agak sedikit menjauh dari kakaknya dan juga Naruto, sejak kejadian waktu di UKS.

"Memang aku dan Naruto-kun sudah berpacaran, walaupun kami sudah menjadi keluarga, dan aku sudah menganggapnya seperti saudara ku sendiri, tapi... Aku tidak bisa pungkiri, bahwa aku juga mencintainya sebagai laki-laki... Karena dia adalah cinta pertama ku..."

Mendengar perkataan Rossweisse, bukan hanya Grayfia yang tercengang, bahkan Naruto'pun ikut tercengang, itu dibuktikan karena gerakan penis Naruto melambat.

"Dan aku juga tahu... Bahwa kamu juga mencintainya... Memang terdengar sulit, kita mencintai orang yang sudah kita anggap seperti keluarga dan saudara, dan kita mencintai orang yang sama."

Naruto dan Grayfia hanya bisa terdiam, mendengar perkataan Rossweisse.

"Aku tahu ini terdengar aneh Grayfia-chan... Tapi aku mau berbagi Naruto-kun denganmu..."

"Eh?"

"Eh?!"

Naruto dan Grayfia bertambah terkejut, saat mendengar perkataan Rossweisse tadi lagi.

'Hei! Nenek lampir! Aku ini bukan kue! Seenaknya saja kau bilang membagi diriku!'

Batin Naruto sedikit kesal kepada Rossweisse.

"Tapi jika kamu mau... Kalau kamu mau, aku akan bilang ke Naruto-kun, bahwa kamu ingin menjadi pacarnya juga. Kamu mau atau tidak, Grayfia-chan?"

Mendengar pertanyaan Rossweisse baru, dengan gugup Grayfia melirik Naruto yang ada dibelakangnya.

Dan Naruto yang melihat Grayfia meliriknya, ia malah terlihat bingung, harus mengiyakan atau tidak.

Namun ia mengingat perkataan Rossweisse barusan, bahwa Grayfia sangat mencintainya, dan Rossweisse rela berbagi dirinya (Naruto), agar Grayfia bisa berpacaran dengannya juga.

Dengan sedikit berat hati, Naruto mengangguk sedikit.

Melihat Naruto yang mengangguk, Grayfia sedikit tersenyum senang, lalu ia berucap.

"Iya Nee-san..."

Mendengar perkataan Grayfia barusan, Rossweisse tersenyum senang.

''Baiklah! Nanti akan aku kasih tau Naruto-kun, dan maafkan Nee-san, yang sudah mengganggu aktifitas mu Grayfia-chan. Nanti kita ngobrol lagi dikamar ya!"

Terdengar suara Rossweisse, yang mulai agak menjauh.

"Dasar! Apa jadinya kalau Nee-san, tahu apa yang kita lakukan sekarang!"

"Kau dengarkan Grayfia? Ross, rela membagiku kepada dirimu sekarang kau adalah miliku juga!"

"Kyaaaahhhnnn! A-apa ya-yang kau lakukan?! Turunkan aku!"

Tiba-tiba Naruto menggendong tubuh Grayfia dari depan dengan posisi berhadapan Tangan nya memegang belakang lutut Grayfia, untuk menahan nya.

"Aakh! Turunkan Aku! Ini akh! Ini... Begiti nikmat! Naruto-khhun! Aakkhh!"

Desahan Grayfia sudah mulai keenakan, karena merasakan gesekan ujung penis Naruto, dibibir vaginanya.

Buktinya ia mengalungkan tangan kiri nya pada leher Naruto, sementara tangan kanan nya sibuk mengarahkan penis Naruto pada vagina nya.

Lalu setelah di rasa sudah siap, Naruto memasukan penis nya kedalam vagina Grayfia.

"Ahhhh! Ohhhh! Sshhh! Ini nikmat sekalihh! Uhhh! Aahh!"

Desah Grayfia saat penis Naruto kembali memasuki vagina nya.

Dia tersenyum nakal pada Naruto, sambil memeluk leher lelaki itu dengan kedua tangan.

Naruto membawa Grayfia yang berada di gendongan nya menuju lantai kamar mandi.

Narutopun membalikkan tubuh meniduri tubuh Grayfia diatas lantai kamar mandi, tanpa melepaskan penyatuan mereka.

Setelahnya Naruto'pun kembali memaju mundurkan pinggulnya, tak lupa dirinya menghisap dua gunung besar milik Grayfia.

"Ahhh! Ohhh~! Yahh~! Terushh~! Terushh~! Naruuuto-khhhuu~!"

Desah Grayfia sambil menekan kepala Naruto untuk melakukan lebih.

Diangkatnya kedua kaki jenjang itu membuat tubuh Grayfia, lebih tinggi darinya, Grayfia yang di perlakukan hal seperti itu langsung mengalungkan kakinya dan lengannya, dirinya tahu bahwa Naruto akan keluar saat ini.

"Oohh! Luarhh~! Biasahh~! Penishh~! Muuhh~! sungguhhh~! Nikhhmath! Akuhh! Aahh! Aahh!"

Rancau Grayfia dengan lidah menjulur keluar, bahkan air liurnya mengalir hingga ke dagunya.

"Grayfia, Shhh~ A-Akuhh~ Sudah tidak tahanhh~ lagihh!"

desis Naruto mempercepat gerakannya.

"Yahh~ Yahhh~ Ayohh~ Kitahhh~ Lakukan bersamahh!"

balas Grayfia menarik kepala Naruto lalu mencium bibir Naruto dengan liar.

"Ummmhhhh!"

Crooot!!! Crooot!!! Crooot!!!

Tak lama setelahnya mereka mengerang bersama dalam ciuman mereka karena telah mencapai klimaks mereka, karena tidak kuat menampung, Sperma Naruto'pun jatuh cukup banyak karena banyaknya sperma yang di keluarkan.

"Fuuahhh! Hah... Hah... Hah..."

karena kebutuhan Oksigen mereka'pun melepaskan ciuman mereka, terlihat benang saliva menjembatani, setelahnya Naruto'pun menurun Grayfia tak lupa memberikan ciuman akhir dari permainan mereka.

"Ayo kita lanjutkan permainan kita. Lihat penisku masih tegang."

Ucap Naruto sambil menusuk-nusuk vagina Grayfia lagi.

"Aahh! Aahh! Naruto-kun tu-tunggu ahhh! Akkh! vaginaku sudah tidak aahh! bisa menampung spermamu lagi! Kyaaa! Aahh! Aahh!"

Desah Grayfia lagi, padahal merasa rahimnya sudah sangat penuh dengan sperma karna Naruto berulang kali mengisi rahim nya hari ini.

Namun Naruto tidak mengindahkan perkataan Grayfia, ia terus mengenjot Grayfia tak kenal ampun.

Grayfia sendiri hanya bisa pasrah saat naruto menusuk vagina nya lagi.

Naruto membalik tubuh Grayfia, sehingga Grayfia menungging, dan langsung saja Naruto memposisikan penisnya pada vagina Grayfia, lalu mengesek-gesekan penis nya dengan lembut.

Naruto mendorong penis nya dengan kuat sehingga menyentuh rahim Grayfia lagi.

Bleeessshh!

"Aaahhh~! Vaginaaaahh~! kuhhh~! sedanghh~! Dihh~! Acak-acakhh~! Aaahh~! Aahh~! Aahhh~!"

Naruto menggerakan pinggul nya dengan kecepantan sedang membuat vagina Grayfia memijit penis Naruto yang lebih besar dari sebelum nya.

Plak! Plaak! Plak!

"Aaahhh~! Aaahhh~! aduukhh~! vaginaaahh~! kuuuhhh~! lebih lagiiihh~! Naruto-kun~! Aaahh~!"

Desah Grayfia.

Naruto meremas payudara Grayfia yang sedang bergoyang.

Sekitar lima menit dalam posisi itu Naruto menarik kedua tangan Grayfia, sehingga tubuh wanita itu melengkung.

Naruto terus saja menggenjot vagina Grayfia dengan irama teratur, tapi perlahan kecepatan goyangan itu makin liar dan membuat Grayfia mendesah sambil mendongak.

"Ahhhh~! Aaahhh~! Aahhh~! Aahh~! hebat iniiihh~! sangat nikmathh~! Kyaaaahh~!"

Desah Grayfia panjang.

Plak! Plak! Plak!

Naruto melepas kan pegangan nya pada tangan Grayfia sehingga tubuh wanita itu jatuh kelantai, Naruto juga ikut menghimpit Grayfia dan menarik tubuh Grayfia menyamping.

Di posisi menyamping itu Naruto masih saja menggenjot vagina Grayfia dengan cepat.

"Aaaahhh~! Aahhh~! Posisi ini sangat memalukan! Aahh! Aahh!"

Desah malu Grayfia, karena dengan posisi ini dirinya bisa melihat langsung, penis Naruto keluar masuk vagina'nya.

Naruto lalu menelentang kan tubuh Grayfia lagi, lalu menambah kecepatan menggenjot vagina Grayfia.

"Nikmathhh~! lebih kuat lagi, Narutohh~! kunhh~! Aaahhh~! Aahh~! Ahhh~!"

Naruto menghisap payudara kanan Grayfia dan menarik puting kiri wanita dibawah nya tersebut.

Naruto terus menambah kecepatan nya kembali saat ia merasakan ia akan keluar.

Plak! Plak! Plak!

"Aaahh~! Aaahhh~! Aahhh~! Nikmathh gerak lebihh~! mmmmmhhh~!"

Naruto mencium bibir Grayfia dengan penuh nafsu.

"Mhhmmmhhh~! Slurp~! Slurp~! Aaahh~! Aahhh~! Kyaahh~!"

Croot! Croot! Croot!

Teriak Grayfia saat ia orgasme kembali.

"Ber-hentihh~! duluhh~! Naruto-kun! Aahhh! akuhh baruuh sajahh~! Ahhh~! Aahhh~! Aaahhh~!"

Desah Grayfia panjang.

Plak! Plak! Plak! Plak! Plak!

Kedua kaki Grayfia di lingkar kan nya pada pinggang Naruto, dan ia menggigit bahu Naruto sampai berdarah untuk meredam desahan nya.

Gerakan pinggul Naruto semakin cepat, dada besar Grayfia juga ikut bergoyang, Naruto meremas dada Grayfia dan juga hisap secara bergantian.

"Grayfia aku juga keluar Aaakkkhhhh!!!"

"Aaahhh! Aahhh! Naruto-kun! Aku Mencintaimu!!!"

Croot! Croot! Croot! Croot!

.

Skip Time Now!!!

.

"Cepat kamu keluar dari kamar mandi, Naruto-kun. Sebelum ada seseorang datang kesini."

Ucap Grayfia yang sedang melilit handuk ditubuhnya.

"Ha-ha'i Grayfia!"

Namun tinggal 3 langkah lagi menuju pintu keluar kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi tersebut terbuka.

"Grayfia-chan, apa kamu sudah selesai? Are? Kok ada Naru-kun disini?"

Ternyata Rossweisse yang tiba-tiba masuk kedalam kamar mandi.

"Ah! Ross! Ini! Aku baru saja-"

"Saat aku selesai mandi, tiba-tiba Naruto-kun masuk, itu karenaku tidak mengunci pintu kamar mandi, Nee-san."

Ucapan Naruto langsung saja dipotong oleh Grayfia.

"Oh begitukah? Kalau begitu ayo kita mandi bateng Naru-kun!"

Ucap Rossweisse dengan senangnya.

"Anu Ross... Aku..."

Naruto harus mencari alasan apa lagi agar tidak mandi bareng Rossweisse.

Dan Grayfia yang mau keluar kamar mandi, baru menyadari sesuatu...

'Oh ya... Kan Nee-san, sudah mesetujui jika ia mau membagi Naruto-kun denganku. Dan untuk apa aku tutupi sekarang?'

Langsung saja Grayfia Mengangguk pasti, lalu menghempaskan handuk yang melilit tubuhnya, dan langsung merangkul tangan kanan Naruto.

"Nee-san sudah mesetujui untuk membagi Naruto-kun denganku! Mulai sekarang aku akan membuat diriku, menjadi yang pertama dihati Naruto-kun! Aku tidak akan kalah dari Nee-san!"

Ucap Grayfia tidak mau kalah dari sang kakak.

"Huwaa! Grayfia curang! Aku yang selalu yang menjadi yang pertama bagi Naru-kun! Tolong aku Naru-kun! Grayfia-chan nyeremin!"

Rossweisse yang mendengar perkataan sang adik, lansung saja merangkul tangan kiri Naruto, agar tidak jadi yang kedua.

Grayfia terlihat kesal mendengar perkataan sang kakak, yang terlalu manja kepada Naruto.

Tiba-tiba dari arah pintu datanglah ibu mereka bertiga.

"Ara-ara~ seperti kalian mau melakukan mandi bersama ya. Kalau begitu Okaa-chan ikutan juga ah!"

Ucap Yasaka yang baru datang dari ambang pintu.

Perkataan sang ibu membuat Grayfia bertambah kesal lagi.

'Ibu dan anak sama saja!'

"Okaa-chan Tidak Boleh Ikutan!!!"

Ucap Grayfia protes kepada sang ibu.

"Mou~ Kenapa Okaa-chan, tidak boleh ikutan?"

Ucap Yasaka dengan nada cemberut.

To Be Continue...