Note : Mungkin masih banyak typo karena device yang di gunakan untuk nulia terkadang bermasalah di bagian layar, jadi mohon maklum.

Summary.

Setelah berhasil membantu Sasuke dan yang lain dalam mengalahkan Ishiki Outsutsuki, Naruto dan Kurama akhirnya mati karena energi kehidupan mereka terpakai untuk Bayron Mode, namun Naruto malah mendapati jiwanya berpindah ke dunia lain dan menempati tubuh seorang iblis.

Naruto : Masasshi Kishimoto

Highschool Dxd : Ichiei Ishibumi

Rate : M (Kata kasar)

Arc 1 : Prologe.

Chapter 1 Dunia lain.

"Syukurlah, aku kira kau akan mati."

"Hei, kau tidak apa apa ?."

"Mungkin kau masih dalam masa pemulihan."

Mati ?, bukannya aku sudah mati yah tapi kenapa kakek ini bilang aku akan mati, aneh sekali, tunggu... kenapa tanganku menjadi lebih kecil bukan haya tanganku seluruh tubuhku menjadi kecil seolah aku kembali ke umur 8 tahun.

.

Seorang anak kecil berambut pirang spike tampak memandang seluruh tubuhnya dengan wajah kebingungan, dia bahkan makin bingung saat melihat sekeliling yakni dirinya berada di sebuah kolong jembatan, serta suara nyaring dari sesuatu yang bergerak di atas.

"Ano kakek siapa ?, dan kenapa aku di sini ?."

"Namaku Jira, aku hanya seorang gelandangan yang ingin tidur di sini, tapi aku malah menemukan kau hanyut di sungai."

"Kita di mana sekarang ?."

"Kota Kuoh, hei apa kau ingat kau berasal dari mana ?."

Anak kecil yang tidak lain adalah Naruto itu tampak berusaha mengingat apa yang terjadi, oke dia masih ingat saat terakhirnya sebelum mati tapi menjadi seorang bocah masih menjadi pertanyaannya.

Bagaikan tersengat arus listrik, tiba tiba Naruto mengalami sakit di kepalanya tapi bersamaan dengan itu dia mendapat sejumlah ingatan asing.

"aaaargh... apa apaan ini ?!."

"H hei !, kau tidak apa apa ?."

Tidak lama kepala Naruto berhenti sakit bahkan sekarang dia malah terlihat syok karena ingatan asing itu milik tubuh yang dia gunakan.

"Mekai, iblis, aib, apa apaan ingatan itu ?."

Dengan segera Jira menenangkan Naruto yang terlihat syok atas semua ingatan itu dengan memeluknya, saat mulai tenang tampak Naruto menangis entah kenapa, bahkan terlihat dia membalas pelukan Jira seolah tidak mau melepaskannya.

'Apa dia habis dianiaya oleh orang tau nya ?, tubuhnya penuh luka lebam.'

Jira dapat melihat sejumlah luka lebam di tubuh Naruto dan dengan tenang dia menanyai nama dari bocah yag dia selamatkan itu.

"Siapa namamu ?."

"Naruto, Sit Uzumaki Naruto."

Naruto tampaknya hampir mengucapkan nama keluarga dari bocah yang tubuhnya dia gunkana sekarang tapi segera menggantinya dengan Uzumaki.

.

Seminggu kemudian.

.

Jira, kakek ini sedikit mengingatkan aku dengan mendiang petapa genit, mungkin mereka sangat berbeda tapi saat bersamanya aku selalu merasa tenang.

Aku sekarang berada di negara Jepang, lebih tepatnya di kota Kuoh, peradaban di dunia ini sangat maju ketimbang dunia shinobi.

Bicara soal dunia shinobi memang berat tapi aku harus merelakan nya, aku hanya bisa berharap Boruto, Kawaki, dan Sasuke dapat mengatasi ancaman outsutsuki yang akan datang.

"Oi Naruto, lihat !."

"Ramen !."

Seketika mata Naruto bersinar saat melihat ramen instant yang Jira bawa, mereka saat ini masih tinggal di bawah jembatan yang sama saat Jira menemukan Naruto.

Jira bekerja sebagai buruh pengangkut barang di sebuah gudang penyimpanan, mulai dari pagi hingga jam 3 siang dia akan bekerja, sedangkan Naruto dia cuman bisa berkeliling di area jembatan sambil menunggu Jira pulang, tapi dalam beberapa kesempatan dia akan bercengkrama dengan orang orang sekitar terutama anak seumurannya.

"Ji san, apa menurutmu... aku ini monster ?."

Seketika Jira mengangkat alis nya keheranan akibat pertanyaan tersebut, lalu dia tertawa keras sambil mengacak ngacak rambut kuning Naruto hingga makin berantakan.

"Hei hentikan."

"Hahahahaha... maaf maaf, kau ini kenapa ?, memangnya kau tidak terlihat seperti manusia ?, kau itu sangat normal tahu."

Alasan Naruto bertanya begitu karena dia masih kebingungan, kenapa pemilik tubuh ini punya ingatan saat di sebut iblis cacat, jadi Naruto memastikan kalau tubuh yang dia gunakan sekarang bukanlah seseorang yang memiliki nasib seperti dirinya saat masih kecil.

"Tapi kenapa aku di buang ke sungai ?."

"Hei dengar ini, seseorang sudah memiliki tujuan saat dia di lahirkan tapi dia tidak tahu apa tujuannya, dan suatu saat dia akan menemukan dan sadar akan tujuannya dilahirkan ke dunia."

Naruto tersenyum senag atas pernyataan Jira yang menurutnya sangat bijak, menyelesaikan makan ramen miliknya, Naruto kemudian langsung pamit untuk bermain bersama anak anak lain di sekitaran jembatan.

.

Sore hari.

.

"Kau ini monyet atau apa sih ?!, cepat turun sini kau kuning !."

"Hohoho... jangan marah kalau kau yang kalah Akeno chan, aku sudah terlatih untuk ini."

Dengan pose ber gelantung secara terbalik layaknya hewan primata, terlihat Naruto tengah bermain bersama seorang bocah yang lebih muda 2 tahun darinya yang bernama Akeno.

Tidak jauh dari tempat mereka terlihat orang tua Akeno yang tengah melihat itu hanya bisa tersenyum, namun ayah Akeno tampak menatap Naruti serius.

'Anak itu dari klan iblis di Mekai, tapi kenapa dia ada di sini ?.'

Ternyata ayah Akeno mengetahui siapa Naruto sebenarnya, lalu setelah melihat Naruto turun, mereka segera memanggil Akeno untuk pulang.

"Akeno chan, ayo pulang sekarang."

"Iya kaa san, Naruto, aku pulang dulu !."

"Ya, lain kali kalau kau kalah bawakan aku ramen !."

"Tidak akan !."

Naruto tertawa sambil turn dari pohon, melihat Akeno yang pergi bersama orang tuanya seketika membuat senyum Naruto menghilang, entah kenapa dia sekarang merasa kalau dirinya yang kini tidak lebih seperti dirinya yang dulu saat di dunia shinobi.

"Huft ! Ayolah Naruto, kau punya kehidupan baru sekarang, tidak ada gunanya mengingat dunia shinobi."

Menepuk pipinya untuk tersadar dari lamunan, Naruto segera berlari pulang ke jembatan, tapi baru saja dia keluar taman terlihat Jira tengah menunggunya.

"Yo, lihat apa yang aku dapat dari toko cuci gudang."

Jira memberikan sebuah jaket orange yang dia belikan untuk Naruto, melihatnya Naruto segera memakai jaket tersebut sambil tersenyum lebar.

"Ayo pulang."

.

"Jadi dia tidak mati, bagaimana ini ?, tuan pasti akan marah."

"Tidak ada pilihan lain, kita singkirkan aib klan itu malam ini, serta orang tua itu untuk menghilangkan saksi."

.

Malam hari.

.

"Hoi bodoh, bangun !."

Dengan malas Naruto terbangun setelah mendengar suara yang mirip dengan dirinya sendiri, saat bangun dia malah mendapati dirinya sendiri yang tengah berdiri namun memiliki kornea mata hitam dengan iris merah.

"Yooooo lama tidak jumpa."

"Kau !, bagaimana bisa kau masih ada ?."

Yang di hadapannya sekarang tidak lain adalah sisi gelap dari dirinya sendiri, padahal Naruto yakin sisi gelapnya telah menghilang sejak berlatih bersama Hachibi dan Killer B.

"Tentu aku masih ada, aku ini kau, hanya saja saat itu aku kalah dari keinginan kuat milikmu yang ingin melindungi, jadinya aku melemah dan menuruti keinginan bodohmu itu."

"Jadi kenapa kau menarik ku ke sini ?."

(Kita panggil sisi gelap Naruto sebagai Yami)

Terlihat berpikir sebentar Yami tampak tersenyum lalu menunjukkan sepasang sayap kelelawar di punggungnya, Naruto terkejut bukan main karena di punggungnya sekarang juga ada sayap kelelawar.

"Aku rasa dunia ini memiliki iblis asli, dan kita adalah salah satunya."

"Begitu ternyata, tapi apa iblis di sini tidak punya kekuatan ?, aku tidak merasakan apa apa di tubuhku."

Keduanya tampak berpikir apa yang sedang terjadi hingga akhirnya mereka mendapat ingatan yang memiliki hubungan dengan kata aib yang Naruto ingat.

"Naruto Sitri, jadi begitu ternyata, anak ini ternyata tidak punya kekuatan yang di sebut demonic power ternyata."

Yami mengutarakan apa yang dia lihat dari ingatan pemilik asli tubuh ini, sedangkan Naruto terlihat memasang wajah marah.

"Oi kau kenapa ?."

"Jadi itu sebabnya... keluarganya sendiri tidak menganggapnya ada, bahkan dia akan di singkirkan dari klannya, sekarang aku tahu kenapa Ji san menemukan aku di sungai."

Yami tampaknya sangat mengerti arah pembicaraan Naruto, terlihat dia tersenyum lebar karena baru kali ini dia merasakan kebencian yang sangat luar biasa dari Naruto, hampir atau bahkan menyamai Kurama saat masih membenci manusia.

"Naruto ada yang datang !."

"Di mana ?."

"Bukun di sini tolol !, di dunia nyata."

Segera Naruto pergi dari dunia alam sadar miliknya dan bangun di dunia nyata, di mana dia mendapati kalau keadaan di bawah jembatan terlihat kacau dengan beberapa tombak cahaya serta kawah di mana mana.

"Ji san !."

Naruti dengab panik langsung mencari Jira, dan dia akhirnya dapat melihat Jira yang tengah bertarung di... udara.

"Sayap gagak ? Ji san juga iblis ?."

Sedangkan Jira yang ternyata adalah salah satu mahluk supranatural tengah menatap marah 2 iblis yang menyerang dia dan Naruto.

"Oh ada apa kakek ?, kau lelah, sebaiknya da tenshi lemah seperti mu minggir."

"Kalian tidak akan ku biarkan menyentuh Naruto !."

Jira menciptakan sebuah tombak cahaya lalu menyerang 2 iblis tersebut, namun dia kalah cepat sehingga perutnya di tebas oleh salah satu dari mereka yang menggunakan pedang.

"Aaarg..."

"Ji san !."

Naruto yang melihat itu langsung berteriak panik dan segera mengeluarkan sayapnya untuk menyelamatkan Jira yang jatuh ke bawah.

Bruuuk...

Naruto sempat menahan tubuh Jira agar tidak menghantan tanah, sedangkan 2 iblis itu langsung tersenyum penuh kemenangan karena target mereka keluar dengan sendirinya.

"Ji san bertahanlah !."

"Cough N Naruto... lari, mereka mengincarmu."

"Heh muncul juga kau, sekarang mati Naruto Sitri."

Craaaash...

Naruto yang tidak sempat apa apa hanya bisa terdiam saat menyadari pedang yang ingin menebas nya di halangi oleh Jira menggunakan punggungnya.

Dhuuuuaaaar...

Ledakan chakra merah langsung muncul dari tubuh Naruto.

"Kurama."

.

Alam bawah sadar.

.

"Sudah aku duga, di mana pun ada kebencian kau pasti akan ada."

tampak di alam bawa sadar, Yami tersenyum penuh kemenangan sambil menatap sepasang mata merah dengan pupil vertikal yang muncul dari kegelapan.

"Jadi kau akan apa Kyuubi, tidak Kurama maksut ku."

.

Kembali ke dunia nyata tampak Naruto dengan iris mata yang berubah menjadi merah serta memiliki pupil vertikal berjalan kearah 2 iblis yang tampak terkejut.

"A apa apaan kekuatan ini ?, dia harusnya lemah !."

"Kita harus kembali dan beritahu ini pada lord Sitri sama !."

Saat mereka menciptakan lingkaran sihir untuk kembali ke mekai tampak Naruto tidak membiarkan itu, segera dia bergerak sangat cepat lalu menendang kepala salah satu iblis.

Buuuuhgh...

Boooom...

"uuugh..."

Saking kuatnya tendangan itu membuat iblis itu terlempar hingga menabrak pohon sampai hancur, sedangkan iblis yang satunya berniat menyerang Naruto dengan pedang tapi malah ditangkap oleh Naruto seolah itu cuman tongkat kayu.

Kraaaank...

Dengan sekali genggaman pedang itu hancur oleh Naruto, tidak lama Naruto tampak menciptakan sebuah rasengan di tangan kanannya tapi berwarna merah karena yang dia gunakan adalah chakra Kurama.

"Rasengan !."

Craaaaash...

Dhuuuar...

Ledakan angin langsung tercipta hingga membuat iblis itu mati seketika dengan lubang di tubuhnya akibat rasengan, Naruto yang sadar kembali berlari kearah Jira yang tengah sekarat.

"Ji san !."

"Naruto, syukur kau selamat."

Saat memeriksa keadaan orang yang dia sudah anggap kakek itu, Naruto malah mendapati tubuh Jira mulai berubah menjadi abu.

"Naruto... aku harap kau menemukan tujuan hidupmu setelah ini, aku percaya kau bisa menemukannya."

Jira akhirnya berubah menjadi abu setelah mengatakan pesan terakhirnya, sedangkan Naruto cuman bisa menggenggam erat abu Jira di tangan kanan hingga tangannya berdarah, menangis dalam diam, tampak Naruto bergumam pada dirinya sendiri.

"Ji san tenang saja, aku sudah menemukan tujuan hidupku sekarang, jadi aku harap kau tenang."

Naruto melepaskan abu Jira ke udara dan segera dia berjalan kearah iblis yang masih hidup untuk menyelesaikan urusannya di sini.

Buuuuagh...

Naruto tanpa ampun langsung memukul iblis itu dengan tangan berlapis chakra merah hingga kepalanya tertanam ke tanah, mengangkat kepala iblis itu dengan menarik rambutnya, Naruto dapat melihat mata iblis itu sangat ketakutan.

"Kalau kau masih ingin tubuhmu utuh sementara, bawa aku ke mekai sekarang, ke kastil klan Sitri."

.

Mekai.

.

"Tou sama !, jadi kau yang sudah memerintahkan mereka membunuh Naru tan ?."

Di sebuah ruang pertemuan, tampak satu iblis perempuan dengan penampilan mahou shoujo tengah marah pada ayahnya karena sang ayah adalah otak dari rencana pembunuhan adiknya, Naruto.

Braaaak...

"Serafall ! Kau harus ingat kita iblis keluarga Sitri, keluarga iblis yang di kenal kecerdasan dan kekuatannya, Naruto hanya menjadi aib bagi kebesaran keluarga ini, otak bodohnya serta kecacatan nya !."

Lord Sitri tampak menggebrak meja sambil menyatakan alasan kenapa dia tega menyuruh prajurit membunuh anaknya sendiri, mendengar itu Serafall mendecih kesal lalu ingin berjalan keluar dari ruang pertemuan.

"Tidak ada gunanya ke dunia manusia, kau kira aku tidak tahu, kau menjadi cosplayer untuk mencari si aib itu, palingan dia sudah mati sekarang."

"Sudah cukup ! Aku sudah mematuhi mu untuk menjauhi Naruto, tapi sekarang aku akan mencarinya."

Serafall pergi dari ruangan itu meninggalkan ayahnya yang telah tega membunuh anak kandungnya sendiri, namun baru sampai di aula dia malah mendapati lingkaran teleportasi.

"Naruto !."

Alangkah terkejutnya Serafall, saat mendapati adik yang ingin dia cari muncul sambil memegang kepala dari iblis suruhan ayahnya.

Seketika semua anggota keluarga Sitri terkejut saat Naruto dengan pakaian di penuhi darah menatap mereka tajam, saat tatapan nya bertemu Serafall Naruto langsung tersenyum manis.

"Oh onee chan !."

"aaaaargh..."

Craaaaash...

Naruto dengan wajah masih tersenyum manis langsung membunuh iblis yang dia suruh tadi dengan menghancurkan kepalanya menggunakan tangan kosong, seketika teriakan histeris langsung menggema dari beberapa maid yang melihat kejadian itu.

"N Naru tan..."

Serafall hanya bisa terdiam melihat hal kejam yang Naruto lakukan, tampak senyum Naruto berubah menjadi senyum bengis serta mata kanannya yang berubah menjadi mata seperti Yami.

"Anak sialan ! Kau masih hidup ?!."

"Oh tou sama, kaa sama, waktunya kalian mati."

Blaaaaaars...

Ledakan chakra orange langsung muncul saat Naruto melihat ayah dan ibunya di belakang Serafall, terlihat sekarang Naruto menggunakan mode chakra ekor 3.

"Ekor ?, sejak kapan anak itu punya kekuatan mirip yokai ?."

Saat itu juga Naruto melesat menyerang lord sitri dan lady Sitri, tapi dia malah di halangi oleh Serafall yang dengan cepat menciptakan dinding es untuk memisahkan Naruto dengan ke 2 orang tuanya.

Boooom...

Naruto meninju dinding tersebut hingga retak dan saat akan meninju lagi, dia di hentikan oleh sepasang lingkaran sihir yang membekukan kakinya.

"Hentikan Naruto !, aku tahu kau marah tapi tena kyaaaah..."

Syuuuut...

Serafall yang tidak waspada terkena kibasan ekor Naruto hingga terlempar tapi dia dengan cepat menyeimbangkan tubuhnya dan mendarat dengan selamat.

"Sera ! apa yang terjadi ?."

2 lingkaran sihir tercipta di samping Serafall dan dari sana muncul 2 sosok iblis yang juga adalah maou.

"Sirzech, Ajuka."

"Apa dia Naruto Sitri ?, auranya sangat berbeda."

Terlihat sosok astral Kurama tercipta dari chakra merah yang menyelubungi Naruto, menatap semua iblis di sana seketika Kurama meraung keras hingga membuat kastil klan Sitri bergetar hebat.

"Kita harus menghentikannya sekarang !."

Sirzech langsung maju menyerang, sedang ajuka dan Serafall tampak bersiap di belakang mereka.

Booooom...

Tinju Sirzech dan Naruto berbenturan hingga membuat ledakan saat itu juga Ajuka langsung memindahkan mereka ber 4 ke tempat lain.

.

Sebuah lembah di pinggiran Mekai.

.

Syuuuuuut...

Braaaaak...

Naruto dan ke 3 maou mendarat di sebuah lembah gersang bekas perang saudara antar iblis, terlihat Naruto semakin mengganas dan langsung menciptakan sebuah rasengan di tangan kanannya.

"Itu bukan sihir, Ajuka cepat cari tahu cara menghentikan kemampuannya."

Sirzech kembali maju menyerang dan kali ini dia melapisi ke 2 tangannya dengan demonic power, Naruto berpindah sangat ceoat kebelakag Sirzech dan bersiap menghantam kan rasengan miliknya.

"Rasengan !."

"Ice wall."

Lagi lagi dinding es Serafall menghalangi serangan Naruto, ledakan langsubg tercipta dan di saat itu juga Sirzech mengambil kesempatan untuk menahan tubuh Naruto ke tanah.

Duuuugh...

Sirzech berusaha menahan Naruto sekuat tenaga agar tidak terlepas dan di saat itu juga Ajuka bersiap dengan sebuah lingkaran sihir besar yang tercipta di tanah tempat Naruto dan Sirzech berada.

"Sirzech menjauh !."

Sluuuurp...

Sirzech segera menjauh dan membiarkan Naruto di tahan oleh sebuah kurungan magis berwarna hijau milik Ajuka, terlihat Naruto memberontak layaknya hewan buas di dalam kurungan tersebut.

.

Alam bawah sadar.

.

Naruto tampak mendecih kesal karena dirinya yang sekarang masih lemah untuk berhadapan dengan mereka semua, di belakangnya terlihat Kurama yang ternyata juga ikut ke dunia ini.

"Hmm... Naruto, lepaskan mode chakra milikmu, dan gunakan kuchiyose."

Kurama memberikan Naruto cara untuk bebas dengan menggunakan kuchiyose, mendengar itu Naruto hanya heran karena dia sekarang tidak memiliki hewan atau partner sama sekali.

"Kau yakin ?, aku memang sudah bisa menggunakan chakra lagi, tapi kuchiyose aku agak ragu."

"Percayalah, ini akan menarik."

.

Alam nyata.

.

"Heh dia kira bisa melawan mereka, dasar tidak tahu diri."

Beberapa iblis tampak menertawai Naruto yang kembali normal, melihay itu Naruto hanya diam lalu menggigit ibu jarinya kemudian mengoleskan darahnya sendiri ketelapak tangan.

"apa yang dia lakukan ? Sera, jangann dekati dia dulu."

Tidak peduli akan peringatan Sirzech tampak Serafall mendekati Naruto yang menatapnya santau, Serafall tampak tidak percaya kalau Naruto, adiknya yang dulu dia larang bertarung karena terlali lemah menjadi seperti ini.

"Naruto, kau ingat aku kan ?."

"Yah aku ingat, Serafall Leviathan, 1 dari 4 maou, kakakku."

Selagi bicara Naruto tampak melakukan handseal kuchiyose dengan sangat cepat, dan saat selesai Naruto terhenti karena mendapati Serafall menyentuh pipinya.

"Hei dengar, onee chan minta maaf karena selalu melarangmu, aku hanya tidak mau kau terluka, itu saja."

"yah aku tahu, karena aku lemah dan bodoh, tapi maaf, Naruto Sitri yang lemah dan bodoh telah tewas tenggelam di sungai dan sekarang..."

Segera Naruto menyuruh Serafall untuk tenang, Sirzech yang melihat apa yang ingin Naruto lakukan segera bergerak kearah mereka ber 2, namun semuanya sudah terlambat, dengan kuat Naruto menghentakan tangannya ke bawah dan seketika segel kuchiyose yang sangat besar tercipta di tempat tersebut.

"Kuchiyose no jutsu !."

Boooofth...

Ledakan asap putih yang sangat tebal memenuhi lembah dan membuat semua iblis kesulitan melihat, namun angib membuat mereka ahirnya dapat melihat sesosok mahluk raksasa berbentuk musang berbulu orange gelap dengan 9 ekor yang bergerak liar.

"K kyuubi !?."

"Kenapa ada yokai di sini !."

Kurama meraung sangat keras bahkan raungannya membuat hutan di tempat itu hancur layaknya di terjang angin topan, ke 2 maou yang ada terkejut sekaligus panik karena mereka tidak menemukan Serafall di manapun.

"Sirzech, aku akan menahan mahluk itu, kau cari Serafall."

Ajuka segera membuat sebuab lingkaran sihir raksasa di langit, sedangkan Sirzech terbang di sekitar Kurama untuk mencari Serafall.

"Sera !, Naruto, lepaskan Serafall sekarang !."

Sirzech mendapati Serafall tengah pingsan tepat di atas kepala Kurama bersama Naruto yang terlihat berdiri tenang di sana.

"Akan aku lepaskan, setelah aku puas menghancurkan kalian."

Naruto menjawab dengan senyum miring yang bersamaan dengan Kurama yang terlihat bersiap membuat bijudama.

(Sebesar saat melawan 6 biju yang di kendalikan obito)

Syuuuut...

Booooom...

"Apa !?."

Naruto terkejut saat demonic power dengan kapasitas besar menghantam Kurama dari atas, terlihat 1 maou lain datang bersama ribuan prajurit iblis, akibatnya biju dama Kurama menghilang.

"Maaf telat, aku baru datang dari pertemuan."

"Tidak apa apa, sekarang kita harus fokus selamatkam Serafall dan hentikan monster itu."

"Sirzech aku sudah siap !."

Bersamaan dengan Ajuka yang bersiap dengan teknik nya, Sirzech langsung menciptakan sebuah lingkaran sihir merah yang meluncurkan sebuah bola penghancur kearah Kurama.

"Power of destruction !."

Booooom...

Tampaknya bola penghancur itu tidak terlalu mempan karena Kurama dengan mudah menahannya menggunakan 1 ekor, tapi tidak lama ribuan rantai hijau langsung muncul dari lingkaran sihir milik Ajuka yang segera menjerat seluruh tubuh Kurama.

Booooofth...

Kurama, Naruto, dan Serafall menghilang menjadi kepulan asap hingga membuat semua iblis di sana terkejut, serta bersamaan dengan itu dentuman keras terdengar di kota Lilith.

Booooom...

"Mereka ada di kota !?, tapi sejak kapan ?."

.

Kota Lilith.

.

"Heh iblis bodoh, kalian kira bisa mengalahkan ninja ?."

Ternyata Kurama dan Naruto menggunakan kagebunshin serta shunshin bersamaan saat pertama kali Kurama muncul dari kuchiyose, dan memanfaatkan waktu itu terlihat Kurama dengan leluasa menyerang seluruh kota layaknya dia menyerang Konoha di masa lalu.

"Oi, jangan terlalu brutal, beri mereka nafas untuk merasakan kematian."

Dengan santai Naruto duduk di atas kepala Kurama sambil menjaga Serafall yang masih pingsan, sedangkan Kurama dia tampak menikmati aksinya sendiri.

(Penyerangan Kyuubi versi 2)

"Mereka datang, baiklah, ayo beri mereka salam perpisahan sebelum waktunya habis."

Dengan sebuah handseal 1 tangan Naruto, tampak Kurama kali ini benar benar menciptakan biju dama namun dengan skala penghancuran lebih kecil.

"Renzeko Biju dama !."

5 biju dama yang ukurannya setengah dari biju dama asli Kurama lesatkan ke arah kota Lilith hingga menimbulkan 5 ledakan besar secara bersamaan, tidak lama kemudian Kurama menghilang menjadi kepulan asap.

Berjalan di reruntuhan kota Lilith yang telah hancur lebur akibat 5 biju dama yang Kurama tembak kan, Naruto yang tengah menggendong Serafall terlihat berhenti saat melihat 3 maou dan ribuan prajurit iblis menatapnya penuh kebencian.

"Oh gawat, aku tekepung ! Hahahaha..."

Naruto dengan wajah mengejek menertawakan semua yang di sana, sedangkan para iblis sama sekali tidak akan menyangka kalau anak berumur 10 tahunan akan dapat menimbulkan kerusakan luar biasa.

"Naruto Sitri ! Aku sudah berusaha bersabar untuk kakakmu Serafall, sekarang aku tidak akan main main lagi !."

Ledakan demonic power luar biasa keluar dari tubuh Sirzech, terlihat sekarang sang maou telah di balut armor merah yang terbuat dari power of destruction.

.

Alam bawah sadar.

.

"Naruto, waktumu tidak banyak, tubuh iblis yang kau gunakan tidak bisa bertahan lebih lama lagi, kalau di paksa kan, kau akan mati."

Kurama memperingati Naruto akan kerapuhan tubuh yang ninja orange ini pakai sekarang, sedangkan Yami tampak hanya bersantai di alam bawah sadar.

.

Alam nyata.

.

"Kau benar Kurama, tapi setidaknya aku bisa melakukan ini."

Bersamaan dengan Sirzech yang melesat dan bersiap menyerangnya, Naruto tampak melakukan handseal satu tangan.

"Shunsin no jutsu."

Sriiiink...

Dhuuuuar...

Ledakan terjadi sesaat setelah Naruto menghilang dari tempatnya, terlihat sebuah kawah besar menyamai efek biju dama tercipta di sana, Sirzech hanya bisa mendecih kesal karena terlambat.

.

Dunia manusia.

.

Bruuuuk...

Naruto yang baru muncul di dunia manusia tepatnya di bawah kolong jembatan dengan masih membawa Serafall, tampak terjatuh dengan keras, memindahkan Serafall dan berjalan menjauh Naruto kembali tertunduk lemah di tanah.

"Cooough blaagh..."

Dengan kuat Naruto memuntahkan darah dari mulutnya, ini karena tubuh kecil yang dia gunakan masih tidak mampu menahan kekuatan besar miliknya sendiri serta milik Kurama.

"Sial, organ dalam ku rasanya seperti di acak acak... Cooough..."

Sadar hari ternyata sudah mulai pagi, Naruto yang sudah tidak kuat lagi kembali memuntahkan darah lalu pingsan di tempatnya.

.

Siang hari.

.

Beberapa jam berlalu dan di saat itu juga Naruto masih pingsan, tapi sekarang dia tengah berada di sebuah rumah sakit, terlihat di sampingnya berdiri Serafall yang tengah bicara dengan sosok astral Kyuubi.

"Kheh, setelah melihat sendiri bagaimana dia menghancurkan kota kalian, kau masih menolongnya, iblis macam apa kau."

Sosok astral Kurama tampak meledek tindakan Serafall serta karena Kurama lah Naruto berada di sini, sebab saat Serafall baru sadar dan mendapati Naruto yang pingsan, dia berniat mengobatinya tapi Kurama langsung muncul karena masih tidak percaya dengan iblis Leviathan itu.

"Siapa kau, dan apa yang kau lakukan pada adikku ?."

"Adikmu yang mana ?, yang mati tenggelam ?."

"Apa yang kau maksut dengan mati tenggelam."

"Hehahahaha... lihat wajah kau sendiri, ibl-."

"Sudah cukup Kurama, kau bisa kembali sekarang."

Naruto akhirnya tersadar dan tampak dia menyuruh Kurama untuk berhenti main main dengan Serafall, sedangkan Serafall terdiam karena di tatap oleh sepasang iris biru kusam milik Naruto, seolah dia di seret ke lautan terdalam dengan sedikit cahaya.

"Kau bisa pergi sekarang Leviathan, dan untuk menolongku, kau aku kecualikan untuk saat ini."

Naruto bicara pelan sambil masih menatap mata Serafall.

"Jadi kau bukan Naruto, adikku ?."

Serafall bertanya untuk memastikan, yang di depannya ini memang adiknya Naruto Sitri atau bukan.

"Tubuh ini memang milik adikmu, Naruto Sitri, hingga akhirnya dia tewas ditenggelamkan di sungai oleh iblis suruhan ayahnya, dan saat itu juga aku mengambil alih tubuh ini."

Seketika mata Serafall terbelalak kaget karena mendengar kenyataan itu, namun tidak lama dia terdiam karena melihat Naruto tersenyum kearahnya, entah kenapa Serafall merasa tenang dan kembali dia menanyakan siapa Naruto.

"Namaku Naruto Uzumaki, seorang ninja dari dunia Shinobi, aku telah mati tapi jiwaku merasuki tubuh adikmu dan aku berterima kasih untuk itu, dengan cara membalas perlakuan mereka yang menyakitinya."

Naruto berdiri di atas kasur rumah sakit lalu turun, menatao Serafall sebentar tampak Naruto mulai merasakan sensasi aneh seolah tubuh yang dia pakai tidak ingin pergi dari sini.

"Jadi kau menyerang mekai atas rasa terima kasih, dan mau kemana kau ?."

"Entah ke mana aku akan pergi aku tidak tahu, dunia ini masih asing bagiku, jadi aku rasa aku akan ber petualang ke suluruh dunia."

Naruto bersiap melakukan shunsin untuk pergi dari sana, namun segera dia terhenti saat mendapati Serafall mengucapkan hal yang tidak dia duga.

"Kalau begitu bawa aku bersamamu !, sejak awal aku memang ingin membawa adikku melihat dunia ini, jadi sebagai gantu kau menggunakan tubuh adikku kau harus turuti kemauan ku !."

"Eh ?."

.

.

.

TBC.

:v