.
.
My Little Wife from Russia © Rezkaya Retnoyevich Maulanaov (STORY)
Naruto © Massashi Kishimoto (Character)
Alya Sometimes Hides Her Feelings in Russian © SunSunSun (Character)
Chapter 0 (Bagian 1)
Prologue (Part 1)
(Published on 27/11/2024)
.
.
.
Membesarkan seorang anak perempuan bukanlah tugas yang mudah, Mikhail mengakui hal tersebut. Terlebih lagi, ia harus membesarkan putrinya seorang diri.
Apakah dia seorang duda? Tidak, Mikhail bukanlah seorang duda. Alisa, putrinya, memiliki orangtua yang lengkap bahkan memiliki seorang saudara kandung, namun ada suatu polemik yang memaksa keluarga kecil itu untuk berpisah.
" Почему Алиса должна переехать, папа? (Pochemu Alisa dolzhna pereekhat', papa?) / Kenapa Alisa harus pindah rumah, Papa?" tanya Alisa sambil memeluk boneka beruang coklat kesayangannya.
Mikhail tidak langsung menjawab. Matanya tetap fokus ke arah jalan yang dikelilingi oleh rumah-rumah yang terbuat dari kayu.
"Папа? (Papa?) / Papa?" panggil Alisa dengan suara cemas.
"Извини, дорогая. Папа пока не может оставить Алису одну дома. Есть дела, которые нужно уладить, (Izvini, dorogaya. Papa poka ne mozhet ostavit' Alisu odnu doma. Yest' dela, kotorye nuzhno uladit') / Maaf, sayang. Papa belum bisa menjaga Alisa sendirian di rumah. Ada urusan yang harus papa selesaikan," jawab Mikhail.
"Какие дела?" (Kakie dela?) / Urusan apa?" tanya Alisa sambil mengusap hidung hitam milik Visha, boneka beruangnya.
Mikhail memperlambat laju mobilnya saat melewati sebuah tikungan. " Когда папа закончит все дела, он сразу заберет Алису, хорошо? (Kogda papa zakonchit vse dela, on srazu zaberet Alisu, khorosho?) / Pokoknya, setelah urusan Papa selesai, Papa akan segera menjemput Alya, oke?"
Sambil mengusap lembut kepala Alisa, Mikhail berkata, "Позже, когда все закончится, мы сможем вернуться в Россию вместе с мамой и Машей. (Pozzhe, kogda vse zakonchitsya, my smozhem vernut'sya v Rossiyu vmeste s mamoy i Mashoy.) / Nanti, setelah semuanya beres. Kita bisa kembali lagi ke Rusia bersama mama dan Masha."
Mendengar itu, Alisa mengangkat kepalanya dan melihat wajah penuh harap ayahnya. Ekspresi kegembiraan terpancar dari matanya yang berwarna biru.
"Правда, папа? (Pravda, papa?) / Benarkah, Papa?" tanya Alisa dengan penuh kegembiraan.
Mikhail tersenyum lembut. "Да, дорогая. Папа сделает все, чтобы мы могли вернуться к маме. Но папа не может пообещать в ближайшее время. (Da, dorogaya. Papa sdelayet vse, chtoby my mogli vernut'sya k mame. No papa ne mozhet poobeshchat' v blizhayshee vremya.) / Ya, sayang. Papa akan melakukan segalanya agar kita bisa kembali bersama mama dan Masha. Tapi papa enggak bisa janji dalam waktu dekat."
Alisa mengangguk, itu tanda bahwa gadis berusia enam belas tahun itu tidak akan bertanya lagi.
Sambil mengemudikan mobilnya, Mikhail lalu membawa Alisa ke sebuah rumah yang terletak tak jauh dari perkebunan teh.
…
"Папа, чей это дом? (Papa, chey eto dom?) / Papa, ini rumah siapa?" tanya Alisa sambil berdiri di depan sebuah rumah berukuran 125 meter persegi.
Rumah itu terbuat dari kayu jati dan berdiri di sebuah lekukan bukit kecil. Separuh pondasi rumah ditopang oleh beton, sedangkan sisanya bertumpu pada sisi miring bukit.
"Друг папы, которому папа доверяет, Алиса." (Drug papy, kotoromu papa doveryaet, Alisa.) / Teman papa, sekaligus orang yang papa percaya, Alya."
"Но дом меньше нашего, папа. (No dom menshe nashego, papa.) / Tapi rumahnya lebih kecil dari punya kita ya, Pa."
Mata cantik itu memerhatikan sekitar halaman rumah, sebagian besar tempat ini didominasi oleh beberapa pohon dan padang rumput. Sedikit embun putih membatasi pandangan Alisa, mengingatkannya pada musim dingin di Vladivostok.
"Правда Алиса будет жить здесь? (Pravda Alisa budet zhit' zdes'?) / Alya… benar-benar akan tinggal di sini?"
Mikhail memaklumi pertanyaan yang dilontarkan oleh putrinya. Sebab Alisa hampir tidak pernah Mikhail ajak mengunjungi teman pria itu dalam definisi apa pun. Anak perempuannya itu cenderung introvert dalam urusan bergaul. Salah Mikhail juga. Pria itu takut jika putrinya akan salah pergaulan. Kerja kelompok saja tidak diizinkan oleh Mikhail jika ada laki-laki di dalamnya.
"Да. Познакомимся с хозяином дома, хорошо?" (Da. Poznakomimsya s khozyainom doma, khorosho?) / Iya. Nanti kita kenalan sama pemilik rumah, ya."
"Папа уже знает. Это должна быть Алиса, которая познакомится," (Papa uzhe znaet. Eto dolzhna byt' Alisa, kotoraya poznakomitsya.) / Kan papa udah kenal. Harusnya Alya aja yang kenalan," koreksi gadis itu.
"Да, Алиса. Извини, папа ошибся." (Da, Alisa. Izvini, papa oshibsya.) / Iya, Alya. Maaf, papa salah bicara."
Sabar betul Mikhail menghadapi tingkah Alisa yang persis bocah itu.
Alisa bisa melihat hijaunya halaman depan yang tidak terlalu luas. Warna rumah itu didominasi abu-abu dan hitam.
"Мне не нравится этот дом, папа. Страшно. (Mne ne nravitsya etot dom, papa. Strashno.) / Aku enggak suka rumahnya, Papa. Serem."
"Алиса... не говори так. Алисе нужно научиться уважать то, что есть у других. (Alisa... ne govori tak. Alise nuzhno nauchit'sya uvazhat' to, chto est' u drugikh.) / Alya... enggak boleh bicara begitu. Alya harus belajar menghargai apa pun yang orang lain miliki."
"Да, папа. (Da, papa.) / Iya, Papa." Alisa menunduk, dan terus mengusap hidung si Visha.
Mikhail membunyikan bel. Tak lama pintu terbuka, sosok tampan itu pun sukses membuat Alisa menganga. Tinggi pria itu hampir sama tingginya dengan ayahnya.
"Господин Михаил, (Gospodin Mikhail) / Pak Mikhail," sapa lelaki itu.
"Молодой Нао. Это моя дочь, Алиса. (Molodoy Nao. Eto moya doch', Alisa.) / Nao. Kenalkan ini putri saya. Alya."
"Привет, Алиса. Я Нао." (Privet, Alisa. Ya Nao.) / Hai, Alya. Saya Nao."
Bukannya menjawab, Alisa yang terbangun dari lamunannya pun langsung melontarkan isi pikirannya.
"Папа сказал, что мне нельзя близко с мальчиками. Почему папа сказал Алисе жить с этим красивым мужчиной? (Papa skazal, chto mne nel'zya blizko s mal'chikami. Pochemu papa skazal Alise zhit' s etim krasivym muzhchinoy?) / Kata papa aku enggak boleh deket-dekat sama cowok. Kok papa nyuruh Alya pindah sama Om ganteng ini?"
...
