Naruto by Masashi Kishimoto.

Harvest Moon by Natsume.

Warning: OOC, AU, typo, Slice of Life etc.

...

..

.

Chapter 1: Mineral Town.

Mineral Town, sebuah kota dengan populasi sedikit, letaknya sangat jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Di kota itu ada sebuah pertanian yang sudah lama tak dihuni, pemilik sebelumnya meninggal setelah merawat pertanian luas itu, para warga menghormati petani yang merawat tempat tersebut. Konon katanya, ada sseorang Dewi yang menjaga kota tersebut.

Dan inilah saat ini, Naruto Uzumaki terbangun dibawah pohon cemara yang sepertinya menjauhi pohon lainnya, pemuda pirang itu terlihat nyaman saat terbangun dari tidur panjangnya. Dia melihat padang bunga yang tak jauh dari dirinya. Dia pun mencoba untuk bangun dari tempatnya, pakaian miliknya sudah compang camping saat ini, dia perlu pakaian lain untuk menggantikan pakaian miliknya.

Mata birunya melihat sebuah pohon yang ada dibelakangnya, pohon itu terlihat bergerak mengikuti hembusan angin, Naruto sendiri mengerutkan dahinya seolah pohon itu memanggil dirinya.

"Kau pohon yang bisa berbicara?"

"Ya, aku pohon cemara yang terpencil. Aku sudah berdiri selama ratusan tahun di tepam ini."

Naruto mengerjapkan kedua matanya mendengar suara dari pohon tersebut. "A-apakah kau bisa memberikan aku petunjuk?"

"Tentu, ikuti jalan setapak ini, dan kau akan menemukan sebuah perkotaan dengan warganya yang ramah."

"Ba-baiklah, terima kasih. Ka-kalau begitu..."

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Tolong jangan tebang aku."

Naruto terdiam sejenak mendengar perkataan itu, dia mengingat umur dari pohon itu yang sudah mencapai ratusan tahun, dia pun memberikan senyuman pada pohon tersebut. "Aku berjanji!"

Dan pemuda itu pun pergi dari tempat tersebut meninggalkan pohon cemara itu sendirian.

Langkah kakinya itu membawa Naruto ke sebuah perkebunan yang sudah sangat terbengkalai, dia menatap nanar perkebunan luas itu. Ada perasaan sakit saat dia melihat lahan luas yang di isi dengan rumput liar serta bebatuan dan kayu-kayu di sana.

"Oh, ada seseorang! Hey kemarilah!"

Kedua mata biru itu melihat sosok pria paruh baya bertubuh kecil dengan pakaian rapih berwarna merah, dia juga memakai sebuah topi dikepalanya. Naruto pun segera mendekati pria itu untuk menemuinya, dia menyunggingkan sebuah senyum pada pria itu.

"Apa kabar? Sepertinya kau bukan orang sini?"

"Ah iya, aku bukan orang sekitar sini, entah kenapa aku masuk ke sebuah hutan lalu tersesat hingga datang kemari." Naruto mencoba untuk berbohong, dia tahu jika penjelasan asal-usul dirinya akan membuat orang di depannya itu tak percaya serta dia tak mau ada orang yang tahu akan kekuatan yang tersembunyi. "Ngomong-ngomong, namaku Naruto Uzumaki, aku pemuda yang tak sengaja tersesat."

"Namaku Thomas, Walikota di Mineral Town."

'Mineral Town kah? Dan dia adalah pemimpinnya.' Pemuda itu berjabat tangan dengan sang Mayor. "Jadi ini pertanian milik siapa?"

"Oh, ini milik seorang kakek yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu, pertanian ini menjadi seperti ini karena tak ada yang mampu merawatnya." Mayor mulai menjelaskan beberapa hal tentang perkebunan yang terbengkalai itu, dia mulai menjelaskan pemilik sebelumnya hingga cucunya yang sangat sibuk dengan pekerjaannya di kota, sang cucu juga bilang kepada Mayor jika perkebunan itu akan diberikan pada seseorang jika ada yang mau. "Jack sendiri tak bisa kesini untuk merawat kebun ini, dia sungguh sibuk di sana."

"Bagaimana jika aku yang merawatnya?"

"..." Mayor terdiam, pertanyaan Naruto membuatnya langsung menatap sang pemuda pirang itu. "Benarkah?! Kau serius? Kalau begitu aku akan memberikan modal 5000 Gold untukmu!"

Naruto mengerjapkan kedua matanya.

...

...

Dia melihat cermin di dalam sebuah rumah, pantulan dirinya yang memakai pakaian khas seorang petani yang akan membajak ladangnya itu terlihat cocok dengannya. "Bagaimana Naruto?"

"Aku suka dengan pakaian ini!"

"Bagus, sekarang aku akan memberitahumu, alat-alat untuk bertani ada di kotak peralatan, lalu ada televisi dan satu buah tempat tidur, dan aku akan mengantarmu untuk berkeliling kota."

Naruto mengangguk dan mengikuti Mayor untuk berkeliling kota. Mereka berdua bertemu dengan beberapa orang yang tinggal di kota kecil itu, Naruto juga diperkenalkan dengan beberapa tempat untuk membeli kebutuhanya sehari-hari serta beberala kebutuhan untuk perkebunannya. Ada yang membuat Naruto tertarik disini, ada beberapa gadis di desa itu.

Mereka semua cantik, serta sifat-sifat mereka juga berbeda. Mereka semua ada lima gadis yang Naruto hitung saat dia di ajak oleh Mayor untuk berkeliling kota.

"Para gadis disini cantik, kau bisa memilih siapa yang disukai, tapi kau juga akan bersaing dengan yang lainnya."

"Eh? Bukan maksudku begitu, Mayor."

"Tak apa Naruto, itu hakmu untuk memilih seorang gadis untuk dijadikan istri di masa yang akan datang."

Naruto terdiam, ingatannya mulai berjalan mundur terus hingga sampai pada sebuah ingatan dimana dia hampir kalah oleh pemimpi Akatsuki serta pernyataan cinta dari seorang gadis yang menyelamatkan dirinya waktu itu.

"Naruto?"

"Oh, maafkan aku Mayor."

"Tak apa kok, oh ya jika kau ada masalah, tak perlu sungkan untuk berbicara denganku, Mayor ini akan memberikan solusinya jika kau butuh solusi!"

"Um!"

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu. Oh aku lupa akan satu hal, nanti akan ada pria bertubuh besar yang kemari untuk mengambil hasil panen serta pertanian yang ada, dia akan memberikanmu upah."

"Baik, akan aku ingat hal itu! Terima kasih!"

"Akulah yang harusnya berterima kasih padamu karena bisa memberikan pertanian ini pada orang lain yang mau." Mayor menepuk bahu Naruto, lalu berbalik ingin pergi meninggalkan pemuda itu. "Aku harus pergi, sampai jumpa!"

"Ya, sampai jumpa Mayor!" Naruto tersenyum saat Mayor sudah pergi meninggalkan dirinya. "Ahh, sekarang waktunya untuk bekerja!"

Ya, dia tak mungkin bisa kembali, tapi dia akan mencoba untuk mencari sebuah kebahagiaan dari perkebunan ini!

...

..

.

Hai, Kimichan disini! Kimi sekarang mengambil alih akun Kak Shinn, karena beliau sedang beristirahat. Sebagai gantinya, beliau memberikan ide untuk Kimi.

Umm, apa ada lagi yang harus Kimi sampaikan? Tidak sepertinya.

Ahaha, satu akun dipegang sama dua orang.