Sailor Senshi and Trio Moon Knight
"Baguslah kalau begitu. Aku takut terjadi apa-apa pada Usagi" ucap Issei.
Tapi bagi Matsuda dan Motohama sendiri itu sudah memiliki arti yang ambigu bahkan para Sailor juga merasa ambigu dengan perkataan Issei mengingat ucapan Issei seolah-olah dia adalah pacar Usagi.
"Umm… Issei… kau kenapa tiba-tiba ada rasa suka sama Usagi?" Tanya Matsuda.
"Nggak, i-itu cuman rasa khawatir sebagai teman!" seru Issei menolak perkataan Matsuda tadi.
"Issei," panggil Usagi tiba-tiba.
"Ya?" tanggap Issei.
"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, aku sangat menghargainya," ungkap Usagi sambil tersenyum tipis.
"Usagi-san, apakah kau seorang Tenshi?" tanya Asia Argento yang sempat melihat wujud Usagi yang memakai sayap putih seperti penggambaran Malaikat di kitab suci yang ia gunakan.
"Usagi Tenshi? Pifff lelucon macam apa itu?" tawa Rei yang menganggap kalau ada orang yang menganggap Usagi adalah malaikat hanya karena dia punya sayap adalah hal terkonyol yang pernah ia dengar.
"Eh ada apa?" tanya Asia takut kalau ia salah ngomong.
"K-kamu percaya kalau dia ini adalah malaikat hanya karena dia bisa mengeluarkan sayap, maaf saja meskipun tuan putri kami itu orangnya agak polos dan baik hati, tapi dia bukan malaikat, sayap itu hasil penggabungan kekuatannya dengan cawan suci saja," ungkap Makoto sambil merangkul Usagi yang tersenyum malu.
"Yah, meskipun Usagi bukan malaikat, tapi memang secara status dia adalah orang yang sangat penting, yah meskipun tidak banyak yang tahu, karena dia adalah putri dari kerajaan Silver Mellinium yang berada di bulan," ungkap Amy.
"Ahahaha, statusku benar-benar tidak setinggi itu," ungkap Usagi menambahkan perkataan Amy.
'merendah untuk meninggi' pikir Issei sweetdrop karena ingat ucapan Usagi sangat mirip dengan ucapan para gamer yang mana bilang bahwa dia newbie aslinya dia pemain master.
"Apa yang kau katakan, kau itu benar-benar seorang putri tahu," ucap Minako.
"Iya, tapi apalah gunanya status darah bangsawan itu, aku memang seorang putri, tapi putri tanpa kerajaan bukanlah putri lagi bukan," ungkap Usagi
"Tapi bagi kami kau tetap tuan putri kami" balas Amy.
Usagi hanya tersenyum saja mendengarnya, Asia yang mendengar itu juga ikut tersenyum, "Usagi-chan, aku sangat senang bisa mengenalmu, andai saja aku bisa hidup normal seperti kalian," ungkap Asia yang rupanya juga ingin bisa bersekolah, punya teman dan ngobrol santai bersama para gadis.
"Asia-chan, aku juga senang mengenalmu, kau adalah gadis baik, aku bisa jamin tak akan ada satupun lelaki yang tidak menginginkanmu. Namun, tentunya menjadi cantik dan baik saja tidak cukup, aku tahu itu," ucap Usagi sambil mendekati Asia, "Jika kau mau hidup normal dan bisa menikmati hari-hari bersekolah, maka maukah kau ikut bersamaku, aku bisa membujuk ayah dan ibuku untuk menerimamu sebagai Kakak angkat atau bahkan sebagai pembantu," ucap pelan Usagi sambil menggenggam lengan Asia Argento.
"Hmm… aku tidak masalah dengan itu" ucap Asia.
Sebab dia ingin kehidupan dia itu seperti anak-anak lainnya, lagi pula ia juga tidak tahu mau melakukan apa di gereja ini, jadi ia ingin bisa bersekolah dan menjadikan gereja tua ini sebagai markas perkumpulan untuk mereka bisa berbagi keluh kesah bersama dan bukan tempat ibadah lagi, karena toh di Kuoh tidak ada penganut kristen kalaupun ada udah pasti pada malas datang, wong gerejanya aja udah sampai tua dan bobrok banget sebelum diperbaiki.
"Kalau gitu. Kita jadikan saja markas untuk menyelesaikan situasi disini entah monster atau bahkan naga yang kita temui, bagaimana?" Usul Issei.
Sebab dia ingin gereja ini masih bisa dipakai. Dan ada fungsi meski sebagai bukan tempat ibadah lagi mengingat banyak yang tidak akan hadir ke Gereja.
"Em, tentu saja, tapi tentunya ada banyak hal yang harus kita beli untuk membuat tempat ini bisa dianggap markas yang layak," ungkap Asia.
"Kau benar, pertama mungkin kita memerlukan Gengset atau mungkin Aki besar soalnya tempat ini jauh dari kota dan tak ada listrik," ucap Makoto memberikan saran.
"Kalau gitu kita harus cari genset bekas yang masih layak pakai. Kalau yang baru pasti harganya mahal" ucap Matsuda.
Karena tahu untuk beli 1 buah genset baru, itu pasti harganya sangat mahal yang mana harganya bisa mencapai ratusan bahkan jutaan yen untuk membeli 1 buah genset baru. Sementara yang bekas bisa didapat dimana saja bahkan ada juga genset bekas yang masih terlihat baru.
"Menurutku akan lebih bagus jika Aki saja, selain lebih terjangkau, kita bisa dapat yang baru dan lebih awet. Untuk pengisian, kita bisa beli panel surya," ungkap Amy.
"Memang benar kalau, Gengset lebih kuat, tapi, kita harus beli bensin dan oli samping untuk memakainya, selain itu, hanya Makoto yang cukup kuat untuk menyalakan mesin," ucap Usagi dengan nada datar.
'iya juga sih' pikir mereka.
"Baiklah. Tapi nanti tempat untuk charger aki, dimana kita bisa meletakkannya dan kita beli? Sebab kita tahu meski tahan lama akinya, pasti dibutuhkan alat untuk chargernya" ucap Issei.
"Bukankah Amy-chan sudah bilang kalau kita hanya butuh panel surya untuk mengisi aki tiap ada matahari terik, dan agar praktis kita akan pasang panel suryanya di atap Gereja saja," jelas Minako.
"Hem, itu benar, tapi siapa yang bisa dan berani mendagi ke atas atap Gereja?" tanya Matsuda.
"Benar juga, kita bahkan tidak punya tangga," balas Motohama.
"Dan juga panel surya harganya tak kalah mahal dari genset," tambah Motohama.
"Mungkin 2 kali lipat harganya dari genset keluaran model terbaru" ucap Issei.
"Tapi setidaknya bobotnya tidak seberat Gengset bukan," ucap Usagi lagi.
"Hem, selain itu suara mesin yang berisik sangat mengganggu konsentrasi," tambah Amy yang sejak dulu suka ketenangan karena memang ia suka membaca.
"Kalau pakai keluaran bekas yang panel surya nya, gimana? Apalagi pasti ada yang bekas yang tentu masih terlihat baru" ucap dan tanya Motohama karena dia ingin harganya yang murah asal barangnya terlihat baru.
"Soal uang mungkin kita bisa pakai uang keluarga Mizuno untuk sementara," tambah Makoto dan Minako seketika yah mengingat orang tuanya Amy adalah Dokter yang punya banyak duit.
"Ya, tapi kalau aku minta terlalu banyak pasti juga akan ditanya-tanya, dan aku tidak mungkin mengatakan sesuatu tidak masuk akal pada ibuku," ucap Amy agak berkeringat dingin.
"Sudah-sudah, untuk uang, kita bisa patungan saja," ungkap Usagi.
"Kita harus beriuran setidaknya setiap hari selesai sekolah saja. Agar bisa dipakai untuk membeli peralatan markas ini" ucap Usagi menambahkan.
"Oke, aku tidak keberatan," gumam pelan Rei
"Aku juga," tanggap Minako.
"Aku akan membeli kompor portable," ucap Makoto yang punya hobi memasak.
"Aku akan bawa beberapa tanaman disini termasuk bibit tanaman herbal yang bagus untuk penyembuhan nantinya" ucap Issei.
"Lalu kita berdua bagaimana?" tanya Matsuda dan Motohama.
"Kalian berdua bantu Issei dan ini untuk petunjuk," ucap Usagi sambil menyerahkan buku mengenai informasi tanaman, dan jamur yang bisa dimakan atau apapun yang bisa dijadikan obat.
Singkat cerita.
Di malam hari kemudian, Luna kemudian mendatangi mereka.
"Usagi, semuanya, cepat ada Youma di satu tempat!" seru Luna.
Usagi hanya mengangguk dan melirik ke arah Issei, Matsuda dan Motohama, "Apa kalian ingin ikut?" tanya Usagi.
"Kemana?" tanya Motohama.
"Memurnikan Youma," jawab Usagi dengan lembut.
"Memurnikan Youma?!" kaget Matsuda dan Motohama.
Issei yang mendengar niatan Usagi, langsung berkata, "Baiklah, tapi kalau boleh tahu apa alasanmu untuk mengajak kami ikut bertarung?" tanya Issei.
"Aku ingin kalian berlatih langsung dilapangan, yah meskipun kau sudah bisa melakukannya di awal, tapi dua temanmu belum, mereka butuh pengalaman, selain itu kalian sudah aku berikan sedikit pecahan jiwaku, benda itu akan menarik perhatian para Youma, karena memiliki energi yang besar, jadi cepat atau lambat kalian harus bisa menggunakan kekuatan yang aku berikan dengan baik, karena jika tidak kalian bisa diincar oleh para iblis jahat dan mungkin mati karena tak tahu cara melindungi diri," ungkap Usagi.
"Baiklah. Tapi aku harus juga belajar berubah menjadi naga. Sebab yang bisa lawan naga itu hanya seekor naga saja. Mengingat naga yang muncul itu entah kapan munculnya" ucap Issei.
Sebab dia tidak mau temannya kenapa-napa apalagi naga Rathalos susah untuk dihabisi mengingat dia naga yang berbahaya untuk dilawan temannya. Dan hanya seekor naga saja yang bisa melawan Rathalos.
"Apa aku juga boleh ikut? Aku mungkin tidak begitu berguna dalam pertarungan, tapi aku bisa menyembuhkan luka," ucap Asia sambil berjalan mendekat.
Usagi yang mendengar itu langsung melirik ke arah Asia Argento, dalam pikiran Usagi ia tidak mau melibatkan Asia karena meskipun Asia punya sacred gear, tapi dia tidak bisa bertarung. Namun, di satu sisi yang sama, Usagi dapat memahami tatapan Asia yang bisa dilihat kalau dia dalah orang yang takut menjadi beban.
"Aku tidak masalah asal kamu ada didekat para Sailor nanti. Apalagi lawan kita adalah iblis liar nantinya" ucap Usagi.
"Itu benar, kamu tidak punya kekuatan sihir tipe petarung, jadi kamu harus tetap dibelakang," ucap Minako.
"Itu tidak masalah, selama aku bisa berguna," ungkap Asia.
Usagi kemudian mendekati Asia dan mengeluarkan kristal perak berkilau dalam ukuran kecil, singkatnya itu adalah pecahan dari kekuatannya, "Perlihatkan Sacred Gearmu," pinta Usagi dan saat mengeluarkan kristal perak itu ia kembali ke wujud putri bulannya dengan dahi berlambang bulan sabit berwarna emas dan rambut yang memanjang hingga kaki lalu gaun yang dikenakan berubah jadi gaun putih bersih berkilau.
Lalu, Asia mengeluarkan Sacred Gear Twilight Healing miliknya dan membuat Usagi memberikan kekuatan bulan miliknya kepada Asia.
Setelah kristal itu dimasukkan ke cincin Twiling Healing milik Asia, seketika itu aura energi yang terpancar dari cincin itu berubah warna dari hijau jadi putih cerah cahaya suci yang menenangkan dan penuh kelembutan.
[Akhirnya aku bangkit!] seru suara dari dalam cincin Asia.
"Eh suara apa itu?" tanya Asia kaget.
"[Dasar bodoh! Ini aku Sacred gear Twilight Healing, tapi sekarang jiwaku sudah terbangun dan kau bisa memanggilku Sariel!]" seru cincin itu lagi.
(Hoho.. sang malaikat rupanya. Aku tidak tahu kau dibentuk menjadi Sacred Gear) Ucap Ddraig setelah melihat kebangkitan Sariel.
"[Ahahahaha, aku tidak sehebat itu senpai, karena sejujurnya Sariel yang asli masih ada, aku hanyalah serpihan jiwanya saja yang entah bagaimana bisa dapat kesadaran, yah jika dinilai, kekuatanku hanya 9% dari yang asli]" ucap Sariel
(Begitukah? Aku kira kekuatanmu bisa menjadi sangat besar setelah dibangkitkan oleh gadis bulan itu) Ucap Ddraig.
"[Itu memang benar, tapi wadahku terlalu lemah, jika aku memaksakan diri memulihkan kekuatanku, gadis ini bisa mati]" balas Sariel
(Ya benar juga sih. Apalagi gadis biarawati ini belum latihan karena ini ajang pertamanya untuk bersinar) Ucap Ddraig.
Sementara itu di Heaven, para Seraph kaget merasakan aura suci dari bumi dan ketika mereka menatapnya, mereka melihat Usagi dan Asia yang sedang mengenakan cincin twilight healing
"Aura yang terpancar di cincin itu? Jangan bilang itu Sariel?" tanya Gabriel pada Michael.
"Kau benar, Sariel, bisakah kau menjelaskan hal ini padaku?" tanya Michael.
"Ah itu, sebenarnya, aku kasihan pada dia yang dibuang oleh orang tuanya, makanya aku membagikan sedikit dari diriku, berharap dia bisa hidup lebih baik, karena mendapat kekuatan yang bisa bermanfaat," ucap Sariel
"Tapi kekuatan yang kamu kasih membuat dia bisa menyembuhkan berbagai macam ras, Sariel" ucap Michael
"Soal itu aku tidak tahu, soalnya kekuatanku merespon keinginan dari gadis itu dan kebetulan dia sangat ingin bisa berguna dengan menyembuhkan dan melindungi orang-orang, bukan membayangkan kehancuran atau apapun," ungkap Sariel, "Oleh sebab itu, tak peduli siapapun targetnya, bagian kecil dari diriku akan berusaha untuk mengabulkan apa yang diinginkan gadis itu, dan karena dia tidak melihat orang yang terluka itu sebagai iblis dan berkeinginan untuk menyembuhkannya, makannya sacred gear buatan itu menyembuhkan iblis itu," ungkap Sariel lagi.
"Makanya aku heran kenapa Gereja membuangnya padahal dia hanya menyembuhkan. Ditambah lagi, bukankah gereja harus menjaga ketat Asia agar dia tidak jatuh di tangan salah?" Ucap Sariel
"Dari pada itu, aku malah lebih penasaran dengan gadis berambut pirang dengan lambang bulan di dahinya itu, karena ulahnya, serpihan kecil dari jiwaku bisa punya pikiran sendiri," ucap Sariel lagi sambil menatap Usagi yang tersenyum ke arah Asia.
"Aku juga. Bahkan aku merasakan Boosted Gear yang dimiliki laki-laki rambut coklat itu bisa menggunakan kekuatan naga sepenuhnya dan bisa mengendalikannya" ucap Michael.
Sebab ini kali pertama dia mendengar seorang gadis yang bisa membuat pengguna Longinus seperti Issei bisa menggunakan kekuatan naga sepenuhnya tanpa tidak terkendali mengingat semua pengguna kehilangan kendali dalam wujud Juggernaut Drive mereka.
Gabriel hanya diam dan berkata, "Sepertinya bukan hanya kita yang tertarik pada mereka," ucap Gabriel sambil menunjuk Koneko yang bersembunyi di balik pohon mengawasi Usagi dan yang lain.
"Ya.. aku melihat iblis dari klan Gremory itu juga tertarik dengan mereka" ucap Michael.
Kembali ke alam manusia.
Terlihat Usagi kini hanya tersenyum dan menatap para Sailor yang juga sudah berubah ke wujud sailor mereka.
"Semuanya berkumpul melingkari Usagi dan saling bergenggaman tangan!" seru Minako sebagai wakil pemimpin para Sailor.
Alhasil para Sailor melakukannya meski terlihat Asia dan 3 laki-laki itu ragu. Tapi mereka tetap melakukannya.
Selanjutnya Usagi yang ada di tengah lingkaran langsung mengangkat tangannya ke udara, "Moon Power Teleportasion!" seru Usagi dan seketika sinar terang muncul menyelimuti mereka semua dan membuat mereka menghilang tanpa jejak.
Dan itu tentu membuat Koneko terkejut setelah memata-matai mereka itu. .
Di sebuah gedung tua di sana Usagi sudah memasukki wujud super Sailor Moon versi tanpa sayap dan berjalan bersama yang lain, lalu sebelum memasukki gedung, "Matsuda, Motohama, Issei, coba pejamkan mata kalian dan bayangkan wujud ksatria keren dalam pandangan kalian, sambil mengatakan, [Moon Knight power Henshin] Ya tak perlu keras-keras juga jika kalian malu menyerukannya," ucap Usagi lagi.
"Baik" ucap Issei dan lainnya.
Alhasil mereka bertiga membayangkan wujud satria mereka dan mulai berucap
"Moon Knight Power Henshin" ucap mereka bertiga
Alhasil Issei memakai armor seperti Kamen Rider tanpa penutup kepala. Tapi disana ada garis emas disekitar armornya yang berwarna merah darah itu dan di beberapa bagian terdapat ornamen berbentuk bulan sabit sebagai identitasnya kalau dia adalah ksatria bulan.
Sementara Matsuda dan Motohama terlihat seperti prajurit arab dengan jubah putih dan masker putih lalu membawa pedang perak dan bros penjepit jubah berbentuk bulan sabit
contoh aja.
"Waaah keren!" seru Matsuda dan Motohama, "Issei aku tidak menyangka kau suka menggunakan modelan armor baja," komen Matsuda.
"Yah aku juga tidak menyangka kalau kalian suka modelan begitu," balas Issei.
"Kalian bertiga itu keren kok," tanggap Asia.
"aaahahaha" ucap mereka tertawa masam karena mereka tipe laki-laki pemalu jika dipuji oleh seorang gadis.
"Sekarang, yang perlu kalian lakukan hanyalah melumpuhkan Youma yang ada di dalam, aku akan melakukan serangan terakhir, mengerti?" tanya Usagi.
"Ha!" seru Issei, Matsuda dan Motohama.
"Usagi kemudian tersenyum, semoga kalian berhasil," ucap Usagi yang membuka pintu gedung tua dan terlihat mereka sudah ditunggu gadis telanjang tanpa baju
"Eh?" Matsuda dan Motohama langsung mematung dengan hidung berdarah.
"Hah?" Rei dan para Sailor lain langsung tercengang dengan pemandangan di depan mereka.
"Ano ada apa yah?" tanya Asia sambil mencoba melihat kedepan.
"Tidak jangan! Asia-chan kau bisa ternodai!" seru Minako sambil menutup mata Asia.
"A-ano hentai Yaro, pakai bajumu tempat ini bukan untuk enak-enak!" seru Amy malu melihat penampilan gadis telanjang itu.
"Amy, Mako-chan, Rei-chan, Minako-chan, dialah Youma nya," ucap Usagi.
"Eh tidak mungkin?" tanggap Rei dan yang lain.
"Ehe ahahahahahaha Ahahahahahahaha!" gadis telanjang itu tiba-tiba tertawa dan berubah wujud menjadi monster dengan bagian bawah tubuhnya sangat besar seperti hewan berkaki empat.
"Youma, atau orang dari dunia ini menyebutnya Hagurei Akuma, dia adalah tipe viser," jelas Usagi sambil menyiapkan tongkat sihirnya.
"Aroma yang sangat enak, haruskah aku memakan kalian semua," ucapnya sambil tersenyum dengan air liur yang menetes ia juga memeras-meras oppainya tanpa henti, membuat konsentrasi Matsuda dan Motohama buyar.
Tapi itu berhasil dilakukan Issei dengan cara menendang wajah hagurei akuma itu yang membuat dia terpelanting dan menabrak tembok dengan keras
'njir. Sekali sepak langsung seperti itu?' tanya Issei dalam hati. Karena dia hanya pakai sedikit kekuatan tapi damagenya keras seperti kena serangan bola meriam.
"Baka, kenapa kau menendang Onechan cantik tadi!" seru Matsuda
Namun, telinga Matsuda langsung kena jewer oleh Sailor Mars, "Kau bilang apa tadi pada monster itu, Onechan cantik? Oho jadi seleramu yang begitu yah hah?" ucap tak terima Sailor Mars, karena dalam anggota Sailor, ia adalah yang tercantik dalam pandangan banyak orang dan baru kali ini ia mendengar orang mengatakan monster lebih cantik darinya.
Usagi yang melihat itu hanya bisa swedrop ditempat saja, 'Apa tim ini akan baik-baik saja?' batin Usagi lagi.
'sekarang aku mempertanyakan kewarasan mereka disaat genting ini' pikir Issei.
"Dia bangun!" seru Amy yang langsung bereaksi mengumpulkan sihirnya di telapak tangannya dan seketika, dengan cepat Mercury atau Amy menembakkan air bertekanan tinggi di tangannya hingga melubangi paha belakang dari Hagurei Akuma.
"Goaaaaarrrr!" Hagurei Akuma yang marah mencoba membalas dengan mengarahkan teteknya yang dilingkari lingkaran sihir dan seketika menembakkan cairan asi dengan efek korosif yang besar.
"Ai no Chikara, Flower Huriken!" seru Sailor Jupiter atau Makoto dan seketika angin dengan bunga-bunga tajam melesat menghalau tembakan susu dari iblis itu.
"Aku tidak mau kalah!" seru Motohama yang langsung mencabut pedangnya dan mencoba berlari dan dalam sekejap kaki depan dari iblis liar itu terpotong!
"Onore!" serunya yang marah akan apa yang dilakukan Motohama, dan mulut besar di perutnya terbuka bersiap untuk memakan Motohama.
"Motohama, menghindar!" seru Matsuda yang melemparkan pedangnya ke arah mulut monster yang terbuka itu.
Motohama mengangguk dan melompat untuk menghindari pedang yang Matsuda lempar, seketika itu juga pedang suci itu menancap di dalam mulut Hagurei Akuma.
"Aaaaaaaaaaaaaaa!" raungnya kesakitan.
"Cukup sekarang aku akan menyelesaikannya," ucap Usagi yang menyiapkan tongkat miliknya, "Moon Spiral Heart Attack!" seru Usagi dan seketika sihir berbentuk hati menghantam Viser dan energi besar pun meledak membuat Viser melemah dan meraung kesakitan lalu perlahan tubuhnya kembali menjadi manusia dengan bidak Knight yang keluar dari dadanya.
"Dengan ini dia bisa hidup normal sebagai manusia," ucap Usagi yang langsung berbalik pergi.
"Lalu siapa yang akan mengurusnya karena dia tidak pakai baju?" Tanya Makoto bingung mau diapakan iblis liar itu yang sudah menjadi manusia kembali.
"Itu bukan tanggung jawab kita, jadi biarkan saja," ucap Usagi tiba-tiba.
"Kau itu iblis atau apa?" tanya Minako, "Jika kita tinggalkan dia, bagaimana caranya dia pulang kalau dia dalam keadaan telanjang?" tanya Minako.
"Iya-iya kalian ini," ucap Usagi sambil mengambil pena miliknya.
"Moon Power, warga sipil change!" seru usagi sambil mengarahkan penanya ke arah si Viser yang kini akhirnya ditutupi gaun secara random.
"Nah udahkan sekarang ayo pulang," tanggap Usagi yang nggak pengen repot menampung banyak orang dirumahnya
Alhasil mereka semua pada pulang dan membiarkan Viser disana seorang diri.
(Apa yang kau pikirkan, Partner,?) Tanya Ddraig ke Issei melalui telepati.
Apalagi Ddraig tahu kalau Issei lagi memikirkan gadis onee-sama tadi mengingat onee-sama itu tampak anggun dan elegan disana.
"Ah tidak, aku hanya kepikiran, soal apakah akan baik-baik saja meninggalkannya sendirian," gumam pelan Issei.
"[Ikuti apa kata hatimu partner]" tanggap Draig, "[Apakah kau akan membawanya atau tidak itu terserah padamu]" ungkap lembut Draig
[Kalau kau mau membawanya untuk membiarkan dia tinggal di kediamanmu, aku tidak masalah. Tergantung dari niatmu seperti apa] tambah Ddraig.
Walau Issei mesum di sekolah, Ddraig tahu kalau Issei orang yang peduli yang bahkan tidak mau membuat orang lain terluka atau kesepian.
"Mungkin aku akan membawanya," gumam pelan Issei
Issei pun langsung berbalik dan mencoba menggendong gadis itu. Usagi yang melihat hal itu hanya diam saja dan berbalik pergi seolah tak peduli.
Murid baru.
Keesokan harinya, Issei, Matsuda dan Motohama kaget, karena kedatangan murid baru di kelas mereka bertiga dan murid baru itu ternyata adalah Asia Argento.
"Namaku Asia Argento, aku pindahan langsung dari Vatikan, saya harap kita bisa saling mengenal dan berteman dengan baik," ucap Asia memperkenalkan dirinya.
'maaa… setidaknya dia bisa berteman dengan para gadis' pikir Issei
"Issei-san, Matsuda-san, Motohama-san apa kabar?!" sapa Asia seketika saat melihat tiga orang yang sangat ia kenal ada di kelas.
Hal itu tentu membuat kaget semua orang yang langsung menatap tajam ke arah trio mesum itu.
'Matilah kami.' pikir mereka bertiga.
"B-bagaimana bisa kau satu kelas dengan kami?" tanya Issei.
"Yah soal itu, Usagi-san dan temannya Amy mengatur semuanya," jawab Asia
"Ahh… dia kah.. aku nggak heran lagi" ucap Issei.
"Dia memintaku untuk mengawasi kalian berdua," ucap Asia, "Dia bilang kalian itu harus diawasi dengan ketat agar tidak main mata ke wanita," jelas Asia.
'sial.' pikir Issei dan dua temannya. Yaa meski mereka nggak mempermasalahkannya. Tapi kenapa Asia harus membeberkan didepan umum.
"Asia, bukankah tidak baik mengucapkan itu di depan banyak orang?" tanya Matsuda.
"Salah yah, kalau gitu aku minta maaf," ucap Asia lagi.
"Haaah… nggak apa. Apalagi sudah terlanjur kamu katakan" ucap Issei.
"Ya paling ini karena kau tiba-tiba menggendong seorang gadis muda malam itu kan?" ucap Motohama menyindir Issei yang membawa pulang Viser di depan Usagi.
"Ughh… itu karena dia tidak ada tempat tinggal. Apa salahnya ngasih dia rumah dan keluarga. Yaaa mengingat sifat onee-sama dia langsung muncul saat membangunkan ku untuk sarapan" ucap Issei.
Yaa… dia tidak masalah dengan itu. Apalagi dia tahu kalau di rumahnya, ortunya ingin ada seorang gadis di kediaman mereka. Jadi nggak heran dia membawa pulang seorang gadis ke rumahnya apalagi menceritakan kalau gadis itu tidak ada orang tuanya lagi akibat kecelakaan yang menyebabkan Viser hidup luntang-lantung.
"Ahahaha, apa kau tak tahu kadang kalau wanita cemburu itu rasanya menyeramkan," ucap Matsuda yang mengingat telinganya kena jewer oleh Rei.
"Yaaa.. aku melihatnya seperti dikejar harimau atau naga dalam sekejap. Yang persentase bisa bertahan hidup hanya 1%" balas Issei.
"Usa-chan tidak seseram itu kok, yah dia bilang alasan kalau aku harus mengawasi kalian seketat itu, untuk memastikan kalau kalian bisa menjadi lebih baik dan melupakan hal kotor dalam pikiran kalian," ucap pelan Asia sambil duduk santai.
"Yaaa aku sudah berusaha melupakannya dan kini beralih main game memburu naga" ucap Issei yang main game Monster Hunter.
Salah satu game yang bikin dia deg-degan, tremor, dan lain sebagainya karena misi yang luar biasa.
Tak lama kemudian suara teriakan murid-murid terdengar ketika jam istirahat berbunyi, hal itu karena kedatangan dua Oneesama Kouh akademi yang berjalan menuju kelas 2b, kelas dimana Issei, Matsuda, Motohama dan Asia berada.
Tak lama setelahnya, Rias memasuki kelas.
"Huaaaa Rias no Oujo sama!" seru mereka ketika melihat Rias memasuki kelas.
"Hampir saja. Aku kira siapa dah" ucap Issei yang hampir hape android kesayangannya jatuh akibat teriakan gadis. Padahal dia lagi asyik main game Monster Hunter Freedom.
Dimana misi kali ini adalah membunuh 3 velocidrome. Sejenis dengan Velociraptor tapi kepalanya seperti ayam jantan bersama mulutnya tapi dimulut nya yang terlihat seperti ayam jantan itu ada gigi tajamnya.
"Yo, Hyoudo-san, Matsuda-san dan Motohama, ada hal yang ingin aku bicarakan, jadi bisakah kau datang ke ruang klub ku?" tanya Rias.
"Aku tidak masalah. Tapi jam berapa?" Tanya Issei
"Sekarang juga," ucap Rias sambil berbalik pergi
Asia langsung melirik ketiga ksatria bulan itu, "Ehem," tegur Asia yang melihat tatapan mesum Matsuda dan Motohama pada Rias dan Akeno
'Urghh... Pasti ada hal buruk nih' pikir Issei.
Sebab dia yakin jika Rias pasti bukan hanya itu saja yang akan dia sampaikan mengingat Rias orang yang keras kepala.
"Eh ah ada apa Asia?" tanya kaget Motohama yang melihat Asia menatap tajam mereka.
"Tidak, aku hanya akan sedikit melaporkan ini pada Rei dan Amy soal kalian yang jelalatan pada senpai di tempat kalian," ucap Asia
"jangan.." ucap Matsuda dan Motohama panik. Siapa yang tidak panik coba. Ujung-ujungnya pasti ada dijewer nantinya atau kena sepak nantinya
"Maaf aku sudah janji untuk melaporkan apapun kegiatan kalian secara jujur," ucap Asia yang mengirim foto Matsuda dan Motohama yang memasang muka mesum saat menatap Rias dan Akeno.
Sementara Issei juga dilaporkan dimana kali ini wajah kagetnya saat hpnya hampir jatuh karena teriakan para gadis tadi.
"Cikuso!" seru Matsuda dan Motohama.
"Tak apa kawan, hadapi saja dengan jantan," jawab Issei
"Kau enak sih karena main game" balas Matsuda.
"Ahahahaha, tenang saja aku yakin mereka pasti akan paham jika kalian mengaku secara jantan," ucap Issei mencoba menghibur Matsuda dan Motohama.
"Kami harap begitu sih," ucap Matsuda yang berdiri.
"Cih kenapa Rias malah mengundang mereka sih."
"Iya, kaya nggak ada cowo lain aja."
"Pakai sihir apa sih mereka?"
Sementara itu di SMP Kouh.
Usagi nampak dengan serius belajar di kelasnya dan tentu saja hal itu membuat orang-orang pada kaget, karena pasalnya, selama sebulan bersekolah, Usagi tak pernah seserius ini mengikuti pelajaran dikelas bahkan kebanyan tidur, ia bahkan hanya akan serius jika dalam ulangan atau ujian harian saja.
"Usagi-san, ada hari apa ini? Kenapa kau jadi sangat rajin dalam belajar?" tanya sang guru penasaran.
Usagi yang mendengar hal itu langsung tersenyum dan tidak memberikan jawaban apapun selain kembali fokus belajar. ia tidak memikirkan hal apapun selain apa yang ada di hadapannya
Di Okuruto kenkyu bu (Ocult Reaserch Club)
Terlihat kini Issei duduk bersama tiga temannya, sedangkan Asia tidak ikut ke dalam club karena memang tidak diundang dan ia juga tidak punya kemampuan mata-mata ataupun alasan untuk bisa ikut masuk, oleh karena itu ia terpaksa hanya menghabiskan waktunya bersama Siswa-Siswi Kouh Akademi di sekolah itu.
"Rias, kali ini apa lagi alasanmu mengundangku?" tanya Issei.
Rias pun mendengar hal itu langsung menjawab, "Aku hanya ingin menanyakan, mengenai siapa para gadis yang dekat dengan kalian itu sebenarnya," ucap Rias sambil melemparkan foto Usagi yang bertarung dengan Kiba, lalu Usagi yang menggunakan sihir teleportasi.
'sejak kapan dia mengambilnya' pikir Issei
"Aku sudah pernah bertemu dengan dia sewaktu dia mengenakan pakaian Sailor dan mengambil pekerjaan kami dalam mengatasi Hagurei Akuma. Namun, aku tidak menyangka kalau kau cukup dekat dengan mereka, jadi siapa mereka sebenarnya dan apa tujuannya?" tanya Rias dengan tatapan tajam dan warna matanya memerah, dalam keadaan saat itu ia memancarkan aura charmnya pada Issei, Matsuda dan Motohama. Namun, berkat Kristal yang tertanam di tubuh mereka, terlihat tubuh Matsuda dan Motohama mengeluarkan pancaran cahaya perak menghalangi sihir itu.
"Jangan pakai sihirmu padaku dan teman-temanku" ucap Issei yang memperlihatkan mata naganya dan geraman khas Naga dengan aura yang sangat gila. Jujur dia tidak suka digoda dengan cara seperti itu seperti Succubus.
"Itu karena aku tidak yakin kalau kalian akan menjawab dengan jujur jika aku tidak menggunakan sihirku," tanggap Rias sambil menatap datar Issei, Matsuda dan Motohama
"Kami tidak punya wewenang untuk itu, jika kau ingin tahu siapa Usagi, bukankah kau harus bicara langsung padanya," tanggap Motohama.
"Itu benar. Kau harus menemuinya kalau kau ingin tahu siapa dia." Ucap Matsuda setuju dengan pendapat Motohama.
"Dan berakhir seperti Kiba? Jangan bercanda padaku," tanggap Rias yang kali ini menggunakan cara intimidasi dengan memancarkan aura pekat yang bisa membuat manusia biasa bergetar ketakutan.
"Jadi kau mau melakukan kekerasan?" Tanya Issei yang mengeluarkan aura naganya sekali lagi dan lebih pekat yang membuat Rias gemetar merasakan aura naga Issei
'Bagaimana mungkin? Apakah dia sudah menguasai Sacred Gearnya? Sejak kapan?' batin Rias bertanya-tanya.
"Masalahnya kita beda sekolah dengan gadis-gadis itu bukan, dan yang dekat dengan mereka hanya kalian, jadi yang bisa membuat mereka menemui kami hanya kalian," tanggap Akeno mencairkan suasana.
"Itu benar, jika kau ingin masalah ini diselesaikan dengan baik-baik, kau harus memberitahu mereka mengenai permintaanku untuk bertemu, sekaligus mengatur tempat dan waktunya," tanggap Rias.
Pertemuan dengan Rias Gremory
"Baiklah. Aku akan mengaturnya karena aku tidak memercayai kalian setelah apa ikemen itu melakukan percobaan pembunuhan pada Usagi.." ucap Issei
"APA YANG AKU KATAKAN JELAS?!" tanya Issei dengan nada tinggi dan auranya yang masih menggila.
"Lakukan secepatnya, aku bukanlah orang yang cukup sabar dalam menunggu," tanggap Rias.
"Baiklah aku akan memberitahunya" ucap Issei keluar dan memberikan SMS pada Usagi.
To : Usagi
From : Issei
Usagi-chan. Tolong kamu datang ke Klub ini, karena mereka ingin bertanya padamu
Lalu Issei menekan tombol kirim di HP-nya dan terkirim ke Usagi. Sementara itu Usagi hanya diam saja, karena ponselnya dititipkan pada guru agar tidak mengganggu dalam pelajaran, sehingga dia hanya asik makan di kantin bareng 3 temannya dan satu manusia biasa bernama Lisa.
Kembali kepada Issei, terlihat Asia mendekati Issei, "Hei Issei-san kenapa kau berdiri sendiri di sini sambil menatap layar ponsel?" tanya Asia pada Issei.
"Aku berniat menghubungi Usagi karena dia dipanggil sama Rias yang merupakan ketua klub ORC" ucap Issei.
"Oh, kalau itu, sebaiknya kamu jangan menghubunginya dengan menggunkan ponsel, karena kalau di sekolah ponselnya akan dititipkan ke guru dan hanya akan diberikan jika orang tuanya yang nelpon," ucap Asia.
"Terus harus bagaimana?" tanya Issei lagi
Asia kemudian menunjuk ke arah gelang jam di tangan Issei, "Bukankah benda itu diberikan oleh Usagi padamu? Aku juga dapat, dengan benda ini kita bisa menghubungi mereka, yah meskipun harus dengan suara bukan tulisan," ucap Asia.
"Baiklah aku akan mencobanya" ucap Issei
Lalu Issei mengarahkan tangan kanannya ke mulutnya dan bilang ke Usagi
"Usagi. Atasan orang tampan yang bertemu denganmu itu ingin bertemu segera denganmu" ucap Issei.
Usagi yang asik makan mendengar gelangnya berbunyi.
Kririririririririring
Usagi pun pergi menjauh dari yang lain ia mengangkat gelang jamnya dan memencet satu tombol dan suara Issei pun terdengar.
"Usagi. Atasan orang tampan yang bertemu denganmu itu ingin bertemu segera denganmu" ucap Issei.
"Eeeeeeh, Mendokuse," ucap Usagi lagi sambil menutup gelang komunikasinya dan pergi ke ruang guru, "Sensei, bolehkah aku izin sebentar pihak SMA Kouh Akademi menghubungiku, mereka bilang ingin berterima kasih padaku karena tidak sengaja menyelamatkan anak kepala sekolah dari penjambretan," ucap Usagi rada bohong.
"Lakukan dengan cepat" ucap sensei
"Arigato Gozaimasu, dan aku minta maaf juga jika nanti aku agak telat nantinya!" seru Usagi dan akhirnya Usagi pergi meninggalkan SMP Kouh dengan bersepeda selayaknya orang biasa, meskipun sebenarnya dia bisa saja berlari dengan kecepatan tinggi atau menggunakan sihir teleportasinya untuk bisa cepat sampai. Namun, dia terlalu malas untuk melakukan itu.
Sesampainya di Kouh Akademi, Usagi masuk sambil memarkirkan sepedanya lalu berjalan dan bertanya pada semua orang dimana Hyoudo Issei.
"Ano, apa kalian melihat Issei, dia bilang ada hal yang ingin dia bicarakan denganku," ucap Usagi menanyakan lokasi Issei pada para murid Kouh Akademi.
"Iya. Dia tadi dipanggil sama Ketua Klub ORC di gedung tua itu" ucap Salah satu murid cewek yang menunjuk gedung tua tempat klub Rias berada.
"Ah terima kasih bantuannya, aku harap kalau aku sudah lulus, aku bisa bersekolah di sini bersama teman-temanku yang lain, semoga hari anda menyenangkan, Anoo…" ucap Usagi panjang lebar.
"Murayama," tanggap gadis yang Usagi tanya mengenai lokasi Issei.
"Ah iya, Murayama-senpai!" seru Usagi sambil tersenyum manis dan pergi meninggalkan Murayama.
"Eh ah tunggu dulu! Apa hubunganmu dengan Issei dan kenapa kau malah mau bertemu dengan orang paling hentai di Sekolah ini?" tanya Murayama.
"Hi-mit-su(Ra-ha-sia)" jawab Usagi sambil tersenyum usil dan pergi menuju lokasi.
Dan tentu Murayama bingung dan membuat Usagi langsung pergi ketempat Issei berada. Dan sesampainya disana, nampak Issei berdiri diluar pintu.
"Ahh maaf terlambat datang" ucap Usagi.
"Ayo masuk" ajak Issei dan diangguk sama Usagi.
Alhasil Usagi, Asia, dan Issei masuk ke Klub ORC. Dan disana nampak Matsuda dan Motohama duduk santai di sana bersama anggota klub ORC.
"Jadi, kalau boleh tahu, kenapa aku sampai-sampai diundang dalam pesta teh di klub ini?" tanya Usagi sambil duduk di samping Issei, ia juga memasang senyum ramah ke arah semua orang disana, seolah ia tidak menyadari kalau yang ada di hadapannya adalah Akuma berdarah murni.
"Ya," jawab Rias gadis berambut merah panjang.
'oh sial. Apa dia harus memasang wajah itu?' tanya Issei melihat Rias yang mulai duduk serius.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Rias.
"Aku?" tanya Usagi.
"Ya," jawab Rias.
"Aku Tsukino Usagi, umur 14 tahun kelas 2 SMP. Warga sipil biasa, hobiku makan dan bermalas-malasan serta main game. Nah selesai, sekarang giliran Senpai!" seru Usagi sambil tersenyum seperti orang bodoh.
'dude, seriously dia mengatakan itu barusan?' tanya Issei dalam hati seolah-olah Rias sangat bodoh.
"Rias Gremory, Ah tapi yang aku ingin tahu darimu bukanlah nama atau hobimu. Melainkan siapa dirimu sebenarnya?" ucap Rias lagi.
"Aku yang sebenarnya? Apa yaaah. Gamer Arcade," gumam pelan Usagi lagi sambil memasang wajah berpikir.
(Buahahahahahaha…) Tawa Ddraig dalam hati melihat Rias yang dibuat seperti orang bodoh.
Rias kali ini langsung memperlihatkan foto Usagi yang beraksi sebagai Super Sailor Moon, "Itu kau bukan?" tanya Rias.
"Hem …. Foto yang bagus, senpai ambil ini dari event mana?" tanya Usagi lagi, "Hem, bagian sayap dan gaunnya keren sekali, pasti desainernya sangat hebat dan uang untuk membayar costume Cosplayernya pasti jutaan Yen. Hem, sayangnya aku terlalu miskin untuk itu," ucap Usagi lagi seolah-olah itu bukan dirinya.
'Yaa sebab mau bagaimanapun juga, aku harus menjaga identitasku' pikir Usagi.
"Usagi, kau tak bisa membohongiku, katakan saja yang sejujurnya," ucap Rias memberikan tekanan energi.
Usagi yang mendengar itu dan merasakan tekanan kekuatan yang cukup besar dari Rias membuat Usagi terdiam.
"Bukan hanya berulah di wilayahku tanpa izin, kau juga membuatku kehilangan Kiba, bagaimana caramu bertanggung jawab?" tanya Rias.
Usagi kini memandang datar Rias dan berkata, "Apakah penting bagimu identitasku itu? Aura intimidasi yang kau keluarkan sama sekali tidak setara dengan yang dilakukan Queen Metalia, Nehelenia dan Bellil," ucap santai Usagi, "Mengancamku tidak akan menghasilkan apapun, bermusuhan denganku juga hanya akan membawa masalah, jadi sebaiknya kau diam saja, selama kau tidak menggangguku, aku tidak mengganggumu, simpel bukan," ucap Usagi sambil tersenyum dengan senyum seorang putri yang elegan.
'Siapa Queen Metalia sebenarnya? Kenapa dia bisa setenang ini saat berhadapan dengan aura milikku?" tanya Rias dalam hatinya.
"Apa kau tidak lelah memancarkan aura sebesar itu? Tidak lucu rasanya kalau tuan rumah pingsan hanya karena terlalu banyak mengeluarkan aura," tanggap tenang Usagi yang sejak tadi tidak memancarkan aura apapun dari dirinya untuk melawan.
"Ini bukan lawakan! Katakan siapa sebenarnya dirimu dan makhluk apa sebenarnya Queen Metalia itu?" tanya Rias.
'jadi dia ingin tahu ini rupanya' pikir Usagi
"Makhluk itu jauh dari pemahamanmu, maaf saja kau bukan tandingannya jika kekuatanmu hanya sebesar itu," ucap Usagi dengan nada santai.
"Jawab saja pertanyaanku," ucap Rias.
"Kalau begitu kau nilai saja dari kekuatanku, karena untuk menghadapi sosok itu aku dan keempat temanku harus berjuang mati-matian," ucap Usagi sambil melirik Rias dan kali ini Usagi mengeluarkan auranya yang sangat besar.
Ledakan cahaya berwarna putih keluar dari tubuh Usagi menghancurkan gedung Klub ORC hingga jadi debu dan terlihat kalau Usagi tidak melindungi semua orang dalam ruangan dengan barier energi mereka semua hancur bersama seluruh ruangan karena panasnya suhu dari pancaran energi miliknya.
Melihat dampak kerusakan hanya dari auranya saja, Usagi langsung menghentikan pancaran kekuatannya dan menggunakan sihirnya sekalilagi untuk memulihkan bangunan yang hancur dan menyembuhkan luka beberapa makhluk hidup yang secara tidak sengaja terluka olehnya, "Sekarang apakah kau tahu perbedaan kita, tadi bahkan aku belum serius," ucap pelan Usagi.
Rias yang melihat kekuatan besar dari gadis SMP yang tadi berlaga polos di depannya hanya bisa diam, ia tidak yakin bisa menang dari Usagi saat ini.
"Aku bisa mengakui kalau aku salah karena ikut campur dalam wilayahmu. Namun, yang harus kau ketahui adalah aku hanya tidak mau membiarkan bahaya berada di dunia ini," ungkap pelan Usagi.
"Tapi jika kau terus-terusan mengambil pekerjaanku, aku dan bawahanku tidak pernah bisa berkembang, jadi jangan lakukan lagi dan biarkan kami mengerjakan apa yang harusnya kami kerjakan, apa kau mengerti?" tanggap Rias.
"Aku mengerti, aku hanya harus berhenti mengambil pekerjaanmu bukan," ucap pelan Usagi yang akhirnya berdiri, ia tidak mau ribut meskipun ia bisa menang jika adu kekuatan atau mulut. Namun, ada hal yang tidak ia inginkan jika ia terus berdebat dan akhirnya bermusuhan dengan Rias.
"Kau setuju begitu saja?" tanya Rias.
"Ya soalnya aku tidak mau terlalu banyak ribut denganmu. Aku sama sekali tidak takut denganmu, tapi aku hanya tidak mau tempat ini berada dalam bencana besar jika kita terus berseteru. Lagipula aku juga tidak masalah jika berlibur," ungkap pelan Usagi sambil berjalan pergi keluar dari ruang klub.
"Ano, pertanyaan, apa yang terjadi pada Hagurei Akuma yang selama ini kalian lawan?" tanya Matsuda memberanikan diri bertanya pada Rias.
"Tentu saja, kalau tidak dimusnahkan mereka akan dibawa ke petinggi iblis untuk diadili atas kejahatannya," jawab Rias.
"Maaf, aku tidak setuju dengan cara yang kau gunakan!" seru Motohama, "Karena Ketua kami bisa menyelesaikan masalah Hagurei Akuma tanpa harus memusnahkannya!" seru Motohama lagi.
"Motohama-senpai, Matsuda-senpai, cukup aku tidak mau berdebat lagi, ayo kita kembali saja," ucap pelan Usagi.
"Tapi …. bagaimana nyawa orang-orang yang menjadi Hagurei Akuma? Aku yakin mereka masih layak untuk kembali menjadi manusia dan menjalani hidup!" seru Motohama menolak keinginan Usagi untuk menyerah.
"Motohama, pada dasarnya mereka menjadi Hagurei Akuma, karena hati mereka yang tidak bersih, singkatnya mereka begitu juga atas keinginan mereka sendiri," ucap pelan Usagi.
"Tapi…." Motohama ingin membantah, tapi Usagi sudah langsung pergi tanpa mengatakan apapun.
'ughh… ini benar-benar keterlaluan. Untung Issei menyelamatkan nyawa Hagurei Akuma itu' pikir Matsuda.
"Tsukino-san!" seru Motohama, "Apa kau tidak mau memikirkan masa depan para Hagurei Akuma yang mungkin mereka menjadi seperti itu karena keadaan bukan karena memang ingin?" tanya Motohama.
Usagi pun menghentikan langkah kakinya dan melirik ke arah belakang untuk beberapa saat, tapi akhirnya ia kembali berbalik dan pergi meninggalkan Motohama tanpa mengatakan apapun.
"Tsukino-san!" seru Motohama.
"Tak ada alasan bagiku untuk menyelamatkan semua Hagurei Akuma, meskipun mereka bisa menjadi manusia. Namun, mereka juga sudah menciptakan dosa besar yang tak bisa dimaafkan, yaitu membunuh dan memakan manusia. Alasanku mengubah satu Hagurei Akuma menjadi manusia waktu itu hanya untuk bereksperimen apakah aku bisa mengembalikan Hagurei Akuma menjadi manusia atau tidak. Dan kalaupun aku bisa melakukannya, bukan berarti aku mau melakukannya terus menerus," ungkap Usagi lagi dan akhirnya Usagi melanjutkan langkahnya.
"Hanya itu yang mau aku lakukan" ucap Usagi menambahkan.
"Apakah itu hanya masalah daerah kekuasaan dari keluarga Gremory?" tanya Motohama.
Namun Usagi tidak mengatakan apapun, ia tetap melangkah dan mengambil sepedanya lalu pergi.
Sementara itu dalam perjalanan, Usagi nampak meneteskan air mata meskipun ia mengatakan kalau ia sebenarnya tidak mau menyelamatkan atau memurnikan banyak Hagurei Akuma. Namun, dalam hatinya ia sangat ingin menyelamatkan banyak orang. Sayangnya karena masalah wilayah dan juga isi pikirannya yang tidak ingin ribut dengan pihak iblis dan berakhir membawa kehancuran dunia, membuatnya mengalah dan menahan dirinya untuk tidak beraksi di wilayah keluarga Greymory.
Usagi akhirnya menghapus air matanya dan ia akhirnya masuk ke halaman sekolah dan pergi ke kelasnya dengan wajah tenang seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Kembali ke Issei, Matsuda, Motohama dan Asia.
"Hei, Issei, apa menurutmu Usagi-san memang setega itu?" tanya Motohama.
"Mungkin dia hanya tidak ingin ribut dengan Rias," tanggap Matsuda.
"Hmm… itu terlihat dari ucapannya si Usagi kalau dia orang yang tidak mau cari ribut dengan pemilik wilayah ini. Sehingga sifatnya berubah seperti itu" ucap Issei menyetujui ucapan Matsuda.
"Issei-san tahu dari mana soal itu?" tanya Asia yang tidak percaya akan perkataan Issei.
"Ya itu karena aku sepertinya sudah cukup mengenalnya, hehehe," ucap Issei.
"Sepertinya kalian memang agak cocok, tapi kenapa kau tak pernah melamar Usagi-san?" tanya Asia.
"Haaaah… dia cocoknya sama orang yang setara dengan dia. Aku saja mungkin susah mengingat meski Usagi terlihat santai, ada juga sisi tegasnya" ucap Issei
"Atau bisa dikatakan… ya Usagi cocoknya sama orang yang serius tidak seperti kami yang sedikit serius" ucap Issei menambahkan. Mengingat sifatnya yang mesumnya berkurang tapi masih ada sisi mesumnya itu.
"Ya juga sih, apalagi ketika aku tinggal di rumahnya Usagi, aku tidak sengaja melihat foto Usagi bersama seorang lelaki berambut hitam yang tinggi dan tampan dan saat aku tanya padanya dia bilang itu adalah foto seorang pria yang tidak lain adalah kekasihnya yang sudah meninggal karena menyelamatkannya dari pertarungan melawan makhluk kegelapan," gumam pelan Asia sambil memperlihatkan foto yang dimaksud.
"Haaaah… nanti aku harus latihan mengenai berubah menjadi naga. Sebab Ddraig bilang aku harus siap-siap untuk melawan naga yang hilang entah kemana itu" ucap Issei.
"Kami ikut!" seru Matsuda dan Motohama.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada kekasih lamanya Usagi?" tanya Motohama agak penasaran bertanya pada Asia.
"Kenapa kau tanya padaku?" tanggap Asia.
"Ya karena kau sepertinya cukup dekat dengannya sampai-sampai kau tahu akan hal ini," jawab Matsuda.
"Iya sih, tapi aku hanya tahu kalau nama pria itu adalah Chiba Mamoru. Kalau tidak salah, pria itu dikendalikan oleh Queen Berryl dan akhirnya Usagi-san terpaksa menusuknya dengan pedang suci karena saat itu ia tidak bisa memurnikan sihir yang mengendalikan kekasihnya itu dan akhirnya ia terpaksa membunuhnya," jawab Asia, "Sisanya masih belum aku ketahui, karena Usagi-chan masih tidak bisa menceritakan masa lalunya lebih banyak," ungkap pelan Asia lagi.
"Bagaimana menurutmu Issei? Sepertinya masih ada kesempatan untukmu menggantikan Mamoru," ucap pelan Motohama.
Issei hanya diam mendengarnya, ia memikirkan soal apa yang sebenarnya Usagi rasakan di saat ia terpaksa membunuh orang yang ia cintai karena ia tak bisa memurnikan pikiran dari Mamoru yang terkena sihir dan itu mungkin saja juga akan terjadi padanya suatu saat nanti.
"Entahlah. Kalau bisa aku akan melakukannya.. aku benci melihat dan merasakan apa yang dialami oleh Usagi-chan sendiri. Meski tidak secara langsung, aku bisa merasakan apa yang dia terima" ucap Issei.
Tak lama setelahnya mereka akhirnya hanya bisa diam dan kembali ke kelas karena jam masuk sekolah berbunyi.
Bersambung
