Dear Maid!
.
.
.
Disclaimer : Tite Kubo
Warning : Warning : Untuk fict kali ini saya sengaja bikin pendek supaya lebih mudah mengekspresikan imajinasi saya biar lebih efektif. mohon dimaklumi ya~~~
Pagi itu tampak seperti pagi-pagi biasanya, burung-burung mulai berterbangan dan dedaunan yang basah pun mulai disinari matahari pagi yang perlahan menunjukan kehangatannya. Namun apartemen Ichigo masih sepi tanpa ada aktifitas.
"ugh.., jam berapa sekarang..." ucap Orihime yang baru saja terbangun sambil memegangi kompres basahnya tersebut
"apa...yang terjadi?" ujarnya kebingungan, namun satu hal yang tidak ia lupakan..
"ah! Ichigo-sama!" ya dia tidak akan lupa untuk membangunkan Ichigo. Dengan cepat dia segera beranjak dari ranjangnya sambil berjalan lemas karena takutnya Ichigo terlambat dan tidak sarapan karena dia bahkan belum melakukan pekerjaannya.
"Ichigo-sama waktuny-"sebelum dia selesai berbicara dia menyadari tidak ada siapa-siapa dikamar Ichigo. Dia pun lekas turun ke bawah dan tidak melihat siapaun disana begitupun di kamar mandi
"kemana Ichigo-sama?" gunamnya dengan wajah yang terlihat masih lemas. Namun sesuatu menarik pandangannya, sesuatu itu dia temukan diatas meja makan, dan itu merupakan secarik kertas dengan tulisan
'Oy Inoue! Jangan mencariku! Aku jika kau baca kertas ini artinya aku sedang berada di sekolah dan jangan pernah berfikir kalau aku ke game centre, dan jangan pernah kau sentuh alat bersih-bersih atau mencoba bersih-bersih dengan tanganmu karena kau sekarang tidak berguna saat ini lebih baik kau tidur saja sebelum ada piring yang pecah setelah kau sentuh!'
Orihime hanya terdiam sebentar setelah membaca surat tersebut
"Ichigo-sama..." gunamnya. Sementara itu Ichigo berhasil masuk ke sekolahnyasetelah perjalanan melelahkan melewati gerbang sekolah, maklum karena kepopuleannya itu kadang membuatnya kelelahan akibat fans yang terlalu bersemangat dengannya. Dilorong banyak sekali para pria yang langsung berbisik-bisik saat Ichigo lewat sendiri.
"psst, kau tau tidak mengapa Orihime-chan tidak datang?"
"entahlah, mungkin Kurosaki membuatnya sakit hati karena ucapan-ucapan kasarnya"
"ahhh mana mungkin Orihime-chan kan tidak pernah begitu walaupun Kurosaki memang kasar"
"bisa saja! Lagi pula Orihime-chan itu perempuan kan!?" temannya mengangguk sebari melihat Ichigo dengan pandangan sinis dari belakngnya. Namun Ichigo tidak menghiraukannya dan terus jalan. Diapun sampai didepan pintu kelasnya namun sebelum masuk dia melihat seseorang tengah diam di pintu yaitu Ishida
"ah! Seperti dugaanku, Kurosaki apa Orihime-sa..." sebelum beres berbicara Ichigo sudah mundur 3 langkah dengan pandangan waspada padanya
"minggir, cabul!" ucapnya dengan kata-kata dan ekpresi yang datar
"He-hei! Kurosaki! Apa yang kau bicarakan!?" balas Ishida dengan wajah yang malu sambil menggoyang-goyangkan tubuh Ichigo
"hahh!? Harusnya itu kalimatku! Kau sendirikan yang berencana mencabuliku!?" kata-kata Ichigo itu hampir terdengar selorong sekolah sehingga membuat Ishida bemuka seperti tomat karena malunya.
"haah!? Kurosaki-kun apa benar itu!?" ucap beberapa gadis yang mendengar itu
"yah! Pertama dia mengusap-usap tanganku untungnya aku menendangnya lalu-"
"CUKUP KUROSAKI! Kau mau menghancurkan harga diriku ya!?" balasnya
"lalu apa alasan kau melakukan itu!?" Ucap Ichigo disertai para fans Ichigo yang mulai beraura membunuh kearah Ishida.
"itu,,,,itu..." ya! Tentu saja Ishida tidak bisa menjawab karena jika dia menjawab salah kira kalau Ichigo itu Orihime maka dia pasti akan dibully oleh Ichigo satu semester penuh, karen selama ini ketika Ichigo menggoda Ishida untuk mendekati Orihime dia sok-sokan tidak mau dan akhirnya malah begini...
"ta..tapi tunggu!" Ishida terlihat sangat tersiksa saat dikeroyok para fans Ichigo, namun Ichigo tidak ikutan dan masuk kedalam kelas
-orange-
"ahhh, akhirnya aku bisa duduk..." gunamnya sambil menghayati tempat duduk yang telah mengobati pegalnya
"oy Ichigo!" tepukan Rukia pada pundak Ichigo membuatnya sedikit kaget, namun karena penasaran Ichigo pun menunggu apa yan akan Rukia katakan
"bagaimana keadaan Orihime-chan!? Apa sudah membaik!? Aku minta maaf Ichigo kemarin aku malah menitipkannya pada Ishida"
"oh Inoue ya? Dia tidak apa-apa sekarang dia sedang bermalas-malasan dikasur sambil membaca komik"
"kebohonganmu mudah sekali ditebak ya!?" balasnya dengan senyum.
"hey, Ichigo kenapa kau tidak pernah menceritakan Orihime kepadaku? Apa sebenarnya yang kau takutkan?"
"haaah? Apa maksudmu?" balas Ichigo yang mulai tertarik dengan perbincangan ini
"a-apa!? Kau tidak tahu? Pantas saja..." ucapan Rukia makin membuat Ichigo bingung sejadi-jadinya
KRING KRING
Karena mendengar bel Rukia pun kembali duduk ke kursinya dan meninggalkan Ichigo dengan penuh pertanyaan
"apa maksudnya tadi?" pertanyaan itu sekejap hilang ketika melihat Ishida yang babak belur itu masuk kekelas
"Oy, kacamata kau kenapa?"
"diam..." mendengar itu Ichigo hanya cekikikan sendiri. Pelajaran pun dimulai namun Ichigo hanya melihat kearah jendela dan tidak memperhatikan, namun entah mengapa setiap menjelang ujian dia selalu dapat mencapai nilai yang terbilang tinggi walaupun dengan sikap pemalas dan hobinya main game yang bahkan selalu lupa waktu.
"hey, kurosaki-san apa kau apa yang kau lakukan dari tadi hah?" ucap Mayuri-sensei yang sedang menerangkan
"haah? Tidak, aku tidak melakukan apapun aku hanya melamun saja"
" ITU SAMA SAJA! SEKARANG KEDEPAN DAN JELASKAN BAGAIMANA CARA MENGERJAKAN INI!" ucapan gurunya itu pun membuat Ichigo ke depan dan segera menerima kapur yang diasongkan oleh gurunya.
" baiklah kita mulai dari sini...ke...sini...lalu...ah! selesai!" Ichigo pun duduk ke kursinya kembali, namun mayuri masih memandangnya dengan tatapan yang masih kesal
'dasar anak itu sombong seperti biasanya! Rasanya aku ingin membedahnya untuk melihat isi kepalanya' batinya sambil mulai memalingkan wajahnya ke papan tulis, dan betapa kagetnya dia saat dia mencerna hasil tulisan Ichigo didepan
"ini...ini...sempurna..." para murid pun ikut kaget melihat Mayuri-sensei tercengang kagum tidak seperti biasanya. Tanpa sadar dia meneteskan air matanya dan mulai mengelapnya dengan tisu.
"ya ampun Ichigo kau memang paling hebat!" ucap Kira salah satu teman yang duduk di depannya
"HEI! Kurosaki bagaimana kau melakukannya? Hah? Jangan-jangan ada buku di otakmu" ucap Hisagi teman sebelah bangkunya sambil menggodanya
"Cih, ini hanya masalah konsep-masalah konsep, dan kalau kalian berdua tidak mempelajari konsep fisika ini kalian bisa tidak tidak lulus!" mendengar hal itu kedua temannya terlihat kaget sejadinya
"tolong Kurosaki ajari kami!" ucap Hisagi
"benar kami tidak akan bisa kalau tanpamu!" tambah Kira
"eehh..." Ichigo terlihat bingung dengan jawabannya yang akan dinanti kedua temannya itu namun seketika..
"sebenarnya...aku belajar banyak dari Ishida jadi kalian ganggu saja dia!" mendengar hal itu mereka berdua segera beranjak ke meja Ishida yang sedang diam namun karena ada mereka mendadak Ishida ribet sendiri.
"akhirnya dunia tenteram..." keadaan kelas masih agar absurd semetara Ishida kewalahan menanggapi kedua temannya sementara Mayuri masih menghayati jawaban Ichigo yang sebenarnya biasa-biasa saja
"aku akan...membedahnya...aku...akan membedahnya!" ucap Mayuri dengan mata yang masih berlinangan air mata yang membuat topengnyadibanjiri air
"tidak...aku bilang tidak!" namun Ishida juga kewalahan menanggapi kedua temannya tadi dan Ichigo masih bersantai
"SEMUA HARAP TENANG!" ucap seorang murid yang duduk di barisan tengah, dengan wajah yang cool dan kalem disertai rambut putih indahnya itu. Seketika itu semuanya menjadi diam
"oy! Kalian semua kalian ini mau belajar atau mau bersandiwara komedi!? Sekarang sebagai hukumannya kalian bersihkan KELAS!" mendengar itu semua dengan cepatnya menggapai alat bersih-bersih supaya tidak dimarahi sang ketua kelas
"cih! Anak pendek itu mengganggu sekali!" gunam Mayuri
"anda juga pak!" mendengar hal itu Mayuri kaget, namun karena diteriaki dia segera ikut membersihkan kelas
"ya ampun...Toshiro sangat menakutkan sekali..." gunam Ichigo yang bersembunyi di belakang kursinya.
-orange
Bel istirahat pun berkumandang dan semua murid berhamburan kemana-mana mulai dari kantin,lapangan,lorong sekolah,dan salah satunya atap sekolah, tempat dimana Ichigo senang berdiam diatas sana
"hahaha! Game ini sangat menyenangkan! Untung saja Renji sakit dengan begitu aku dapat memainkannya dengan ria hahaha" ujarnya yang sedang keasikan main game, sampai-sampai dia lupa makanannya tidak dihabiskannya. Namun tanpa dia sadari seseorang datang dari pintu.
"entah mengapa aku senang sekali bermain game, mungkin tidak ada penggangu menyebalkan lagi!" gunamnya, namun tiba-tiba badannya digusur seseorang
"hn?" Ichigo terlihat masih mencerna sesuatu yang terjadi padanya dengan pandangan bingung
"dasar kau ini mentang-mentang tidak ada Orihime jadi seenaknya!" ucap seorang perembuan dengan gaya rambut spike dengan rambut biru tuanya, sambil mengambil PSP milik ichigo
"Grrrr, tidak Inoue sekarang kau...Tatsuki!" geramnya sambil mencoba mengambil kembali PSPnya dari tangan Tatsuki
"hosh...entah mengapa Orihime sangat sabar dan sangat lembut denganmu, pasti bukan karena alasan maid saja."
"diam! Kembalikan!"
"tidak"
"kembalikan!"
"tidak!"
"dasar! Wanita tua yang keras kepala berpikiran kosong yang tomboi dan tidak bisa lembut sedikit pun berat badan sangat berat dan juga dada yang-" sebelum menyelesaikan kata-katanya Ichigo sudah ditendang dengan sangat kuat sampai-sampai dia terpental dan membentur pagar besi
"ohok...ohok...dan...galak...juga...kejam..dan...AKHKK!" bukannya kehabisan akal membuat Ichigo diam dia melempar PSP Ichigo kearahnya.
"DIAM! Aku tidak habis pikir denganmu, dari dulu masih saja begitu" untuk sedikit Info dia dengan Ichigo sudah berteman sejak SD hingga saat ini sehingga bagi ichigo tendangan tadi serasa seperti jabat tangan biasa.
"ASYIK! Saatnya main" ucapnya dengan kondisi yang bahkan terlihat tanpa ada goresan luka dan segera memojok untuk main
"hey...ke..kemana lukamu tadi!?" namun pertanyaan tadi tidak membuat Ichigo menggerakan mulutnya sesentipun
"bagus sekali...sepertinya kau mau titendang lagi..." ucapnya, dengan persimpangan merah yang terlihat didahinya
"ngomong-ngomong, apa yang membawamu kemari? Biasanya kalau emosimu naik saat bertemu denganku kau pasti ada masalah yang ingin kau katakan padaku. Benarkan?" setelah mendengar hal itu muka Tatsuki seketika memerah mendengar perkataan Ichigo
"jadi apa yang akan kau katakan? Aku siap mendengarkan..." anginpun mulai menghembus menembuat poni masing-masing dari mereka terurai.
BERSAMBUNG...
A/N : Yo minna-san! Bagaimana ceritanya absurd kan? Pasti karena berhubung ini bergendre Parody sengaja Author masukan sedikit ke bumbu absurd supaya lebih menyegarkan, kalo memang denagn begini malah jadi kurang seru sih tolong di maklumi ya..., author juga manusia yang tidak sempurnya *alay amat sih. Ok seperti biasa tolong direviews ya semua! Karena reviews kalian membuat fict saya lebih indah dan juga sertakan kritik dan saran ya! Arigatou gozaimas~~
