Dear Maid!
.
.
.
Disclaimer : Tite Kubo
Warning : Untuk fict kali ini saya sengaja bikin pendek supaya lebih mudah mengekspresikan imajinasi saya biar lebih efektif. mohon dimaklumi ya~~
Hari ini adalah hari libur, dan juga merupakan hari kemerdekaan-ku, yahh walaupun aku masih diperlakukan bak narapidana. Tapi setidaknya aku bisa ketempat dimana aku dapat melupakan masalah 'maid'ini"
"Ichigo-sama anda yakin tidak akan pulang? Jika begitu saya tidak akan memasak, supaya uang bulanan anda awet tuan." Ucap Orihime yang sedang memandangi pusat game centre yang berada didepannya.
"tenang saja Inoue! Lagi pula semua uang bulanan sudah ada ditanganku sekarang. Dan akan ku gunakan untuk bertaruh! Wahahaha—"
BUAGH!
"Ichigo-sama saya akan meninggalkanmu 20.000 yen saja untuk anda. Pakai sebijaknya ichigo-sama" balas Orihime yang baru saja menghajar Ichigo. Ichigo yang tersungkur jatuh dengan kepala pusing hanya bisa mengangguk.
Game centre, sebuah tempat dimana waktu hanyalah penghambat. Disini tidak ada yang peduli kalau gempa,tsunami,hujan meteor karena disini mau tidak mau mereka harus menaikan pangkat atau mungkin level game yang mereka mainkan. Begitu pula si Ichigo ini, dia bisa tinggal disini 3 hari 3 malam!, maka dari itu jika sudah benar-benar kelewatan Orihime akan datang dan menyeretnya pulang. Begitulah Ichigo...
"cih...si Inoue itu benar-benar tidak tahu malu! Masa dia hanya menyisakan uang 20.000 yen saja!? Kau pikir aku ini anak SD!?" ucapnya sambil mengelus-elus pipinya yang sakit. Di sana dia berjalan menuju suatu ruangan meninggalkan tempat orang berlalu lalang. Disini tempat game centernya berbeda dari yang lain! Disini lebih seperti mall saat masuk. karena banyak sekali orang yang berlalu lalang, digame center ini disediakan fasilitas eskalator,lift, bar, bahkan tempat menginap! Biasanya digunakan untuk yang turnamen. Berhubung game centre ini bertingkat 4 lantai, tidak aneh jika ada fasilitas-fasilitas seperti itu. Untuk tempat main game, disini disediakan 400 tempat gaming yang terletak pada masing-masing lantai dengan game-game berbeda, saat masuk pada salah satu pintu game yang ada hanya 1 saja, jadi untuk main game yang lain harus pindah ke pintu lain.
"ya..ampun dimana si kacamata dan si botak itu?" geram Ichigo sambil melihat jam. Tidak lama kemudian ponsel Ichigo bergetar, diapun segera mengangkat ponselnya.
"yah? Hallo? Dengan Ichigo"
"Kurosaki tunggu kami sebentar, aku dan madarame-san sedang ada urusan penting!" terdengar suara Ishida di telpon dengan nada sedikit panik.
"HAHH!? Urusan apa!? Hey kacamata! Bawa si botak kemari beserta yang lain kau dengar!?"
"tapi Kurosaki kau tidak mengerti"
"tidak ada tapi-tapi! KEMARI! Dan bawa si botak!" Ichigo pun segera menutup telponnya.
"ya ampun! Dia pasti sedang mencari Kacamatanya! Si bodoh itu kalau sedang turnamen malah jadi makin bodoh!"
2580 detik kemudian...
"Ichigo! Apa turnamen sudah mulai!?" Ishida yang tiba-tiba datang membuat Ichigo yang tengah tertidur bangun
"ahh...apa!?" balasnya yang masih agak belum sadar. Namun perlahan ia menyadari kalau si Ishida itu tidak membawa Ikkaku.
"Hey bodoh! Dimana sibotak!?" bentaknya sambil menunjuk Ishida
"haahh? Haahh! Tadi dia disini! Aku yakin aku membawanya tadi!" bantah nya sambil kebingunngan
"cih.." tanpa kata-kata lagi Ichigo pergi keluar ke arah parkiran mobil. Seperti sudah biasa Ichigo membuka bagasi mobil sedan hitam milik Ishida, dan melihat isinya
"yo! Ikkaku sepertinya kau senang didalam?" tanya Ichigo pada Ikkaku yang sedang meronta-ronta dalam keadaan terikat dan disumpal
"Haahh! Sial si Ishida itu!" Ucap Ikkaku saat Ichigo membuak mulutnya yang tersumpal itu.
"yahh..dan dia lupa mengunci pintu.." mereka pun berjalan bersama setelah Ichigo menutup bagasi dan mengunci mobil Ishida dengan kunci yang ia kira akan berguna
"bagaimana 'lagi' cara ia membawamu?" tanay Ichigo dengan pandangan santai
"akhhh, aku sudah tidak tahan pertama dia panik tanpa alasan sambil berteriak dimana kacamatanya! Padahal dia masih menggunakannya, dan pada saat aku mengingatkan dia bilang itu hanya Ilusi. Kemudian tanpa alasan dia membekapku sambil berteriak maling padaku..dan kemudian aku dibebaskan olehmu.." jelas Ikkaku dengan penuh emosi saat menjelaskan. Ichigo hanya mengangguk biasa karena sudah biasa melihat Ishida lebih bodoh dari dia saat turnamen. Yah! Didunia ini tdak ada yang membuatnya panik selain turnamen game. Karena kepanikannya dia sampai bertingkah begitu
"yahh itu lebih baik ketimbang turnamen saat itu, dia membawamu ke Osaka dengan helikopter pribadinya dan menurunkanmu di tengah dsa entah berantah"
"hiks...jangan bahas itu! Aku tidak mau mengingat Insiden kerbau tua yang mengikutiku itu!" balasnya dengan penuh emosi dengan air mata yang berlinang seperti air terjun.
-orange-
Yah kita tinggalkan dulu mereka dengan gamenya, dan kita pindah ke dunia perempuan.
Di apartemen Ichigo, Orihime terlihat dengan rajin membersihkan semua barang dengan semangat namun masih dengan wajah yang datar-datar saja. Mencuci baju...mencuci piring...menjemur baju...mebersihkan kamar Ichigo...menyetrika semua baju...mungkin terdengar sangat beratkan? Tapi sungguh Orihime selalu menggunakan cara berbeda saat melakukan hal hal tersebut. sehingga membuatnya menjadi maid super!
"yah..akhirnya selesai.." buka mainkan? Semua pekerjaan selesai selama 30..menit...,yah semua bisa terjadi di fanfict ini.
TING TONG TING TONG
"sebentar.." Orihime pun segera menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang mengunjungi apartemen Ichigo.
"Oh! Rukia-san, ada yang bisa saya bantu?" tanya Orihime pada Rukia.
"oh tidak Orihime-chan, aku kemari mengajakmu kesuatu tempat.."
"suatu..tempat?" Orihime memiringkan kepalanya dan Rukia mengangguk dengan semangat.
"yah ayo kita pergi keluar, aku tahu Ichigo sedang ada Turnamen oleh karena itu aku akan mengajakmu hangout!, Tatsuki-chan dan Lisa-san ada dibawah! Ayo Orihime kau juga butuh sedikit refresing kan?" ucap Rukia dengan senang
"emm, begini Rukia-san bukannya saya tidak mau namun ada beberapa hal yang harus saya lakukan..." kata-kata Orihime terhenti oleh rukia yang memegangi tangannya.
"ayolah Orihime, kami kemari karena tahu kalau kau selalu sendiri di apartemen ini dan hanya bisa menunggu sibodoh pulang. Kau mungkin jarang pergi-pergi bukan? Tapi sebaiknya kita pergi keluar! Lagipula kau juga tidak mau merasakan hal ini lebih lama lagi bukan?" yah Orihime sedang terpojok, tapi bukan karena kata-kata Rukia melainkan karena keinginan Rukia untuk membuatnya senang yang ia hargai.
"ummmm, bagaimana yah...Ichigo-sama menyuruhku merekamkan film di tv dan akan mulai nanti jam 10.30 jadi aku..haru—" dengan cepat Rukia mengambil ponselnya dan mulai menelpon seseorang.
"hallo Ichigo! Aku bawa Orihime bersamaku! Dia harus merasakan apa itu liburan!"
"apa!? Tidak! Sebentar lagi Bleach akan mulai! Dan aku menyuruhnya untuk mere—" kata-kata Ichigo terputus karena Rukia menutup telponnya
"baiklah Orihime ayo!" dengan cepat Rukia menarik Orihime
"ahh? Baiklah"diapun segera mengikuti Rukia setelah mengunci pintu.
"tapi Rukia-san, apa tidak apa saya menggunakan baju maid?"
"tenanglah Orihime! Aku sudah membawa baju dimobilku, kau tinggal memilih mau yang mana" ucapnya sambil tersenyum. Orihime terlihat cemas namun dia agak sedih tapi gembira, karena dia sadar seseorangs edang mencoba membuatnya bahagia dan dia sangat menghargai maksud dari Rukai tersebut.
'terimakasih...Rukia-san' Batin Orihime
BERSAMBUNG...
A/N: yahh, saya pernah berfikir untuk menyelesaikan fict ini di chapter 10 namun ternyata chapter 7 saja baru segini, tapi berhubung saya masih berfikir apa chapter ini menjadi penentuan antara Orihime sama Ichigo yang 'terpisah'
Saya pikir ini cocok jadi ending tapi batin sama pikiran saya beda pendapat. Batin saya bilang untuk melanjutkan tapi pikiran saya mulai mogok berfikir beberapa moment. Mungkin segitu dulu untuk pemberitahuan lebih lanjut nanti saya umumkan di chapter 8-9 aja yah...(budayakan mereviews)
