Dear Maid!

.

.

.

Disclaimer : Tite Kubo

Warning : sebelumnya mohon dimaklumi jika ada typo karena sesungguhnya author itu manusia biasa *alay lagi* so, happy reading~~~~

.

.

Sepertinya sudah lama sekali aku lupakan perasaan ini. Mungkin sebaiknya aku kembali saja? Tidak! Aku sudah sejauh ini, jika aku kembali sia-sia usahaku selama ini! Tapi mengapa! Mengapa hal ini harus terjadi. Aku kesal,bimbang,sedih,marah,putus asa,dan...dan...kehilangan...tapi, apakah aku harus tetap berjalan dalam jalan yang tidak ada ujungnya, dalam gelap tanpa tujuan ini? Aku penasaran sejauh mana aku mampu bertahan tapi tetap saja...

"HAAHH!?" Ichigo terlihat sangat kaget dan menemukan dirinya sudah ditempat tidur. Dia terlihat kaget dan berkeringat dingin. Entah mimpi apa yang dia hadapi tadi.

"Ichigo-sama ada apa?!" Orihime terlihat panik saat memasuki kamar Ichigo

"tidak...tidak apa-apa aku hanya mengigau saja..." balasnya sambil memegangi kepalanya.

"kalau begitu saya akan ambilkan tuan segelas air, mohon tunggu sebentar" Orihime pun segera turun ke bawah dengan tergesa-gesa.

"cih, mengapa aku harus memikirkan masalah ini lagi!? Bahkan di mimpi!? Yang benar saja!" ucapnya sambil berusaha berdiri dan pergi menuju keluar kamarnya.

"ah- Ichigo-sama anda mau kemana?" ucap Orihime yang akan membawa minum kepada Ichigo. Namun Ichigo melanjutkan langkahnya ke luar sambil mengambil kunci motornya.

"Ichigo-sama! Ada apa dengan anda!? Sepertinya ada hal yang bisa anda ceritakan pada saya? Kalau ia anda tinggal bilang saja!" ucap Orihime namun Ichigo tidak memalingkan wajahnya dan diam sejenak.

"diam.." Ichigo pun keluar dan segera turun

"ini aneh apa Ichigo-sama, membaca SMS aneh lagi?" gunam Orihime, namun kali ini dia tidak mengejar Ichigo dia melanjutkan kembali aktifitasnya sebagai maid.

Sementara itu Ichigo turun untuk mengambil motornya dan segera pergi. Kali ini dia tidak menuju kearah game centre, tapi ke suatu tempat dekat pusat kota. Diapun tiba di suatu taman yang cukup besar, dan menuju suatu bangku dekat pohon yang rimbun dan menghadap air mancur. Dia duduk disana melihat anak-anak yang tengah asik bermain namun dia menatap kosong kearah langit.

"sepertinya langit akan cerah ya..kan?" gunam Ichigo yang sedang ngomong sendiri

" kau benar.." balas orang yang tiba-tiba ada disebelah Ichigo yang membuatnya agak kaget.

"akhh!? Kau MexicoDedevilVgrandeeldiabloVdebalstodegillacuteesfullberrY atau Sado! Apa yang orang sinting sepertimu lakukan ditempat sedamai ini"

"hei...hei begini begini aku juga butuh hiburan hahahahahahahahahahahahahahahahahahahhahahahahahaha~~" ucapnya dengan suara tawa yang membuat orang-orang ditaman melihat kearah Ichigo dan Sado

"Oy! Diam kau membuat orang-orang kaget!" Ichigo pun menyumpal mulut sado tapi tawanya membuat sumpalan itu melontar

"Ibu! Om-om item itu kenapa?" ucap salah satu anak TK dengan polosnya sambil menunjuk ke arah Ichigo dan Sado

"Pssst nak! Jangan ditunjuk! Kamu mau seperti dia!?" ucap ibunya sambil menarik anaknya yang menggeleng geleng kepala karena tidak mau seperti Sado.

"haaah~~aku kemari mencari kesunyian tapi malah didatangi oleh tarzan seperti dia" ucap Ichigo sambil melihat Sado dengan wajah jijik.

"hmmm? Aku tidak menyangka kau juga mencari kesunyian disini..?" ucap Sado yang entah mengapa sikapnya menjadi kaku lagi dan seperti orang pendiam

"oy,,kau ini berkepribadian ganda ya..? iya...bisa dikatakan aku kemari karena bosan dengan duniaku yang itu-itu saja. Ya ampun sepertinya kau harus mencari dunia lain tanpa suara tawamu itu.." balas Ichigo sambil bersandar di kursi taman itu

"begitu..kalau begitu kita sama, aku juga kemari karena bosan mendengar bahasa kebun binatang di game centre sampai-sampai aku harus mencari hewa-hewan karena penasaran. Ya! Intinya aku mencari Suasana baru, anak buahku sangat penurut, lebih seperti robot! Makanya aku lebih menyukaimu ketimbang anak buahku" balas Sado

"wow, itu cukup menyentuh.."

"yahh, tapi aku suka robot ketimbang pria dengan nama seperti nama buah" ucap Sado dengan tenang. Namun ucapnnya tadi membuat Ichigo yang agak terharu berubah menjadi pandangan jijik lagi.

"yah..terserah kau saja aku suka diriku sendiri..." gunamnya sambil bersandar lagi. Sado pun mengambil sesuatu dari bajunya. Dia pun menampakan koin dan meletakan koin di tangannya kemudian melemparnya. Angin berhembus dengan cepat membuat rambut kedua pemuda itu teruarai, koin pun dia tangkap dan dia pun melihat koinnya, yah...walau model rambut sado yang menutupi wajahnya itu.

"ternyata benar, kau memang sedang gelisah sekali. Benar kan? Ichigo..? " sepertinya kata-kata Sado tadi tidak disukai Ichigo sehingga ia agak mengkerutkan dahinya.

"cih, kau jangan sok tahu! Aku kemari hanya mencari kesunyian bukan menghilangkan kegelisahan!" ucapnya sambil meninggalkan Sado sendiri yang sedang memiringkan kepalanya karena bingung dengan sikap Ichigo.

"hmm, dia memang pemuda yang teguh dan menarik, aku harap aku bisa menang melawannya di game " gunamnya.

-orange-

Lain halnya dengan Ichigo Orihime pergi berbelanja kepasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dengan Ichigo. Letak pasar memang agak jauh dari apartemen, tapi karena sudah biasa berjalan adahal hal yang selalu ia lakukan untuk sampai kesana.

"hmm, baiklah tinggal 1kg daging dan 5 lembar daun bawang" gunamnya sambil melihat kearah daftar belanjaan. Diapun segera ke kedai dagong langganannya dengan langkah agak cepat.

"wahhh, Orihime-chan kau datang cepat hari ini.." ucap seorang pria dengan rambut yang bergaya 'superman'itu

"yah sekarang pekerjaan ku agak cepat jadi aku segera kemari" balasnya dnegan wajah dingin manisnya itu.

"kau makin hari makin cantik saja, bagaimana? apa kau mau berkencan dengan..—" kata-kata pemuda itu terhenti karena tongkat yang memukulnya dari belakang

"maafkan Aizen-taichou, walaupun dia ketua tukang daging tapi tingkah lakunay seperti ABG labil, maaf kan dia Orihime-san" ucap seorang gadis sambil membungkukan badannya.

"ah, tidak apa Hinamori-kun, aku sudah biasa seperti ini jadi tidak masalah.." ucap Orihime sambil membalasnya dengan senyum

"ahh, ini dagingnya seperti biasakan?"

"hmm, terimakasih Hinamori-kun" balas Orihime yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.

"ahhh...makin hari aku akan kasih dia diskon sebesar-besarnya kalau boleh dia akan ku beri satu gerobak daging.." gunam Aizen sambil menyilangkan tangannya karena terpesona oleh pesona Orihime.

"mou! Dasar mesum!" balas Hinamori yang kembali duduk di sebelah Aizen. Yah..beginilah Suasana pasar jika Orihime datang hampir...seluruh pedagang khususnya yang laki-laki sering memberi diskon besar-besaran pada Orihime, bahkan banyak yang menolak uang yang diberi Orihime, namun Orihime tidak mau hidup seperti itu, dia bahkan rela menerangkan mengapa dia harus memberikan uangnya. Sehimgga tidak sedikit pedagang usil membuatnya ceramah agar Orihime tinggal agak lam di pasar.

"baiklah tinggal daun bawang...hn?" pandangan Orihime tertuju pada seorang lelaki berpakaian jas yang sangat rapi, berambut biru, dan berwajah sangar sedang memandangi majalah yang dipajang ditoko. Dia sebenarnya dia berfikir kalau pemuda itu ingin membeli tapi uangnya kurang dan dia ingin menghampirinya, tapi karena dia buru-buru karena mau hujan dia batalkan niatnya.

Setelah membeli daun bawang yang sudah didiskon besar-besaran. Dia segera menuju ke arah tempat pemberhentian Bus tapi..

ZAHHH...ZAHHH

Hujan pun turun sehingga memaksanya untuk menepi disebuah kedai yang tutup untuk berteduh.

"ya ampun, mengapa aku bisa seceroboh ini lupa membawa payung...?" gunamnya dengan wajah yang 'masih' sedingin es sehingga hujan pun semakin dingin. Tanpa ia sadari di sebelahnya ada orang yang sedang duduk dan sepertinya sama dengannya menunggu reda.

"hey nona, apa kau tidak membawa payung..?" tanya pemuda itu yang mulai berdiri dan mendekati Orihime

"ahh, benar saya lupa membawanya karena tadi karena tadi hari sangat cerah.." ucapnya sambil membalas dengan senyum

"apa..itu senyum palsu..?" untuk sejenak Orihime melihat kembali pemuda itu dan segera mengenalinya, ternyata dia adalah pemuda yang melihat majalah di toko tadi.

"apa selama ini kau selalu menggunakan senyum palsumu..? atau kapan terakhr kali kau tersenyum sesuai dengan keinginanmu? Hmm sepertinya kau memang pantas dengan ekspresimu yang dingin dan datar tadi" untuk sejenak Orihime sedikit kaget namun tidak membuatnya tertekan karena terinagt seseorang.

"kata-kata anda tadi mengingatkan saya pada seseorang...sepertinya anda punya masalah..?" semula pemuda yang berekspresi marah tadi, seketika berubah menjadi terheran dengan responnya

"apa kau mengerti dan memaknai perkataanku tadi haah..?" balasnya

"seperti yang saya bilang sebelumnya, anda mengingatkan saya kepada seseorang. Ahh maaf saya tidak sopan nama saya Inoue Orihime, senang berkenalan" ucapnya sambil menyodorkan tangnya untuk berjaba tangan, namun entah mengapa pemuda itu terlihat malu dan gengsi bersalaman mungkin karena perkataannya tadi dibalas dengan bahasa yang santun.

"ah..aku Grimjoww, senang berkenalan" ucapnya sambil menggenggam tangan Orihime.

"apa anda tidak membawa payung, Grimjoww-san?"

"tidak sebenarnya aku bawa, hanya saja tadi aku menunggu seseorang dipasar, tapi sepertinya dia tidak datang..dia memang pria yang menyebalkan"

"hmm, sebenarnya saya juga kenal dengan pria yang menyebalkan tapi pria ini berharga.."

"aku mengerti pacarmu kan..?"

"ehh, sebenarnya anda salah paham"

"suami?"

"tidak itu lebih ngawur, sebenarnya saya ini maid dari Pria ini, yah semacam itulah" balas Orihime

"oh, begitu sepertinya kau beruntung mengenal pria ini?"balas Grimjoww dengan nada agak ditekankan

"tentu saja. Dan ngomong-ngomong apa maksud anda dengan senyum pura-puraku tadi..?"

"oh..maksudmu tadi? Mendengar kau maid jelas sekali jika senyummu itu pasti hasil latihan, makanya aku bertanya kapan terakhir kali kau tersenyum? Ini hanya tebakan tapi apa kau pernah mengalami hal berat sebelumnya?" mendengar hal ini Orihime agak heran dan kaget mendegar hal ini, seperti orang itu adalah peramal.

"sekarang aku agak senang" balas pemuda itu sambil pergi meninggalkan Orihime, masuk ke tengah hujan.

"ano...anda mau kemana..? dan apa maksud anda?"

"aku tambah lega karena sekarang aku tidak perlu khawatir soal ekspresimu, karena sekilas saat aku bilang 'hal berat' kau menunjukan ekspresi sejatimu" balas Grimmjoww tanpa melirik kebelakang. Dia pun hilang di tengah hujan

"apa maksudnya tadi?" hujan mulai reda, walau masih ada hujan rintik tapi matahari sudah menyinari.

"sebaiknya aku bergegas, aku harus menyiapkan makan.." ujar Orihime sambil berjalan meninggalkan tempat berteduhnya tadi

-orange-

"...jadi begitu! Kau memang modus memanggil Ishida!" ucap seorang pria botak di sebelah kawannya yang tengah berjalan di area pasar

"ya...begitulah aku sengaja menjadikannya pembantu saat dia tidur dan itu membuat Orihime bisa tenang, lagi pula kau ada acara dilarang oleh ibumu? Memangnya kau anak SMP?" balas Ichigo pada Ikkaku.

"DIAM! Surga ada di telapak kaki ibu! Sekali ibuku bilang tidak maka aku harus menurutinya!" ucapnya dengan tegas

"hooo, bukankah kalau kau tidak menuruk kau akan didandani seperti putri raja dan memainkan peran sebagai rapunzel kan!? Hwawahahah tidak aku bayang kan seorang rapunzel botak! Hahahahahha"

"DIAM!" balas Ikkaku yang mukanya sudah merah karena malu, sementara Ichigo tertawa bahagia seperti baru mendapatkan hadiah ulang tahun.

" hey Ichigo, mana orang yang mau membeli charmu itu? Aku ingin melihatnya"

"entahlah sepertinya dia terlambat"

"memang kau janjian jam berapa?"

"jam 12 siang " Ikkaku pun melihat ke arah jam tangnya

"hei! Dasar G####B##L##K, ini sudah jam 4 sore! Secara teknis kau lah yang telat" Ichigo pun mulai mencerna kata-kata Ikkau dan..1...2..3

"KAU BENAR! YA AMPUN PADAHAL DIA SUDAH BERANI MENAWAR 300.000 yen! Sial kalau saja tidak ada obral game! Aku sudah ada disini tadi!" ucapnya dengan sangat depresi

"ya...ini bukan rejekimu sepertinya" ucap Ikkaku sambil membantu temannya tenang

"Ikkaku!"

"baiklah! Ayo kita berlari ke arah matahari!" sahut Ikkaku yang mulai berlari

"oy! Kau pikir ini Anime!?" Ichigo tetap di tempat sementara Ikkaku sudah pergi ke Matahari, karena ada diskon pakaian. Ichigo pun meninggalkan teman sintingnya itu dan segera pergi kearah parkiran motor. Setelah agak jauh ia melihat siluet yang agak dia kenali dari belakang sedang berdiri di tempat pemberhentian bus.

"Inoue?" Ichigo pun segera pergi kearah sana dan segera memegang bahu orang yang di kenali dan..

"Inoue!" dia pun menarik bahu orang itu

"apa sih...bang..? abang mau eike temenin? Ihh abang lucu deh.." ternyata bukan Orihime yang dia dapat melainkan banci perempatan

'sial ternyata bencong!' batin Ichigo yang agak ketakutan

"ehh, Ichigo-sama aku disini!" ucap Orihime yang ternyata berada di pemberhentian bus diseberang sambil melambai

"ahh ternyata dia disana, maaf om ehhh mas ehh emba ya apapun kau aku harus pergi" ucap Ichigo sambil menendang banci yang tidak mau melepaskan tangannya

"abang jahat..."

-PLEASE+STAND+BY-

Ichigo pun menarik bahu Orihime yang tengah berdiri di tepi jalan menunggu bus yang akan lewat.

"ah, Ichigo-sama kebetulan sekali anda disini" ucap Orihime pada Ichigo

"yah, kebetulan aku tidak jadi ketemuan dengan klien-ku jadi aku akan pulang sekarang" balas Ichigo

"begitu ya, kalau begitu sebaiknya tuan menunggu saya dirumah"

"haahh? Menunggu? Kau kira aku kemari mau apa? Cepat ikut denganku!" balas Ichigo sambil menyambar tas belanjaan milik Orihime

"oh, terimakasih Ichigo-sama sudah memperbolehkanku pulang bersa-"

"aahh!? Siapa yang bilang kau pulang denganku? Aku hanya membawa tas ini dan membawanya pulang untuk aku masak sendiri" balas Ichigo dengan santai

"begitu..baiklah kalau begitu aku saya akan menunggu bus saja" Orihime pun kembali berdiri di tempat pemberhentian bus

"baiklah dah!" ya ampun beginilah Ichigo memang selalu membuat kejutan untk Orihime. Ya walaupun agak kasar untuk seorang Orihime, tapi Orihime tetap pada keteguhannya sebagai maid walaupun yah..sikap Ichigo yang aneh-aneh

Beberapa menit kemudian...

Akhirnya Orihime naik bus yang menuju apartemen, walau agak hampa tapi mau bagaimana lagi? Bukan Ichigo kalau tidak begitu. Sambil melihat kearah jendela tanpa terasa bus sudah berhenti, dan Orihime turun dari bus lalu masuk ke gerbang apartemen.

"yosh..akhirnya sampai" diapun menaiki tangga satu demi satu dan melihat ada yang jangal dengan apartemen Ichigo, yaitu pintu yang terbuka dan asap pekat yang keluar dari ruangan.

"a-apa yang terjadi, Ichigo-sama!" Orihime segera berlari ke arah apartemen

"apa, ada perampok!? Tidak tidak mungkin"

"Ichigo-sama!...hah?" diapun berhenti khawatir setelah melihat makanan dimeja rapi dan tersusun sempurna, namun asap pekat itu berasal dari tempat Ichigo mencuci wajannya.

"Ahh, Inoue kau ini lama sekali..!? kau terlambat sekarang sudah aku masak semua wahahaha" ucapnya yang sedang memakai masker radiasi saat mencuci wajan yang sangat hitam itu! Entah bagaimana cara Ichigo memasak namun makanan yang disajikan sangat mewah dan sangat menggiurkan untuk dimakan.

"Ichigo-sama, anda sendiri yang memasak semua ini?" ucap Orihime tidak pecaya dengan ekspresi kaget.

"tentu saja! Kau pikir siapa Ishida!?" balas Ichigo, berselang beberapa saat tiba-tiba ada suara ketukan yang cukup kuat dari lemari

"ehh, itu bukan apa-apa itu hanya anak tetangga yang sedang petak umpat hahaha" ucap Ichigo yang segera menghalangi lemari. Namun dengan kuat Orihime memindahkan tubuh Ichigo dengan mudahnya ke arah lain dan membuak isi lemari dan...

"hummmpphh...hummmm...ooooruuuhimooo-soonn...hummmpp" terlihat Ishida yang dibekap dengan selotip dan tubuhnya diikat dengan bermacam-macam tali

"ehem, Ichigo-sama mengapa ada Ishida-san disini?" tanya Orihime sambil membuka semua ikatan Ishida.

"ini tidak seperti yang kau lihat sebenarnya dia datang saat aku selesai memasak! Bukan berarti dia yang memasak!" balas Ichigo yang mencoba menjelaskan

"lalu mengapa anda mengikatnya?" Ucap Orihime yang mulai melepaskan selotip dari mulut Ishida.

"ya...karena aku pikir kita berdua bisa makan bersama..." tiba-tiba Orihime menghentikan semua kegiatannya dan mulai membeku sejenak

"hey Kurosaki! Bukannya kau yang menelponku!? Mengapa kau malah mau mengusirku dan- hmmppp!?" entah mengapa Orihime menyumpal mulut Ishida dan memasukannya kembali ke lemari.

"ano...Inoue..?" ucap Ichigo tidak percaya melihat Orihime memasukan Ishida ke lemari

"ya..? " mungkin kalian semua berfikir kalau Orihime luluh bukan? Salah!

BUAK!

"uhuk...dasar Inoue sialan! Uhuk...bleeehh" dan..Ichigo pun jatuh dan pingsan

"fiuh...aku tidak mau Ishida-san melihatku menghajar Ichigo-sama, nanti image Ichigo-sama bisa hancur.." kemudian Orihime pun membuak lemarinya dan membuka semua ikatan Ishida dan membuak sumpalan.

"ohok...Orihime-san! Untuk apa tadi kau memasukan ku ke lemari!?" ucap Ishida agak kesal

"maafkan saya Ishida-san tapi saya tidak mau anda melihat Ichigo saya mengamuk jadi anda saya amankan begitulah.." mendengar hal itu Ishida diam sejenak

'semoga Ishida-san pecaya..' batin Orihime yang mulai agak takut ketahuan

"oh...begitu! hahaha, benar juga ya, lagi pula aku dengar Kurosaki memang menakutkan saat marah...terimakasih Orihime-san" ucap Ishida sambil memegang tangan Orihime

"ya..terimakasih kembali Ishida-san" ucap Orihime sambil berusaha berdiri.

"ehh..? mengapa Kurosaki pingsan..?"

"emmm, Ichigo-sama tadi terbentur tembok dan beginilah..." Ishida hanya mengangguk polos ketika diberi alasan oleh Orihime

Beberapa saat kemudian

"ya..ampun Orihime untuk apa tadi!?" ucap Ichigo yang sudah berada di meja makan

"seharusnya saya yang bertanya tuan mengapa anda sudah menyekap Ishida-san? Kalau dia memang hanya datang biasa?"

"sudah aku bilang! Aku tidak mau diganggu oleh orang lain makan malam ku yang sangat berharga!"

"lalu..?"

"yah...dia sengaja kemari untuk menagih utang jadi aku sekap saja..." balas Ichigo dengan nada yang agak diturunkan

"baiklah kalau begitu..setelah Ishida-san datang kemari membeli kecap tuan harus meminta maaf padanya"

"iya..iya!"

"dan satu lagi Ichigo-sama.."

"hn? Apa itu..?"

"terimakasih, sudah memasak.." ucap Orihime sambil membungkuk

"cih, cara itu tidak akan membuatku memaafkanmu yang sudah memukulku hingga pingsan..." balas Ichigo yang membuang muka

"tentu saja tuan.." ucap Orihime sambil tersenyum

"haaahh!? Itu! Hei Inoue! Kau sakit? Jarang sekali kau tersenyum seperti itu?" ucap Ichigo yang bersembunyi di belakang kursi

"apa? Benarkah?"

"wahh, sepertinya seseorang menemukan ekspresi sejatinya hihi" goda Ichigo pada Orihime

"ekspresi sejati ya..?" gunam Orihime sambil menundukan wajahnya teringat sesuatu.

Sementara itu..

"hehehe, kalau dengan disekap Orihime-san memegang tanganku! Aku rela disekap setiap hari oleh si Kurosaki!" yah ucap salah satu teman kita sebari cengar cengir sendiri sebari membawa botol kecap itu..sepertinya hal ini berarti baginya...

BERSAMBUNG...

A/N : bagaimana minna-san? Seru? Kalau seru sumbangkan Review kalian sebanyak-banyaknya! Author tunggu! Oh iya dan untuk masukan dari salah satu reviewers author tentang balas dendam Ishida, nanti author pasti update tapi nunggumoment yang tepat jadi! Stay here! Dan terimakasih buat reviewer author yang setia mengomentari kisah Dear Maid! Selama ini \(T_T)/*Arigatou gozaimasu!* dan untuk yang baca jangan Cuma dibaca ok? Budayakan direviews ingat! Ok itu saja dari author terimakasih...