Dear Maid!
.
.
.
Disclaimer : Tite Kubo
Warning : sebelumnya mohon dimaklumi jika ada typo karena sesungguhnya author itu manusia biasa *alay lagi* so, happy reading~~~~
.
.
"Sial! Kalau begini terus peringkat klan kita akan turun drastis!"
"benar! Soalnya setiap turnamen dia selalu ikut dan ditambah lagi orang sombong seperti dia tidak pantas menyandang gelar sebagai pemenang!"
"membosankan sekali ketika pro seperti kita dikalahkan amatiran oleh mereka!"
"baiklah kawan-kawan! Dari pada kita berdiam diri lebih baik kita beri saja mereka pelajaran! Kalau saja waktu itu kita tidak salah mencederakan orang. Pasti dirumah sakit si Ichigo ini sudah sekarat dan bukan temannya yang berambut merah itu!"
Didalam sebuah gang ke-empat siluet itu sedang merencanakan hal yang agaknya akan membahayakan Ichigo dan yang lainnya, entah apa yang mereka rencanakan.
"hachi-! Oi Inoue! Tutup pintunya! Lihatlah aku mulai kedinginan karena pintunya terbuka" keluh Ichigo yang sedang bersandar di sofanya
"bukankah baru saja tadi anda menyurh saya membuka pintu Ichigo-sama" balas Orihime yang sedang menyapu lantai tanpa membalikan arah ke Ichigo
"grrr, kau ini benar-benar" Ichigo pun segera menuju pintu dan menutupnya dengan perasaan kesal
"ngomong-ngomong Ichigo-sama, apa anda tidak akan pergi keluar hari ini?" tanya Orihime dengan nada datarnya.
"kenapa? Kau tidak suka aku dirumah? Atau jangan-jangan selama ini kau selalu melakukan sesuatu yang aku tidak ketahui saat aku tidak dirumah seperti eksperimen manusia? Membuat nuklir? Mengajak teman-temanmu kemari untuk berpesta? Atau jangan-jangan kau sering membawa laki-laki saat aku tidak ad-"
"jangan menghayal Ichigo-sama" potong Orihime yang sedang menjitak kepala Ichigo dengan kuatnya.
"sial! Apa salahku?" perkataan Ichigo tadi membuat Orihime yang akan pergi mengepalkan tangnnya dengan aura yang kuat dari tangannya
"eh...maksudku jika aku punya salah aku mohon maaf lahir dan batin,ya be-begitulah maksudku..." ucap Ichigo dengan keringat dingin dan tubuh bergetar ketakutan.
"baiklah kalau begitu, mohon izin Ichigo-sama saya akan mencuci baju sekarang" Orihime pun beranjak naik ke atas untuk mencuci pakaian.
"ya ampun, wanita itu memang sangat menakutkan jika saat murka...hmmmm kira-kira aku akan kemana ya..? lagi pula aku tidak ada kegiatan setelah turnamen kemarin itu, ditambah lagi Ishida sedang mengunjungi ayahnya dan Ikkaku dihukum oleh Ibunya karena belanja baju yang tidak perlu kemarin..hosh..." gunam Ichigo sebari memperhatikan jendela. Tidak berselang lama terasa jika ponsel di sakunya bergetar, diapun segera melihat apa yang membuat ponsel itu bergetar.
"hmmm? Rukia?" dia pun membuka SMS yang dia terima dan perlahan membacanya
"apa!? Si nanas sudah sembuh?" gunam Ichigo terkejut.
"ka-kalau begini..."
"dia akan menagih hutangku!" bukannya senang temannya sembuh justru Ichigo panik, karena takut hutangnya waktu itu saat dia bilang meminjam uang untuk membeli buku, tapi nyatanya waktu itu dia malah membeli game PS.
"kalau begini terpaksa!" Ichigo pun segera membalas isi pesan Rukia
"maaf, Rukia aku sedang tidak berada dirumah! Aku sedang berada di kota di luar kota karena urusan bisnis! Kalau sudah pulang aku kabari, dan aku tidak punya hutang pada si nanas oke?" cukup mudah ditebak oleh orang yang membacanya kalau Ichigo hanya membual pasti dengan mudah nya Rukia akan tahu kalau-
"oh begitu? Baiklah kalau begitu " mungkin tidak...
"hahaha, untunglah aku pintar membuat pesan palsu wahahaha" sementara Ichigo sedang berada dikehangatan rumah, beberapa orang sudah berada di depan apartemen.
"Ichigo-sama, saya akan membeli ikan ke pasar jadi tolong jaga rumah" Ichigo hanya mengiyakan kata-kata Orihime dan Orihime pun segera beranjak ke bawah dan melihat gerombolan dibawah itu.
"siapa mereka? Ah sudahlah lebih baik aku bergegas sebelum ketinggalann bus" Orihime pun hanya lewat tanpa mempedulikan para penunggu gerbang irtu
"oy! Kau sedang lihat apa yami?"ucap seorang pemuda kurus tinggi dengan mata satunya yang ditutupi penutup pada pemuda besar yang tengah melamun.
"tidak, aku hanya..aku hanya.."
"hoamm...kau ini ganjen sekali. Masa setiap ada perempuan kau lihat terus?" sambung seorang pemuda dengan gaya rambut seperti mie dan berpostur standar.
"kalian ini! Kenapa sih setiap aku tidak ikut rapat kalian selalu bilang yang tidak tidak?" bantah pemuda bertubuh besar itu
"sudahlah kalian, lihat apa yang aku temukan" potong pemuda berpostur standar dengan kulit putih dan ada garis hijau dari bawah matanya hingga kebawah yang sedang membawa laptop
"oh! Kau menemukan sesuatu ulqiorra?" ucap pemuda tinggi kurus itu, yang mendorong kawan lainnya agar ia bisa melihat apa isi lapotop
"wow, kau benar-benar hebat ulqiorra-kun!" ucap pemuda bertubuh besar itu
"hei noitra! Yami! Kalu kalian tidak bisa diam kalian akan mengganggu ulqiorra
"diamlah stark! Tidur-tidur saja kau! Jangan banyak omong!" balas Noitra
"sudah,sudah bagaimana kita bisa tahu apa isinya kalau kalian berisik!" ucapan Yami tadi membuat yang lain terdiam dan secara teratur melihat satu per satu
"baiklah yang tertulis disini kalau 'maaf, Rukia aku sedang tidak berada dirumah! Aku sedang berada di kota di luar kota karena urusan bisnis! Kalau sudah pulang aku kabari, dan aku tidak punya hutang pada si nanas oke?'begituah isinya.." tegas noitra yang agaknya masih bingung dengan kandungan SMS yang tertera
"luar kota? Nanas? Apa yang dia bicarakan!?" geram Noitra
"sepertinya SMSnya hanya berisis bualan, dan nanas itu sepertinya temannya renji boss" ucap Ulqiorra dengan wajah tanpa ekspresi, tanpa nada bicara, dan tanpa gerak tubuh. Namun Noitra diam sejenak
"haah! Ini tipuan aku tahu! Dia ingin kita berfikir begitu! Hahahaha aku selangkah didepanmu KUROSAKI! Stark! Cepat cari nanas yang punya hutang pada si Kurosaki ini!, dan Yami! Kau pergi keluar kota!"
"haahh? Luar kota? Kau pikir kota itu tidak luas!?"
"sudahlah! Sudah botak, bawel lagi! Cepat pergi keluar kota!"
"dasar kejam!" yami pun berlari menjauhi mereka
"ehh. Boss kemana aku mencari nanas?" balas Stark dengan nada malas
"kemana? Ya ke pasarlah!" bentak Noitra pada Stark, yang langsung berjalan kearah pasar
"kalau begini kita pasti menemukan si KUROSAKI untuk balas dendam!" gunam Noitra, sementara itu Ulqiorra hanya diam memaklumi ke 3 temannya yang IQnya tidak normal
"baiklah Ulqiorra ayo kita cari soba goreng! Wahahahahahhahahah!" namun Ulqiorra masih diam
"tamat kau Kurosaki! WAHAHAHHAHAHAH,HAHAHAHHAHAH,HAHAHHAHA-akh!" Noitra pun berhenti tertawa saat sebuah oven mengenai kepalanya, haah oven?
"HEI! Ini mungkin negara bebas tapi kau dapat membunuh seseorang dengan tawa sumbangmu itu! Jadi PERGILAH! Seseorang sedang mencoba tidur siang!" teriak Ichigo yang samar-samar berteriak dalam jendela kamarnya
"AHH! Maafkan kami!" Noitra pun lari menggandeng Ulqiorra yang masih diam
"sial, kalau begini reputasi klan Ezzsuupadazzz akan turun!" gunam Noitra lagi.
"DASAR GILA! Mengapa sih mereka diam digerbang apartemen?" gunam Ichigo yang kembali berbaring. Untuk info Ichigo sebelumnya belum pernah bertemu dan bahkan mengenali keberadaan mereka berempat.
-orange-
"ya ampun...mengapa banyak sekali yang mengganggu saat aku akan tertidur?" gunam Ichigo sambil beranjak keluar dari kamarnya menuju ruang tengah
"tsk! Sekarang sofanya mulai tidak nyaman akh!" dia pun segera berjalan ke atas lagi. Dan dia tertarik pada suatu kamar, yup ! kamar Orihime
"sebaiknya aku tidur disini saja..." gunamnya sambil masuk dengan polosnya kekamar seorang gadis.
"uwaahh, benar-benar kasurnya empuk dan bantalnya wangi sekali.." ucap Ichigo yang sudah berada diatas tempat tidur. Dia berguling-guling tidak jelas di atas tempat tidur milik Orihime hingga membuat sejumlah bantal jatuh dan dan membuat selimut kusut. Yah,sepertinya yang ia bisa hanya mengacak-acak saja..
Kemudian pandangannya terfokus pada sebuah buku album diatas meja milik Orihime. Tanpa basa-basi dia mengambil album foto itu. Kebanyakan hanya gambar Orihime yang memenangkan sejumlah olimpiade hingga kejuaraan, bagaimana lagi? Dia memang sangat rajin. Lembar demi lembar hanya sekumpulan foto yang membosankan menurutnya, hingga ada satu foto yang membuatnya menarik.
"hooo, jadi ini foto kakak Inoue? Hmmm? Tidak mirip." Ucapnya polos pada sebuah foto berukuran 5x5 yang terlihat adalah foto kakak Orihime dan terlihat jelas Orihime ada digambar itu namun yang terpotret hanya poni Orihime saja saat masih kecil. namun dia mulai menyempitkan matanya takala melihat ada seseorang lagi yang sedang berjongkok dekat Orihime namun sebagian tubuhnya terpotong foto
"siapa Pria ini?" gunam Ichigo
"baiklah sudah aku beli nanas, sekarang- hah?" Orihime berhenti membaca ketika melihat Tatsuki yang sedang berbelanja. Dia pun menghampirinya.
"ohh, Orihime-chan! Hai!" saat Orihime menghampiri Tatsuki, dia lebih dulu sadar kedatangan Orihime
"kalau boleh saya tahu sedang apa Arisawa-san disini?"
"oh, aku sedang membeli keperluan dapur, ngomong-ngomong kau kemari sendiri?" tanya Tatsuki sambil melihat isi belanjaan Orihime
"wahh, kau membeli ikan, dan nanas?" ucap Tatsuki yang sambil melihat isi belanjaan Orihime. Tatsuki memang gadis tomboi namun dia selalu bersikap baik saat bersama Orihime, setiap di kelas pun dia lebih banyak ngobrol dengan Orihime sehingga membuat mereka cukup dekat, ya walau Tatsuki sudah tahu kalau Orihime adalah orang yang disukai Ishida, namun dia masih tidak pernah menyinggung Ishida saat bersama Orihime.
"hmmm, saya akan membuat sup, dan setelah saya membaca buku resep ternyata saya baru tahu kalau memasukan nanas membuat rasa amis dari ikan berubah menjadi gurih dan masam." Tatsuki sedikit terpukul, bagaimana tidak!? Dia tidak bisa memasak dan hanya mengandalkan makanan instan
"anda kenapa Arisawa-san?" ucap Orihime sambil memegang bahu Tatsuki
"Ahhh!? Tidak apa-apa, aku hanya sedikit melamun. Hei Orihime! Kita pulang bareng yuk? Kebetulan aku baru selesai jogging, jadi kalau aku tambah sedikit trek untuk rumah tidak masalah." Orihime pun mengiyakan permintaan Tatsuki dan berjalan bersama.
"baiklah kalau begitu saya akan membeli dulu-?" Orihime berhenti berbicara saat melihat seorang pemuda yang sedang melihat nanasnya
"ano..anda sedang apa?" ucap Orihime dengan wajah yang bingung dan heran dengan perilaku pemuda yang tidak lain adalah Stark itu.
"nanas! Nanas! Hei nona apa nanasmu punya hutang dengan—" sebelum menyelesaikan kalimatnya Stark merasakan aura yang sangat menakutkan
"ada apa dengan nanas saya..?" ucap Orihime sambil tersenyum namun senyumnya benar-benar menakutkan dengan maa tertutup dan senyum lebar yang seharusnya membuatnya enarik jutru membuatnya menakutkan. Entah mungkin dia tidak suka dengan perilaku Stark
"ah..ah..tidak...per..permisi.." sekejap aura menakutkan dari Orihime menghilang
'ya..ampun Orihime-chan benar-benar bisa berbahaya...pantas saja dia sanggup bersama Ichigo' batin Tatsuki
"ayo, Arisisawa-san! Setelah kita beli wortel, lebih baik anda ikut makan siang diapartemen Ichigo-sama, lagi pula salahku karena meladeni orang tadi"
"wahh terimakasih Orihime, baiklah! Akhirnya aku bisa makan makanan selain mie instan!" ucap Tatsuki riang mereka pun berjalan menuju tempat sayur. Namun mereka tidak menyadari sejak tadi orang disebelah mereka memperhatikan Orihime sejak tadi.
"..ternyata..benar.." gunam orang itu dengan mata tertutup dan sedikit ceberut.
-orange-
"hei! Mengapa kau seenaknya mengajak orang ini kemari?" geram Ichigo sebari menunjuk Tatsuki
"apa? Kau tidak suka aku datang?" balas Tatsuki
"baiklah...baiklah..kalian berdua silahkan dimakan sup spesialnya.." mereka masih bertatap-tatap kesal, walau sambil mengambil air sup dengan sup mereka tetap saling mengadu pandangan. Walau tidak mereka lihat kemana arah sendok yang akan mereka masukan tepat pada mulut mereka.
"emmm!? Orihime, ini enak sekali! Ya ampun!? Kau benar-benar dewi masak!" puji Tatsuki, sambil memandangi makanan dengan mata berbinar-binar
"terimakasih, Arisawa-san. Ichigo-sama bagaimana?"
"ini..emmm..nyamm..tidak...nyaamm..enak..nyamm" ucapnya sambil terus menyuapkan supnya kemulutnya.
"apa dia selalu begini?" bisik Tatsuki pada Orihime sambil melihat Ichigo dengan salah satu alis yang dinaikan
"emm, kadang-kadang" balas Orihime tersenyum maklum.
TING TONG TING TONG
"kira-kira siapa ya...?" guman Orihime yang segera menuju arah pintu. Saat akan dibuka Orihime mulai mengenali siluet yang tengah ia lihat. Rambut pendek berwarna silver, mata yang tertutup namun seperti sedang menatap tajam Orihime dan setelan jas putih yang menghiasi. Begitu pintu terbuka lebar mata Orihime membulat melihat orang itu
"hai, Orihime, maaf maksudku 'Tunanganku'" Ucap Orang yang tadi berada dipasar. Seketika itu Tatsuki tersedak mendengar hal itu dan Ichigo menyemburkan sup yang sedang ia nikmati
"Gin..." gunam Orihime
BERSAMBUNG...
A/N : yo minna-san! Semoga kalian menyukai chapter ini ya! Soalnya dari sini author akan mulai menunjukan Komplikasi dari cerita ini, dan semoga bakal ada masukan yang masuk dan banyak yang review *aminnnn* ok itu aja dari author dan ingat! Budayakan mereviews
