Dear Maid!
.
.
.
Disclaimer : Tite Kubo
Warning : sebelumnya mohon dimaklumi jika ada typo karena sesungguhnya author itu manusia biasa *alay lagi* so, happy reading~~~~
.
.
"ehhmm, Ichigo-sama..apa kau yakin kita tidak tersesat?" ucap Orihime dengan raut wajah bosan ketika berada didalam mobil yang dikemudikan oleh Ichigo.
"berisik tau! Kau pikir aku ini bodoh? Tentu aku tahu! Selama ada GPRS ini, kita akan selamat" ucap Ichigo dengan bangga mengangkat GPRS yang baru ia beli ditengah jalan.
"anoo, Ichigo-sama itu berarti yang berjasa GPRS anda, dan satu lagi GPRSnya habis baterai.." tambah Orihime
"sial" keluh Ichigo sambil memerhatikan jalanan yang hanya hutan.
"jadi bagaimana Ichigo-sama? Apa kita harus menghubungi Ishida-san?" ucap Orihime sambil mengambil ponsel dari tasnya.
"ahh, itu juga ide bagus" ucap Ichigo sambil menepi.
"ah! Halo Ishida-san? Iya kami ada disekitar daerah MayaYama, apa? Ohh ternyata begitu terimakasih Ishida-san" gunam Orihime sambil menutup ponselnya dengan agak berat hati.
"Ichigo-sama, ada kabar baik dan buruk, anda mau yang mana dulu?"
"grrr, aku tidak butuh kabar! Aku butuh peta atau semacamnya!" geram Ichigo
"berita baiknya kita didaerah wisata terkenal" jelas Orihime dengan datar
"oy, kau mendengarkan tidak?" geram Ichigo karena merasa diabaikan.
"..dan berita buruknya, anda sudah salah jalan sejak dari tol Ichigo-sama.. " ucapan Orihime tadi membuat Ichigo terdiam mencerna perkataan Orihime.
"..salah..jalan...?" ujar Ichigo memegangi kepalanya dengan raut wajah yang stress sambil tersenyum-senyum sendiri.
'ya ampun, kasihan Ichigo-sama. Sejak dari tol kesini menghabiskan waktu 12 jam, ditambah lagi Ichigo-sama sudah banyak membeli kudapan tidak jelas' batin Orihime sambil memandangi makanan ringan dibagasi mobilnya.
Walaupun bereksprsi datar dan berperilaku dingin pada Ichigo, Orihime sebenarnya sangat peduli dan memperhatikan Ichigo dengan sangat.
"I...Ichigo-sama, saya tidak keberatan jika anda mau memutar balik atau bahkan kembali ke apartemen. Lagi pula disana ada-" Ichigo memandangi Ichigo dengan aneh yang membuat Orihime berhenti bekata.
"aneh, tidak biasanya kau banyak omong?" gunam Ichigo bingung.
"ya..sudahlah! kalau begitu kita menginap!" seru Ichigo sambil mengambil sesuatu didalam mobil.
"menginap? Dimana?" gunam Orihime.
"disini tentunya!" Ichigo segera mengambil sebuah tikar dan bergegas keluar mobil dan mengamparkan tikarnya di atas tanah.
"di..disini?" ucap Orihime yang berada dimobil dengan ekspresi kaget dan terlihat tidak mau.
"yap! Ahhh lihatlah Inoue! Disini banyakk..sekali bintang! Angin segar dan rumput yang rimbun membuat rasa menginap ini menyenangkan!" seru Ichigo senang
"Ichigo-sama anda yakin tidak memakai selimut? Ini malam lho! Lagi pula sekarang sedang mendung, dan ini digunung lho Ichigo-sama! Bisa-bisa kau bronkitis" mendengar hal ini Ichigo mulai berkeringat dingin mendengarkan himbauan Orihime saat tengah bersandar di tikar.
"...paru-paru basah...pembengkakan saluran pernafasan...ditambah lagi itu bukan tanah, itu lumpur parit bekas galian, bisa-bisa anda tidak kuat karena baunya" tambah Orihime yang membuat Ichigo mantap kembali kemobil dengan tikar yang sudah kotor oleh lumpur.
"tidak jadi Ichigo-sama?" tanaya Orihime
"tidak! Lagipula siapa yang mau kemping saat ada hotel, lagi pula kemping adalah nama tengahku! Aku bosan..kemping" balas Ichigo sambil menyalakan mesin kendaraannya.
"Ichigo-sama anda tidak punya nama tengah, ditambah lagi anda tidak kemping lagi sejak SMP kelas 1 bukan?" tambah Orihime
"berisik! Jangan ungkit-ungkit lagi! Atau aku akan meninggalaknmu di hutan ini!" Ichigo lekas mempercepat kendaraannya ke arah hotel yang berada di bagian atas.
"Ichigo-sama memangnya anda punya uang?" tanya Orihime
"tentu"
"baguslah jika anda punya uang" ucap Orihime lega mendengar hal itu.
"tentu saja aku punya, kaukan salah satu bankku!" ucap Ichigo santai
"jadi uang anda habis?" tambah Orihime.
"yup! Untuk membeli entahlah makanan tidak jelas dibagasi" ucap Ichigo sambil menunjuk ke bagasi
"ahh tentu saja, sudah bisa ditebak anda tidak punya uang"
"lagi pula untuk apa aku perlu uang jika ada kau" ucapnya dnegan ekspresi dan nada sok yang meremehkan.
"baiklah saya akan pulang naik taksi" kecam Orihime
"JANGAN! Kau akan ku habisi jika kau pulang meninggalkanku!" ancam Ichigo sambil memandang tajam Orihime
"hoo, Ichigo-sama ingin menghabisi saya..?" ucap Orihime dengan nada dingin dan biasa namun bagi Ichigo itu terdengar mengancam dengan menakutkanya.
"AHH! Lihat hotel!" tunjuk Ichigo ke depan sambil mencoba mengubah topik.
"disana hanya ada lapang Ichigo-sama, jangan mengubah topik dengan cara yang mudah ditebak" balas Orihime santai.
"cih" geram Ichigo.
-orange-
Setelah bebrapa menit mencari, akhirnya mereka sampai dipuncak gunung dengan kumpulan penginapan yang membuat puncak gunung terang oleh lampu dari penginapan dan swalayan.
"waw! Disini cukup ramai!" gunam Ichigo.
"hei Inoue dimana kira-kira kita akan menginap Inoue? Semua parkiran hotel tampaknya penuh" tanya Ichigo, namun tidak ada jawaban ketika dia melirik ternyyata Orihime sedang tertidur.
"ya..ampun makin berat saja bawaanku" Ichigo segera memarkirkannya kesebuah penginapan yang lebih sederhana dibandingkan hotel, namun penginapan ini juga tidak sepi.
"sial...parkiran dan tempatnya cukup jauh" Ichig pun masuk dan membawa kudapan-kudapannya ke dalam meninggalkan Orihime di dalam mobil.
Ichigo pun masuk dan segera menuju meja resepsionis
"aku pesan 2 kamar" ucap Ichigo singkat
"hohoho, mau yang large,reguler, atau chibi?" tanya resepsionis
"reguler" ucap Ichigo singkat
"baiklah berapa kasur"
"1"
"kasur asli atau fuuton?"
"haaahh, mana yang lebih bagus?" ucap Ichigo dengan agak kesal
"kasur kami sedang dicuci semua jadi kami sarankan fuuton"
"kalau begitu tidak usah disebutkan kasur sebagai pilihan!"
"baiklah fuuton sutra atau wol"
"haahh, wol"
"kami sarankan sutra tuan karena sutra lebih lembut dibandingkan wol"
"kalau aku bilang wol! Ya wol!" ucap Ichigo dengan marah
"baiklah warnanya mau-
"sudahlah 'tukang asuransi'! berikan saja aku 2 kamar sekarang! Atau ku cabuti kumismu satu per satu hingga kau akan menangis jika tertiup oleh angin!" geram Ichigo sambil menaikan satu kakinya ke meja dengan kepalan tangan ke arah resepsionis.
"ba-baiklah tuan.." resepsionis itu segera berlari kedalam
"pantas saja hotel penuhh,, sepertinya banyak yang tidak kuat disini.." gunam Ichigo sambil mengelap keringatnya.
Beberapa detik kemudian..
"baiklah tuan, 2 kamar anda sudah kami siapkan" ucap resepsionis itu sambil menunjukan arah ke Ichigo.
"kunci kamar kami?" ucap Ichigo menjulurkan tangannya.
"oh, ini tuan.." resepsionis itu pun memberikan kedua kuncinya.
"baiklah, bawakan makananku itu ke salah satu kamar, aku akan memanggil temanku" Ichigo pun lekas keluar.
"ya ampun dia masih tidur, benar-benar" Ichigo pun membuka pintu mobil dan membangunkan Orihime dengan pelan
"Inoue..oy Inoue? Apa harus aku panggil ambulans kemari? Oy Inoue!" ucap Ichigo mencoba membangunkan Orihime dengan pelan dan lembut.
Orihime pun mulai membuka matanya perlahan dan melirik ke arah Ichigo dengan ekspresi dingin sambil melihat arah Ichigo, memang agak seram tapi Ichigo mencoba menyadarkan Orihime.
"Ichigo-sama..kita sudah sampai..?" ucap Orihime sambil mengucek salah satu matanya.
"yeah, jadi cepatlah" Orihime pun keluar dengan agar sulit menontrol keseimbangannya karena dia belum sepenuhnya sadar.
"ya ampun kau ini menyusahkan" Ichigo pun memangku Orihime, seketika itu Orihime saat baru dipangku memegang bahu Ichigo dengan kuat.
"ouchh! Hey jangan cakar bahuku!" ketika Ichigo berbalik ternyata Orihime tertidur lagi.
'kenapa dengan dia? Apa dia terlalu banyak ngeronda..?' batin Ichigo agak kesal dengan perilaku Orihime saat ini.
"ahh, masa bodo. Kalau lama-lama berat juga dia lebih baik aku bawa kedalam" Ichigo pun perlahan membawa Orihime kedalam
"ternyata dia tidak terlalu berat juga ya?" gunam Ichigo menimbang-nimbang berat Orihime.
"lagi pula, apa dia tidak perkehabisan parfum!? Kenapa dia selalu wangi ya? Aku saja yang mandi 3x tidak sewangi ini..?" gunam Ichigo yang selalu mandi 3x tapi tidak pernah menyentuh sabun.
"aahhh tuan..! mau saya bawa teman tuan..?" tawar resepsionis yang tadi.
"tidak terimakasih.." ucap Ichig singkat.
"tapi saya belum pernah menggendong perempuan tuan.." tambah resepsionis, Ichigo pun terdiam sejenak memandangi resepsionis itu dengan pandangan 'bukan urusanku!'.
"lebih baik kau menggendong karung saja tuh! Kasian nona yang sedang membuat tokoyaki itu harus membawa tepung" ucap Ichigo menunjuk kesalah satu tukang takoyaki yang tengah ramai pembeli diluar.
"anda genius tuan!" resepsionis itupun menghampiri tukang takoyaki itu..
"ya ampun, oy! Apa temanmu selalu begitu" tanya Ichigo pada dua orang resepsionis lainnya yang hanaya tersenyum maklum.
-orange-
Akhirnya Ichigo berhasil membawa Orihime kekamaranya.
"fiuh! Berhasil! Setelah melewati anaka tangga ke lantai atas ini" ucap Ichigo sambil berbaring dekat Orihime
"ya ampun, dia punya pergelangan tangan yang kuat namun, kecil. Tenyata tidak bisa dipungkiri kalau dia memang perempuan" gunam Ichigo yang baru saja teringat tadi kalau dia tidak kuat membawa Orihime dan menggusurnya ke kamar dengan memegang tangannya.
"hmmm, Ichigo-sama dimana kita..?" ucap Orihime yang langsung bangun.
'gadis sialan..kenapa kau bangun saat aku baru saja membawamu kemari...' batin Ichigo, yang kemudian Ichigo pun tertidur atau mungkin pingsan..?
"Ichigo-sama kenapa ya..?" Orihime pun mengangkat Ichigo dan melihat salah satu kunci kamar jatuh. Melihat ini Orihime pun segera membawa Ichigo ke kamar sesuai nomor kunci yang tertera.
Orihime pun membuka jaket Ichigo dan menyelimutinya dengan lembut.
"selamat malam Ichigo-sama." Orihime pun mematikan lampu dan keluar dari ruangan Ichigo.
Orihime perlahan masuk keruangannya dan mengganti bajunya ke piyama. Setelah menggosok gigi, diapun masuk kedalam fuutonnya mencoba tertidur.
"kumohon...jangan mimpi kejadian itu lagi.." gunamnya sebelum memejamkan mata dan mematikan lampunya.
BERSAMBUNG...
A/n: Yo minna! Bagaimana ceritanya? Akhirnya author ada waktu setelah selesai UAS untuk melanjutkan fict ini! Ya walau UAS udah beres dari hari Selasa tapi masih ada tugas lain yang harus dikerjakan huhuhu T_T. Tapi berhubung sudah beres makanya author update lagi Dear Maid! Ini. Oh iya dan untuk info memang fict ini bentar lagi sih, cuman bentar laginya itu kapan? Entahlah mungkin kata bentar lagi masih belum pas untuk fict yang masih panjang ini. Yaudah itu aja deh BUDAYAKAN REVIEWS & follow and favourite this Story!
