Title : Master of the Cafe

Crossover : Naruto X High School DxD X dll

Disclaimer : Naruto dan HS DxD bukan punya saya

Warning : OC, OOC, typo, bahasa tidak baku, dll

Rate : M (jaga – jaga)


Chapter 1 : Welcome, Customers


Kuoh City, Jepang

Seorang pemuda dewasa terbangun dari tidurnya. Dia melakukan sedikit peregangan dan segera melakukan aktivitas pagi, seperti mandi dan sebagainya. Kemudian dia menggunakan pakaiannya dan segera turun ke lantai bawah. Lantai bawah merupakan sebuah kafe. Pemuda itu segera membuka kunci dan membalik tanda tutup pada pintu. Dia mengeluarkan sebuah papan menu untuk para pelanggan dan menyapu halaman.

Setelah semua itu, dia kembali ke dalam dan membersihkan kafe. Setelah membuat semangkuk kari dan menuliskan pesan di sampingnya, dia segera pergi ke kamar mandi untuk melakukan hal yang harus dia lakukan. Setelah kembali, dia melihat mangkuk itu telah kosong. Dia mengambilnya dan segera membersihkannya. Kemudian dia menyeduh kopi dan duduk di balik counter. Setelah itu, dia menunggu. Menunggu pelanggan datang.

Pelanggan mulai datang. Di jam pagi, biasanya hanya diisi oleh para orang tua atau lansia yang sudah pensiun. Ingin menikmati waktu bersama pasangan atau mencari sarapan karena tidak ada makanan di pagi hari. Tidak banyak pelanggan di pagi hari. Itu karena para pelanggan biasanya datang dari sore sampai malam.

" Naruto-kun, terima kasih untuk kopinya. Kopimu selalu enak. " Ucap seorang pria tua.

" Tidak masalah, Sarutobi-san. " Balas si pria dewasa yang duduk sambil menonton berita di TV. Dialah Naruto, pemilik kafe.

Waktu terus berlanjut hingga siang hari. Naruto melihat jam yang ada di dinding. Jam menunjukkan pukul 2 siang. Tiba-tiba, pintu terbuka dan beberapa murid SMA masuk ke dalam kafe.

" Issei, aku tidak tahu kalau ada kafe di tempat ini. " Ucap seorang pemuda botak.

" Aku dengar dari Gabriel-sensei kalau ada kafe bagus di tempat ini. " Balas pemuda bernama Sensei.

" Tempat ini juga cukup jauh dari sekolah. Butuh 20 menit jalan kaki. Untung saja kita parkir sepeda di 7-Eleven dekat sekolah. "

Ketiga pemuda itu duduk di kursi dekat counter.

" Bos, a- "

" Hey, bocah. Aku tidak terlalu masalah kalau kalian membolos, tapi setidaknya ganti baju kalian supaya kalian tidak ketahuan polisi. " Ucap Naruto.

" ... "

Mereka bertiga terdiam mendengar ucapan itu.

" Dari mana kau tahu kami membolos? " Tanya pemuda berkacamata.

" Dilihat dari seragam kalian adalah Kuoh Academy. Aku yakin kalian dari Divisi SMA. Sekolah itu selesai sekitar jam 4. Sekarang masih jam 2, jadi kalian pasti membolos. "

Mereka bertiga hanya bisa semakin terdiam mendengar ucapan Naruto. Naruto berjalan ke lantai atas tempat dia tinggal, lalu mengambil beberapa baju. Lalu dia memberikannya kepada ketiga bocah itu.

" Di sana ada kamar mandi. Ganti baju ini dengan baju kalian. Kalian bisa kembalikan besok jika kalian membolos dan pergi ke kafe ini lagi. " Ucap Naruto

Mata mereka berbinar melihat kebaikan hati seorang Naruto yang mengizinkan mereka untuk membolos di kafenya. Mereka bahkan terharu dan menangis.

" BOS, TERIMA KASIH BANYAK! KAMI PASTI DATANG SETIAP HARI! " Ucap mereka bertiga.

" Sudahlah. Kalian tidak perlu datang setiap hari juga. Tapi kalau ada polisi menangkap kalian, aku pasti akan memberikan kalian kepada mereka. Dan juga, panggil aku Master. Begitulah para pelanggan memanggilku. "

Ketiga pemuda itu segera mengganti baju mereka dan kembali duduk di meja dekat counter.

" Jadi, apa yang ingin kalian pesan? " Tanya Naruto.

" Apa saja yang kau miliki, Master? " Tanya Issei.

" Apa saja. Kopi, teh, susu, soda. Semuanya 300 yen per cangkir. Kau bisa pesan custom. Ada juga cocktail dan mocktail, tapi itu hanya ada di malam hari. Sake juga ada. Tapi aku tidak akan memberikannya kepada kalian. "

" Master, kau tidak seru. "

" Baiklah. Akan kuberikan, tapi aku akan menelepon sekolah kalian. Aku punya kenalan guru di sana. "

" Tch. Sialan. Ancamannya langsung ke guru. "

" Baiklah. Aku soda. "

" Aku juga. "

" Aku juga. "

Naruto dengan cepat mengambil gelas. Mencampurkan air berkarbonasi dengan sirup dan es. Menciptakan minuman bersoda buatan sendiri.

" Ini silahkan. " Ucap Naruto.

" Lalu, apa snack di sini? "

" Ada seporsi kari. Harganya 350 yen setiap porsi. Ada juga beberapa snack yang bisa kubuat seperti tempur atau kakiage, tergantung bahan di kulkas. Harganya sama, 350 yen per porsi. "

" Kakiage saja. 3 porsi. "

" Oke. "

Segera Naruto membuat 3 porsi kakiage dan menyajikan kepada 3 pemuda itu.

" Jadi, ceritakan padaku, Hyodou Issei, Matsuda, Motohama, mengapa kalian membolos dari sekolah kalian? "

Ketiga orang itu kembali terdiam ketika mendengar Naruto menyebut nama mereka bertiga.

" Master... dari mana kau nama kami? "

Naruto mengambil HP miliknya dan membuka kontak Line miliknya.

" Kalian ingat kalau aku punya kenalan guru di sekolah kalian, kan? Karena seringnya kalian membolos dan pergi ke kafe atau tempat-tempat hiburan lainnya, aku diberi tahu kalau kalian datang ke tempatku, aku harus menelepon guru di tempat kalian dan mereka akan membawa kalian kembali ke sekolah. " Ucap Naruto sambil memperlihatkan foto trio itu dengan wajah bodoh mereka masing-masing.

" Jadi... kau akan menelepon kenalanmu? "

" Mengapa aku harus menelepon mereka? Aku tidak melihat 3 murid SMA karena kalian tidak menggunakan seragam sekolah apapun. "

Mereka bertiga kembali terharu dan menangis.

" MASTER, TERIMA KASIH BANYAK! KAMI PASTI DATANG SETIAP HARI! " Ucap mereka bertiga sambil menangis.

" Sudahlah. Kalian tidak perlu datang setiap hari. Jadi, jawab pertanyaanku. Mengapa kalian membolos? "

" Itu... "

" Itu... "

" Itu... "

" Karena... "

" Kami... "

" ... "

" ... "

" ... "

" Karena kalian? " Tanya Naruto.

" Kami ketahuan mengintip anggota klub kendo berganti baju. " Ucap mereka bertiga dengan pelan.

" ... "

Naruto terdiam mendengarnya. Perlahan dia berjalan dan mengambil sebuah kipas kertas yang cukup besar. Dengan cepat dia memukul kepala ketiga pemuda mesum itu.

" MASTER! APA-APAAN ITU! "

" DASAR BRENGSEK! TERNYATA KALIAN KABUR HABIS NGINTIP CEWEK GANTI BAJU, YA! "

" MASTER! INI ADALAH BAGIAN DARI MASA MUDA! "

" ITU BENAR! GAIRAH YANG MUNCUL DARI MELIHAT OPPAI MEREKA ADALAH BAGIAN DARI MASA MUDA! "

" APANYA YANG MASA MUDA, BANGSAT! AKU TIDAK PERNAH SEPERTI ITU WAKTU SEUMURAN KALIAN! "

" MASTER, KAU TIDAK AKAN MENGERTI SAMPAI KAU MELAKUKANNYA SENDIRI! "

" BENAR, MASTER! KAU HARUS MELAKUKANNYA SENDIRI! UMURMU TIDAK JAUH BERBEDA DARIPADA KAMI, KAN? "

" UNTUK APA AKU MELAKUKANNYA? AKU SUDAH MENIKAH. KALAU AKU INGIN MELAKUKANNYA, AKAN KULAKUKAN PADA ISTRIKU! "

Mereka kembali terdiam ketika mendengar sebuah fakta yang cukup mengejutkan.

" Master, kau sudah menikah!? " Tanya Issei.

" Ya. Aku sudah menikah. "

" Berapa umurmu, Master? "

" 22. "

" Umur istrimu? "

" 21. "

" Kalian menikah muda, ya? "

" Kami menikah setahun yang lalu. Lagi pula, batas umur menikah adalah 18 tahun. Jadi, kami sudah legal. "

" Oh... "

Mereka melanjutkan makanan mereka.

" Siapa namanya? " Tanya Matsuda

" Nama siapa? " Tanya balik Naruto.

" Istrimu. "

" Aku tidak akan memberi tahu. Jika aku cerita, kalian akan menggodanya jika bertemu dengannya. "

" Tch. Dasar pelit. " Ucap mereka bertiga.

PLAK PLAK PLAK

Naruto kembali memukul kepala ketiga orang itu dengan kipas kertas.

" Hey, bangsat. Dia istriku. Ganti topik atau aku panggil guru kalian. " Ancam Naruto

" ... " Ketiga orang itu hanya bisa terdiam mendengarnya.

Mereka akhirnya mengganti topik pembicaraan dan akhirnya mereka pergi setelah beberapa waktu.

" Bocah-bocah yang menarik... "


Beberapa hari kemudian.

Naruto hanya bisa sweatdrop melihat 3 pelanggannya kali ini.

" Kalian benar-benar datang setiap hari. " Ucap Naruto.

" Tentu saja, Master! Kau sudah menyelamatkan hidup kami! " Ucap Motohama.

" Jangan bicara seakan-akan kita ada di anime di mana aku adalah pahlawan Kesiangan yang berhasil menangkis serangan berbahaya dari raja iblis. " Balas Naruto.

" Kau adalah Pahlawan Sejati, Master! Kami akan terus datang setiap hari. "

" Sudah kubilang kalian tidak perlu datang setiap hari. Meski kafe ini adalah satu-satunya penghasilanku, bukan berarti aku mengejar harta. Selama kalian puas dengan makanannya, itu sudah cukup bagiku. "

" Tapi, tempat ini tidak ramai. " Ucap Issei.

" Itu karena kebanyakan pelanggan datang di malam hari. Mereka yang datang di tempat ini hanyalah para lansia, pengangguran, dan murid yang membolos. "

" Kau selalu menyinggung soal kami yang membolos, ya... " Ucap Matsuda

" Itu karena hanya kalian yang membolos di jam segini. Jangan bilang kalian selalu kabur mengintip para gadis klub kendo. "

" Tenang saja Master, sejak 2 hari yang lalu, kami memang langsung membolos ke sini. Bicara denganmu lebih seru daripada mengikuti kelas. "

" Terserah kalian saja. " Ucap Naruto yang sudah tidak bisa berkata-kata mendengar kelakuan 3 pelanggan setianya yang baru.

" Master, kami penasaran... " Ucap Matsuda.

" Penasaran tentang apa? " Tanya balik Naruto sambil menyesap kopi yang ada di cangkirnya. Dia duduk di kursi barista.

" Kau tidak punya anak, kan? " Tanya Motohama.

" Benar. Memangnya mengapa? " Tanya Naruto.

" Berapa banyak kalian mantap-mantap seminggu. "

BURFFF

Naruto menyemburkan kopi yang sedang dia minum. Dia terbatuk sebentar sebelum mengambil kain lap untuk membersihkan kopi yang ia semburkan.

" Master!? Apa kau baik-baik saja? " Tanya ketiga makhluk itu khawatir.

" PERTANYAAN MACAM APA ITU BANGSAT! BISA-BISANYA KALIAN MENANYAKAN HAL ITU! " Ucap Naruto setengah teriak dengan penuh kekesalan.

" Kami hanya penasaran. " Ucap Matsuda

" KALAU KALIAN PENASARAN, MENGAPA KALIAN TIDAK MENCARI PACAR DAN MANTAP-MANTAP SETIAP HARI! " Balas Naruto.

" Master... apa kau lupa kalau kami adalah cowok tidak populer yang tidak disukai oleh para gadis. " Ucap Motohama.

" Kalau kalian berhenti mengintip para gadis dan menjadi lebih gentle, lalu mulai merapikan diri kalian, kalian akan mulai dipandang baik oleh mereka. Lalukan itu sampai salah satu dari mereka menyukai kalian, jika kalian merasa dia cocok, dekati dia. Jika berhasil, barulah kalian berpacaran. Dan jika sudah berpacaran, jangan jadi bajingan. "

" Kau... apa kau dulu populer di sekolahmu? "

" Lumayan. " Ucap Naruto dengan penuh percaya diri.

" Lalu, jawab pertanyaan Motohama sebelumnya. "

'Tch... kukira aku bisa mengalihkan topik pembicaraan...'

" Ya, kami mantap-mantap ya... sesuka kami... Tidak mementu. Kalau kami ingin, ya kami lakukan. " Ucap Naruto.

'Bangsat... bikin malu saja...' Batin Naruto kesal.

" Mungkinkah kalian kurang sering melakukannya. " Ucap Issei.

" Issei, kau ingin pisau ini melayang ke wajahmu dan membuatmu tidak akan bisa populer untuk waktu yang lama? " Ucap Naruto sambil memegang sebuah pisau di tangannya.

" Ampun, Master! Ampun! " Ucap Issei.

" Tapi ucapan Issei ada benarnya juga. Kalau lancar dan tanpa pengaman, satu kali melakukan sudah bisa menghasilkan anak. "

" Ini masalah kesehatan. " Ucap Naruto.

" Istrimu mandul? " Tanya Issei.

" Tidak. Dia tidak mandul. "

" Itu berarti kau... "

" Aku tidak mandul. Hanya saja... aku kurang subur. Aku bisa memberikan anak, namun peluangnya kecil. Jika menggunakan perbandingan yang kalian buat, jika orang normal bisa berhasil dalam satu kali 'tembakan', maka aku hanya punya peluang keberhasilan satu dari 100 'tembakan'. Jadi, tingkat keberhasilanku memiliki anak setiap 'tembakan' hanya sekitar 1% saja. Kami tetap bisa menghasilkan anak jika kami mengikuti program bayi tabung, tapi aku tidak mau melakukannya. "

" Mengapa? "

" Kalian ingat kasus dokter cabul beberapa waktu yang lalu. Dia ditangkap karena menggunakan sperma miliknya sendiri kepada para perempuan yang melakukan program bayi tabung dan dia berbohong dengan mengatakan bahwa benihnya berasal dari pasangannya. Simpelnya, dia menggunakan program bayi tabung itu untuk 'memperkosa' para perempuan. Aku tidak mau istriku mengalami hal seperti itu. "

" Ya... aku ingat tentang dokter cabul itu. " Ucap Issei.

" Kau benar... " Balas Motohama.

" Untung saja dia sudah ditangkap. " Balas Matsuda.

" Aku harap kalian tidak menjadi seperti dokter cabul itu. " Ucap Naruto

" Tenang saja Master. Kami memang cabul, tapi bukan orang brengsek. " Ucap ketiga pemuda cabul itu.

" Oke... setidaknya jangan jadi bajingan. " Ucap Naruto.

" Master, kami ingin tanya lagi. Secantik apa istrimu. " Ucap Issei.

" Kau yakin bertanya hal itu padaku? Bukankah aku sudah pasti bilang kalau istriku sangat cantik. Jauh melebihi semua yang ada. Bahkan dewi kecantikan akan kalah cantik dengan kecantikan istriku. " Ucap Naruto.

" Tapi, aku yakin kau belum pernah bertemu dengan salah satu guru di sekolah kami. Dia muda dan cantik. " Ucap Matsuda.

" Maksudmu Gabriel-sensei, kan? " Tanya Motohama.

" Gabriel... ya... " Gumam Naruto dengan senyum aneh.

" Master, dia sudah punya suami, lho. " Balas Matsuda.

" Tapi, kalau tidak salah, Gabriel-sensei yang merekomendasikan kafe ini. Aku yakin Master sudah pernah bertemu dengannya. Aku benar, kan? " Ucap Issei.

" Benar. Aku kenal Gabriel. "

" Apa itu berarti Gabriel-sensei adalah kenalan yang kau maksud? " Tanya Issei.

" Ya. Dan sebenarnya dia adalah- "

CLING

Tiba-tiba pintu kafe terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan muda dengan pakaian guru.

" Ah, ternyata kalian ada di sini! " Ucap si guru dengan wajah kesal.

" Gabriel-sensei!? " Ketiga pemuda itu hanya bisa terkejut melihat guru cantik yang sedang mereka bicarakan benar-benar datang.

" Mereka selalu membolos sejak 5 hari yang lalu. Mereka menggunakan seragam ganti, jadi aku hanya membiarkan mereka masuk karena tidak melanggar policy yang ada. "

" MASTER, KAU MENGKHIANATI KAMI! "

" ITU BENAR! "

" KAU PENGKHIANAT! "

" Aku hanya menyarankan kalian untuk mengganti pakaian kalian. Aku tidak berjanji akan melindungi kalian, kan? "

" Itu... "

" Dia tidak salah sih... "

" Master... "

" Kalian ini... Bisakah kalian tidak membuat masalah selama 1 minggu saja. " Ucap Gabriel dengan kesal.

" Ini kipas kertas. Silahkan gunakan untuk memukul mereka. " Ucap Naruto.

" Tidak. Tidak. Aku bukan tipe guru yang memukul muridnya. "

" Ah, tidak seru. " Ucap Naruto samil kembali duduk di kursinya.

" Baiklah. Ayo kembali ke sekolah. Kalian harus minta maaf pada Yasaka-sensei dan guru lainnya. "

" Baik... " Ucap ketiga pemuda itu.

" Hey, kalian bisa datang lagi. Tapi jangan saat jam membolos lagi. Akan kuberi diskon untuk yang selanjutnya. " Ucap Naruto.

" Master... TERNYATA KAU MEMANG BAIK... " Ucap ketiga pemuda itu.

" Baiklah. Ayo pergi. "

Ketiga pemuda itu pergi dari kafe.

" Baiklah. Aku akan kembali ke sekolah. " Ucap Gabriel.

" Oke. "

Gabriel berjalan untuk menyusul Issei dan 2 temannya, namun sebelum ia keluar dari ruangan...

" Gabriel. "

" Ya? " Tanya Gabriel kepada Naruto yang memanggilnya.

" Semangat, ya. "

Gabriel tersenyum dengan pipi yang memerah.

" Terima kasih, Naru... "

Dan setelah itu, Gabriel pergi mengikuti ketiga muridnya. Naruto sendiri kembali duduk di kursinya.

" Bukankah sudah kubilang... Gabriel itu sangat cantik. Bahkan dewi kecantikan kalah dengan kecantikannya. "

.

.

.

To be continue


Yo

halo semuanya

.

Ya, kali ini saya membuat FF yang sedikit berbeda. Bukan fantasi, bukan isekai, namun slice of life. FF ini akan menceritakan kehidupan Naruto sebagai pemilik kafe yang akan membantu permasalahan para murid SMA yang datang ke kafenya.

Lalu, di sini saya langsung menentukan pair dari Naruto, yaitu Gabriel. Untuk cerita tentang mereka berdua, akan ada bagiannya.

Lalu, untuk FF ini, tidak akan sepanjang yang lain.

.

Baiklah

sekian chapter 1

sampai jumpa chapter depan

bye bye