Sailor Moon DxD

Daftar Isi

Daftar Isi1

Permintaan1

Raiser Phenex vs Issei dan Sailor Mars.6

Serangan Naga Misterius8

Hilangnya pedang suci12

Permintaan

Setelah sekian lama, akhirnya baik itu Issei, Matsuda ataupun Motohama, ketiganya sudah sangat lihai dalam menggunakan kekuatan dari Kristal perak berkilau yang diberikan oleh Usagi, dan saat ini mereka dilatih langsung oleh Rei, Amy dan Minako.

Sementara Makoto dan Usagi, mereka berdua terlihat sedang menyiapkan makanan di markas bersama dengan Asia yang membantu memotong-motong beberapa sayuran.

"Ne Usagi, kau sejak tadi terlihat melamun, ada apa? Apa karena perjanjianmu dengan Akuma bernama Gremory itu membuatmu jadi tidak nyaman?" tanya Makoto penasaran.

"Tidak, bukan apa-apa," tanggap pelan Usagi dengan nada datar, ia terlihat fokus mengatur suhu untuk kuah supnya.

"Kamu Yakin?" tanya pelan Makoto.

Usagi hanya mengangguk saja tanpa mengucapkan hal apapun saat itu. Asia kemudian berbisik di telinga Makoto dan berkata, "Sepertinya Usagi tak ingin membahasnya."

Mendengar perkataan Asia barusan, Makoto hanya menghela nafas saja dan melirik ke arah Usagi yang merupakan pemimpin sekaligus Putri yang harus ia lindungi dalam keadaan seperti apapun itu nampak hanya diam dan merenung sambil mengaduk kuah sup yang sudah mulai mendidih.

"Makoto, Asia, aku tidak ingin kita membahas masalah pribadi dikala sedang bersantai di sini, jadi bisakah kalian tidak menanyakan apapun lagi?" tanya Usagi dengan nada lembut.

"Ah iya tentu saja," tanggap Makoto dengan nada datar.

"Mako-chan, sekarang apa lagi yang harus di masukkan?" tanya Usagi tiba-tiba.

"Ah iya maaf, untuk saat ini cukup diaduk dan masukkan mihun dan suiran ayam ke dalam kuah," tanggap Makoto agak gugup sekali.

Usagi hanya mengangguk dan memasukkan bahan yang dimaksud, lalu mengaduknya dengan perlahan, tatapan mata Usagi nampak sangat datar dan serius.

Sementara itu di halaman Gereja.

"Bagus kalian sudah benar-benar menguasai kekuatan dari Kristal Perak berkilau. Namun, ingat jangan sombong, hanya karena kalian sudah bisa menggunakan kekuatan itu dengan sedikit lebih baik, bukan berarti kalian bisa meremehkan lawan kalian, apa kalian mengerti?" tegur Minako sambil menatap ketiga ksatria bulan itu.

"Tentu saja Minako sensei!" seru mereka bertiga saat itu.

"Itu bagus, sekarang aku rasa sudah saatnya kita istirahat karena, berikutnya kalian akan mendapatkan pelajaran dari Amy, jadi kalian harus mengistirahatkan pikiran kalian," ucap pelan Minako yang pastinya jika belajar dengan Amy mereka benar-benar harus mengasah otak mereka.

"Dimengerti!" seru Motohama dengan sangat bersemangat

Akhirnya, Matsuda, Motohama dan Issei kembali masuk ke dalam markas untuk beristirahat, terutama saat mereka menghirup udara di dalam markas tercium sangat wangi, mereka tahu, kalau Makoto dan Usagi sudah selesai masak.

Dan saat mereka duduk di lantai, terlihat Usagi dan Makoto datang membawa sup miso, "Silahkan dimakan!" seru Makoto sambil tersenyum ke arah Matsuda, Motohama dan Issei.

Tak lama setelahnya Usagi datang membawa rangsang dan piring, lalu dengan santai Usagi duduk dan menuangkan beberapa sendok nasi ke piring Matsuda, Motohama dan Issei.

"Maaf karena keputusanku untuk mundur membuat kalian kecewa," ucap pelan Usagi sambil menunduk, hal itu membuat Rei, Amy, Makoto dan Minako terdiam, selain itu, Asia, Issei serta Matsuda dan Motohama juga nampak menatap Usagi yang menunduk, "Aku … aku terlalu pengecut, aku takut untuk berkonflik dengan orang lain, maafkan aku, karena aku harga diri kalian sebagai Sailor Guardian dan Moon Knight, jadi turun," ucap pelan Usagi yang masih menunduk.

"Nggak apa. Kami tahu kau ada masalah berat. Apalagi kamu tidak mau semua orang dalam bahaya." Ucap Issei.

"Benar, oleh sebab itu, kami masih berlatih sampai saat ini … itu semua untuk mempersiapkan diri kami dalam menghadapi masalah yang suatu saat akan terjadi," ucap Motohama.

"Benar-benar!" seru Matsuda.

"Kita semua akan selalu mendukungmu Usa-chan," ucap Rei dan ditanggapi senyuman oleh Makoto, Amy, Minako dan Asia

"Itu benar. Kita adalah tim Sailor" ucap Issei.

"Myaaao!" Luna dan Artemis datang mengusapkan wajah mereka di tubuh Usagi. Usagi hanya diam karena dihibur oleh dua kucing bulan yang bisa bicara itu.

"Maafkan aku karena menjadi orang yang tak berguna di saat kalian masih bekerja keras seperti ini. Aku masih terus memikirkan hal-hal yang tidak penting tadinya," ucap pelan Usagi dengan nada lembut, "Ah iya Issei bagaimana kabar iblis liar yang tinggal bersamamu, apakah dia sudah dapat rumah?" tanya Usagi penasaran.

"Dia masih numpang," tanggap Issei sambil mengalihkan wajahnya.

Seketika wajah Usagi sedikit cemberut. Namun, wajah cemberutnya hanya terlihat sekilas karena dalam sekejap Usagi kembali tenang dan berkata, "Ah begitu rupanya. Apakah dia sudah terbiasa menjalani kehidupan barunya sebagai manusia?" tanya Usagi lagi.

"Begitulah. Bahkan dia bertingkah seperti onee-sama untuk membangunkanku saat aku masih tidur dan masih lelah" ucap Issei.

"Heeeeeh, sepertinya kau tertarik padanya. Kenapa tidak kau jadikan dia pacarmu saja?" tanya Usagi tiba-tiba.

"Ahh iya juga ya. Mengingat Hagurei Akuma itu punya tubuh yang bagus" ucap Matsuda

"Iya. Kenapa kau tidak pacari saja dia, Issei?" Tanya Motohama.

"S-soal itu, aku masih memikirkannya," ucap Issei agak ragu.

"Ah begitu, sayang sekali," ucap Usagi membagikan piring yang berisi nasi dan ia juga menuangkan kuah sup serta sayur sayuran ke piring mereka semua. Untuk lauk misunya ada potongan daging sapi yang dibaluri souyu atau kecap asin.

"Oaaaah masakan ini sangat mewah, siapa yang masak?" tanya Motohama.

"Mako-chan yang memasak ini semua," jawab Usagi sambil tersenyum lembut.

"Eh kok aku?" tanya Makoto, "Bukannya kau dan Asia juga ikutan?" tanya Makoto.

"Aku dan Asia cuman mengikuti instruksimu saja saat memasak tadinya," ucap pelan Usagi dengan senyum polosnya.

"Benar, Makoto-san pandai dalam memberikan instruksi," ucap pelan Asia membenarkan perkataan Usagi barusan.

"Ahahahaha, kalian bisa saja memujinya, aku ini tidak sehebat itu loh," ucap Makoto mencoba merendah, karena ia tidak tahan dengan yang namanya pujian.

"Oh ya.. dari tadi kau kepikiran sesuatu. Emang kau pikirkan apa, Issei-san?" Tanya Asia.

"Rencana menghadapi Rathalos seorang diri. Apalagi dia hanya bisa dihabisi dengan pedang atau yang satu ras dengan dia" Ucap Issei.

[Makanya, Aibo sudah memutuskan kemarin dia akan belajar transformasi menjadi naga untuk melawan monster yang bernama Rathalos itu. Sebab hanya naga saja yang bisa membunuh naga itu] ucap Ddraig ke semua orang di tempat mereka berkumpul.

"Keren, kau bisa berpikir sampai sejauh itu, aku saja tidak pernah memikirkannya," gumam pelan Minako.

"Melawan Naga dengan Naga yah, secara logika itu memang cukup logis. Namun, hal itu sama saja mencoba menetralkan racun dengan racun, kadang memang berhasil, tapi salah sedikit saja malah akan memperparah kondisi," ucap Amy mengomentari rencana Issei.

"Apa yang Amy katakan ada benarnya, apa kau sudah memikirkan hal ini baik-baik, soalnya jalan yang kau pilih itu sepertinya punya resiko tinggi," ucap Rei mempertanyakan pilihan rencana dari Issei.

"Itu benar, apalagi kau bilang selain dengan Naga, Rathalos bisa dikalahkan dengan pedang bukan, soal itu, aku rasa Usagi bisa membuatkan pedang suci untuk kalian bertiga, jadi kau tak perlu mengambil tindakan transformasi yang kemungkinan akan membawa bencana jika tidak ditangani dengan benar," tanggap Makoto.

"Masalahnya pedangnya harus pedang besar yang dipakai untuk melawannya mengingat naga yang dilawan nanti cukup membuat siapa saja kalang kabut jika berpapasan dengannya" ucap Issei.

Sebab untuk menghadapi seekor naga Rathalos secara langsung, harus pakai pedang besar yang cukup merusak tubuhnya. Jika tidak mempan dia harus berubah menjadi naga.

"Dan untuk resikonya, aku sudah memikirkannya matang-matang. Aku akan pakai kekuatan naga untuk melawannya jika memakai pedang gagal" ucap Issei menambahkan.

Usagi hanya diam mendengarkan, lalu akhirnya ia berbicara, "Menurutmu, apakah Rathalos bisa bertahan dari serangan dengan level planet?" tanya Usagi.

"Menurutku dia bisa bertahan. Meski dia naga, kulitnya cukup tebal karena dia tinggal di gunung berapi" ucap Issei.

"Bahkan seluruh naga yang sejenis dengan dia, harus tinggal di dalam lahar dan kawah gunung berapi untuk membuat tubuh mereka terlindungi dari serangan mematikan" ucap Issei.

Sebab dia mendengar di gamenya kalau Monster Hunter seperti Rathalos, kebanyakan hidup di Gunung Berapi sehingga naga itu tidak bisa dibasmi hanya pakai peluru saja, harus ada yang 1 ras atau pedang besar yang bisa menandinginya

"Alasan itu tidaklah cukup untuk mengatakan kalau dia bisa bertahan dari sihir penghancur planet," ucap Usagi dengan nada datar.

"Apa maksudmu, Usagi-chan?" Tanya Amy.

"Aku rasa jika para Sailor mengeluarkan kekuatan penuh mereka, yaitu Maximum Planteraria attack, maka seluruh sihir berukuran planet akan dihantamkan ke tubuh naga itu, maka mau setebal apapun kulitnya dia akan hancur," ucap Usagi dengan santai.

"Usagi kau tidak serius kan, jika kita melakukan itu bumi bisa hancur," ucap Amy

"Kalau begitu, kita akan pakai rencana Issei untuk sementara waktu. Apabila serangan dari pedang raksasanya dan transformasi dia tidak bisa, kita pakai kekuatan Maximum Planetaria Attack. Tapi resikonya adalah, bumi ini akan hancur bersama penduduk diseluruh dunia" jelas Makoto.

"Hem, lagi pula aku hanya menyampaikan pendapatku, aku hanya tidak suka mendengar orang-orang melebihkan-lebihkan kekuatan pertahanan monster, karena pada nyatanya aku bahkan hampir membunuhnya dengan pedang suci Silver Milennium no Tsurugi milikku," ucap Usagi dengan nada datar.

"Ettoo… kawan-kawan. Aku mau kasih berita buruk yang aku temukan tadi…" ucap Matsuda

"Kabar apa?" Tanya Issei

"Etto… salah satu naga yang panjangnya 260 meter dan tingginya 90 meter serta lebar 40 meter akan datang ke sini juga. Dan beritanya mengatakan bahwa makhluk ini muncul di gunung berapi" ucap Matsuda menjelaskan

"Bisa kau perlihatkan fotonya?" Tanya Usagi.

Alhasil Matsuda memperlihatkan naga raksasa itu. Lebih besar dari Rathalos dan ukurannya tidak main-main

"Hem, sepertinya ini benar-benar bencana. Tapi karena perjanjian kita, aku akan biarkan saja Naga itu terbang dan kita lihat, apakah Rias bisa mengatasinya," ucap Usagi sambil berbaring di sofa untuk bermalas-malasan

"Aku yakini meski dia pakai kekuatan iblisnya, tidak akan mempan karena tubuhnya saja sekeras batu obsidian atau bahkan lebih keras karena tinggal di Lahar juga" ucap Issei

"Dan dia adalah mimpi buruk bagi para Hunter. Apalagi aku pernah main game ini sampai 3 bahkan 4 kali yang berakhir gagal 2 kali dan menang 2 kali" ucap Issei.

Karena siapapun yang mencoba misi menaklukan dan menghancurkan Naga itu, adalah hal paling buruk jika dilakukan oleh orang bodoh tanpa persiapan. Apalagi orang yang ranknya masih rendah ataupun ranknya sudah tinggi. Akan mudah dihabisi oleh Naga itu.

"Tapi jika aku langsung ikut campur begitu saja, akan ada masalah lagi dengan mereka, jadi aku lebih memilih untuk diam sampai situasinya benar-benar parah," ucap Usagi lagi yang nampaknya malas membantu terlalu cepat.

"Kalau begitu, kita biarkan saja mereka. Kalau mereka kelelahan atau hampir mati, kita baru urus naga itu" ucap Matsuda yang memberikan usul.

"Bukankah tadi, aku sudah bilang hal yang sama?" tanggap Usagi yang merasa kalau perkataannya itu sama saja dengan usul dari Matsuda.

"Mungkin dia baru mengucapkannya" balas Motohama.

"Ya sudah. Kita berlatih dulu. Apalagi Issei harus belajar untuk bertransformasi menjadi naga" ucap Makoto.

"Hei, Matsuda, Motohama, Issei, ambilah!" seru Usagi sambil melempar 3 pedang suci dari batu bulan yang memantulkan cahaya perak cerah.

Terlihat pedang Issei pedang yang berat tapi disana ada motif berbentuk garis berwarna kuning keemasan disana.

"Pedang itu bisa membelah Titanium seperti memotong mentega, oleh karena itu aku harap itu bisa membantu kalian," ucap pelan Usagi dengan nada lembut, "Tolong lindungi keluargaku," tambah Usagi lagi.

"Iya." Balas Issei dan yang lainnya.

"Terima kasih," ungkap pelan Usagi.

Setelahnya Issei, Matsuda dan Motohama mengangguk mereka bertiga paham kalau Usagi tidak bisa pergi menyelamatkan kota karena terlalu mencolok, akan tetapi mereka bertiga bisa melakukannya, karena mereka bertiga bisa bergerak tanpa menarik perhatian.

"Kalau gitu, aku belajar dulu untuk transformasi menjadi naga untuk lawan sekelas Rathalos" ucap Issei.

Alhasil Issei menjaga jarak dan mulai berkonsentrasi untuk berubah menjadi naga. Bahkan auranya mulai menggelora saat mulai mencoba menjadi seekor naga.

"Khh.. mphhh roaaaaaaarrrrrrr" teriak Issei yang membuat auranya menjadi naga tapi hanya seukuran manusia untuk sementara waktu.

Matsuda dan Motohama mengeluarkan energinya dan seketika pakaian mereka berubah menjadi prajurit ksatria Arabian berwarna putih dengan bros bulan di dadanya, di pinggannya terdapat pedang suci yang Usagi berikan tadi.

"wow keren sekali" ucap makoto melihat penampilan mereka bertiga termasuk Issei yang menjadi seekor naga

"Tapi kenapa seukuran manusia?" Tanya Asia melihat penampilan Issei yang berubah menjadi naga.

[Kalau seukuran raksasa akan menggemparkan kota Kuoh. Tapi itu akan dipakai hanya disaat genting saja. Anggap saja ini model prototipe pertamanya sebagai naga] ucap Ddraig kepada Asia.

"Asia, ikutlah bersama mereka, aku yakin kekuatanmu bisa berguna untuk menyelamatkan banyak nyawa, Matsuda, lindungi Asia-neesama," ucap pelan Usagi meminta Matsuda untuk menjaga keamanan Asia yang ditugaskan untuk menyembuhkan luka-luka warga sipil.

"Oke" balas Matsuda yang sudah diposisi untuk menjaga keamanan Asia.

"Berjuanglah," ucap lembut Usagi.

Issei, Matsuda dan Motohama akhirnya melesat bersama Asia menuju kota untuk menyelamatkan orang-orang yang tidak sempat melarikan diri, dimana tugas Motohama adalah mengawal masyarakat yang masih bisa bergerak.

Asia menyembuhkan beberapa masyarakat yang terluka, lalu Matsuda akan bertugas melindungi Asia di saat Asia menyembuhkan luka orang lain. Lalu Issei akan fokus bertarung melawan Rathalos.

[Aibo. Apa kau sanggup pakai ukuran raksasa untuk hari ini?] Tanya Ddraig.

"Yap. Apalagi melawannya harus yang 1 ras dengan Rathalos" balas Issei

[Baiklah ini dia, Aibo] ucap Ddraig.

Alhasil, Issei berubah menjadi naga raksasa dan bertarung melawan Rathalos yang membuat Rathalos tidak sempat menghindar langsung terbanting keras oleh serudukan Issei.

Rias juga datang membantu dengan menembakkan beberapa sihirnya pada si Naga Rathalos, yah meskipun tidak terlalu membantu. Namun, setidaknya ia bisa mengalihkan perhatian si Rathalos mengganggu konsentrasinya dalam melawan Issei dalam mode Naga.

Sementara Usagi, Amy, Makoto dan para Sailor dan beserta Matsuda dan Motohama, mereka mengungsikan para penduduk dari serangan Rathalos yang berhasil di tahan sama Issei dalam wujud naganya.

'ii zo, Issei. Kau tahan Rathalos atau kau bunuh, kami akan memulihkan kondisi para warga' pikir Usagi melihat pertarungan sengit antara Issei melawan Rathalos.

"Sariel mohon bantuannya!" seru Asia.

"[Oke!]" seru Sariel yang langsung mengeluarkan aura sucinya dan setelahnya, sayap malaikat tumbuh di punggung Asia bersama dengan lingkaran Halo di kepalanya lalu cahaya perak penyembuh dari cincin Sacred Gear milik Asia yang berevolusi menjadi Sariel langsung memberikan area heal yang sangat luas.

Cahaya itu meregenerasikan luka siapa saja yang berada di dalam area heal milik Asia dan Sariel.

"Dragoon Buster!" seru Issei sambil menyemburkan energi blast berkekuatan tinggi.

Blaaar

Roaaaaaaarrrrrrr

Alhasil Rathalos terkena semburan api dari Issei yang membuat dia menghantam beberapa bangunan.

Lalu Rathalos tidak mau kalah ia mulai menyemburkan lahar panas dari mulutnya ke arah Issei.

Melihat itu, Usagi tidak tinggal diam dan berteleportasi langsung muncul dan menggunakan sihirnya menggunakan tongkat bulannya dalam mode Neo Queen Serenity.

Usagi langsung mengayunkan tongkatnya dan menghilangkan lahar panas yang disemburkan Rathalos dan berikutnya bangunan-bangunan yang hancur langsung pulih seketika tak ada kerusakan apapun.

"Kau baik-baik saja, Issei?" tanya Usagi yang melayang di udara sambil melirik Issei yang dalam wujud Naga.

Alhasil Issei mengacungkan ibu jari dalam bentuk kasih jempol yang menandakan dia baik-baik saja.

"Baguslah, sepertinya aku dan yang lain sudah harus ikut dalam perkara ini," ucap lembut Usagi, sambil mengambil cawan suci yang tiba-tiba muncul.

"Moon Crisis Make Up!" seru Usagi dan saat itu ia langsung berubah dalam mode Super Sailor Moon.

[Heh. Dia memakai mode kuatnya] telepati Ddraig ke Issei

'itulah dia. Dia tidak berhenti membuat siapapun kagum' balas Issei ke Ddraig.

"Teman-teman! Semuanya lakukan bersamaan!" seru Usagi sambil mengangkat tongkat sihirnya.

Amy kemudian tersenyum dalam mode Sailor Mercury, "Mercury Aqua Mirage!" seru Amy yang langsung menembakkan air berwujud Naga yang melesat ke arah Rathalos.

"Mars Flame Sniper!" seru Rei yang memunculkan busur api yang langsung menembakkan api bersuhu tinggi ke arah Rathalos

"Jupiter Coconout Thunder!" seru Makoto yang langsung menembakkan bola petir seperti Hell Dragon dari Date Masamune.

"Venus Lovely Chains!" seru Minako yang langsung mengayunkan rantai cahaya berbentuk hati.

"Rainbow Moon Heart Arche!" seru Usagi yang kini menembakan laser hati ke arah Rathalos bersamaan dengan keempat teman-temannya.

Matsuda dan Motohama melapisi energi Kristal perak berkilau ke pedang mereka dan berseru, "Getsuga tenso!" seru Matsuda dan Motohama yang memberikan tebasan jarak jauh ke arah Rathalos

Issei yang tidak mau kalah langsung meningkatkan kekuatannya dengan mengaktifkan Ultimate Boost yang dikumpulkan di perut untuk ditembakkan dalam satu tembakan blast yang akan diarahkan ke sang Naga.

Dhuaaar

Alhasil Rathalos kena serangan gabungan mereka dan membuat dia terluka parah. Tapi entah kenapa naga itu memakai kemampuannya lagi dimana dia menggunakan kekuatan terakhirnya dan berpindah entah kemana dan buat Issei buru-buru menembaknya tapi malah menghilang entah kemana.

"Lagi-lagi dia melarikan diri," gumam pelan Usagi yang memperbaiki infrastruktur kota dengan sihirnya, lalu pergi begitu saja.

Begitu juga dengan Issei dan yang lainnya yang pergi begitu saja setelah memperbaiki bangunan yang rusak akibat pertarungan itu. Dan tentu saja Issei pergi dalam wujud naganya.

Sinkat cerita.

Beberapa minggu berlalu setelah pertandingan Rias dan Sona dalam bermain tenis. Sirzech tiba-tiba datang menghampiri Issei di Gereja yang sedang bersantai bersama teman-temannya termasuk Usagi.

Terlihat saat itu Issei dan Usagi sedang bermain ular tangga, "Apa di sini ada yang namanya Issei Hyoudo?" tanya sosok pria berambut merah yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Melihat itu, Rei dan empat Sailor lain langsung berkumpul melindungi Usagi dan Issei, termasuk Asia, Matsuda dan Motohama juga langsung menghadapi Sirzech.

"Siapa? Diam di sana dan katakan apa yang kau inginkan dari sana!" seru Minako sambil menatap tajam ke arah Sirzech, terutama Rei yang menyiapkan kertas jimat yang sangat berbahaya bagi para Iblis.

"Dari warna rambut dan auramu, kau sepertinya punya hubungan keluarga dengan Rias," ucap pelan Usagi sambil melirik Sirzech dengan tatapan yang entah apa maksudnya.

"Ahh… Rias adalah adikku" ucap Sirzech.

"Apa maumu?" tanya Usagi sambil maju ke depan lalu memberikan secangkir teh pada pria berambut merah itu.

"Aku membutuhkan bantuan dari Skiryuute untuk membebaskan adikku dari pertunangan yang tidak ia inginkan," ucap pelan Sirzech.

"Skiryuute? Maaf aku tidak akan meminjamkan ksatriaku padamu tanpa bayaran yang jelas, jadi katakan, apa yang bisa kau berikan padaku?" tanya Usagi.

"Apa tuntutanmu agar kau mau meminjamkan Skiryuute padaku?" tanya Sirzech

"Aku hanya meminta satu Jangan petnah menawarkan Issei atau siapapun orang yang dekat denganku untuk menjadi iblis," jawab Usagi sambil berbalik.

Raiser Phenex vs Issei dan Sailor Mars.

"Baiklah aku mengerti," tanggap Sirzech.

"Jadi kau menyanggupinya," gumam pelan Usagi memberikan tatapan yang tak percaya kepada Sirzech Lucifer berikan kepadanya.

"Aku memberikan kesanggupan itu karena itu masih normal sebagai pembayaran agar adikku bebas dari perjodohan" ucap Sirzech.

"Itu bagus, tapi aku selamanya tidak akan pernah meminjamkan Skiryuute padamu. Namun, karena kau sangat membutuhkan bantuan, baiklah, aku bisa meminjamkan satu orang kepercayaanku, Rei penuhi keinginannya, ucap Usagi sambil berjalan dan kembali bermain ular tangga dengan Issei dan Yang lain.

Hino Rei hanya bisa diam mendengar permintaan atau keinginan langsung dari Usagi itu, "Baik Princess. Jadi Sirzech atau siapapun kau, katakan apa yang harus aku lakukan untuk bisa melepaskan adikmu dari tunangannya?" tanya Rei pada Sirzech.

"Melawan Raiser Phenex yang merupakan Heires dari Klan Phenex" balas Sirzech.

"Apa saja kemampuannya?" tanya Rei sedikit bersemangat.

"Bisa meregenerasi luka yang dia derita. Meskipun disebut sebagai akuma abadi, mereka tidak abadi jika diserang dengan kekuatan yang kuat atau kekuatan yang mampu melemahkannya" balas Sirzech.

"Bukankah itu kesempatan bagus untuk menunjukkan pada dunia kekuatan dewa perang Romawi pada dunia Rei-chan?" ucap Usagi dengan nada tenang sambil melempar dadu.

Ya benar, nama lain dari Hino Rei adalah Sailor Mars. Memang terkesan seperti nama planet. Namun, sebenarnya itu adalah nama Dewa perang Romawi, yaitu Mars, yang dimana kemampuannya adalah penguasaan teknik api dan kehancuran serta tekatnya yang penuh keberanian. Rei juga punya mata spiritual yang akan membantunya dalam mengatasi beberapa masalah yang mungkin akan ia hadapi suatu hari nanti

"Ah, tentu saja Princess!" seru Rei sambil mendekati Sirzech, "Tunggu apa lagi bawa aku ke tempatnya!" seru Rei penuh semangat.

"Rei doang nih? Ne Princessu! Kenapa kami tidak diajak juga?" tanya Makoto dan Minako yang nampaknya gatal ingin bertarung juga.

"Jika kalian semua ikut, siapa yang menemaniku di sini, masa perempuannya cuman aku dan Asia saja, itukan tidak lucu," tanggap Usagi yang tidak mau ditinggal sendirian atau berdua dengan Asia saat di dekatnya ada tiga pemuda mesum yang belum sepenuhnya berubah.

"Ahh.. iya juga sih" ucap Makoto.

"Jadi yang pergi hari ini adalah Issei dan Rei" ucap Usagi.

"Kenapa harus Issei sih?" tanya Matsuda rada kesal sendiri, "Aku kan juga ingin tampil keren," tambahnya lagi

"Ya benar, bukankah jika aku atau Motohama yang berangkat, kau bisa bersantai dan kencan bersama Issei di sini," tambah Motohama yang ingin menjodohkan Issei dengan Usagi, jadi ia ingin Issei bisa dapat momen berdua dengan Usagi atau apalah itu.

Usagi yang mendengar hal itu langsung berkata, "Kenapa pula aku harus berkencan dengan Issei? Lagi pula dia sudah punya wanita idaman di rumahnya kan," ucap pelan Usagi yang ingat kalau Issei menyimpan mantan Hagurei Akuma di rumahnya.

'ughh… kok merasa ada yang tidak beres nantinya ya?' tanya Issei dalam hati.

Oh men, Issei lupa kalau yang tidak beres nanti akan benar-benar terjadi entah kapan.

"Ya sudah sih, oh iya Issei, berjuang ya, jangan ngamuk jadi naga di wilayah orang, entar diburu lagi," ucap Matsuda agak bercanda.

"Ayo Issei, persiapkan dirimu, kita akan menyelamatkan adik dari Sirzech," ucap Rei yang tidak sabar untuk menghajar Riser Phenex.

Issei hanya mengangguk dan akhirnya mereka berdua di ajak pergi ke Meikai dengan Usagi sedikit melambaikan tangan pada Issei dan Rei, tak lupa juga Usagi tersenyum ke arah mereka berdua.

Sementara itu Sirzech sejujurnya tidak begitu yakin dengan Rei. Namun, karena ia juga sudah mendapatkan Issei untuk membantu, ia jadi sedikit tenang, karena setidaknya Skiryuute sudah pasti bisa memberikan pertunjukan yang bagus dalam Ratting game nantinya.

'Waktunya pertunjukan' pikir Issei dan Rei untuk membungkam mulut fraksi iblis yang seenak jidat mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang terlemah.

"Issei, apa kau gugup?" tanya Rei.

"Tidak juga, Rei-sensei bagaimana?" tanya Issei.

"Karena ini bukan pertempuran pertamaku, aku sudah lebih dari siap," ungkap Rei dengan senyum tipis.

"Juga jangan panggil aku sensei mengingat umur kita berdua cukup jauh" tambah Rei.

"Tapi, guru bisa siapa saja, lagi pula Rei-san yang mengajariku cara menggunakan energi dengan lebih baik," ungkap pelan Issei, "Dan juga umur kita kan cuman beda setahun saja," ucap Issei mengingat Rei itu sudah kelas 1 SMA meskipun di sekolah yang berbeda.

"Yah tetap saja rasanya dipanggil sensei oleh Senpai sendiri itu rasanya agak gimana gitu," ucap Rei menunjukkan perasaan tidak nyamannya.

Sirzech agak kaget mendengar kalau Rei mengajari Issei cara menggunakan energi dengan lebih baik. Namun, meskipun begitu Sirzech tetap skeptis akan kemampuan Rei dalam melawan Sirzech, "Kalau begitu aku tunggu kalian di ruang tamu," ucap pelan Sirzech yang akhirnya berteleportasi menghilang meninggalkan Issei dan Rei di depan gedung putih tempat para bangsawan menjalani acara pertunangan.

Rei yang melihat Sirzech menghilang langsung berubah ke wujud Sailor Mars, lalu setelahnya ia melirik ke arah Issei. "Issei, aku rasa kau tahu kita harus pergi ke mana, jadi tolong tunjukan jalannya," pinta Rei dengan nada lembut.

Alhasil Issei dan Rei pergi ke tempat acara itu dimana muncul di aula secara tiba-tiba. Dan tentu saja itu menarik perhatian semua orang termasuk tim OSIS dan ORC yang terkejut melihat kemunculan Issei yang dikenal Trio Pervert muncul disana.

"Cukup sampai di sana! Pertunangan ini tidak sah!" seru Rei asal-asalan.

"Apa maksudmu Ninggen?" tanya kesal Riser.

"Hei, Issei, katakan padaku, apakah dia itu yang bernama Riser Phenex?" bisik Rei di telinga Issei.

"Ya dia orangnya," ucap Issei nampak agak yakin.

"Kamu tahu dari mana?" tanya Rei

"Dia berdiri di samping Rias-senpai," jawab Issei.

"Apalagi dia kalau berpakaian selalu berpakaian terbuka dan memperlihatkan otot perutnya yang sixpack itu" ucap Issei menambahkan.

"Ehem, Pertunangan kalian tidak sah karena keluarga dari pihak wanita belum yakin akan kemampuanmu dan meminta kami mengetes kemampuan bertarungmu sekali lagi untuk memastikan apakah kau benar-benar pantas untuk Rias-san atau tidak," ucap Sailor Mars sambil menggangguk beberapa kali.

"Ninggen kau terlalu meremehkanku!" seru Riser yang kesal.

"Bagaimana kalau aku bilang iya?" Tanya Sailor Mars.

"Pffft…" terlihat wajah Raiser makin dibuat kesal yang membuat Issei berusaha menahan diri untuk tidak tertawa mendengarnya

'jujur ini sangat lucu dibandingkan film Tom and Jerry' pikir Issei mendengar apa yang dikatakan oleh Sailor Mars ditambah wajah Raiser yang memerah karena dibuat malu.

"Bajingan aku akan menghajar kalian hingga jadi abu!" seru Riser yang langsung mengeluarkan kobaran Api.

Namun, Rei atau Sailor Mars tidak tinggal diam, dia dengan cepat membalas dengan menciptakan busur api yang sangat panas di tangan kirinya dan memunculkan anak panah api di tangan kanannya.

"Mars Flame Sniper!" Seketika Mars menembakkan panah apinya ke arah sihir Riser dan membuat ledakan yang super panas dan menghancurkan aula pertunangan dan melukai para iblis yang menjadi tamu undangan di pesta itu.

"Wow. Itu membuat siapapun bisa terluka parah." Komen Issei melihatnya.

"Hem, maaf aku lupa untuk menahan diri," ucap Rei yang agak sweadrop dengan dampak kerusakan dari sihirnya sendiri

Alhasil muncul Sirzech yang entah kenapa cukup terkejut melihat kerusakan di aula pernikahan yang buat dia sweetdrop.

'sekarang aku meragukan keselamatan Raiser' pikir Sirzech.

"Baiklah yang disana bisa berhenti dulu? Aku tidak mau wargaku terkena serangan langsung darimu." Pinta Sirzech pada Sailor Mars dan Issei mengingat hanya mereka berdua saja yang dikirim ke sana.

"Ah maaf, aku tidak menyangka kalau kekuatanku yang tadi dampaknya jadi seperti ini, padahal dulu waktu melawan Youma biasa mereka tidak mati dalam satu serangan," ucap Rei cengengesan.

Yang lain tentu bingung mendengar apa yang dikatakan oleh Rei karena mereka kurang tahu dengan Youma. Sebab mereka hanya tahu Hagurei Akuma, datenshi, tenshi, youkai, dewa dewi dari berbagai mitologi, dan naga.

'youma? Apa itu?' pikir semua orang.

"Rei-sensei, kau itu berlebihan menyamakan Youma yang level kekuatannya itu sudah setara planet dengan Hagurei Akuma yang hanya level bumi," ucap pelan Issei agak sweadrop karena gurunya ini buta akan power level.

"Ahh… gomennasai jika aku tidak tahu hal itu" ucap Rei kepada Issei.

Namun, karena Riser bersal dari klan Phenex dia kembali bangkit dengan tubuh yang beregenerasi, meskipun lambat. Namun, terlihat perlahan tapi pasti tubuhnya kembali terbentuk dari puing-puing bangunan yang kebakaran.

"Kurang ajar, beraninya kau memperlakukanku seperti ini, aku tak akan memaafkan wanita Lacur sepertimu menodai harga diriku!" seru Riser yang langsung melesat ke arah Rei.

Namun Rei yang mendengar dirinya dihina dengan kata Lacur barusan langsung tidak terima dan menggeplak kepala Raiser dengan kertas jimat dari kuil, "Akuryu taisang!" seru Rei.

Plak

Jimat yang berisikan mantra suci itu langsung bekerja di tubuh Raiser yang merupakan seorang iblis dan membakar wajahnya. Dengan hebat.

"Huaaarrrrrrrk Panasssss!" seru kesakitan dari Riser

"Issei, aku serahkan bajingan ini padamu, berikan serangan terakhirmu padanya," ucap kesal Rei saat itu.

"Oke" ucap Issei yang memakai lengan naganya.

"Khukhukhu. Saatnya penyiksaan" ucap Issei sadis.

Brak duak buak crash duak jglaaar dhuaaar

Alhasil berbagai macam serangan mengenai Raiser yang membuat matanya memutih (babak belur) dengan wajah yang sudah bonyok dimana-mana giginya copot, dan pipi yang sudah bonyok dan penuh benjol ditambah dengan baju yang rusak sana-sini akibat kena sihir Issei.

"Sudah cukup, dia sudah tidak bisa bertarung, kalian berdua sudah menang!" seru Sirzech merasa kasihan pada Riser yang dihajar habis-habisan.

Rei yang mendengar itu langsung berdiri dengan tenang dan memoto wajah bonyok Riser, "Kalau begitu sesuai perjanjian, katakan pada iblis bawahanmu untuk tidak pernah menargetkan orang-orang yang Usagi kenal, untuk dijadikan sebagai iblis," ucap Rei yang langsung pergi bersama Issei menggunakan sihir teleportasi para Sailor.

"Issei, ayo pulang, Usa-chan pasti sudah menunggu kita," ucap Rei dengan nada lembut.

"Yuk." Ucap Issei yang kini pulang bersama Rei.

Sesampainya di gereja, terlihat Usagi sudah menunggu mereka tersenyum ketika melihat Rei dan Issei datang.

"Selamat datang kembali Rei-chan, Issei-senpai. Ayo ke dalam aku sudah menyiapkan hidangan untuk kalian," ucap Usagi.

Dan saat mereka memasukki Gereja tua yang sudah dialih fungsikan menjadi markas atau base camp mereka, terlihat, Matsuda dan Motohama yang asik main game PS di ruang tamu, Minako, Makoto dan Amy yang belajar bersama dan sebuah meja makan yang diisi oleh hidangan-hidangan yang Usagi siapkan untuk Rei dan Issei.

"Ah Issei sudah kembali, bagaimana pertarungannya seru enggak?" tanya Matsuda dan Motohama yang saat ini sedang main game Ultramen Nexus.

"Seru. Dan orangnya sudah babak belur sekejap karena kena sihir sederhanaku bahkan itu tanpa penguatan." Balas Issei

"Nih fotonya." Balas Issei yang memperlihatkan wajah Raiser yang babak belur akibat serangan sihirnya sebelum mereka berdua (Issei dan Rei) pergi dari Aula pernikahan.

"Waduh ancur banget mukanya, hampir enggak berbentuk," ucap Motohama sambil menahan tawa melihat muka Riser.

"Heh, dia pantas mendapatkannya!" balas Rei, yah siapa yang nggak marah kalau dipanggil dengan tidak pantas di depan umum oleh mulut kurang ajar tunangannya Rias, lagian dia tidak akan turun ke sana jika tidak diminta oleh Usagi.

"Sudah-sudah, kalian makan dulu, aku sudah menyiapkan ini untuk kalian," ucap Usagi sambil memperlihatkan dua porsi martabak telur dengan sambel olekan cabe dan tomat, disertai dua gelas susu, khusus untuk Rei dan Issei yang sudah berjuang keras.

"Uwooh… martabak kah? Mau aku coba nih" ucap Issei yang suka martabak.

Usagi hanya tersenyum melihat Rei dan Issei menikmati masakannya, "Ne menurut kalian, apakah aku ini pemimpin yang baik, atau mungkin aku bukanlah siapa-siapa jika tanpa kekuatanku?" gumam pelan Usagi dengan nada yang sangat rendah.

"Menurutku kau pemimpin baik, Usagi. Meski sifatmu seperti orang dewasa di tubuh anak SMP" ucap Issei singkat.

Tapi bagi Issei, dia tidak mempermasalahkannya karena bagaimanapun juga untuk kedepannya, Usagi tetap Usagi yang dia kenal.

Serangan Naga Misterius

Keesokan harinya.

Usagi kini berjalan santai ke luar rumah untuk berolah raga, mengingat hari yang ia hadapi hari ini adalah hari minggu, jadi jelas tidak akan ada sekolah yang menurutnya merepotkan, selain itu ia sudah menyelesaikan prnya bersama yang lain di markas dengan belajar bersama, bahkan ia juga mendapatkan bantuan dari Amy, Matsuda dan Motohama dalam mengerjakan pr matematika yang dikenal sulit.

Usagi menjalani harinya dengan acara lari pagi yang sangat menyenangkan bagi dirinya sendiri dan tujuannya kali ini adalah rumah dari Issei Hyoudo, ia ingin melihat apakah Issei menikmati weaken paginya atau tidak.

'Pagi ini apakah Issei bermalas-malasan dir rumah, atau mungkin dia sedang berolahraga sepertiku? Ah aku tidak sabar untuk mengetahuinya,' batin Usagi sambil tersenyum manis.

Tak lama kemudian, "Usagi! Kau juga berolahraga di pagi hari, aku kira kau akan mencoba untuk bermalas-malasan pagi ini!" seru Makoto yang tak sengaja melihat Usagi saat ia sedang Jogging keliling kompleks.

"Mako-chan! Ahahaha, aku hanya sedang menikmati pagi dan saat ini aku tidak mau ketinggalan darimu dalam urusan kekuatan fisik," ucap Usagi, karena pada dasarnya dalam urusan kekuatan fisik Makoto adalah yang terkuat di kelompoknya.

"Boleh juga, kalau begitu, kita akan berlari bersama," ucap Makoto yang mengimbangi kecepatan lari Usagi dan berlari mengikuti Usagi.

"Yasashi na Mako-chan. Oh iya apa hari ini kamu ada kegiatan?" tanya Usagi.

"Ya, aku akan pergi ke Dojo Karate untuk berlatih dan mengikuti pertandingan sebentar lagi," tanggap Makoto sambil tersenyum.

"Ahahaha kalau begitu berjuanglah!" seru Usagi.

"Tentu! Ah iya Asia mana? Bukankah dia tinggal bersamamu? Kenapa kau tidak mengajaknya?" tanya Makoto.

"Saat ini dia sedang sibuk mengajari adikku Singo dalam mengerjakan pr Fisika," jawab Usagi dengan santai.

Sementara itu di rumah keluarga Hyoudo

"Viser-chan tolong bangunkan Issei, ini sudah pukul 6 pagi," pinta Miki selaku ibu dari Hyoudo Issei pada gadis muda yang menumpang di rumah mereka.

"Baik Okaa-san." Ucap Viser.

Alhasil Viser pergi ke Kamar Tidur Issei dan melihat Issei yang baru bangun dengan wajah yang sedikit mengantuk.

"Nee.. bangun" ucap Viser yang membantu Issei bangun.

"Hai.. Viser-nee.. ini baru bangun." Ucap Issei sedikit lesu karena bangunnya jam 6

"Mama memintamu untuk segera turun, sepertinya ada yang ingin ia bicarakan padamu," ucap Viser lagi.

"Oke, tapi bisakah neesama keluar dari kamarku, aku ingin bersiap-siap," ungkap Issei yang tidak ingin dilihat saat berganti baju atau semacamnya.

"Em, tapi cepat yah, soalnya kau tahu sendiri bagaimana ketika ibu marah," ungkap Viser yang langsung berbalik dan pergi keluar dari kamar Issei.

Alhasil Issei siap-siap dan sudah pakai baju olahraga setelah dia mencuci mukanya.

Ketika turun ke ruang tamu, terlihat ayah dan ibunya menunggu Issei, "Yo Issei, kemarilah, ada yang ingin ayah dan ibumu bicarakan padamu," ucap sang ayah.

"Hmm… membicarakan apa?" Tanya Issei bingung.

"Begini apakah kau punya pacar Issei?" tanya Miki.

"Eh? Kesimpulan dari mana?" tanya Issei.

"Ayah dan ibu sudah memperhatikanmu selama ini, jadi jika ada perubahan sedikit saja darimu kami bisa melihatnya. Saat ini ayah dan ibu bisa melihat kalau kau sudah tidak lagi mengoleksi buku-buku mesum atau melakukan ehem … ya kau tahulah, jadi ayah berpikiran kalau mungkin kau berubah demi mendekatkan diri dengan seorang gadis atau malah kau sudah mendapatkannya dan berusaha berubah menjadi lebih baik," ucap pelan sang ayah.

"Soal itu …" Issei nampak terdiam memikirkan apa yang harusnya ia katakan ke orang tuanya.

Tak lama kemudian bell rumah berbunyi.

Ting nung

"Senpai, apa kau ada dirumah?" tanya Usagi di luar.

"Ahh biar aku buka" ucap Viser.

Dan saat dibuka ada Usagi disana bersama Makoto.

"Iya. Ada yang bisa aku bantu?" Tanya Viser.

"Ahh.. apa Issei-senpai ada dirumah?" Tanya Usagi.

"Ada. Masuklah." Ucap Viser yang mengajak Usagi dan Makoto masuk.

Viser sedikit mengingat wajah Usagi orang yang mengembalikan dia ke wujud aslinya sebagai manusia. Namun, meskipun demikian ia agak kurang yakin, karena dia kehilangan cukup banyak ingatannya saat terkena sihir dari Super Sailor Moon ketika dalam pertarungan di malam itu.

"Ojamashimasu" gumam pelan Usagi dan Makoto sambil masuk ke dalam rumah keluarga Hyoudou, tak lupa pula mereka melepas sandal mereka di luar sebelum memasuki rumah, yah karena sebagai orang Asia, tidak sopan memasuki rumah orang dengan masih memakai sepatu.

"Yo Senpai, kali ini aku berkunjung ke rumahmu!" seru Usagi sambil tersenyum ke arah Issei yang diinterogasi oleh orang tuanya mengenai apakah Issei sudah punya pacar atau belum.

Dan itu sukses membuat kedua orang tua Issei menatap ke arah Usagi dan Makoto yang datang ditemani Viser di belakang mereka.

"Ohh… Usagi dan Makoto-san. Kalian datang?" Tanya Issei.

"Begitulah. Apalagi sekalian mampir karena kamu mau olahraga bareng kami" ucap Usagi.

"Ahahaha tentu saja," tanggap Issei

"Diantara kalian berdua siapa pacarnya Issei?" tanya sang ayah tiba-tiba

Hal itu membuat Makoto dan Usagi kaget dan menatap ke arah Issei yang nampak mengalihkan wajah karena ia juga bingung bagaimana menjelaskan situasinya.

"Ano … aku juga bingung menjelaskannya," gumam Issei.

"Issei, jangan, bilang kau membuat Harem dengan mereka berdua?" tanya sang ibu.

"T-tidak aku tidak seperti itu!" seru Issei membantahnya.

"Aku pacarnya," jawab Usagi tiba-tiba.

Hal itu membuat Issei dan Makoto tercengang di saat bersamaan, karena 1. Issei tidak pernah melamar Usagi untuk jadi pacarnya dan 2. Makoto tidak pernah sekalipun tahu kalau Usagi berpacaran dengan Issei, meskipun mereka terlihat dekat, tapi keduanya tak pernah mengakui hubungan mereka sebelumnya.

"Hah?"

"Eh?" gumam pelan sang ayah yang kaget dengan pacar anaknya yang merupakan gadis cantik berambut pirang panjang.

Sementara si Viser hanya bisa diam melihat adik angkatnya itu ternyata sudah punya pacar.

"S-Siapa namamu nak?" tanya sang ibu penasaran.

"Atashi, Tsukino Usagi, 14 tahun kelas 2 SMP, kami sudah berhubungan kisaran 4 minggu lalu," jawab Usagi sambil tersenyum mengingat awal pertemuan ia dan Issei terjadi di empat minggu lalu.

Tentu saja Miki dan Gorou terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Usagi. Tentu saja mereka berpikir kalau Issei telah melakukan hal yang tidak senonoh pada Usagi.

'Kok perasaanku nggak enak ya.' pikir Issei.

"Ah b-begitu toh, kamu enggak diapa-apain oleh anak kami kan?" tanya Miki.

Usagi hanya tersenyum dan duduk di atas Sofa lalu berkata, "Kami tidak melakukan banyak hal, sentuhan langsung yang kami lakukan tidak lebih dari gandengan tangan," ungkap Usagi dengan nada polos tak lupa Usagi juga tersenyum tipis ke arah mereka, lalu Usagi juga sedikit melirik Viser dan berkata, "Kau terlihat lebih sehat dari saat pertama kali aku dan Issei menemukanmu sekarang yah," ucap Usagi dengan senyum penuh arti dari wajahnya.

"Maaah... Begitulah. Aku jauh lebih sehat sama adik angkatku dan keluarganya" balas Viser, 'Yaaa meski entah kenapa aku jadi jatuh cinta sama adik angkatku sendiri.' pikir Viser

"Araso, tapi sepertinya kau ada rasa dengannya. Sudah main berapa ronde?" tanya Usagi prontal pada Viser

Dooooong

Tentu saja Viser merona mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Usagi sendiri. Sebab dia belum pernah melakukannya sama sekali dengan Issei meski statusnya sebagai kakak angkat Issei.

"Belum pernah dia melakukannya, Usagi." Balas Issei

Usagi hanya memasang wajah datar saja mendengarnya, "Aku rasa kita harus putus," tanggap Usagi dengan nada datar sambil melirik Issei.

Doooong

Lagi-lagi Miki dan Goro dibuat blank karena Drama yang dibuat Usagi, "Hah? Maksudnya apa?" Tanya Makoto heran dengan ucapan Usagi tiba-tiba kepada Issei

"Habisnya, aku tidak mau berbagi lelaki dan aku juga tidak mau terlalu egois juga, lagian mereka kan sudah tinggal bersama, jadi mereka jauh lebih mengenal satu sama lain, jadi meskipun aku pacarnya Issei, secara kimestri mereka jauh lebih kuat," ucap Usagi dengan nada santai, ya lagi pula dia hanya main-main toh emang sebenarnya dia dan Issei sebenarnya nggak pacaran.

Plak

Makoto langsung tepuk jidat mendengarnya. Sementara itu Miki dan Goro jadi bingung sendiri gara-gara hubungan rumit anaknya dengan seorang gadis atau mungkin beberapa gadis.

'Ini maksudnya gimana ya? Apa karena mengenal satu sama lain auto putus?' Tanya Issei dalam hati

"Issei gimana ini, ibu jadi pusing?" tanya Miki sambil memijit kepalanya

Seketika itu Usagi langsung menahan tawa dan terdengar agak cekikikan kecil, "Maaf, sebenarnya kami tidak punya hubungan apapun, aku hanya bercanda, aku dan Issei hanya teman, kami berdua memang dekat, tapi tidak sampai ke sana," ungkap pelan Usagi meluruskan kesalah pahaman yang terjadi tadinya.

'Sudah kuduga' pikir Issei

Seketika Miki dan Goro langsung Sweadrop ditempat karena dipermainkan oleh bocah SMP.

"Ahahaha, Usagi-chan bisa saja bercandanya, jadi kalian ini teman atau pacar?" tanya Goro sambil tertawa garing meminta kejelasan mengenai hubungan Usagi dengan anak mereka.

Usagi hanya tersenyum dan menjawab, "Coba paman tanyakan saja pada anak tuan," ungkap Usagi sambil tersenyum tipis, soalnya dia tidak tahu Issei menganggapnya sebagai apa.

'Lah yang benar saja dong.' pikir Issei

Sebab dia tahu kalau dirinya masihlah teman Usagi. Apalagi dia sedikit akrab dengannya.

"Jadi Issei hubunganmu sama Usagi apaan?" Tanya Miki

"Seperti yang ibu tahu, aku hanya temannya" balas Issei

Usagi terdiam mendengarnya, lalu ia hanya tersenyum tipis menanggapinya. Makoto hanya diam, soalnya dia juga bingung ini sebenarnya apa.

"Teman yah, ya udah sih soalnya ibu juga tidak tahu akan pergaulanmu, tapi baguslah karena akhir-akhir ini kamu sudah menjadi orang yang sedikit lebih baik, ibu senang, entah apapun alasan yang mendasari perubahan itu," ucap Miki.

'Apa aku orang yang terlihat suram ya?' tanya Issei sweetdrop dalam hati

"Jadi Issei apa sebenarnya yang membuatmu bisa berubah dari predator mesum, menjadi ikan koi jinak?" tanya Goro pada sang anak.

"Aku bertemu dengannya di Jembatan saat lagi termenung di sungai saat perjalanan pulang ke Rumah" ucap Issei

"Bertemu dengannya?" tanya sang ayah semakin penasaran

"Iya. Aku bertemu dengan Issei-senpai saat dia ada di Jembatan di sungai dekat Akademi Kuoh. Dia nampak melongo saja saat sore hari." Ucap Usagi

"Heeeeh, setelah itu apa yang terjadi?" tanya Miki.

"Aku hanya memberikannya saran-saran kecil agar dia bisa menjadi lebih baik dan didekati banyak wanita," jawab Usagi

"Issei, kau benar-benar menyedihkan sebagai lelaki," ucap sang ayah sambil menatap kecewa anaknya.

[ya... Sangat menyedihkan. Walau kali ini perlahan-lahan sifat menyedihkanmu mau hilang] ucap Ddraig setuju dengan pendapat Gorou

"Sepertinya Senpai sudah baik-baik saja dan bahkan sudah punya kekasih yang menyukai senpai, jadi aku pamit pergi, aku dan Mako-chan akan berolahraga bersama melihat pemandangan kota, senpai nikmati saja hari-hari senpai bersama kakak angkatmu ini," ucap Usagi yang langsung pergi bersama Makoto.

Dan tentu saja Issei tersipu mendengar apa yang dikatakan oleh Usagi. Karena dibilang dia suka sama Viser.

[Mau bagaimanapun juga, kau suka oppai besar] sahut Ddraig kepada Issei

Meski kesal tapi bagaimana lagi karena seperti itulah kenyataannya.

"Usagi kau tak apa-apa?" tanya Makoto.

"Tenanglah Mako-chan, aku tidak mengalami apapun, aku baik-baik saja," gumam pelan Usagi sambil joging jalan keliling kota kecil Kouh.

'Ahh... Kelihatan banget dia ada jatuh cinta sama Issei-senpai' pikir Makoto, "Itu bukan karena kau mencintainya dan mencoba mengalah kan?" tanya Makoto.

"Apa yang kau katakan Mako-chan, bagiku tidak ada yang bisa menggantikan Mamo-chan," ucap pelan Usagi.

"Mamoru kah, tapi dia sudah tidak ada kan, jadi apa kau yakin tidak mau move on?" tanya Makoto.

Usagi hanya diam melirik ke arah Makoto, "Aku hanya tidak mau mengalami sakit hati lagi, jadi aku tidak akan jatuh cinta lagi, itulah yang aku pikirkan," gumam pelan Usagi sambil meremas dadanya.

"Usagi?" gumam pelan Makoto.

"Tak apa, aku baik-baik saja," ucap pelan Usagi sambil menarik nafas dengan dalam dan tersenyum dengan senyum yang nampak cerah seolah tak ada apapun yang terjadi padanya.

'Meski kau berusaha menyembunyikannya, aku tahu kalau kau butuh seorang sepasang kekasih.' pikir Makoto.

Namun, tak lama setelahnya Ledakan besar dari bawah tanah terdengar membuat aspal tempat Usagi dan Makoto berpijak hancur dan berterbangan di udara.

"Kyaaa! Usa-chan!" seru Makoto yang melihat Usagi terlempar ke udara

"Mako-chan," gumam pelan Usagi dan seketika seekor Naga raksasa berwarna hitam mencengkram tubuh Usagi dan membawanya terbang tinggi jauh dari Makoto.

"USAGIIIIIIIII!" teriak Makoto yang melihat Usagi diculik oleh naga rakasa yang keluar dari bawah tanah.

Dan tentu saja Makoto berniat untuk menyerang sayap naga itu mengingat naga itu akan lemah dan tidak bisa terbang jika sayapnya dipotong.

Namun, Naga itu terbang dengan kecepatan yang sangat-sangat tinggi hingga Makoto tidak sempat melayangkan serangan apapun, karena Usagi sudah hilang dibawa pergi oleh si Naga.

Makoto yang melihat Usagi sudah dibawa pergi oleh naga yang sangat jauh

"Usagi-chan.." ucap Makoto yang nampak putus asa.

"Amy, apa kau bisa melacak keberadaan Usagi, dia diculik seekor naga!" seru Makoto mengabari Amy menggunakan gelang komunikasi.

Dan ditempat Amy, dia mendengar suara gelangnya dan pergi ke tempat sepi mengingat dia habis belanja beli minuman pop ice. Sesampainya disana dia mulai menekan tombol play

"Amy, apa kau bisa melacak keberadaan Usagi, dia diculik seekor naga!" seru Makoto

Dan tentu saja Amy kaget mendengarnya jika Usagi diculik oleh seekor naga dan berkata.

"Tunggu sebentar, Mako-chan. Aku akan melacaknya dulu." Ucap Amy

Gimana mereka nggak panik. Sebab jika Usagi mati oleh naga itu, mereka tidak akan bisa melanjutkan perjuangan mereka untuk menjaga bumi dari kegelapan.

"Aku akan mengabari yang lain juga!" seru Makoto yang langsung menghubungi Sailor Mars atau Rei Hino dan Sailor Venus atau Minako Aino. Tak lupa ia juga mencoba menghubungi Issei, Matsuda dan Motohama mengenai apa yang terjadi pada Usagi.

Sementara itu dengan Usagi.

Gadis berambut perang panjang gaya Odango itu terlihat hanya diam dalam cengkraman naga hitam itu, Usagi penasaran apa tujuan naga hitam ini membawanya, jika lapar harusnya si naga sudah memakannya dari awal, dan jika ini hanyalah naga jahat yang ingin membuat kekacauan, harusnya ia akan lebih fokus menghancurkan sekitar daripada menangkap dan membawanya terbang.

Usagi hanya diam dan tidak bicara karena ia tidak bisa berbahasa naga, jadi ia hanya diam menunggu apa yang naga ini ingin lakukan padanya dan apa yang si naga ini inginkan darinya, kenapa naga misterius ini menculiknya.

"Apa maumu sebenarnya?" gumam tanya Usagi.

"Kuaaaaaaarrrgh!" raung si naga yang sepertinya tak bisa bicara bahasa manusia dan si naga terbang dengan ketinggian yang sangat tinggi agar tidak terlihat manusia dan diserang saat terbang.

Usagi hanya diam saja mendengar raungan si Naga, Usagi kemudian melirik ke arah bawah dan melihat pemandangan indah dari atas langit, Usagi pun tersenyum, "Terima kasih," gumam pelan Usagi pada si naga itu sambil tersenyum tipis dan setelahnya Usagi pun tertidur di dalam genggaman tangan naga besar itu.

Naga besar itu hanya bisa diam mendengarnya, ia tak tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan manusia dan ini pertama kalinya ia melihat manusia bisa seanteng itu ketika berada di dalam cengkraman tangannya.

Tak lama setelahnya mereka sampai di sebuah gunung merapi dan berkat perlindungan Kristal Perak Berkilau milik Usagi, Usagi bisa bertahan dalam situasi serius itu.

Usagi yang melihat dirinya di bawa ke gunung merapi langsung kebingungan sendiri dan dengan segera memasuki wujud Sailor moon untuk berjaga-jaga.

Setelah itu Sang naga meletakkan Usagi di dekat bayi naga yang sedang sedang sekarat, lalu setelahnya si naga hitam itu mendorong Usagi ke bayi Naga itu menggunakan kepalanya.

Usagi melirik si Naga hitam dan nampak Naga itu menatap Usagi dengan pandangan memelas, Usagi sebenarnya tidak begitu mengerti apa yang diinginkan naga itu. Namun, ketika melihat kondisi si bayi naga yang sekarat, akhirnya Usagi tahu kalau Naga itu ingin anaknya sembuh.

"Apa kau ingin aku menyembuhkannya?" tanya Usagi.

Dan itu dibalas dengan anggukan singkat dan pelan dari naga hitam itu. Sehingga Usagi mulai memahami perasaan naga yang dia tahu itu adalah induknya.

Alhasil Usagi menyembuhkan naga itu dimana perak berkilau mukai keluar dari tubuh Usagi membentuk kubah kecil menyelimuti tubuh si naga.

'Sebenarnya aku penasaran, kenapa Naga ini memilihku dan bagaimana dia tahu kalau aku bisa menyembuhkan orang lain?' batin Usagi bertanya-tanya yang kini memasuki mode Neo Queen Serenity miliknya.

Saat ini Usagi mulai melihat sedikit ingatan si naga, dimana ia berjuang mati-matian mempertahankan wilayahnya. Namun, berakhir dengan anaknya yang terkena kutukan Abyss oleh seorang penyihir tak dikenal.

Usagi tahu betul kutukan yang digunakan adalah sihir kegelapan yang akan membisikkan hal jahat hingga akhirnya si penerima kutukan akan mengganas dan mengamuk dengan kekuatan yang ditingkatkan. Namun, akan membunuh si penerima kutukan secara perlahan dan itulah yang sedang dialami si Naga kecil, dimana tubuhnya yang terlalu lemah untuk mengamuk kini menjadi jatuh sakit dan lemah.

'jadi begitu alasan dia membawaku ke sini' pikir Usagi setelah melihat ingatan si Naga.

"Untuk sekarang anakmu sudah baik-baik saja. Tapi alangkah baiknya, kamu cari sarang baru agar tidak menjadi incaran orang jahat yang menimpamu apalagi anakmu masihlah lemah dan belum tahu dunia luar." Ucap Usagi mengingatkan naga itu meski dia tidak pandai bahasa naga.

Tapi setidaknya ucapan peringatan darinya didengar dan itu dibalas berupa anggukan si Naga itu yang merupakan induk dari anak naganya yang melemah itu.

Namun, sepertinya ia juga kebingung untuk tinggal di mana, karena dengan tubuh besarnya, ia hanya bisa bersembunyi di dalam gunung dan ia tidak punya waktu mencari gunung lain yang belum dihuni Naga lain. Oleh karena itu ia mengangkat bayinya yang ukurannya sudah sebesar Kalkun dewasa dan ia berikan ke gendongan Usagi, "Grrrrrk. Kurrrrrrk."

Usagi terdiam, karena ia merasa si naga itu ingin menitipkan anaknya pada Usagi. Usagi jelas ingin menolak, karena memilihara naga akan membawa kehebohan luar biasa. Namun, di sisi lain ia juga tidak bisa menolak keinginan si Naga, karena jika ia menolak, kejadian yang sama bisa saja terulang dan kemungkinan terburuk adalah sang induk yang hanya bisa bertahan untuk melindungi anaknya akan jadi korban berikutnya.

"Begitu… baiklah aku akan menjaganya semampuku" ucap Usagi tahu kalau induk dari anak naga ini ingin anaknya selamat ketimbang dirinya.

Tak lama kemudian 7 cahaya melesat masuk ke dalam gunung dan berkumpul, lalu terlihatlah ketujuh cahaya itu menjadi 4 Sailor Inter Planet dan 3 Moon Knight bersama seorang gadis mantan Hagurei Akuma yang datang ke sana.

"Usagi kau tak apa-apa?" tanya Minako ketika sampai sambil berdiri membelakangi Usagi dan menatap tajam si naga hitam yang sudah membawa Usagi ke tempat yang berbahaya.

"Minako-chan, biarkan saja, dia tidak jahat," ucap pelan Usagi

"Eh… kenapa kamu bisa bicara seperti itu?" Tanya Makoto

"Karena ini." Ucap Usagi yang memperlihatkan bayi naga hitam itu.

Dan tentu saja semua kaget saat ada bayi naga hitam disana yang tertidur lelap di pangkuan Usagi

"Bayi naga. Kenapa bisa bersamamu?" Tanya Amy kaget

"Dia menculikku karena anaknya terkena kutukan sehingga aku menghilangkan kutukan yang menimpa anak naga ini." Ucap Usagi

"Aku juga berpesan kalau dia harus cari sarang baru agar anaknya ini aman. Tapi, dia memberikan anaknya padaku sehingga menurut dia, bayinya lebih aman kalau bersamaku" ucap Usagi menambahkan.

Tak lama kemudian sang Bayi Naga terbangun dan melompat terbang mengitari ibunya, "Kuaarg grrrr raugh!"

"Ngrrriiik. krruuuuk" balas sang ibu sambil menjilat tubuh anaknya dan mendorongnya kembali ke tempat Usagi

"Aku melihat dimatanya ingin bersama anaknya. Tapi disisi lain, dia tidak mau anaknya terluka dan harus melepasnya." Ucap Issei melihat ekspresi induk naga itu yang sedih dan harus berpisah dengan anaknya.

"Yah aku cukup setuju akan hal itu, tapi mau bagaimana lagi, sejujurnya aku juga tidak mau memelihara anaknya, karena akan mengundang kehebohan, tapi jika di tinggal ada kemungkinan orang jahat itu kembali menyerang mereka," ucap Usagi yang sama bingungnya mengenai tindakan apa yang harus dilakukan.

[Kalau begitu, kenapa tidak ditempatku saja? Meski aku terkurung, tapi ada ruang yang pas untuk si induk dan anaknya mengingat si induk naga itu ingin melihat perkembangan bayi kecilnya] ucap Ddraig.

"Kau yakin dengan itu, Ddraig? Apalagi setahuku mindscapeku hanya bisa untuk memuat naga raksasa sepertimu" ucap Issei ragu.

Usagi yang sama ragunya juga bertanya, "Memangnya kau mengundang mereka dengan cara apa? Mengeluarkan rantai dari tangan Issei dan menarik kedua Naga ini ke Sacred gear?" tanya Usagi

[Itu terlalu kuno. Aku bisa memasukkan mereka ke sini hanya dari memberikan cahaya ke mereka. Kau lupa kenapa aku pernah disebut naga surgawi?] Tanya Ddraig

"Bukannya lupa, tapi aku memang tidak tahu apa-apa tentangmu dan Naga lainnya," jawab Usagi.

[Aku bisa mewajarkannya sebab zaman sekarang semua orang menganggap naga hanyalah legenda seperti Yu Long, termasuk Aku dan naga lainnya.] Balas Ddraig.

Usagi hanya diam saja, dan memang di dunia ini banyak yang tidak masuk akal, termasuk istana bulan, siapa pula yang percaya kalau dulu di bulan ada kerajaan.

"Apa kau ada ruangan yang sangat luas disana? Aku tahu mereka ingin bersama selamanya" ucap dan tanya Issei

[Tentu saja ada, aibo. Anggap saja disini ada 2 kandang lagi yang bisa memasukkan 3 bahkan 5 naga seukuranku disini] balas Ddraig.

"Hei bukankah itu curang? Masa di dunia ini hanya Issei yang punya kekuatan naga?" ucap Matsuda.

"Hem benar-benar, kau sudah punya satu naga di dalam dirimu, masa ingin nambah lagi, kami akan semakin terlihat sebagai karakter sampingan kalau begini," tanggap Motohama menambahkan.

[Apa kalian bisa mengeluarkan Sacred Gear seperti aiboku ini? Dan punya kapasitas untuk menyimpan sesosok makhluk besar itu mengingat yang kalian masukkan adalah seekor naga?] Tanya Ddraig.

"Karena kami tidak punyalah kami jadi iri dan pengen punya," balas Matsuda dan Motohama bersamaan.

'iri karena gwe punya Sacred Gear tipe Boosted Gear yang punya longinus? Aneh sekali.' pikir Issei mendengar apa yang dikatakan oleh Matsuda dan Motohama.

"Sudah jangan bertengkar, Draig, kau bisa bahasa naga bukan, tolong terjemahkan apa yang mereka katakan padaku," ucap Usagi.

[Baiklah aku lakukan karena ini sebentar] ucap Ddraig yang memberikan sihir terjemahan pada Usagi

Setelahnya Usagi pun bertanya pada si Naga, "Hei aku sebenarnya tidak tahu apa pendapatmu mengenai ide dari Draig, aku tahu kau tidak suka terkurung seperti dia di dalam tubuh orang lain meskipun bersama anakmu. Namun ini keadaan darurat. Apakah kau mau masuk ke dalam Sacred gear dan berbagi tempat dengannya atau, kau lebih suka kalau aku mengirimmu dan anakmu ke reruntuhan Silver Milennium yang ada di bulan?" tanya Usagi pada si Naga itu.

(Aku tidak masalah kalau berada didalam sacred gear yang dimaksud oleh naga itu. Asalkan anakku aman dari bahaya tadi, aku tidak masalah. Karena aku ingin lihat perkembangan anakku) Balas naga itu.

Usagi hanya diam mendengarnya dan meletakkan anak Naga hitam itu dan mempersilahkan Issei untuk membawa mereka ke dalam Sacred gearnya, meskipun sebenarnya Usagi tidak ingin mengurung Naga ke dalam Mind Scape seseorang, karena ini akan membuat kekuatan di kelompoknya jadi tidak seimbang, karena Issei akan menjadi yang terkuat, sementara Matsuda dan Motohama akan semakin terkebelakang, hal ini dikarenakan mereka berdua tidak punya Khodam yang membantu meningkatkan kekuatan mereka seperti Issei. Yang mereka punya hanyalah energi bulan yang diberikan oleh Usagi pada mereka dan jurus pedang yang diajarkan Makoto, lalu kendali sihir yang diajarkan Rei dan Minako.

"Ddraig.. apapun yang terjadi. Jangan menyusahkan si naga sama anaknya" peringat Issei

[Mana mau aku menyusahkan mereka, gaki. Apalagi si naga hitam itu betina, aku mungkin akan membuat banyak anak dengannya] sewot Ddraig

"Ternyata kau mesum juga" ucap Issei yang terkejut jika Ddraig ada sisi lainnya jika bersama Issei.

"[Bocah apakah kau tahu penderitaanku selama ini? Aku terkurung selama jutaan bahkan milyaran tahun di sini tanpa betina, kau pikir jantan mana yang tidak akan setres jika tidak bisa bercinta selama itu?]" tanggap Draig

Doooooong

"Cik kuso, nasib kita memang hanya akan jadi prajurit biasa akhirnya hik," ucap Matsuda yang merasa gagal menjadi mc.

"Jangan katakan, kau bikin galau," tanggap Motohama.

Seketika itu Usagi dan teman-temannya dibuat sweadrop akan perkataan dua kocak itu.

'ahh… mereka pastinya ingin sekuat Issei yang punya Sacred Gear yang longinus.' pikir Usagi sweetdrop.

"Ano, kalau sudah dikurung apakah sudah saatnya kita pergi, tempat ini terasa sangat panas," gumam Viser merasa canggung, alasan dia ikut adalah untuk membantu penyelamatan Usagi sebagai upaya balas budi karena Usagi tidak membunuhnya melainkan mengembalikan jati dirinya sebagai manusia tanpa membuang kekuatan sihirnya sewaktu masih menjadi iblis.

Usagi hanya diam mendengarnya dan mengangkat kristal perak berkilau yang berbentuk seperti bunga mekar di tangannya.

"Dengan kekuatan kristal perak berkilau, aku minta untuk memindahkan kami semua ke lokasi aman," gumam pelan Usagi dan seketika mereka semua dibawa pulang oleh kekuatan sihir Usagi yang sangat besar.

Dan setelah pergi ke tempat aman, dan dua naga itu sudah ada didalam sacred gear, kini Matsuda dan Motohama nampak terisak karena mereka belum punya khodam mengingat Issei sudah memiliki khodam sejak awal.

Usagi yang melihat dua pemuda itu bersedih langsung merangkul mereka membuat wajah dua pemuda itu secara tak sengaja bersentuhan dengan dua aset milik Usagi.

"Sudahlah jangan sedih, lain kali aku akan berikan kalian sesuatu yang kekuatannya setara dengan Naga," ucap Usagi sambil tersenyum ke arah kedua senpainya yang merupakan sahabat dari Issei itu.

"Usagi-chan!" seru keduanya sambil menangis penuh haru.

"Tapi ingat. Kalian harus melatih kemampuan dan fisik kalian jika ingin mendapatkan kekuatan naga. Apalagi bertransformasi menjadi naga jauh memiliki kekuatan yang besar" ucap Usagi mengingatkan.

"Itu benar. Aku yakin kalian berdua bisa mendapatkannya asal kalian kerja keras. Aku saja berusaha kerja keras untuk bertransformasi menjadi seekor naga saat lawan Rathalos kemarin. Dan efeknya masih terasa" ucap Issei yang mendukung keinginan mereka berdua yang ingin menjadi naga.

Sebab siapa sih yang tidak mau jadi naga apalagi naga yang untuk menjaga keamanan Kota Kuoh bersama tim Sailor.

"Itu benar apa yang dikatakan oleh Issei-senpai sendiri. Aku mau menyaksikan persaingan 3 ekor naga" ucap Makoto.

"Heh, baiklah, kami akan semangat dan berlatih lebih keras. Soalnya kami tidak mau ketinggalan dari Issei," ucap Motohama.

"Itu benar, hanya dengan Issei lah kami tidak mau kalah!" seru Matsuda membenarkan, tanda jika itu lelaki lain yang lebih unggul dari mereka, mereka tidak akan terlalu mempermasalahkannya. Namun, jika Issei berada di atas mereka dan bahkan terlalu tinggi, mereka berdua tidak senang, karena mereka ingin selalu setara, karena jika tidak setara mereka merasa akan tidak pantas disebut sahabat.

"Menurutku kalian bertiga sudah menjadi orang yang lebih baik, bahkan tanpa kehadiran kami berlima, kalian bertiga bisa menjadi pria kuat yang diidam idamkan banyak wanita," ucap Usagi sambil tersenyum.

"Huh, maksudnya?" tanya Matsuda dan Motohama.

"Bukan apa-apa, hanya saja untuk beberapa minggu ke depan kita tidak akan bertemu," ucap pelan Usagi.

"Kenapa?" tanya Matsuda dan Motohama penasaran.

"Maksudmu.. apa yang akan kau lakukan, Usagi-chan?" Tanya Makoto kaget dengan ucapan Usagi tiba-tiba kepada mereka semua.

"Aku, Rei, Amy, Makoto, Minako, kami berlima akan pergi ke Galaxy Palece untuk berbicara dengan Sailor Galaxia, Sailor terkuat di seluruh Galaxy, dia memanggil kami para Sailor untuk berkumpul, dia bilang Abyss sudah mulai bergerak dan kami para Sailor diwajibkan untuk membahas strategi cara melawan mereka,ungkap Usagi dengan tenang.

"Begitu. Tapi…. Apakah boleh kita bertarung bersama lagi sebagai rekan nantinya jika sailor kalian mengatakan untuk bertarung bersama lagi?" Tanya Matsuda.

Sebab mereka ingin bersama apalagi mereka bisa kuat karena bantuan Usagi dan rekan-rekannya. Ditambah lagi. Sifat mesum mereka perlahan-lahan menghilang karena bantuan mereka semua.

"Tidak, karena ini urusan para Sailor, kalian cukup urus masalah yang ada di bumi, kami akan berkeliling planet untuk melawan ancaman dari luar bumi," tanggap Usagi.

"Begitu ya.. sepertinya pertemuan itu pasti ada perpisahan" ucap Makoto sedih.

Sebab mereka harus buat kenangan yang indah jika itu terjadi. Apalagi kehidupan berwarna merekaharus berakhir jika ancaman yang sesungguhnya datang., "Tenang saja, ini tidak akan berlangsung lama, kita pasti kembali setelah urusan dengan Abyss selesai," tanggap Usagi

"Kira-kira akan makan waktu berapa lama?" tanya Viser penasaran.

"Aku tidak tahu, tapi paling lama akan makan waktu satu bulan, ini hanyalah patroli rutin saja," ucap Usagi yang tak ingin teman-temannya Khawatir

"Begitu" ucap Matsuda paham keadaan Usagi. Sebab keadaan mereka jauh lebih penting apalagi situasi bumi tidak menentu. "Selamat tinggal untuk besok dan mungkin selamanya," gumam pelan Usagi yang akhirnya pergi bersama teman-teman Sailornya ke luar angkasa.

"Dan tentu saja jaga diri kalian baik-baik" ucap Usagi menambahkan.

Sementara Matsuda dan dua teman mesumnya itu menatap langit-langit disana bahkan Viser memahami perasaan Usagi karena dia tahu Usagi ingin bertarung bersama mereka.

"Yuk. Kita semua pulang apalagi ibu sudah menunggu kita. Kalian juga pulang ya" pinta Viser.

Sebab dia tidak ingin keadaan mereka terpuruk dan ingin selalu mendukung mereka menjaga bumi.

Hilangnya pedang suci

Beberapa bulan berlalu.

Issei kedatangan tamu di rumahnya dan kali ini Issei mengundang Matsuda dan Motohama untuk main di rumahnya, tapi malah tak sengaja bertemu dengan tamu tak di duga.

Dan rupanya itu Irina Shidou yang merupakan teman masa kecilnya sejak dia berumur 6 tahunan

yang tidak lain adalah teman masa kecil dari Issei itu sendiri yang tidak lain adalah Shido Irina.

"Issei, kenapa kau tidak bilang kalau kau punya teman masa kecil?" tanya Motohama dengan aura suram.

"Aku kan ada bilang di sekolah saat kita berbaring santai sebelum ikemen tiba" balas Issei.

"Cik kuso, kenapa kau selalu lebih beruntung dari kami, padahal akar kita bertiga sama. Sama-sama menyerap nutrisi kemesuman," ucap tak percaya Matsuda dan Motohama.

Hal itu tentu membuat siapapun di ruangan itu sweatdrop dengan perkataan Matsuda barusan.

'ughh… aku tidak mau membahasnya.' balas Issei dalam hati mendengar ucapan Matsuda tadi di depan teman masa kecilnya sendiri.

"Ahahaha, kalau boleh tahu siapa mereka Issei-kun?" tanya Irina.

"Mereka sahabatku, Matsuda dan Motohama, aku juga punya sahabat lain, tapi karena mereka sedang tidak ada di Kouh jadinya hanya mereka berdua temanku saat ini. Ah iya bagaimana dengan gadis pendiam di sampingmu, siapa dia?" tanya balas Issei.

"Ahh… dia temanku saat di Gereja. Namanya Xenovia Quarta." Balas Irina

oke. Ini pasti akan berakhir buruk atau indah?' tanya Issei dalam hati mengingat kondisi keadaannya saat ini.

"Xenovia-san kenalkan, aku Hyoudo Issei dan dua temanku Matsuda dan Motohama, yah siapa tahu kamu cocok dengan salah satu temanku," ucap Issei

Xenovia kemudian melirik ke arah Matsuda dan Motohama dan kemudian menatap ke arah Issei, "Kenapa kau berpikir kalau aku akan tertarik dengan hubungan asmara?" tanya Xenovia.

"Ugh, aku hanya menawarkan bukan berarti aku berharap berat padamu," balas Issei.

Seketika itu juga, suasana menjadi sangat canggung antara, Issei, Matsuda, Motohama, Irina dan Xenovia karena kata-kata dari Issei.

'Kata-katamu berbahaya sekali, bro.' pikir Matsuda yang melongo mendengar apa yang dikatakan oleh Issei sendiri.

Xenovia akhirnya hanya diam kembali dan mereka kemudian berbicara dengan banyak hal.

"Lalu kenapa kamu sama Xenovia kesini, Irina-chan?" Tanya Issei.

"Soal itu tidak bisa kami bicarakan di sini," ucap Irina sambil melirik ke arah orang tua Issei yang ada di rumah, karena jelas ini masalah rahasia yang tak boleh dibongkar oleh banyak orang.

"Sou… kalau begitu. Kenapa nggak ketempat kami bermain?" Tanya Issei yang mana arahnya pasti ke Gereja yang dialihfungsikan menjadi tempat markas dan bermain disana.

"Dimana itu?" tanya Irina.

"Irina," gumam Xenovia

"Ada apa?"

'Apa kau yakin memberi tahu mereka perihal tugas rahasia kita?' bisik Xenovia

'tentu saja. Apalagi aku merasakan ada energi sihir pada teman masa kecilku.' balas Irina berbisik di telinga Xenovia.

"Kalau begitu kita akan ke tempat dimana kami sering nongkrong," ucap lembut Issei.

"Baiklah kalau begitu" ucap Irina.

Alhasil mereka pergi ke tempat mereka nongkrong atas izin orang tua. Karena kebetulan mereka semua pada libur sekolah.

Sesampainya di tempat nongkrong. Irina dan Xenovia kaget jika tempat nongkrong mereka bertiga itu di Gereja. Apalagi itu gereja terbengkalai. "Ini bukankah Gereja tempat dimana kami akan menginap nanti?" tanya Irina tak percaya kalau Gereja tua dijadikan markas oleh Issei

"Begitulah. Kebetulan kami sudah merehab nya dan memperbaiki fasilitas di dalam sehingga gereja yang terbengkalai ini menjadi markas kami" ucap Issei.

"Wow kalian sangat niat melakukan ini, ide dari siapa kalau boleh tahu?" tanya Xenovia penasaran.

"Teman dekat Issei, atau mungkin mantan gebetannya Isse mungkin," tanggap Matsuda seketika ya kita semua tahu yang dia maksud adalah Usagi Tsukino yang sedang pergi keluar angkasa membantu Sailor Galaxia dalam mengamankan dunia.

"Dia pasti orang kaya," ucap Irina.

"Tidak, dia memiliki keuangan keluarga yang tidak begitu berbeda denganku, hanya saja kita semua saling membantu dalam mengumpulkan dana dan mengisi hal-hal yang kami butuhkan," ungkap Issei.

"Dan makanya gereja dialihfungsikan sebagai tempat nongkrong agar gerejanya tidak terbengkalai" ucap Issei

Sebab dia mau memiliki markas meski markasnya adalah gereja yang merupakan tempat malaikat akan datang untuk berdoa.

"Yaaa meski banyak perbaikan. Tapi setidaknya sudah bisa dipakai lagi" ucap Issei kepada teman masa kecilnya itu.

"Jadi sebenarnya apa urusan kalian sampai datang jauh-jauh dari Vatikan ke Kouh?" tanya Matsuda pada

"Itu karena ada pencuri pedang suci yang lari ke Kota ini," jawab Xenovia dengan singkat.

"Pedang suci?" gumam pelan Matsuda.

"Maksudmu ini?" tanya Motohama sambil mengeluarkan pedang suci pemberian Usagi pada mereka, pedang dari batu bulan yang berwarna putih berkilau dengan memantulkan cahaya apapun menjadi sinar perak yang sangat mempesona di mata.

Lalu Xenovia menatapnya dan berkata.

"Iya. Tapi bukan pedang itu. Melainkan pedang suci Excalibur" ucap Xenovia

"Excalibur, seperti nama pedang Raja Britania, Arthur Pendragon kan kalau tidak salah," ucap Motohama yang otaknya jadi sedikit pintar karena terlalu lama bergaul dengan Amy

"Iya. Tapi akibat perang itu, Excalibur terpecah belah menjadi 7 bagian. Dan aku harus mencari 3 pecahan lainnya" ucap Xenovia

"Itu artinya kekuatannya tidak sehebat dulu dan ada berapa bilah yang dicuri? tanya Matsuda.

"Kalau tidak salah ada 3 untuk saat ini, Excalibur Rapidly yang meningkatkan kecepatan penggunanya, Excalibur Nighmare yang memberikan kemampuan ilusi dan Excalibur Invisible yang memiliki bilah tak terlihat," ungkap Xenovia.

"Begitu... Tapi itu akan sulit dicari. Mengingat misi ini pastinya akan terjadi pertarungan nantinya." Ucap Matsuda

"Belum lagi insiden datangnya naga kesini." Ucap Motohama

"Itu sebabnya kami dibekali senjata," ucap Xenovia sambil memperlihatkan pedang besar di belakangnya.

"Eh tunggu sebentar. Kenapa tadi kau mengatakan ada serangan naga?" Tanya Irina penasaran dengan keadaan Kota Kuoh

"Yah soal itu baru terjadi dua kali sih, ucap Issei yang agak malas menjelaskan.

"Tapi mungkin saja hal itu tidak akan terjadi lagi, karena sudah lebih dari sebulan tidak ada kedatangan monster lagi," gumam pelan Motohama sambil berbaring di sofa dan memainkan game Contra dari konsol Famicom

"Begitu... Nggak heran aku mendengar berita itu jika tempat ini kena serang." Ucap Xenovia.

"Lalu apa rencana kalian besok?" tanya Issei penasaran.

"Tentu saja, kami akan meminta izin operasi pada Iblis di wilayah ini, agar mereka tidak ikut campur dan menjadi perang tiga arah," jawab Irina dengan tenang.

"Begitu yah, memang benar mendapatkan izin dari pihak Iblis adalah cara mudah untuk bisa bertindak tanpa mendapatkan banyak gangguan, tapi masalahnya, apakah kalian berdua cukup yakin kalian bisa mengatasi, sifat dari Rias Gremory dan Sona Sitri?" tanya Issei.

"Maksudmu?" tanya Xenovia.

"Yah kau akan tahu sendiri ketika kau memulai bicara dengan mereka," tanggap Motohama.

"Selain itu, kapan kalian akan menemui Rias?" tanya Issei.

"Rencananya besok kami akan datang menemui mereka," jawab Irina.

"Kalau boleh tahu siapa dan bagaimana tampilan pencurinya? Kami ingin membantu kalian berdua sebisa mungkin," tanya Issei dengan tenang.

"Hem, itu benar, aku rasa kalian tidak perlu menanggung beban sendirian, jika itu demi keselamatan manusia, kami akan membantu," tambah Matsuda sambil memberikan masing-masing dari Irina dan Xenovia segelas Matcha.

"Etto… bisa dikatakan orangnya cukup psikopat dan dia pakai baju exorcist." Ucap Irina

'Buset.. pasti yang dia maksud adalah Freed.' pikir Issei.

Xenovia pun menunjukkan foto seorang pria gemuk yang tidak lain adalah Balba Galilei dan seorang pria misterius yang ditutupi topeng hitam. Kenapa bukan Freed, hal itu dikarenakan Freed sudah mati oleh Issei saat mengamuk di Gereja sebelumnya.

"Pria gemuk dan pengawalnya itu boleh juga," gumam pelan Matsuda menganalisa gaya bertarung Balba Galilei.

"tapi dia siapa?" Tanya Motohama yang menunjuk ke arah pria misterius yang pakai topeng itu.

"Kami juga tidak tahu. Namun, mereka itu sebenarnya masihlah kroco kelas bawah, pemimpin mereka masih belum menampakkan diri saat itu, sehingga misi kali ini tingkatannya tak diketahui," ucap Irina.

"Kuyakini ini akan berdampak pada seluruh alam gaib nantinya." Ucap Matsuda.

"Entahlah, yang pasti kita hanya fokus pada tugas kita, meskipun ini adalah tugas bunuh diri sekalipun," ucap pelan Xenovia.

"Heh, itu sama sekali tidak bisa dibiarkan, tak mungkin kita para ksatria bulan membiarkan para gadis berjuang sendirian, benakan Issei, Motohama," ucap Matsuda dengan pose kerennya.

"Maa.. na… apalagi akan berpengaruh nantinya pada pihak malaikat jika mengetahui exorcist mereka terluka termasuk orang tua Irina yang sedih jika Irina terluka. Dan tentunya orang tuanya akan ngamuk jika Irina yang merupakan anak kesayangan mereka dan teman masa kecilku dilukai." Ucap Issei

"Ahahaha, aku rasa tidak akan sampai segitunya juga," ucap Irina agak kurang nyaman ketika mendengar kalau luka kecil darinya bisa menyebabkan banyak masalah.

Bersambung