Sailor Moon DxD
Daftar Isi :
Bab 07 : Trio Moon Knight vs Datenshi Kokabiel1
Rencana.2
Latihan bersama5
Berkumpulnya Exorcist dan Moon of Knight.7
Pertarungan Exorcist Sesat melawan Ksatria Bulan.8
Kembalinya Sailor Senshi11
Kunjungan Orang Tua14
Bab 07 : Trio Moon Knight vs Datenshi Kokabiel
Rencana.
Pagi hari setelah berbincang ini itu dengan Xenovia dan Irina. Matsuda, Motohama dan Issei, mereka bertiga nampak sedang berbincang mengenai ini dan itu.
"Jadi menurutmu kita tidak akan bisa menemukan mereka di tempat yang ramai bukan? Apa perlu kita berpencar mencari tempat-tempat sepi yang mencurigakan?" tanya Matsuda pada Issei dan Motohama.
Motohama nampak langsung membenarkan posisi kacamatanya dan berpikir keras, "Yang kau katakan memang agak masuk akal untuk berpencar mencari musuh yang bersembunyi. Namun masalahnya, kita tidak tahu kekuatan musuh, khawatirnya jika lawan kita terlalu kuat dan akhirnya salah satu dari kita tumbang sebelum sempat memberikan kabar dan lokasi," ucap Motohama.
"Kekhawatiran Motohama ada benarnya, apalagi lawan kita adalah Komandan Datenshi, ini jelas bukan lawan yang mudah," ungkap Asia sambil merenung.
Issei yang mendenggar pendapat Matsuda, Motohama dan Asia langsung berpikir keras memikirkan ide apa yang bisa digunakan dalam hal ini.
'Apa yang mereka katakan ada benarnya. Memasuki tempat tersembunyi sama saja masuk ke sarang musuh yang tidak diketahui levelnya berapa. Dan lagi, pastinya musuh akan menyerang dengan berbagai cara atau memasang perangkap di tempat persembunyian mereka.' pikir Issei mengenai apa yang dipikirkan oleh 3 temannya ini.
Setelah memikirkan ini itu Issei akhirnya menatap ke arah Matsuda, Motohama dan Asia, "Mungkin kita hanya harus memeriksanya dalam dua kelompok, aku akan bersama Matsuda dan Motohama akan bersama Asia," ucap Issei memberikan pendapatnya.
"Pembagian tim yang cukup adil, mengingat kemampuan Motohama dalam pengawalan lebih baik dariku dan Asia yang tak bisa bertarung tapi hebat dalam menyembuhkan luka petarungan, maka Motohama dan Asia bisa jadi komposisi tim yang bagus," gumam Matsuda sedikit setuju dengan ide Issei.
"Jika kami mencari ke arah selatan, kalian berdua mencari ke arah mana?" tanya Motohama penasaran.
"Aku dan Matsuda akan berbicara dengan Xenovia dan Irina untuk membagi wilayah mana kita akan pergi, selain itu kita harus bertukar kontak, hal ini agar kita bisa mengirim pesan dengan cepat untuk memberikan kabar pada tiap kelompok. Dan jika keadaannya benar-benar darurat gunakan kembang api atau flare untuk menandai lokasi kita yang berada dalam bahaya agar kita bisa mencari satu sama lain tanpa harus tersesat," ungkap Issei.
"Itu cukup bagus. Apalagi kita bisa tahu keadaan kalian nantinya." Ucap Matsuda
"Baiklah, kita hanya perlu membeli kembang api untuk masing-masing tim bukan," gumam pelan Motohama yang tidak sabar untuk bermain detektif-detektifan.
'jiwa detektifnya keluar, coy.' pikir Issei
"Lalu apa kalian sudah menyelesaikan PR Biologi hari ini" tanya Asia tiba-tiba.
Wuuuuuuussssss
Angin berhembus dan terlihat tatapan mata Matsuda dan Motohama terlihat seperti ikan mati, hal ini karena mereka benar-benar lupa akan PR hanya karena sibuk berbicara dengan teman masa kecilnya Issei.
Padahal mereka sebelumnya berencana mengerjakan PR bersama, tapi malah lupa karena terlalu asik dengan masalah pedang suci yang dicuri.
"Kuaaaagh! Sial kita benar-benar lupa!" seru Matsuda dan Motohama.
"Haaaah, mau bagaimana lagi, sesampainya dikelas nanti aku akan pinjamkan PRku dan kalian bisa menyalinnya," gumam Asia.
"Kau penyelamat kami, Asia." Ucap Matsuda.
"Hem, lagi pula kita teman," ucap Asia dengan lembut, ia juga tersenyum tipis melihat wajah bahagia Matsuda dan Motohama. Ia senang karena bisa merasakan kebahagiaan dari hal kecil yang ia lakukan.
"Haaaaah…. Kuharap naga itu tidak hadir di pertemuan antara orang tua dan wali murid." Harap Issei.
Selanjutnya mereka akhirnya sampai di kelas dan semua orang nampak merasa jijik dengan tingkah Matsuda dan Motohama yang mencontek PRnya Asia.
Mereka bahkan mempertanyakan tindakan Asia yang mau-maunya memberikan contekan pada Matsuda dan Motohama.
"Fuuuh… selesai juga." Ucap Matsuda dan Motohama.
Sementara Issei, dia sibuk sama game Monster Hunter Freedom miliknya karena Pekerjaan Rumahnya sudah selesai. Dan kali ini misinya melawan naga Rathalos yang merupakan seekor naga vulkanik yang dia lawan.
Bertitle elder dragon, Vulcanic Wyvern.. meski tidak menutup kemungkinan dia akan melawannya di pertemuan antara orang tua dan wali murid akibat peringat Ddraig karena Ddraig yakin naga itu sedang bersiap-siap untuk pertarungan nantinya.
Sementara itu setelah Matsuda dan Motohama kembali ke kursinya, beberapa gadis berkumpul ke arah Asia dan bertanya ini itu, mereka bahkan mengira kalau Asia dipaksa memberikan contekan.
Namun, Asia dengan tenang menjelaskan kalau memang dia yang mau memberikan contekan.
"Astaga. 2 kali kalah 2 kali menang hari ini lawan Vulcanic Wyvern. Yang benar saja." Ucap Issei sedikit kesal jika dia kalah 2 kali dan menang 2 kali di Monster Hunter Freedom.
"Sudah pakai Great Sword sama pakai armor monster pula.. haaaah. Hari sialku ini." Gerutu Issei melihat 2 kegagalan dan 2 kemenangan miliknya di Game Monster Hunter Freedom.
"Udahlah Issei, tenang, jangan emosi, bagaimana kalau kita Multiplayer aja, biar kita bantuin," ucap Matsuda dan Motohama sambil mengeluarkan PSP mereka untuk bisa main game bareng dengan Issei.
"Memangnya main game apa?" tanya Issei.
"PES(Pro Evolution Socer)" jawab Matsuda.
"Aku lebih suka berburu atau dikejar sama monster." Ucap Issei mengenai game kesukaan dia.
"Tapi game yang kau mainkan tidak bisa Multiplayer kan," ucap Motohama.
"Bisa. Tapi harus disambung ke Wifi dulu agar bisa main multiplayer online." Ucap Issei
"Kalau gitu okelah, kita akan main game yang sama," ucap Matsuda dan Motohama mengganti UMD mereka jadi game Monster Hunters Freedom.
Setelah masuk dan menyelesaikan beberapa misi, kini mereka masuk ke daring dan mereka menghela nafas lega karena bisa main online. Meski saat ini mereka pakai armor seadanya dulu. Walau Issei sudah pakai armor velociprey dan velocidrome.
"Buset… armormu Velocidrome dan velociprey" ucap Matsuda.
"Ya… ini reward misi menebas Velociprey di misi bintang 2. Susah. Harus pakai great sword untuk mengalahkannya." Ucap Issei.
Sementara itu di arah lain.
"Ne Asia, menurutmu mereka itu sedang apa?" tanya Murayama.
"Dari yang aku dengar dan lihat, palingan main game," tanggap Asia.
"Game? Apa mungkin mereka main game mesum?" tanya Katase.
"Kalau dinilai dari pikiran mereka dulu, pastinya iya," tanggap gadis berkacamata yang dikenal dengan nama Kiryuu Aika
"Tidak, aku tahu betul mereka bertiga, aku yakin game yang mereka mainkan tidak jauh-jauh dari Ultraman, Kamen Rider dan Monster Hunter," tanggap Asia.
"Apa benar begitu?" tanya Murayama meragukan perkataan Asia.
"Em, mereka sudah belajar dengan giat untuk berhenti dari hal-hal mesum, selain itu Usagi dan yang lain juga mengajari mereka dengan baik," ungkap Asia sambil tersenyum.
Di tempat Issei dan 2 temannya, mereka sekarang berburu Rathalos yang dikenal Vulcanic Wyvern.
"Oke… ini naga yang kau lawan, kan?" Tanya Matsuda
"Yep. Dan aku mengalami kegagalan dan keberhasilan sebanyak 2 kali karena solo." Ucap Issei.
"Lalu strateginya apa?" tanya Motohama
"pakai flash bomb biar pusing tuh naga kampret." umpat Issei.
Kembali ke Murayama, Asia, Aika dan Katase.
"Usagi? Entah kenapa aku merasa seperti pernah mendengar nama itu sebelumnya?" gumam pelan Murayama yang sedikit ingat kalau ia pernah bertemu seorang gadis SMP berambut pirang panjang yang diikat gaya Odango bermata biru yang memperkenalkan diri sebagai Usagi dan mencari Issei.
"Mengenai Usagi, dia dimana?" Tanya Katase
"Memangnya kamu pernah bertemu Usa-chan?" tanya Asia
"Yaa… pernah karena dia datang kesini karena dipanggil oleh Issei saat itu." Ucap Katase.
"Dia adik angkatku, dan tentu saja dia sekolah di SMP Kouh," tanggap Asia, yah Asia merasa mustahil mengatakan kalau Usagi ada di luar angkasa
Karena, kalau dia katakan bahwa jika Usagi berada diluar angkasa tentu saja orang-orang akan menganggap dia gila.
Ditempat Issei, Matsuda dan Motohama
Sementara mereka pada heboh karena ngelawan Rathalos yang dikenal Vulcanic Wyvern. Dan tentu saja panik melawannya meski berhasil tenang.
Tentu saja itu karena kemunculan Velociprey disana ditempat mereka berburu entah sejak kapan.
"Sialan. Hampir saja aku dibunuh." Ucap Matsuda yang berhasil menghindar disana.
"Perubahan taktik. Kamu sama Motohama bunuh Rathalos, aku yang urus si kampret ini." Ucap Issei yang menyerang velociprey dengan lihai.
"Ih ngapain sih mereka ribut-ribut nggak jelas?"
"Entahlah, paling dapat cewe mesum di dalam Gatcha"
"Cih sampah masyarakat."
Ya kira-kira itulah bisikan orang-orang di sekitar mereka bertiga.
Alhasil Issei melihat pengaruh flash bomb mulai habis, langsung dilempar lagi flash bombnya yang buat Rathalos terhuyung-huyung lagi.
"Sial aku tidak tahu berapa banyak kadal sejenis Velociraptor yang harus aku bantai. Malah datang 4 atau 5 ekor lagi." Ucap Issei yang sedikit mengeraskan suara gamenya.
Balik ke Murayama, Katase, Asia dan Aika.
"Jadi sebenarnya apa hubungan adik angkatmu itu dengan Issei, sampai-sampai dia mau datang hanya karena Issei memanggilnya kemari?" tanya Aika penasaran.
"Awalnya aku mengira mereka pacaran, tapi masalahnya Usagi dan Issei tak ada satupun diantara mereka yang mengakuinya, jadinya aku juga tidak tahu pasti apa hubungan mereka. Apalagi Issei menyimpan wanita cantik di rumahnya," tanggap Asia.
'malah bahas kawan masa kecilku pula.' pikir Issei dari kejauhan.
"Gyaaaaa… oi… kenapa lu melamun, Issei. Naganya mulai bereaksi, kampret." Ucap Motohama yang kini giliran dia dikejar-kejar oleh Rathalos
"ahh oke. Biar aku buat dia pusing lagi." Ucap Issei yang melempar bom cahaya (flash bomb) saat Motohama kabur ke arah Issei dan Issei melempar bom cahayanya sekali lagi yang buat Rathalos terhuyung-huyung lagi.
"Yosh aku akan menyerang," seru Motoama yang menghantam kepala Rathalos dengan kapak besar.
Sementara Matsuda dia menyerangnya pakai pedang raksasanya.
"Sebenarnya aku juga penasaran soal hubunganmu dengan Usagi yang sebenarnya, maksudku perasaanmu pada Usagi," ucap Motohama, "Aku hanya tidak ingin kau menyesal karena tidak cepat-cepat mengakui perasaanmu padanya," tambah Motohama sambil menangkis sabetan cakar Naga dengan perisainya.
Matsuda yang mendengar pertanyaan Motohama sekaligus alasan Motohama menanyakan pertanyaan itu pada Issei langsung mengangguk, "Itu benar Issei, gadis seperti itu mungkin ia hanya menunggu dirimu menyatakan perasaan padanya saja," ucap Matsuda ikut-ikutan.
"Aku tidak mau berekspetasi terlalu tinggi.. soalnya ekspetasi dan realita jauh berbeda. Kalau aku berharap tinggi dan ortunya tidak merestui, yaa tentu saja orangnya sedih. Aku tidak mau itu terjadi." Ucap Issei menjelaskan
Dia orang yang benci dengan kesedihan terhadap orang lain bahkan dirinya. Karena tidak mau orang itu terlalu berharap dan berakhir dengan kesedihan.
"Menurutku akan jauh lebih menyedihkan jika dia terus berharap dalam hubungan yang penuh dengan harapan, maksudku jika kau tidak memperjelas hubunganmu dengannya dia bisa berakhir diam menunggu selamanya, digantung itu tidak enak," ucap Matsuda sok bijak.
'yang benar saja kau ngomong, kisanak.' pikir Issei.
"Oke… Velocidrome dan Velociprey sudah dibasmi. Saatnya hancurkan naga kampret ajaib ini." Ucap Issei
Dan alhasil Issei bergabung dan membasmi Rathalos sampai Rathalos dinyatakan tewas dan misi mereka selesai di game itu.
"Fuiih… itu menegangkan dan asyik juga. Berburu naga, mengalahkan naga elder, mengalahkan Velociprey dan Velocidrome." Ucap Matsuda yang diangguk sama Motohama.
"Tapi Issei apa yang Matsuda bilang itu ada benarnya loh. Soalnya dari yang aku lihat sikapnya padamu, itu lebih dari sekedar perlakuan teman loh," ucap Motohama.
"Hem benar, ia mungking berharap kau menotice perasaannya dan meresponenya. Yah meskipun dari yang aku lihat dia tidak begitu berharap bisa jadi pacarmu, tapi setidaknya ia tetap menunggu selama ini, itulah menurutku," gumam pelan Matsuda.
"Jika kau tidak mau jadi pacarnya, cukup katakan kalau kau ingin jadi temannya saja, dengan begitu ia mungkin akan mengurangi perhatiannya padamu," tambah Motohama.
'Kok malah kesana pembicaraan kita?' batin Issei.
[Aku tidak tahu dan tidak mau tahu] balas Ddraig melalui telepati ke Issei.
"Sudahi obrolan itu. Sekarang mau lawan siapa? Naga elder lagi atau gimana?" Tanya Issei kepada mereka berdua.
"Issei, kau tidak sedang mencoba menghindar dan mengalihkan topik bukan?" tanya serius Motohama.
"Haaaah… aku harus mempertimbangkannya termasuk perasaannya. Kalau langsung aku katakan ya rada aneh. Apalagi aku harus melakukannya di momen yang tepat." Ucap Issei.
"Ya udah, hei bagaimana kalau kita main Trut or Dare aja, kita pakai pensil untuk menunjuk orang yang harus jujur atau melakukan tantangan," tanggap Matsuda sambil meregangkan otot-ototnya.
Kreeetek treeeek
Terdengar suara tulang Matsuda berbunyi begitu satisfying karena terlalu lama duduk.
"Untuk apa main itu?" Tanya Issei.
"Ya sesekali gitu, kalau cuman main ini aku ngantuk dan juga battry diviceku hampir habis," tanggap Matsuda.
Motohama tersenyum dan menyimpan PSP miliknya, "Aku setuju ayo kita main Truth or Dare," ucap Motohama.
"Yasudah. Kalian main saja itu aku mau buru naga lagi. Mengingat kali ini aku berburu naga elder." Ucap Issei yang kini mencari quest membunuh Jhen Mohran. Yang dikenal naga bumi dan punya pelindung yang keras untuk membunuhnya.
"Jangan no life, Sebagai Trio kau juga harus ikut main," ucap Matsuda yang langsung memutar pensilnya dan malah berhenti dan menunjuk Motohama setelah lima detik berputar.
"Oke Motohama, Truth or Dare?" tanya Matsuda.
"Dare!" tanggap Motohama.
"Oke, cobalah berlutut dan lamar gadis tercantik di kelas kita, itu tantangan dariku!" seru Matsuda.
"Yang benar saja, cuk" ucap Motohama mendengar apa yang dikatakan oleh Matsuda barusan.
"Kenapa, kau takut? Apakah kau lebih memilih Truth?" tanya Matsuda dengan tatapan yang tajam dan tersenyum bahagia melihat wajah panik Motohama.
Issei hanya bisa diam melihat aura dari Matsuda yang rasanya seperti sedang bersenang-senang.
Roaaaaaaarrrrrrr
Alhasil datanglah Jehn Mohran di game itu. Ukuran raksasa dan benar-benar berukuran setengah dari Lao-Shun Lung.
"Sial… benar-benar gila lawan kali ini." Ucap Issei yang kini mulai menyerang naga itu dengan gila bahkan sampai memakai sonic bomb untuk buat sang naga tetap ditempat.
"Oi Issei, kenapa kau masih main game?" tanya Matsuda yang mulai tidak senang karena Issei asik dengan dirinya sendiri.
"Sebagai persiapan untuk lawan naga yang kemarin sore nongol di Kota kita barusan. Apalagi munculnya sudah 2 kali." Ucap Issei
"Issei, kau tahu tidak, hal itu bisa dilakukan nanti saja. Maksudku jika kau terus-terusan memikirkan musuh ini musuh itu, kau akan kehilangan waktu untuk bersenang-senang dengan teman, selain itu tubuhmu akan kaku jika tidak bergerak, jadi hentikan game consolmu dan main dengan kami!" seru Matsuda.
"Hai hai. Tuan bijak. Tunggu sebentar." Ucap Issei yang melakukan Abaddon Quest.
Dimana questnya dinyatakan gagal dalam misi dan harus diulang kembali kapan kita mau. Tentu saja Issei menyimpannya agar bisa melanjutkannya lagi nanti. Mengingat musuhnya rata-rata adalah naga elder.
"Jadi apa yang akan kita lakukan?" tanya Motohama.
Latihan bersama
"Bagaimana kalau kita latihan di luar, yah hitung-hitung melenturkan otot dan tulang kita setelah sekian lama diam main video game," ucap Matsuda sambil tersenyum dan pergi keluar.
"Yaelah. Woi.. pakai nih baju." Ucap issei yang memberikan baju untuk latihan yang terlihat seperti baju bola.
"Oke," ucap Matsuda yang melepas seragam sekolahnya dan memperlihatkan otot perutnya yang terbentuk karena pelatihan bersama Makoto.
"Terjun bebas.." ucap Matsuda yang berlari dan melompat dari lantai 2. Dan berhasil mendarat dengan selamat
"Duluan ya.." ucap Matsuda.
"Kampret… malah meninggalkan kita lagi." Ucap Motohama yang juga terjun bebas setelah berganti pakaian sekolah
"Haa…. Mereka itu." Ucap Issei yang juga ikut terjun bebas setelah berganti pakaian
Nampak para gadis dan semua siswa siswi di kelas 2 b kaget dan tercengang dengan Aksi dari Trio mesum itu, apalagi mereka sempat melihat perut Matsuda yang kotak-kotak dan penuh urat otot yang padat.
"Apakah aku bermimpi jika trio mesum itu punya perut yang kotak-kotak dan penuh urat otot yang padat?" Tanya Murayama yang mengucek matanya jika dia salah melihat.
"Ahahaha, itu hasil latihan 1 bulan lebih," jawab Asia yang tahu proses pelatihan dua mesum dan Issei bersama anggota Sailor yang keras banget.
Saking kerasnya, Matsuda dan Motohama hampir pingsan ditempat mengingat latihannya seperti neraka.
"Lalu latihan apa yang mau kita lakukan?" Tanya Issei
"Simulasi pertarungan saja. Apalagi nantinya lawan kita jauh lebih kuat bukan?" Tanya Matsuda.
"Kurasa ada benarnya. Yuk. Kita lakukan." Ucap Motohama setuju sama pendapat Matsuda.
"Latih tanding dengan senjata atau tangan kosong?" tanya Issei.
"Dua-duanya saja. Biar makin tangguh." Ucap Matsuda.
"Itu bagus, tapi aku ingin melatih kemampuan bertahanku sebagai Tank, dan Guardian, jadi aku ingin kalian menyerangku dan aku akan bertahan sebisa mungkin," ucap Motohama mulai serius dan mengalirkan energinya ke setiap otot di tangan dan kakinya.
"Haaaah… aku ambil senjatanya dulu." Ucap Issei yang berlari dengan kecepatan tinggi dan mendarat di kelasnya lalu mengambil senjata tajam dan terjun bebas lagi dari kelasnya.
Matsuda langsung mengeluarkan pedang bambu di tangannya, yah soalnya dalam latihan ia merasa menggunakan senjata asli di sekolah akan membawa masalah saja, jadi dia akan memakai senjata dojo Kendo untuk latihan.
Motohama menggunakan perisai kayu di tangan kirinya yang akan ia gunakan untuk menangkis dan memberikan pary pada setiap serangan yang mengarah padanya.
"Siap mulai!" seru Matsuda yang melesat ke arah Motohama dan menyerang dengan tusukan.
Tapi Motohama dengan cepat menepis serangan dengan perisai dan mengubah arah tusukan Matsuda ke arah Issei berdiri yang akan membuat Matsuda secara tidak sengaja akan melukai Issei.
Sreet
Tapi, Issei berhasil menghindarinya dengan melompat dan membuat serangan Matsuda tidak kena.
'itu hampir saja.' pikir Issei.
"Maaf, aku tidak menyangka skill Pary dari Motohama sangat kuat," ucap Matsuda sambil melompat mundur ke samping Issei.
Motohama kemudian tersenyum dan berlari lalu menyerang ke arah Issei dengan pedang bambu di tangan kanannya.
Issei tentu menahannya dengan karambit yang dia pakai dan membuat serangan Motohama tertahan. Yaa… karena dia pakai sarungnya dan tidak mengeluarkan sajamnya.
Matsuda yang melihat Motohama fokus pada Issei, mengambil kesempatan menyerang Motohama di bagian kaki.
Lalu entah instin atau kebetulan, Motohama melompat ke arah kiri dan membuat pedang Matsuda melewati kaki Motohama yang melayang di udara.
"Dodge yang bagus Motohama!" seru Matsuda.
"Seperti biasa kau pandai dalam bersembunyi dan memberikan serangan tiba-tiba," puji Motohama yang rupanya tadi itu melompat untuk menghindari tendangan Issei bukan tebasan Matsuda, yang artinya bagian dia bisa menghindari tebasan Matsuda tadi hanya kebetulan.
"Kheh.. ternyata nalurimu masih tajam seperti biasa. Itu membuatku kerepotan saat melawanmu. Jika musuh tiba, musuhnya akan kelihatan seperti semut bagimu." Ucap Issei yang entah kenapa semangat 45.
"Saatnya makin serius, dan makin menggila untuk pertarungan ini. Groaaaaaaaaaar.." teriak Issei dan mengaum seperti naga.
"Raungan yang bagus!" Seru Matsuda yang membantu Issei dalam menyerang Motohama, yah ini adalah latihan yang diminta Motohama untuk melatih pertahanannya.
Tapi itu juga melatih strategi dan daya serang Matsuda dan Issei dengan berusaha melukai Motohama yang hebat dalam pertahanan.
Bagi mereka itu mungkin hanya latihan biasa, tapi bagi orang-orang yang menonton, latihan mereka sudah terlihat seperti prajurit yang saling bunuh, hal ini karena ayunan pedang bambu Matsuda dan serangan Issei punya kecepatan yang tinggi seperti peluru dan hebatnya Motohama masih terus bisa bertahan dengan perisainya, meskipun tubuhnya sedikit terkena serangan beberapa kali, tapi luka yang di dapat hanya luka lecet saja.
Dan setelah 30 menit, terlihat Motohama masih baik-baik saja meski ada lecet di tubuhnya. Karena instingnya makin tajam dari biasanya.
"Baiklah kita berhenti dulu selama 4 menit. Habis itu giliran Matsuda." Ucap Issei
"Oke," ucap Motohama yang langsung berbaring di lapangan dan terlihat perisainya sudah mulai retak karena terus-terusan menahan serangan yang sangat berat energi kinetiknya.
"Instingmu merepotkanku. Bahkan serangan tiba-tiba ku dan serangan bersembunyi yang menjadi ciri khasku bisa kau halau" ucap Matsuda.
"Apa maksud kalian, kekuatan kalian tidak manusiawi, tulangku hampir patah hanya dengan menahan satu hingga 100 tendangan dan pukulan kalian, selain itu perisaiku juga hampir hancur karena menahan tebasan dan tusukan Matsuda," ungkap Motohama yang memuji Issei dan Matsuda dengan caranya sendiri.
"Yaa… kau benar. meski yang paling dan sangat tidak manusiawi itu adalah Issei. Menahan sampai 400 pukulan dan tendangan dari latihan neraka yang super berbahaya. Bahkan diserang dengan tendangan terkuatmu dia tidak bergeming seolah-olah dia adalah tiang listrik." Ucap Matsuda.
"Setidaknya kehadiranku tidak setipis dirimu saat dalam pertarungan, kecepatanmu dan kemampuanmu dalam menghilangkan hawa keberadaan benar-benar diatas kita berdua," ungkap Issei sambil menatap Matsuda yang punya skill Assassin yang tinggi.
"Tapi kau bisa menghalaunya bahkan pedang tertajam yang dikasih Amy saat melatih kita hancur lebur seolah-olah kau gabungan tank, dan petarung jarak dekat." Ucap Matsuda.
"Iya tuh. Aku mau merasakannya lagi. Tapi kita latih Issei pakai sajam lagi biar makin tajam naluri Issei." Ucap Motohama.
"Tapi itu karena bantuan dari Draig, jadi menurutku kalian jauh lebih hebat karena bisa sampai sejauh ini tanpa bantuan dari makhluk lain," ucap pelan Issei.
"Hoo… kalau gitu setelah giliran Matsuda. Keluarkan aura terkuat kalian. Aku sama sekali tidak main-main dengan apa yang kalian berdua katakan." Ucap Issei.
"Gila kalian, mau pakai sajam di tempat umum begini, jangan lah, aku tahu latihan kali ini tidak begitu menantang, tapi kalau kita pakai sajam, yang ada kita bisa dipanggil ke ruang BK dan orang tua kita juga akan kena panggil, dan itu bisa jadi masalah," ungkap Matsuda
"Aho… kita pakai kekuatan tangan kosong kalau kamu takut atau pakai tuh pedang bambu milik klub kendo." Ucap Issei.
"Tangan kosong tidak masalah, aku sudah belajar teknik Judo dan Aikido dari Makoto, selain itu aku juga belajar teknik panahan dari Rei-chan, jadi aku bisa melemparkan beberapa batu padamu," ucap Matsuda memperingatkan sambil menyiapkan kuda-kuda bertahannya.
"Ya… tapi setelah melatihmu kita istirahat sejenak selama 4 menit. Baru giliranku. Meski aku berharap kemampuanku tidak berkarat. Sangat tidak etis kalau kemampuan bertarungku berkarat" ucap Issei.
[Dan itu dikatakan oleh Monster Hunter lovers] sahut Ddraig ke Issei
'oh ayolah, Ddraig. Setidaknya menjadi badas luar biasa.' balas Issei ke Ddraig.
"Tidak masalah!" seru Matsuda.
Setelah mengatakan itu, terlihat Matsuda lebih banyak menghindar dari pada bertahan, tapi meskipun begitu ketika Matsuda memberikan seranggan balasan, serangannya sangat jarang bisa di hindari atau di tangkis karena saking cepatnya. Namun, meskipun demikian, serangan dari Matsuda tidak begitu kuat dampaknya, karena memang Matsuda adalah karakter tipe kecepatan yang damagenya pas-pasan.
Dikelas Issei
Terlihat para gadis dan cowok melihat simulasi pertarungan yang mematikan dan berbahaya dari Trio Mesum yang mereka remehkan. Jujur yang cowok langsung minder melihat Trio Mesum itu menjadi sangat kuat bahkan Motohama bisa menahan 100 serangan terkuat dari Issei dan Matsuda. Lalu setelah ini gelar mereka yang dulunya Trio Mesum berubah menjadi Trio Monster.
"Me-mengerikan." Ucap Aika
"Benar, bahkan suara dentuman tinju mereka terdengar sampai kemari," gumam Murayama.
"Ahahaha, sebenarnya mereka pernah latihan dengan senjata asli," tanggap Asia yang melihat latihan dari Matsuda, Motohama dan Issei.
"Kau bercanda, kan, Asia-chan?" Tanya Katase.
Jika itu benar-benar terjadi, dia takut jika Issei bisa mengamuk dan memakai kemampuan bertarungnya. Tapi mereka semua tidak tahu, bahwa kemampuan Issei dan dua teman mesumnya hanya dipakai untuk menjaga keamanan Kota Kuoh dari serangan monster dan naga.
"Aku tidak bercanda, karena aku selalu bersama mereka ketika mereka bertiga berlatih bersama, tapi tenang saja, mereka tidak akan memakai kekuatan mereka sembarangan, karena mereka sudah bersumpah untuk tidak sembarangan menyerang orang," ucap Asia.
"Memangnya mereka bersumpah atas nama siapa?" tanya Aika penasaran.
"Mereka bersumpah atas nama tuhan," balas Asia.
Ya lagian Asia tidak bisa mengatakan kalau guru dari Issei, Matsuda dan Motohama itu adalah gadis SMP kelas 2 dan SMA kelas 1, selain itu Issei dan dua temannya juga diberi sumpah atas nama Ksatria bulan di hadapan Usagi sang Princess Serenity.
"Sudah deh. Kalian lihat saja pertarungan ke dua mereka." Ucap Asia santai.
Dan itu membuat mereka melirik ke arah Trio monster itu yang mana kali ini giliran Matsuda yang menjadi samsak serangan itu.
Matsuda agak sedikit kewalahan, karena saat ia memberikan serangan balasan, Motohama sebagai Tank akan membantu menahan serangan Matsuda dan Issei akan membalas, tapi karena Matsuda jago dalam urusan Dodge, jadi ia tetap bisa bertahan dan tidak mendapat luka yang terlalu fatal.
Dan pelatihan itu berlangsung selama 5 menit.
Kali ini Matsuda terbaring di lapangan dengan keringat dingin yang mengucur di tubuhnya, karena terlalu banyak menghindar membuat staminanya habis.
"Berarti kamu harus meningkatkan daya serang, Matsuda. Jika menghindar terus. Kamu akan mudah kelelahan. Apalagi itu terlihat kamu sedang melarikan diri." Ucap Motohama.
"Yah mau bagaimana lagi, aku tidak begitu pandai dalam pertarungan jarak dekat, selain itu pertahananmu itu terlalu tebal untuk aku tembus!" seru kesal Matsuda.
"Kalau gitu setelah giliranku pertarungan simulasi kita menyerang bergantian, kita akan melakukan pertarungan satu lawan satu. Kau lawan aku nanti, biar aku asah pertarungan jarak dekatmu agar kau bisa lawan situasi kayak gini." Ucap Issei
"Baik, Master Issei," ucap Matsuda sambil terus mengatur nafasnya yang hampir habis.
"Oh iya, apa yang diajarkan Minako-san pada kalian?" tanya Matsuda penasaran, "Kalau ke aku dia mengajariku cara mengendalikan emosi dan memanfaatkan emosi cinta, dia bilang kalau kristal perak di tubuh kita memiliki respone dan kekuatan yang besar saat pemiliknya bisa merasakan dan membagikan cinta dengan tulus, masalahnya sampai sekarang aku masih belum begitu mengerti, jadi bagaimana dengan kalian?" tanya Matsuda lagi.
"Aku sih sedikit mengerti. Aku juga diajarkan begitu olehnya. Masalahnya hanya setengah pemahamannya yang aku tahu." Ucap Motohama.
"Aku juga setengahnya." Ucap Issei.
"Ah jadi kalian bisa memahaminya walau sedikit yah, rupanya itu yang membuat perkembangan kalian berada di atasku," gumam pelan Matsuda.
"Tapi meski begitu, aku yakin cepat atau lambat. Kau bisa diatas kami. Bahkan lebih. Seperti kata Usagi "asal jangan menyerah dan mau berkembang melebihi yang lain." Atau sesuatu seperti itu." Ucap Motohama.
"Aku harap juga begitu … setelah mereka kembali, aku mungkin akan menyatakan perasaanku pada Rei-chan," ucap pelan Matsuda sambil tersenyum.
"Tekat yang bagus," gumam pelan Motohama sambil mengacungi jempol.
"Kaupun juga, kang harem." Ucap Matsuda ke arah Issei.
Tentu saja Issei dibuat tersipu mendengar apa yang dikatakan oleh Matsuda sendiri.
'cuy. Gwe bukan lolicon ye' pikir Issei
"Kalau aku mungkin akan menyatakan cinta ke Amy, soalnya dia tipe gua banget," ucap Motohama yang rupanya punya tipe ideal gadis berkacamata.
"Baiklah istirahat selesai. Apa kalian siap melawanku?" Tanya Issei yang rasa lelahnya hilang.
"Siap sih siap, tapi kayanya timingnya tidak tepat," ucap Matsuda.
Benar saja, tak lama setelah Matsuda mengatakan itu bell masuk kelas berbunyi.
"Oke pegangan yang erat. Aku akan kesana membawa kalian secepat kilat." Ucap Issei yang memasang kuda-kuda larinya.
"Kemana?" tanya Motohama yang tak paham.
"Ke kelas lah koplak," tanggap Matsuda.
"Tentu saja kelokal dengan kecepatan tinggi" balas Issei.
"Daripada lewat tangga yang bikin malas naiknya." Ucap Issei menambahkan.
Berkumpulnya Exorcist dan Moon of Knight.
Singkat cerita:
Malam hari kemudian, terlihat Issei, Matsuda, Motohama dan Asia Argento, mereka berkumpul di Gereja bersama dengan Irina dan Xenovia.
"Siang tadi, kami melihat latihan kalian bertiga, itu sangat mengesankan, aku bahkan tidak percaya kalau kalian adalah murid SMA biasa," ungkap Xenovia memuji Matsuda, Motohama dan Issei.
"Ya dari yang kami lihat, kalian bertiga bahkan jauh lebih baik dari pada Knight dari Rias Gremory dalam skill berpedang," puji Irina.
"Yaa… itu berkat latihan mematikan dan mengerikan dari Usagi-san sendiri seolah-olah kami bertahan hidup dalam kematian." Ucap Issei
"Usagi? Ah benar, kalau boleh tahu kemana dia?" tanya Irina.
"Yah aku juga penasaran dengan penampilan orang yang melatih kalian sampai seperti sekarang ini," tambah Xenovia.
"Silahkan di minum," ucap Asia tiba-tiba sambil memberikan Macha pada Irina dan Xenovia.
"Kalau dari segi penampilan, dia hampir mirip Irina-san," ucap Motohama.
"Hem, dan dia masih 14 tahun," tambah Matsuda.
"Dan juga dia punya mata biru cerah." Ucap Issei.
"Apa ada fotonya?" tanya Irina lagi.
"Nih," ucap Asia sambil memperlihatkan selembar foto Usagi dengan seragam SMP miliknya.
"Heeeeem, dari yang aku lihat dia hanyalah gadis SMP biasa, tak ada tanda-tanda kalau dia adalah seorang petarung," gumam pelan Xenovia memperhatikan foto Usagi.
"Soal itu sebenarnya, Usa-chan hanya menjadi penyemangat saja, tahukan seperti ehem, mereka melakukan ini karena Usa-chan, bukan dilatih Usa-chan," ucap Asia menyederhanakannya agar terdengar logis.
"Yaaa… lebih tepatnya kami dilatih sama teman Usagi-chan" ucap Motohama.
Mengingat pertarungan itu adalah pertarungan mematikan dan berbahaya sampai-sampai Matsuda dan Motohama hampir kencing di celana.
"Ah jadi dia hanya memberikan semangat dan mengenalkan kalian pada guru-guru yang akan mengajari kalian bertarung" gumam Irina menyimpulkan.
"Yap. Memang seperti itu yang kami alami." Ucap Issei.
"Sebelumnya, kamu bilang Kiba-san adalah Knight Gremory? Bukankah waktu itu Kiba-san sudah dikembalikan menjadi manusia?" gumam pelan Asia
"Dikembalikan? Asia kamu tidak bercanda bukan? Sekali kau menjadi iblis, mustahil membuatmu menjadi manusia lagi, itulah kata Michael dan para Pastor Gereja," ucap tak percaya Xenovia.
"Aku rasa dia tidak bercanda, Xenovia. Sebab dia pernah menyerang Usagi-chan yang berakhir bidak caturnya terlepas dari raganya karena dimurnikan dan berakhir dia menjadi manusia. Bahkan, Usagi-chan juga mengatakan dia tidak bisa lagi menjadi Iblis termasuk itu dikonfirmasi oleh Rajanya sendiri." Ucap Issei menjelaskan.
"Mungkin maksudnya selama Kiba tidak menginginkannya," gumam Irina.
"Itu masuk akal, bocah bernama Kiba itu, pasti beranggapan kalau dia butuh kekuatan iblis, makanya dia meminta Rias mereinkarnasikan nya lagi, itulah pendapatku," gumam pelan Xenovia, meskipun ia agak ragu soal atau mengenai Iblis reinkarnasi bisa dimurnikan dan mengembalikannya menjadi manusia.
"Jadi saat kalian bertemu sama ikemen itu, apa dia memakai kekuatan iblisnya? Maksudku memakai kekuatan iblis reinkarnasinya lagi" tanya Matsuda.
"Ya, dia bilang dia punya dendam yang harus dituntaskan, jadi itu sebabnya dia ingin kembali menjadi iblis agar bisa mendapatkan kecepatan supernya sebagai Knight," tanggap Irina.
"Dendamnya sangat aneh. Apalagi dendamnya pada sebuah pedang." Ucap Motohama yang tidak habis pikir kenapa Kiba mau dendam pada sebilah pedang. Seharusnya yang dia salahkan adalah penggunanya bukan pedangnya karena sebuah pedang hanyalah benda mati bukan benda hidup.
"Semua orang sepertinya punya pikiran uniknya sendiri, lain kali kalau dia sudah dimurnikan lagi, segera bimbing dia agar tidak tersesat seperti sekarang," ucap Xenovia dengan nada serius, meskipun sebenarnya ia tidak serius dengan kata-katanya.
"Akan aku lakukan. Bahkan sampai membuat dia merengek minta ampun akan aku murnikan dia dengan latihan neraka biar dia tidak jadi iblis lagi. Khukhukhukhu." Ucap Issei yang entah kenapa tersenyum jahat.
"Yang ada nanti Usagi direbut dia," ucap Motohama sedikit menggoda Issei.
"Haaa? Yang ada aku jauhkan dia dari Usagi agar tidak terlihat seperti lolicon." Ucap Issei.
Sementara itu Kiba yang berada di tempat jauh langsung merinding entah karena apa seolah-olah dia berhadapan sama maut nantinya.
"Wkwkwkwkkwk!" Matsuda langsung tertawa keras mendengarnya.
"Fufufu… seperti biasa kau sama orang lain entah gadis sepertiku langsung memakai wajah seram, Issei-kun." Ucap Irina.
"Aku nggak heran sih dia akan seperti itu." Ucap Matsuda yang melihat Issei menjadi cukup sadis
Asia langsung sweadrop dan dan berkata, "Issei, jika Usagi sudah pulang nanti aku berharap kalau kau mau memperjelas hubunganmu dengannya, dan satu lagi, karena dia tidak suka di duakan maka jika kau memilihnya jangan sekalipun main wanita, tapi jika kau lebih memilih mempunyai Harem maka katakan pada Usagi kalau kau hanya ingin jadi temannya saja, dengan begitu mungkin dia tidak akan terlalu berharap padamu lagi," ucap Asia yang juga agak gedek dengan ketidak jelasan hubungan kedua orang itu.
"Ahahaha, aku akan mencobanya, saat ini aku juga memikirkannya," gumam pelan Issei.
Irina hanya diam melihatnya, "Sepertinya Usagi adalah gadis yang memiliki pengaruh besar dalam hidupmu," gumam pelan Irina.
"Begitulah, Irina-chan. Bahkan, dia yang mengubah kepribadianku seperti ini." Ucap Issei.
"Dari pada itu, bukankah akan lebih baik jika kita membahas cara menemukan target kita?" tanya Xenovia dengan sangat serius.
"Benar juga. Apa kita perlu beli kembang api untuk sebagai tanda?" Tanya Issei.
"Aku sudah memberli Flare yang akan memberikan ledakan besar ketika di nyalakan," ucap Motohama memberikan masing-masing 1 untuk satu kelompok.
"Seperti yang kita bicarakan, kita akan membagi 3 kelompok dalam operasi ini, Aku dan Asia masuk kelompok A, Issei dan Matsuda kelompok B dan Kelompok C Irina dan Xenovia, kita akan berpencar ke tiga bagian wilayah Kouh yang cukup sepi dan mencurigakan," ucap pelan Motohama sambil memperlihatkan denah kota Kouh dan menandai lokasi-lokasi yang bisa dijadikan markas musuh.
Pertarungan Exorcist Sesat melawan Ksatria Bulan.
"Wah.. sebaiknya kita hati-hati di berbagai tempat yang kalian tunjuk. Karena bisa jadi tempat yang kita masuki adalah bos musuh nantinya." Ucap Issei.
"Hem, aku dan Irina akan memeriksa wilayah ini, ini dan ini," ucap Xenovia menunjuk daerah-daerah yang menurutnya memungkinkan untuk para pendosa bersembunyi.
"Kalau begitu aku akan ambil wilayah ini, ini dan ini," gumam Issei menunjuk beberapa wilayah gedung tua.
"Motohama kemudian menunjuk lokasi beberapa gudang yang sudah terbengkalai yang tak mungkin dikunjungi orang-orang.
"Karena kita sudah sepakat, sebaiknya kita cepat-cepat ke lokasi masing-masing!" seru Issei.
"Tunggu. Hyoudo-san ada satu hal yang ingin aku katakan, sebelum kita benar-benar berpencar, anggap saja sebagai ungkapan rasa terima kasih karena mau membantu aku dan Irina dalam mengerjakan misi berbahaya ini," ucap Xenovia.
"Apa itu?" tanya Issei.
"Si Putih sudah bangkit, dia mungkin berada di kota Kouh ini, entah kapan, aku yakin dia pasti akan segera datang dan menemuimu cepat atau lambat," ungkap Xenovia yang akhirnya pergi duluan menuju lokasi-lokasi yang ia tunjuk.
"Aku tahu itu, tapi terima kasih," ucap Issei yang sebenarnya sudah diberi tahu oleh Draig mengenai si Putih yang tidak lain adalah Rval dari para pengguna Boosted Gear dari jaman dulu sampai selamanya.
"Juga. Kalian harus berhati-hati di kemudian hari, aku merasakan bahwa naga itu akan kembali menyerang." Ucap Xenovia memberikan kode mengenai kembalinya Rathalos, Vulcanic Wyvern.
"Kabar yang buruk datang juga." Ucap Issei yang menepuk jidatnya mendengar kedatangan Rathalos itu. Apalagi itu monster naga yang sangat gila kekuatannya.
"Tak usah dipikirkan, kami akan mengatasinya," ucap Motohama.
"Kalau begitu ayo kita sebutkan nama kesatuan kita," ucap Matsuda.
"Tidak masalah," ucap Issei sambil mengarahkan tinjunya ke depan.
"Shingetsu!" seru Matsuda yang mengarahkan tinjunya ke tinju Issei untuk melakukan Tos.
"Mikazuki!" seru Issei ketika tinjunya bertemu dengan tinju Matsuda.
"Mangetsu!" seru Motohama sambil mengadu tinjunya dengan Issei dan Matsuda, yah ia melakukan tos tiga orang.
Author Note:
Yang mereka serukan merupakan sebutan pase bulan di langit malam, mulai dari Shingetsu atau bulan baru yang tak begitu terang, Mikazuki atau bulan sabit yang tajam. dan Mangetsu si bulan Purnama yang terlihat seperti lingkaran atau bisa digambarkan sebagai perisai yang mengungkapkan peran Motohama sebagai Tank.
"Kita tiga Ksatria Bulan! Akan bersatu melawan penjahat!" seru ketiganya lalu setelah itu mereka berpencar menuju lokasi yang akan mereka kunjungi.
"Kalian bertiga terlihat seperti saudara tapi tidak ada hubungan darah." Ucap Irina melihat apa yang terjadi didepannya.
Sungguh. Itu pemandangan yang indah bagi Irina melihat bagaimana teman masa kecilnya yang dia kenal cukup mesum menjadi luar biasa dalam waktu singkat hanya dari bantuan gadis lain.
'maaaah… yang penting kau bisa tersenyum lagi, darling.' pikir Irina.
Yaaa.. hanya dimasa kecil Irina berani dan mau mengatakan itu kepada Issei saat dia masih muda dan belum masuk sebagai exorcist di Vatikan.
Motohama dan Issei kali ini terlihat memeriksa gudang tua yang ada di sudut kota Kouh mereka nampak memasukki ruangan demi ruangan. Namun tak menemukan apa-apa.
"Asia, apa kau menemukan sesuatu?" tanya Motohama.
"Em, sepertinya orang yang kita cari pernah ada di sini. Hanya saja mereka sekarang mungkin sudah pindah lagi," ucap Asia sambil memperlihatkan kertas yang isinya sebuah Formula sihir Alkemi yang tujuannya adalah penyatuan Material.
Motohama langsung memoto kertas yang ditemukan Asia dan membagikannya ke dalam Grup Chat agar, Issei, Matsuda dan Irina serta Xenovia bisa melihat informasi yang Asia dan Motohama temukan.
Setelah itu, Motohama mengirimkan foto itu ke Grup Chat yang mana Issei bisa melihatnya. Sehingga Issei menyelidiki kasus ini.
"Apa kalian tahu apa itu? Asia menemukannya di gudang tua," ucap Motohama mengirimkan voice chat.
Dan saat Issei sama yang lain melihat diposisi lain, mereka melihat dengan seksama sampai Xenovia dibuat kaget.
"Pakai Voice chat" pinta Xenovia yang diangguk sama Issei
Lalu Issei menekan tombol ikon mic dan Xenovia mulai bicara.
"I-itu sihir alkemi untuk menggabungkan material. Dimana kalian menemukannya?" Tanya Xenovia.
"Karena itu dipakai untuk menggabungkan beberapa material berbeda. Bahkan pedang juga tidak luput dari sana." Tambah Xenovia.
Setelahnya Issei mengirimkan Voice Chat itu. Yang membuat Irina bertanya
"Apa kau yakin itu sihir Alkemi?" Tanya Irina dan diangguk sama Xenovia.
"Dilihat dari model sihirnya, itu jelas sihir alkemi. Bahkan sihir itu bisa membuat imitasi pedang suci meski pedang sucinya terpecah belah." Ucap Xenovia.
"Hem, kemungkinan mereka ingin menyempurnakan Formulanya untuk menggabungkan pedang Excalibur yang mereka punya menjadi satu pedang dengan kekuatan yang utuh, atau bisa dibilang mereka ingin mengembalikan kejayaan pedang suci," ungkap Matsuda dengan voice chatnya menanggapi pernyataan Xenovia.
"Menggabungkan Excalibur?" ucap tak percaya Irina.
"Iya. Untuk itu kenapa pihak gereja memberikan misi ini kepada kita. Karena takut pedang yang terpecah belah itu disalahgunakan oleh pihak yang jahat. Apalagi, menggabungkan semua pecahan excalibur itu sangat mungkin dilakukan." Ucap Xenovia
"Menurutku pedang suci Excalibur sudah bukan pedang Suci yang sama, karena pada era Raja Arthur pedang itu sangat pemilih dan ia hanya mau dicabut oleh orang yang berhati murni seperti King Arthur, tapi sekarang melihat pedang Excalibur bisa dipakai oleh sembarang orang bahkan orang dengan hati kotor, pastinya pedang itu sudah mendapat banyak modifikasi," ucap Motohama dengan nada dingin sambil keluar dari gudang tua dan memutuskan pergi ke lokasi lain.
"Apalagi julukan Excalibur adalah pedang yang menjanjikan kedamaian bukan pedang yang memberikan kehancuran" ucap Issei.
Sebab aneh rasanya jika pedang yang memberikan kedamaian yang dijanjikan dipakai oleh orang jahat untuk melakukan kejahatan. Apalagi, Excalibur sendiri hanya bisa dipakai orang yang berhati murni.
"Mau bagaimana lagi, modifikasi itu harus dilakukan, karena selama ini tidak ada yang bisa memakai pedang suci selain keturunan Arthur, akan tetapi tak ada satupun dari orang Vatikan dan gereja lainnya yang bisa menemukan keturunan King Arthur sementara ancaman iblis liar kian merajalela, makannya pedang Ex Calibur dipecah jadi tujuh dan itu pun masih belum bisa dipegang oleh sembarang orang, hanya orang terlatih dengan energi suci tinggi yang bisa memakainya, tapi berkat temuan Balba Galiel si Pastor sesat itu, banyak orang bisa memakai pedang suci, selama mereka memakai kristal buatan Balba Galiel yang berisikan esensi suci yang diekstrak dari anak-anak tak berdosa sampai mati," ucap Xenovia membongkar sisi gelap dari kenapa pedang suci bisa dipakai oleh orang seperti Exorcist sesat dan sekutunya.
"Ughh… aku tidak mau membayangkan jika seekor naga tiba-tiba saja bisa pakai pedang Excalibur." Ucap Issei merinding membayangkannya.
Tak lama kemudian ledakan cahaya terang muncul di langit dan sepertinya itu dari Motohama.
Duaaaarrrr
Sementara itu di Lokasi Motohama, terlihat Motohama memasukki mode Moon Knight Mangetsu, dimana dia membawa perisai dan pedang suci bulan untuk bertarung dan melindungi Asia sang Healer.
"Motohama-san!" seru Asia.
"Tenanglah Asia, aku akan melindungimu!" seru Motohama sambil melirik ke segala arah karena lawannya kali ini menggunakan pedang Excalibur yang memiliki skill Ilusi yang membuat penggunanya jadi terlihat ada banyak.
Sementara ditempat Issei, dia berpacu dengan waktu dan memakai tenaga monsternya dan menyeret 3 kawannya ke tempat Motohama berada.
"Eeeeekkkkkkk…" pekik mereka saat Issei berlari dengan kecepatan tinggi seperti motor balap ke Lokasi Motohama berada.
"[Asia apa kau ingin membantu tuan Motohama?]" tanya Sariel yang merupakan Sacred gear dari Asia itu sendiri
"iya. Aku ingin membantunya." balas Asia kepada Sacred Gearnya.
"[Kalau begitu maukah kau mengorbankan sesuatu untuk memasukki tahap berikutnya dari kekuatanmu, maksudku Balance Breaker? Semakin besar yang kau korbankan maka akan semakin kuat kekuatanmu?]" tanya Sariel.
"Apa yang bisa aku Korbankan?" tanya Asia.
"[Apa saja, bisa tanganmu atau bahkan matamu, terserah padamu, bahkan kau bisa mengorbankan seluruh tubuhmu padaku. Namun, tentunya jika kau melakukan itu kau akan mati]" ucap Sariel.
"Kehehehehehe! Apa hanya itu kemampuanmu? Mana kesombonganmu tadi Moon Knight-san!" seru sang Exorcist bertopeng sambil terus mengeroyok Motohama dengan Ilusi Ex-Calibur Nightmare miliknya.
Motohama sangat kewalahan, karena ia kesulitan membedakan yang mana ilusi yang mana tubuh Aslinya, tiap kali ia menyerang, serangannya selalu tembus dan ia tak tahu harus menangkis serangan yang mana karena ketika ia menangkis serangan dari depan kiri dan kanan, serangan dari belakang akan mengenainya.
Motohama hanya punya kecepatan menangkis 100 serangan perdetik, tapi masalahnya ilusi yang ia hadapi ada seribu orang yang membuatnya tak mampu memperkirakan yang mana yang harus di tahan.
"Kalau begitu, aku korbankan tanganku. Aku ingin berguna untuk membantu Motohama-san." Ucap Asia ke Sacred Gearnya.
"[Baiklah malaikat manisku, tanganmu akan menjadi tanganku, kira-kira tangan kiri atau kanan?]" tanya Sariel lagi.
"Yang manapun bukan masalah!" seru Asia.
"[Baiklah, aku akan ambil tangan kanan!]" seru Sariel seketika itu juga, Sacred Gear yang awalnya berbentuk cincin berubah menjadi armor perang Valkyrie, setelahnya lingkaran Halo warna emas muncul di kepala Asia, dan sepasang sayap emas muncul di punggung gadis itu, disertai senjata berupa busur suci di tangan kiri Asia.
Sariel Gear Balance Breaker, The Sniper Angel
"Indah sekali." Ucap Motohama melihat Balance breaker Asia.
"[Asia, fokus pada penglihatanmu, dalam mode ini kau bisa melihat segala macam tipuan, jadi tembak musuh yang sebenarnya dengan busur di tanganmu. Jangan khawatir, aku akan membantu agar tembakan tidak meleset]" seru Sariel
"Baik! Motohama-san! Perhatikan anak panahku!" seru Asia yang langsung menembakan anak panahnya.
Trank
Si Exorcist sesat itu berhasil menahan panas suci dari Asia.
"Lemah," gumam si Exorcist. Namun, satu hal yang tidak ia sadari, serangan Asia memang tidak ditujukan untuk membunuhnya. Namun hanya sekedar menjadi petunjuk untuk Motohama mengenai yang mana dirinya yang asli.
Dan tanpa babibu, Motohama langsung melesat dan menyerangnya yang membuat Exorcist itu terluka dengan sekali tebas.
"Sialan kau." Umpat Exorcist itu.
Blaaar
Alhasil Issei datang bersama 3 temannya. Meski Irina dan Xenovia dalam keadaan tidak baik-baik saja mengingat kecepatan lari Issei sangat tidak manusiawi.
"Kalian sudah sampai, syukurlah!" seru Asia yang menghampiri Irina, Xenovia, Issei dan Matsuda.
Di situ Asia dengan cepat menjalankan tugasnya, ia menggunakan healing Skillnya dalam mode Malaikatnya dan dengan cepat Xenovia dan Irina pulih dari luka mereka.
"Yosh sekarang saatnya membantu Motohama!" seru Asia
"Asia wujud itu." Ucap Issei yang terkejut melihat wujud Asia.
"Iya. Ini Balance Breaker milikku." Ucap Asia.
"Balance Breaker di saat tubuhmu tidak terlatih? Apa yang kau korbankan untuk mengaksesnya?" tanya Xenovia khawatir pada Asia, yah meskipun Xenovia itu cukup dingin dan pernah merasa kalau Asia sebenarnya tak pantas hidup. Namun, semenjak ia bertemu dan berbincang dengan Asia yang ceria dan baik padanya tanpa menaruh rasa dendam dan benci ke arahnya membuatnya merasa kalau Asia terlalu baik dan hanya jadi korban salah paham.
"[Dia mengorbankan tangan kanannya]" jawab Sariel pada pertanya Xenovia.
"Tu.. kau serius?" Tanya Issei kaget pada Sacred Gear Asia.
"[Asia cepatlah, waktumu hanya tersisa 7 detik lagi, jika waktunya habis kau akan pingsan!] seru Sariel.
Asia pun mengangguk dan maju melesat sambil menembakan 100 panah yang melesat dengan kecepatan tinggi dan kemampuan mengejar target sampai kena.
"BOOSTED GEAR" ucap Issei
(Boost)
"Aku akan membantumu, Asia." Ucap Issei yang langsung menerjang dan menyerang bayangan itu tanpa babibu lagi
"Aku juga!" seru Matsuda yang kini melesat dalam wujud Moon Knight bersenjatakan belati bulan sabit.
Irina dan Xenovia mengangguk, mereka berdua juga maju mengepung si Exorcit bertopeng.
"Sial!" serunya yang ini memakai dua senjata, Nightmare dan Rapidly untuk meningkatkan kecepatan sekaligus memberikan ilusi bayangan.
Namun, berkat Asia dan anak panahnya yang selalu mengejar target, bayangan-bayangannya jadi agak tidak berguna, karena Motohama, Issei dan yang lain selalu tahu posisi yang asli ada di mana.
'berasa ngebantai Velocidrome.' ucap Issei dalam hati
(Partner, Fokus) Ucap Ddraig agar pikiran dan fokus Issei tidak amburadul dan kacau.
"Sial!" seru sang Exorcist.
"Mike, menunduk!" seru seseorang.
Exorcist bertopeng itu dengan cepat menunduk dan membuat, Issei, Matsuda, Motohama, Irina, Xenovia dan Asia dihujani tombak cahaya secara brutal.
"Cih, Mangetsu Shield!" seru Motohama menggunakan perisai ultimate miliknya dan seketika cahaya bulan purnama muncul membentuk perisai astral yang menahan hujan tombak cahaya.
Jduaaaaaarrrr
"Uaaaaaaarrrrrrg!"
"Motohama!" seru Asia yang melihat Motohama terpental karena tak sanggup menahan serangan hujan cahaya yang bisa meledak.
Akan tetapi, tiba-tiba Armor Malaikat milik Asia hancur dan kesadaran Asia langsung hilang seketika dengan tangan kanannya yang menjadi cahaya atau tangan dari Sariel, kasus yang sama dengan tangan kiri Issei yang menjadi tangan Naga di alur cerita utama ketika pertama kali bisa balance Breaker.
"Sial.. Matsuda lindungi mereka." Ucap Issei yang kini memakai kekuatan naga dan memakai Dragon shot miliknya
Kemudian Issei memakai serangan berbahayanya dan membuat serangan tombak cahaya itu hilang dan membuat sesosok topeng hitam itu terluka di tangan kirinya dan membuat darahnya mengucur.
Namun, sayangnya setelah itu mereka menghilang, yang artinya seseorang yang membantu Mike tadi berhasil menyelamatkan Mike dan menghilang entah kemana.
"Kemana dia?" tanya Issei.
"Aku melihat sosok misterius tadi membawa Exorcist sesat dan satu pria gemuk tua itu ke arah Kouh Akademi," ucap Matsuda yang mengawasi dari ketinggian.
"Sekarang bagaimana?" tanya Irina.
"Menurutku keadaan Motohama dan Asia jauh lebih penting, jadi Issei serahkan saja mereka pada kami berdua, kau dan Matsuda sebaiknya merawat kembali Asia dan Motohama sampai bisa kembali bertarung," ucap Xenovia yang langsung pergi ke Kouh Akademi.
"Tapi jangan paksakan diri kalian." Ucap Issei yang diangguk sama Xenovia dan Irina.
Kembalinya Sailor Senshi
"Aku yakin kalian bisa menyusul tepat waktu, kami hanya akan kesana untuk mengulur waktu agar rencana mereka menggabungkan pedang suci bisa digagalkan," ucap Irina.
Yah itu karena Irina sadar kalau hanya dia dan Xenovia saja yang ke sana mereka tidak akan menang. Namun, itu masih lebih baik, karena mereka bisa menahan proses penyatuan pedang suci atau mengulur waktu sampai Motohama dan Asia sadar lalu datang memberikan bantuan.
Alhasil Issei menyetujui dan mengevakuasi Motohama dan Asia ke tempat aman. Dan tentunya itu di kamar Issei untuk penyembuhan. Dan beruntung Issei pakai sihir dan orang tuanya tertidur pulas sehingga mereka tidak sadar ditambah lagi Viser yang merupakan kakak angkatnya juga tertidur pulas.
Di Heaven
"Sial kenapa malah mengaktifkan Balance Breaker di saat tubuhnya belum siap!" seru Sariel asli yang agak khawatir dengan perkembangan Asia, terutama karena tangan kanan Asia mulai berubah menjadi cahaya atau tangan malaikat.
"Mau bagaimana lagi, itu adalah keadaan darurat," ungkap Michael yang paham kenapa Asia begitu nekat.
"Aku harus turun tangan sekarang," ucap Sariel yang kesal.
"Hei kita para Angel dilarang turun ke dunia!" seru Michael.
"Tapi! Kokabiel juga datang ke dunia dan bahkan menampakkan diri, kenapa aku tidak boleh?!" tanya Sariel.
"Ingat apa yang terjadi pada Samael! Jangan biarkan dirimu rusak dan termakan dendam!" tegur Michael.
"Khhh.." terlihat Sariel tidak tahu harus apa. Tapi perkataan dari Michael ada benarnya.
Dia harus tenang dan tidak boleh rusak seperti apa yang menimpa Samael yang berakhir Samael dikenal sebagai pembunuh naga dan termakan oleh dendam.
Ditambah lagi hal gaib harus rahasia sehingga manusia tidak boleh tahu tentang hal gaib bahkan Supernatural agar tidak menimbulkan kehebohan.
Kouh Akademi.
Terlihat Rias dan Kelompoknya bertarung melawan para Cerberus yang dibawa oleh Kokabiel untuk menghalangi Rias dalam menggagalkan Ritual penggabungan pedang suci.
Sona juga berjuang menjaga Kekai untuk meminimalisir efek ledakan dari sihir yang sudah disiapkan oleh Kokabiel di lapangan Kouh Akademi yang rencananya akan diledakkan oleh Kokabiel untuk memusnahkan semua isi Kota kecil Kouh.
Dan terlihat ada beberapa orang yang muncul dari kejauhan yang nampak memakai baju hitam yang diketahui hanya dari wajah
"Buka penghalangnya, kami ingin masuk!" seru Xenovia yang berlari bersama Irina dengan pedang suci di tangan mereka berdua.
"Baiklah." Ucap Sona yang membuka barrier itu.
Dan nampak 2 pengusir setan atau dikenal Exorcist masuk kesana dan bersiap untuk melawan veteran perang bersama antek-anteknya. Meski mustahil, tapi mereka harus berusaha melawannya.
"Xeno-chi, kau bantu Rias dan kelompoknya melawan Cerberus, aku akan menggagalkan penggabungan pedang suci di sana!" seru Irina sambil mengubah tali di tangannya menjadi Katana, yah Irina memegang Excalibur Mimic yang membuat pedang itu bisa berubah bentuk sesuai imajinasi dari Irina.
"Dimengerti, dan hati-hatilah Irina, mereka mungkin saja punya rencana untuk melawanmu jadi jangan lengah," ucap Xenovia yang langsung memisahkan diri dari Irina yang menuju area Ritual.
"Baik." Balas Irina yang mulai menyerang antek-anteknya Kokabiel dimana Irina menyerang orang yang akan melakukan penyatuan excalibur.
Sementara itu di ujung Galaxy Andromeda.
"Sailor Moon, ada apa, kau tampak gelisah sambil menatap Bima Sakti?" tanya seorang Sailor dengan armor Emas dan rambut keemasan dengan pedang perak dengan sinar terang.
"Sailor Galaxia, aku memang merasa khawatir pada keadaan bumi saat aku meninggalkannya," ucap Usagi.
"Ya itu benar, walau bagaimanapun, meninggalkan bumi pada para pemula memang agak membuat kekhawatiran kecil," tanggap Sailor Mars.
"Aku juga merasa khawatir pada Motohama," gumam pelan Sailor Mercury yang merasa ada sesuatu yang tidak nyaman.
"Kalau begitu kembalilah, serahkan saja para Abyss yang masih berkeliaran padaku," ucap Galaxia sambil menebas beberapa monster bayangan raksasa yang menyerang mereka dan menempel pada Galaksi Andromeda.
"Apa anda yakin?" tanya Sailor Jupiter.
"Ya meskipun anda kuat, menyerahkan ini pada anda sendirian bukanlah hal yang bertanggung jawab," gumam pelan Sailor Venus.
"Tenang saja, masih ada Sailor lain selain kalian yang membantu Nona Galaxia," ucap tiga Sailor lain yang baru datang.
Mereka adalah Sailor Neptune, Uranus dan Saturnus
"Kalian yakin dengan ini?" Tanya Amy
"Moon, Mercury, Mars, Jupiter, Venus, serahkan saja Andromeda pada kami, bumi wilayah kalian," ucap Sailor Uranus sambil tersenyum yah gadis tinggi dengan rambut pirang pendek nampak sangat maskulin itu ingin Usagi menyerahkan tugas membantu Galaxia pada mereka Outer Sailor.
"Dimengerti, setelah memastikan bumi aman aku akan kembali untuk membantu masalah di sini," ucap Usagi sambil tersenyum dan menyiapkan sihir untuk bisa kembali dari Andromeda ke Bima sakti dan menuju Bumi.
"Semoga kalian aman" ucap Sailor Mercury.
Singkat cerita.
Terlihat Irina tengah sekarat, lalu kelompok pengguna pedang suci sudah terbantai, sedangkan Excalibur hasil penggabungan ada di tangan Kokabiel.
"Irina!" seru Xenovia sambil memeluk sahabatnya yang sekarat akibat terkena tombak cahaya Kokabiel dari belakang yang menembus perutnya.
"Kuhahahaha! Bajingan lemah seperti kalian tidak akan bisa mengalahkanku!" seru Kokabiel.
"Diam kau brengsek! Sword Birth!" seru Kiba dan seketika bilah-bilah pedang tajam tumbuh dari bawah tanah menusuk Kokabiel.
Namun, Kokabiel dengan mudahnya menahan serangan itu dengan sayapnya dan menghancurkan semua pedang Kiba dengan kepakan sayapnya yang cepat dan kuat.
Setelah menunggu beberapa saat, Issei tiba bersama Matsuda dan terkejut melihat Irina terluka dan ada pedang menembus perutnya.
"Irina-chan!" Seru Issei yang berlari ke tempat Irina dan melihat lukanya sangat besar.
"Aku mencoba menghentikan pendarahannya, tapi percuma, darahnya terus keluar, aku tidak tahu harus bagaimana," ucap Xenovia mulai putus asa.
"Xenovia. Tolong menyingkir dan evakuasi Irina. Aku sudah tidak tahan lagi untuk mengeluarkan amarahku." Ucap Issei memperingatkan.
"Tapi …" Xenovia tidak tahu cara membawa Irina yang lukanya mulai menutup itu, mengingat berat badan Irina yang cukup berat
"Aku akan memulihkan luka dari Irina-chan!" seru Issei.
Xenovia pun memeriksa luka di perut Irina. Melihat itu sudah menutup Xenovia langsung mengevakuasi Irina.
Alhasil Issei mulai mengeluarkan aura berbahayanya yang membuat para iblis disana ketakutan termasuk sang veteran mengingat mereka kenal aura ini.
"Kau…. Berani-beraninya menyakiti, Irina-chan." Ucap Issei yang mulai marah dan auranya berkobar luar biasa.
Namun, seketika seseorang menepuk lembut bahu Issei dan itu adalah Matsuda dan Motohama
"Bro, Irina sudah sembuh sama auramu. Jadi jangan terlalu besar mengamuknya." Ucap Matsuda.
"Selain itu, kami berdua juga butuh panggung, jangan tiap masalah selalu kamu yang menyelesaikan," tambah Motohama yang masih dendam karena tak menyangka perisainya bisa ditembus oleh Kokabiel. Oleh karena itu ia ingin melawan batasannya lagi, ia ingin bisa menahan segala jenis serangan.
"Okelah," ucap Issei yang mulai tenang.
"Tapi. Aku melawan antek-anteknya dulu. Aku sudah muak berdiam diri jika apa yang menimpa Irina menimpa temanku yang lain." Ucap Issei.
"Apa yang kau katakan Issei, kita ini satu kesatuan. Jadi kita akan bertarung bersama," ucap Motohama sambil mengeluarkan perisai dan pedang suci miliknya.
Matsuda menggunakan Pedang suci Bulan pendek dan panjang, yah Matsuda adalah pengguna pedang ganda.
Issei yang mendengar itu tersenyum, lalu mulai mengeluarkan Boosted Gear dan pedang suci di tangannya.
"Baiklah, Aku akan melubangi perutnya," ucap Issei.
"Kalau begitu aku akan memotong tangannya," ucap Motohama sambil berjalan maju.
"Kalau aku akan mengincar tendon dan sayapnya!' seru Matsuda yang mulai ikut berlari bersama Motohama.
"Waktunya mutilasi." Ucap Issei
Alhasil mereka menyerang Kokabiel dengan beringas dan penuh semangat amarah. Bahkan sang veteran perang di Great War 1 kewalahan hanya melawan 3 orang selain 2 exorcist itu.
"Bajingan!" seru marah Kokabiel yang meledakkan cahaya dengan keras membuat Matsuda, Issei dan Motohama melompat mundur.
"Jangan lupakan aku bajingan!" seru Kiba ikut membantu dengan pedang Iblisnya yang berselimut api.
Jduaaarrrr.
Kokabiel terbang ke udara dan mengeluarkan bola cahaya besar untuk ditembakkan ke arah Issei.
"Mangetsu Reflektor!" seru Motohama yang bersiap memantulkan sihir cahaya Kokabiel dengan perisai bulannya.
Paaang
Duoosh
Alhasil serangan Kokabiel memantul dan mengenai sayapnya yang lain dan membuat dia terjatuh dan terjun bebas.
"Rasakan ini akibat menyerang Irina-chan yang merupakan teman masa kecilku, sialan. Huooooooooo!" Seru Issei yang memakai kecepatan monsternya dan menebas sayap Kokabiel yang lain dengan sangat cepat melebihi kilat
Jraash
jraash
Alhasil 4 sayap Kokabiel yang lain terputus dan membuat Kokabiel berteriak memilukan jika 4 sayapnya hancur tanpa sisa.
"Sampah bajingan!" Seru Kokabiel.
Booom
Wajah Issei kena tampar oleh Kokabiel membuat Issei yang lengah terlempar.
"Issei!" seru Matsuda dan Motohama.
"Tak apa, aku baik-baik saja!" seru Issei.
"Kalau begitu. Shingetsu, Renki tenkai Moon Arrow!" Matsuda kemudian menyambungkan kedua pedangnya menjadi busur. Lalu Matsuda mengumpulkan energi suci dari senjatanya dan menjadikannya senar dan anak panah dan dalam satu tarikan nafas, "Moon Sniper!" seru Matsuda dan seketika panah cahaya melesat dan meledakkan paha kiri Kokabiel.
"He-hebat," ucap tak percaya Rias, Akeno dan Koneko.
Begitu juga Xenovia dan kelompok Sona yang melihat dari luar Barier.
"Hoaaaaaa!" Teriak Issei yang mengumpulkan apinya dari mulutnya dan menyerang Kokabiel dengan gabungan serangan Matsuda dan Motohama.
Dhuaaar
Alhasil serangan itu mengenai Kokabiel dan menciptakan kembang api yang berbentuk bola sepak ukuran raksasa
"Guh Kekkainya!" seru Sona yang kesulitan menahan ledakan yang terjadi di dalam Kekai untuk tidak keluar.
Jleb-Jleb-Jleb
Seketika itu pula perut Issei, Matsuda dan Motohama di tusuk dari belakang, ternyata yang mereka luka sebelumnya adalah ilusi yang dibuat Kokabiel dengan bantuan Ex-Calibur miliknya.
"T-Tidak mungkin?" ucap tak percaya Motohama, Matsuda dan Issei.
"Bodoh, apa kalian pikir, anak bau kencur seperti kalian bisa mengalahkanku. Sampah, memanglah sampah," hina Kokabiel.
Prank
Tiba-tiba Kekai pecah dan memperlihatkan Usagi dan 4 temannya datang dengan wujud Super Sailor mereka.
"Beraninya kau menghina Senpaiku sampah, kau siap mati ya!" seru Usagi yang memegang tongkat sihirnya.
"Matsuda!" seru kaget Rei pada murid kesayangannya.
"Kau sembuhkan dia, Rei." Ucap Usagi kepada Rei
"Motohama," gumam Amy tak percaya melihat teman ngobrolnya terluka dengan perut berlubang.
"Sailor Planet attack!" seru Amy sambil mengeluarkan sihir berbentuk planet Merkurius yang langsung ditembakkan ke arah Kokabiel.
Kokabiel yang melihat itu melompat mundur. Namun, tentu saja Rei tidal mau melepaskannya.
Rei sang Super Sailor Mars muncul dari belakang dengan busur api membara.
"Mars Flame Sniper!" gumam Rei sambil menembakan panah api tepat ke punggung Kokabiel.
Blaaaaaarrrr
"sialan kalian bajingan." Umpat Kokabiel marah.
Kokabiel terlihat gosong terbakar. Sementara Usagi menghampiri Issei, Matsuda dan Motohama, tatapan Usagi sangat marah, ia kemudian mengeluarkan tongkat bulannya.
"Moon Healing Escalation!" seru Usagi dan cahaya bulan menyebar menyembuhkan luka di perut Issei, Matsuda dan Motohama sekaligus memulihkan tenaga mereka juga.
"Siapa kalian!" tanya marah Kokabiel.
"Pembela cinta dan keadilan, Ksatria Cantik Berpakaian Pelaut. Sailor Moon!" seru Usagi.
"Sailor Jupiter!" seru Makoto.
"Sailor Mars!" seru Rei.
"Sailor Mercury!" tambah Amy.
"Sailor Venus!" Minako ikut memperkenalkan diri.
"Cinta dan Keadilan? Lawakan macam apa itu?" tanya Kokabiel sambil memulihkan diri dengan meminum air mata Phenex.
"Lawakan yang sama dengan Malaikat Jatuh. Ah maaf apa sayapmu lumpuh hingga kau dipanggil malaikat jatuh," ledek Usagi.
Dan tentu saja para Sailor berusaha menahan tawa mendengar apa yang dikatakan oleh Usagi sendiri. Sebutan malaikat jatuh karena lumpuh? Itu aneh. Pikir mereka jika itu terjadi.
"B-Beraninya kau menghinaku!" seru Kokabiel.
"Oh tentu saja. Karena kau kan malaikat jatuh karena sayapnya lumpuh." Ucap Usagi
Wahahahahahahaha.
Alhasil para Sailor tertawa ngakak termasuk OSIS dan ORC mendengar jika Kokabiel menjadi malaikat jatuh karena sayapnya lumpuh.
"Bajingan!" seru Kokabiel sambil mengeluarkan tombak cahaya.
"Crescent beam!" seru Aino Minako sambil mengumpulkan energi Venus di jari telunjuknya san langsung seketika itu ia tembakkan laser kecil menghantam tombak cahaya raksasa dan.
Duaaaaarrrrr
Tombak cahaya dari Kokabiel langsung pecah hanya karena beradu dengan laser kecil dari Minako sang Sailor Venus.
"Issei. Kau masih bisa bertarung?" Tanya Usagi.
"Begitulah." Balas Issei yang langsung mendapatkan tenaga bahkan Boosted Gear masih dalam kondisi terpasang.
"B-bagaimana bisa?" tanya Kokabiel kaget karena tombak cahaya besar miliknya hancur oleh cahaya kecil dari Venus.
"Jawabannya simpel, kekuatanmu terlampau sampah," balas Usagi, "Kau juga menghina Ksatria bulanku dengan sebutan sampah, apa kau tak sadar kau lebih sampah dari mereka bertiga?" tambah Usagi meledek Kokabiel.
"Ahahahahahahaha! Sailor Moon, maafkan aku, jangan buat lawakan lagi, bahkan dia itu jauh di bawah sampah jika kita bandingkan dengan Motohama," tanggap Makoto.
"Tapi setidaknya dia masih bisa berubah ketimbang tai kucing itu, bukan?" tanya Usagi menunjuk ke Kokabiel dengan santai dengan sebutan baru Kokabiel adalah Tai Kucing.
"Aku tidak terima itu sialan!" seru Kokabiel yang langsung mengeluarkan 1000 bayangan dan melesat ke arah Issei dan para Sailor.
"Awas!" seru Rias khawatir akan keselamatan mereka.
Groaaaaar
Alhasil keluarlah auman dari Issei yang membuat Kokabiel terlempar bahkan auman itu setara dengan lubang hitam yang menghancurkan manusia.
"Jupiter, keluarkan kemampuanmu," pinta Usagi.
"Ah tentu saja," ucap Makoto, sambil tersenyum dan seketika petir muncul di sekujur tubuhnya.
"Supreme Thunder Dragon!" seru Makoto yang menembakkan petir berbentuk Naga yang meliuk-liuk di udara dan jatuh ke bumi seperti jurus Kirinnya Sasuke.
Jduaaaaaaaaarrrrr
Dan itu berbarengan dengan serangan Issei dan menciptakan ledakan maha dahsyat yang membuat kawah besar di halaman Kouh Akademi.
Semua orang yang menjadi saksi di sana terdiam melihat kekuatan Usagi dan bawahannya. Terutama Rias yang pernah dibantu Issei dan Mars dalam melepaskannya dari ikatan pertunangan dengan Riser Phenex.
Kokabiel terlihat masih bisa bergerak, ia bertahan hanya dengan pedang suci di tangannya, ia terlihat sangat-sangat marah.
Namun, meskipun Kokabiel berhasil bertahan hidup, ia juga terlihat sekarat dengan luka bakar hampir di sekujur tubuhnya. Tangan kirinya hancur, perut kanannya berlubang.
"Issei, Matsuda, Motohama, selesaikan," ucap Usagi sambil memberikan buff pada ketiga ksatrianya itu, terlihat tubuh, ketiga Moon Knight bersinar terang dengan senjata mereka yang mulai ikut bersinar, tanda juga mendapatkan peningkatan kekuatan.
"Apa kau tidak mau menyelesaikan Datenshi itu?" tanya Motohama pada Usagi, karena menurutnya, akan lebih baik jika Usagi menggunakan sihir pemurniannya pada Kokabiel, yah siapa tahu Kokabiel bisa bersih hatinya dan Taubat lalu kembali menjadi Malaikat yang sebenarnya.
Usagi yang mendengar pertanyaan Motohama langsung menjawab, "Kekuatanku hanya berguna untuk orang baik yang jadi jahat karena pengaruh sihir hitam, bukan ke orang yang murni jahat," tanggap Usagi.
"Begitu." ucap Motohama yang baru ingat.
Sebab sihir Usagi hanya mempan kepada orang yang memiliki sifat baik yang menjadi jahat karena pengaruh sihir atau item. Sehingga jika dipakai untuk orang lain yang murni jahat sejak lahir itu tidak akan efektif mungkin memang ada kemungkinan berhasil, tapi keberhasilannya ada dibawah 50%.
Dengan tingkat keberhasilan yang serendah itu, mustahil bagi Usagi untuk memaksakan diri pada Kokabiel, apalagi dia tidak mengenal Datenshi itu dengan baik dan juga tidak tahu benefit apa yang bisa didapat dari memurnikan hati seorang Kokabiel.
Issei dengan cepat melesat bersama dengan Matsuda dan Motohama menggunakan senjata mereka masing.
Matsuda pun melompat ke udara dan mengeluarkan busur bulannya, "Crescent Storm Arrow" Dan dengan satu tembakan anak panah, panah cahaya dari Matsuda langsung melesat sembari menggandakan diri dan menghujani tubuh Kokabiel bagaikan badai.
"Full moon Slash!" seru Motohama yang memberikan tebasan cepat ke arah Kokabiel dan menampakan bentuk bulan Purnama yang terbelah.
[Eksplosion!]
Aura dari tubuh Issei mulai meluap, "Dragoon moon Breaker"
Duaaarrrrrr
Ledakan besar yang melenyapkan tubuh bagian atas Kokabiel tercipta ketika Issei meninju perut dari Kokabiel dengan sangat keras menggunakan Balance Breakernya.
"Kerja bagus Senpai, yah meskipun hasilnya agak berantakan," gumam pelan Usagi sambil berjalan mendekati Issei, Matsuda dan Motohama.
"Maaf kalau hasilnya agak brutal," gumam pelan Issei.
"Aku tidak akan menyalahkanmu akan hal itu, karena walau bagaimanapun, itu juga salahnya sendiri menghina kalian. Selain itu mana Asia, aku tidak melihatnya, selain itu Ayah dan ibuku juga mencari Asia neesama," gumam pelan Usagi sambil celingak-celinguk kesana kemari.
"Asia sedang beristirahat di rumahku, karena suatu masalah dia masih pingsan dan belum sadarkan diri," jawab Issei.
"Ah begitu, kalau begitu aku akan mencoba menemuinya," gumam pelan Usagi sambil tersenyum ke arah Issei ia meminta Issei untuk mengantarnya menemui Asia.
"Yuk." Ajak Issei yang membawa Usagi bertemu dengan Asia.
Setelah mereka berada di rumah keluarga Hyoudo.
"Sumimasen!" seru Usagi sambil masuk di temani oleh Issei, Matsuda dan Motohama, beserta, Rei, Makoto, Amy dan Minako.
"Ah Issei kamu pula …. eh Usagi-san ada apa?" tanya kaget Miki.
"Saya ingin menjemput kakak angkat saya, namanya Asia Argento, kata Issei dia pingsan dan dibawa ke rumahnya," ucap Usagi dengan lembut sambil membungkuk ke arah kedua orang tua Issei.
"Ohh.. dia silahkan masuk." Ucap Miki.
Usagi akhirnya berjalan ke suatu kamar atas tuntunan Issei, sementara teman-teman mereka dijamu di ruang tamu oleh ayahnya Issei.
Usagi hanya diam ketika melihat Asia yang duduk lemas bersama Viser., "Neechan, boleh aku masuk?" tanya Usagi pada Asia.
"Usa-chan? K-kamu sudah pulang?" tanya kaget Asia.
Usagi hanya mengangguk dan berjalan mendekati Asia dan tatapannya fokus pada tangan kanan Asia yang menjadi semi transparan.
"Ada apa dengan tanganmu kak?" tanya Usagi.
Kunjungan Orang Tua
"Ah soal itu, aku baru saja mengorbankannya untuk bisa mengaktifkan Balance Breaker," jawab Asia.
Usagi hanya diam mendengarnya lalu menyentuh lengan kanan Asia dan secara perlahan Usagi mengalirkan energi bulannya pada tangan Asia dan hal itu membuat Asia menatap kagum dengan cahaya yang keluar dari tangan Usagi.
Cahaya putih yang sangat hangat dan menenangkan, perlahan tangan Asia bisa kembali seperti semula, "Kak Asia, tanganmu sudah kembali. Namun, ingat jangan terlalu sering menggunakan Balance Breaker, karena kakak belum siap untuk itu," ucap lembut Usagi sambil memeluk tubuh Asia Argento.
"Maaf karena aku membuat Usa-chan Khawatir," ucap sedih Asia.
"Tak apa, jika kakak memang ingin benar-benar bisa bertarung, maka sebaiknya kakak berlatih bersama kami," ungkap Usagi dengan nada lembut.
"Baiklah aku tidak masalah dengan itu. Tapi.." jeda Asia
"Bagaimana dengan absensiku dan sekolahku?" Tanya Asia.
Sebab dia harus sekolah besok ditambah lagi tidak ada waktu untuk latihan untuk melakukan simulasi pertarungan karena akan lama untuk latihan bertarungnya.
"Kita latihannya di markas sepulang sekolah," ungkap Usagi sambil mengelus rambut Asia dan menariknya pulang.
"Rei, Amy, Mako-chan, Minako-chan, kita kembali," ucap Usagi sambil melangkah menuju keluar rumah Issei.
"Usagi-san apa kau tidak ingin beristirahat sebentar di sini, kami sudah menyiapkan kue!" seru ayahnya Issei.
"Maaf paman, saya tidak mau membuat ayah dan ibu saya khawatir, jadi saya harus kembali," ucap Usagi yang langsung pergi bersama keempat temannya dan Asia untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Begitu. Kalau gitu bawalah ini. Untuk makan atau jadikan sebagai camilan." Ucap Gorou kepada Usagi dan memberikan beberapa potong kue untuk Usagi dan yang lainnya.
"Itu benar. Ambil saja beberapa potong yang dikasih ayahku, Usa-chan." Ucap Issei
Tentu Usagi menerima dengan tangan terbuka meski ada rasa tidak enak di hatinya mengingat dia dikasih beberapa potong kue.
"Hmm… terima kasih." Ucap Usagi.
Beberapa hari kemudian
Akhirnya kedua orang tua Usagi atau Tsukino Family pergi ke Kouh Akademi untuk menghadiri acara kunjungan orang tua yang diadakan di SMA Kouh, ya Tsukino Kenji dan Tsukino Ikuko datang untuk mengunjungi pengajaran Kouh Akademi dan melihat Asia Argento anak angkatnya dalam belajar.
Begitu juga dengan ayah dan Ibunya Issei datang untuk melihat perkembangan anak mereka yaitu Hyoudo Issei itu sendiri.
"Sona, apakah kau mengingat kejadian malam itu?" tanya Rias pada Sona Sitri
"Tentu saja, aku tidak akan lupa kehebatan mereka, memang tidak bisa dipercaya, kalau manusia bisa bergerak dan menyerang dengan sihir sehebat itu.
Selain itu, lima gadis misterius yang muncul dan yang salah satunya pernah datang ke pesta Pertunanganmu itu kekuatannya juga tidak bisa diremehkan. Aku benar-benar dibuat ngeri akan kekuatan mereka
"Apalagi aku merasakan kekuatan Issei bersembunyi dengan rapi." Ucap Sona.
Sebab dia merasakan aura kekuatan Issei sangatlah besar tapi dibuat mengecil seolah-olah dia adalah seorang penyihir pemula.
"Apakah kau ada niatan mendekati mereka Sona?" tanya Rias.
"Memang kekuatan mereka menarik, tapi aku juga memikirkan resikonya, jadi aku tidak mau langsung bertindak, karena bisa saja aku tidak mendapatkan apapun selain rasa malu," ucap Sona dengan tenang.
"Lalu, bagaimana denganmu?" Tanya Sona.
"Sama seperti dirimu, aku juga tidak berani mendekati mereka dengan niatan menjadikan mereka Peerage, karena kakakku sudah berjanji untuk menasehati atau menghukum siapapun yang mencoba menjadikan orang terdekat mereka menjadi Iblis," ungkap Rias yang merasa mati kutu karena tak mampu mendapatkan bidak yang bagus.
"begitu. Apalagi kita harus siap sama kemungkinan terburuk nantinya." Ucap Sona.
"Yaa… orang tua akan merekam kita di hari ini." Ucap Rias merasa tidak mau hidup.
Alasannya simpel, orang tua dan kakaknya pasti akan merekam kegiatan mengajarnya dan heboh nantinya jika dirinya menjawab dengan benar.
"Akupun juga merasakan demikian." Ucap Sona yang mengetahui apa yang menimpa Rias juga karena dia beruntung dia tidak memanggil orang tuanya untuk hal ini. Meski Sona tidak tahu bahwa dia akan dipertemukan dengan Serafall kakak pertamanya.
"Berharap saja tidak banyak hal memalukan yang terekam," gumam Rias.
"Oh iya, menurutmu bagaimana pemimpin dari para Sailor itu?" tanya Sona mengenai Usagi.
"Soal itu …." Rias agak bingung menanggapinya, "Aku juga tidak pernah melihatnya bertarung secara langsung," ucap Rias sambil mengalihkan wajah.
Yah soal kekuatan Sailor yang pernah ia lihat secara langsung hanyalah Sailor Mars, pas pertunangannya dengan Raiser, itupun sebentar saja.
Lalu Sailor Jupiter dan Mercury ketika pertarungan dengan Kokabiel serta Sailor Venus yang pernah beradu sihir cahaya dengan Kokabiel sebelumnya.
Untuk Usagi dia belum pernah lihat kekuatan tempurnya secara langsung.
"Begitu. Tapi untuk mengingatkan, jangan remehkan dia, karena aku yakin dia sangat kuat meski dia menyembunyikan kekuatannya dan membuat dia seolah-olah dia orang paling lemah." Ucap Sona mengingatkan.
"Aku lebih tahu soal itu Sona, jadi kita bubar dulu," gumam Rias yang memisahkan diri dari Sona.
Singkat cerita.
Di dalam kelas, terlihat Issei, Matsuda, Motohama dan Asia, beserta anak yang sekelas dengan mereka sedang menjalankan pelajaran kelas Seni, di mana mereka disuruh membuat karya seni dari bubur kertas.
Ada yang membuat robot, bunga dan lain sebagainya. Termasuk Asia Argento, dia membuat sebuah karya seni berupa adik angkatnya Tsukino Usagi dalam bentuk Chibi.
Issei tentu memikirkan modelnya yang bagus dan membuat dia mulai membayangkan apa yang dia buat.
"Hyou-Hyoudou-kun." ucap guru
"eh ah hai." ucap Issei yang bangun dan sudah ada patung berbentuk naga Rathalos dengan detil yang luar biasa.
Sementara itu Matsuda dan Motohama, keduanya malah membuat patung Ksatria bulan yang menunggangi Seekor Naga
(Aibo. Bersiaplah ada api yang datang kesini.) Peringat Ddraig
Dan benar saja ada sebuah bola api ukuran besar datang ke sekolah Issei dan langsung ditebas Issei dengan cepat dengan sabetan tangannya.
"Okee… darimana itu datang?" Tanya Issei melihat api itu datang secara tiba-tiba dan hampir membunuh semua orang disini.
Seketika kelas langsung ribut.
"Huaaaaa! Keren Issei-san bagaimana kau melakukannya!" seru para gadis yang berdatangan berkumpul mendekati Issei.
Dan tentu saja Issei memerah malu karena para gadis itu berkumpul ke arahnya yang membuat Matsuda dan Motohama ada bahan candaan yang bagus buat Issei nantinya.
'ughh… ini benar-benar gila.' pikir Issei
'Sariel-san serangan tadi siapa yang meluncurkannya?' tanya Asia.
[Aku tidak tahu. Tapi dilihat dari serangan itu kemungkinan naga yang menyerang] ucap Sariel.
"Apa aku bisa mengakses busur suci tanpa masuk Balance Breaker?" tanya Asia lagi.
"Bisa, hanya saja kekuatannya hanya setengahnya saja," jawab Sariel.
Asia pun berjalan keluar dan busur cahaya berwarna hijau muncul di tangan kirinya, tanda ia ingin membalas serangan tadi dengan kekuatannya.
Dan saat diluncurkan itu hanya mengenai tanduk seekor naga dan membuat sang naga mengaum keras dan menabrak tembok
Roaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr
Alhasil datang seekor naga kemarin sore yang menerjang kota itu. Dan Issei mulai mengetahui naga itu dan melihat bahwa yang datang adalah Vulcanic Wyvern.
Dan benar saja itu adalah Rathalos yang membuat Issei mengeluarkan auman kuatnya
Roaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr
"Sariel!" Seru Asia sambil menarik busur panahnya dan menciptakan anak panah cahaya yang sangat panas., "Angel Burst!" seru Asia sambil menembakan anak panahnya yang berkecepatan sangat tinggi secepat cahaya hingga meledakkan sayap kiri Wyvern
"Issei-san urus dia sekarang." Ucap Asia.
"Hai." Ucap Issei yang langsung berlari ke lemari belakang orang tuanya dan mengambil pedang ukuran 2 meter yang dengan enteng dipegang sama Issei.
"Saatnya berburu naga." ucap Issei yang berlari dan menabrak kaca yang membuat kaca itu pecah dan Issei terjun bebas.
Boom
Groaaaaaaaaaaaaaa
Alhasil Issei mengaum lagi dan membuat Rathalos melirik ke arah Issei dan bersiap untuk pertarungan.
"[Asia, jangan lagi, lihatlah tangan kirimu itu gemetaran, tenagamu sudah tidak kuat]" tegur Sariel ketika melihat Asia ingin menarik busurnya lagi.
"Aku hanya tidak ingin jadi beban saja," gumam Asia sambil menyimpan busur sucinya dan kembali ke kelas.
[Tapi biar diurus sama anak yang bernama Issei. Dia terlihat seperti menantikan pertarungannya. Karena yang bisa mengalahkan naga adalah naga]
Motohama dan Matsuda juga berjalan keluar, tapi melihat jumlah musuhnya hanya ada satu dan itu bisa diatasi oleh Issei sendirian, mereka akhirnya langsung balik ke kelas karena merasa kalau Issei sendiri pun sudah lebih dari cukup kalau lawannya cuman seekor Naga saja.
"Saa Rathalos. Kau sepertinya menantikan satu lawan satu kan? Aku layani kau." Ucap Issei yang mengacungkan pedang besarnya .
Ditempat Motohama
"Maa… dia sendiri sudah cukup apalagi lawannya naga." Ucap Motohama.
"Yep. Apalagi itu pertarungan memacu adrenalin dia." Ucap Matsuda
"Ne Motohama, gimana apa kau sudah menyatakan perasaanmu pada Amy?" tanya Matsuda agak iseng.
"Ya dan kami sudah berpacaran," jawab Motohama dengan santai.
"Oho, apa kau sudah menentukan untuk kencan di mana?" tanya Matsuda lagi.
"Melihat sifatnya Amy-chan, aku rasa dia lebih tertarik dengan belajar daripada kencan, jadi aku akan memperbanyak waktuku untuk belajar bersamanya," ungkap Motohama.
"Kalau kamu gimana?" Tanya Motohama kepada Matsuda.
"Aku juga sudah, dan Rei juga menerimanya, tapi dengan syarat aku tidak boleh mengeluh saat latihan dan menjadi lebih kuat darinya agar aku yang melindunginya dan bukan sebaliknya," ucap Matsuda.
"Maa. Itu pasti Rei. Apalagi dia tidak mau laki-laki yang pengecut." Ucap Motohama mengetahui sifat Rei yang tidak suka laki-laki kesukaannya berlindung di balik ketiak perempuan.
Blaar
Tapi terjadi ledakan yang menghancurkan tembok lokal dan itu terlihat ada Issei yang sedikit berdarah akibat hempasan dari ekor Rathalos.
"Hehe… sepertinya ini pertarungan yang menarik. Akan sangat tidak etis pertarungan ini disia-siakan." Ucap Issei.
Lalu Issei mengeluarkan auranya yang berbahaya dan membuat beberapa tubuhnya yang terluka langsung sembuh.
(Dasar, Aibo. Kau jadi penikmat pertarungan) Ucap Ddraig. Melalui telepati.
'apa serunya jika tidak merasakan langsung pertarungan berbahaya ini?' tanya Issei kepada Ddraig.
(Terserahmu. Aku akan mendukungmu) Balas Ddraig.
"Groaaaaaaaaaaaaaa" teriak Issei yang kini berlari tanpa pakai pedangnya karena patah apalagi itu pedang yang hanya terbuat dari besi yang dipanaskan jadi gampang hancur. Apalagi pedang beratnya itu mudah hancur jika terkena serangan tiba-tiba.
(Sekarang apa senjata utamamu?) Tanya Ddraig
'apalagi. Tentu saja berubah menjadi naga' balas Issei.
Bersambung
