3
Normal Pov Now!!!
"Jadi Tou-chan mau berangkat sekarang?"
Naruto bertanya kepada sang ayah yaitu Minato yang sudah rapi akan pakaian kantor.
"Iya Naruto, kan sudah Tou-chan bilang kemarin, kalau hari ini Tou-chan mendapat pekerjaan keluar kota selama seminggu dari bos Tou-chan."
Ucap Minato sambil mengecek barang bawaanya yang ada didalam koper.
"Tou-chan sudah selesai! jadi Tou-chan akan langsung berangkat! Jaga Okaa-chan, dan Nee-chanmu baik-baik ya!"
Ucap Minato sambil mengelus pucuk kepala sang anak.
"Iya... Hati hati di jalan Tou-chan!"
Ucap Naruto sambil melambaikan tanganya kepada sang ayah yang mulai berjalan menjauh.
Dan saat sang ayah sudah tidak terlihat dari pandangan, tiba-tiba ada seseorang memeluk Naruto dari belakang.
Naruto terkejut, karna ada seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang, dan Naruto merasakan yang memeluknya adalah wanita, Naruto menoleh kebelakang.
Dan ternyata yang memeluk Naruto adalah sang ibu tiri, yang telah mengambil keperjakaanya kemarin.
"O-okaa-chan? Ke-kenapa memelukku?"
Tanya Naruto dengan nada takut, sebenarnya tidak usah dijawabpun Naruto sudah tau jawabannya, pasti sebentar lagi ia akan diterkam habis-habisan oleh Venelana.
"Fufufu... Padahal kamu sudah dipeluk seperti ini, kamu masih tetap bertanya Naru-kun? Apa Okaa-chan harus menjawabnya?"
Ucap Venelana sambil mengeratkan pelukanya pada tubuh Naruto, lalu mendekatkan wajahnya ketelinga Naruto, lalu ia menjilat telinga Naruto dan memberikan sedikit gigitan sexy disana.
"O-okaa-chan... a-a-aku tahu apa mau Okaa-chan, ta-tapi bisa tidak ja-jangan sekarang? Ka-kalau Rias-nee me-melihat kita seperti ini, entah a-apa yang ia perbuat. Ku-kumohon jangan se-sekarang Okaa-chan..."
Pinta Naruto dengan nafas berat karena sang ibu tiri sedang merangsang bagian alat pendengarannya.
Sambil melepaskan tangan sang ibu tiri yang memeluk tubuhnya, namun bukan mengendur pelukan tersebut menjadi mengerat.
Tangan Venelana yang awalnya hanya memeluk Naruto, malah menyusuri bagian bawah atau tepatnya celana panjang Naruto, perlahan Venelana memasukkan tangan kedalam celana Naruto.
Sontak Naruto terkejut, mencoba melepaskan tangan Venelana, namun sia-sia, pelukan Venelana terlalu kuat, hingga ia agak kesakitan.
"He-hentikan Okaa-chhaanh! Ahhh!"
Ucap Naruto sambil mendesah ketika tangan Venelana, tengah mengocok penisnya, yang masih didalam celananya.
Merasakan batang Naruto mengeras, Venelana semakin beringas Mengocok penis sang anak tiri, serta menggigit tengkuk Naruto, hingga memerah.
"Okaa-chan ahhh!"
Naruto terengah engah, ia tak tahan, penisnya sudah mengeras.
Tiba-tiba Venelana mendekatkan bibirnya lagi ketelinga Naruto.
"Ayo kita kedapur~ kita buat makanan sambil bercinta disana~"
Ucap Venelana dengan nada sensual, sambil sedikit mendorong tubuh Naruto berjalan menuju dapur, dan tanganya masih 'beraktifitas' saat perjalanan menuju dapur.
Naruto hanya bisa pasrah diperlakukan seperti ini oleh Venelana, karena melawan juga percuma.
.
.
New Mom And Sister!
.
.
Saat sesampainya didapur, Naruto langsung bersender dimeja dapur, Sedangkan Venelana berjongkok dibawahnya, sambil membuka celana oren Naruto, dan menurunkan celana dalam yang Naruto pakai, lalu keluarlah penis Naruto yang sudah membengkak, melihat itu Venelana langsung mengulum penis Naruto.
"Aaah Okaa-chan! Aakkhh!"
desah Naruto dengan suara tertahan.
Venelana sesekali menambahkan air liurnya sebagai pelumas untuk memperlancar kocokannya.
"Ahhh! Okaa-chan! Aakkhh!"
desah Naruto.
Mendengar Naruto mendesah keenakan, Venelana segera mempercepat kocokannya.
Tiba-tiba, dia berhenti mengocok penis Naruto dengan menggunakan tangannya dan menggantinya dengan mengulum penis Naruto.
"Ahhh! Ahhh! Kulum terus, Okaa-chan!"
desah Naruto saat bibir seksi Venelana mengulum penisnya.
Venelana mempercepat kulumannya agar dapat memberikan Naruto kenikmatan.
Air liurnya mulai menetes ke lantai. Venelana mengulum penis Naruto hingga ke pangkalnya.
Terkadang dia mengeluarkan penis Naruto dari mulutnya dan menjilatinya dengan lidahnya.
Sepuluh menit kemudian, Venelana merasakan penis Naruto akan berejakulasi.
Venelana pun segera mengulum penis Naruto dengan sangat cepat.
"Ahhh! Ahhh! Okaa-chan aku keluarrrhh!"
desah Naruto saat merasakan kuluman super cepat yang diberikan oleh Venelana.
Tak berapa lama kemudian, penis Naruto menyemburkan seluruh cairan spermanya di dalam mulut Venelana.
"Uugghh! Okaa-chan!!! Keluar!!! Aarrggg!!!"
CROOT! CROOT! CROT!
Sperma Naruto akhirnya keluar, dengan jumlah yang tidak sedikit, dan badan Naruto lemas seketika.
"Gleek!"
Venelana menelan semua cairan sperma Naruto hanya dengan sekali tenggak, Venelana melepas kuluman penis Naruto dan mulai menilati sisa sisa sperma yang melumuri penis Naruto.
Kemudian Venelana berhenti menjilati penis Naruto, Venelana langsung berdiri dari acara jongkoknya, lalu menciuum pipi Naruto sambil mengocok penis Naruto pelan.
"Sekarang... Puaskan Okaa-chan ya Naru-kun~"
ucap Venelana dengan Nada sensualnya.
Mendengar ucapan sang ibu tiri, Naruto hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, lalu Naruto berjalan kearah belakang tubuh ibu tirinya lalu memeluk nya dari belakang.
Kedua Tangan Naruto langsung meremas kedua dada Venelana dengan gemas.
"Ahh! Lakukan Ahhh~! Ahhh~! sesuka mu Naru-kun."
Jawab Venelana menggoda.
Mendengar ucapan Venelana, Naruto langsung menurutinya, lalu tangan kanan Naruto menyingkap rok Venelana lalu memasukan tanganya ke dalam celana dalam Venelana dari belakang.
Venelana sendiri mengangkat sedikit pantat saat merasa tangan Naruto sudah sampai di vagina nya, dia merasa tangan nakal anak tirinya memainkan klitoris nya.
"Ahhh! Naru-kun~ masukan ahhh! jarimu mu ke dalam vaginaku Yaahh~!"
Ucap Venelana meminta Naruto untuk memasukan jarinya kedala vaginanya, Dan langsung di turuti oleh Naruto.
jari tengah Naruto masuk kedalam vagina Venelana.
"Aahhh! yahhh! Naru-kun manjakan vaginaku uhhh!!!"
mendengar desahan Venelana, Naruto semakin bersemangat menggerakan jari nya, membuat Venelana yang masih mengenakan pakaianya memejamkan mata menikmati saat vaginanya di kocok Naruto.
"Aahhh! ahhh! ahhh! ahhh! yahhh! Naru-kun lebih cepat a-aku akanhh! keluarhh! ahhh!"
Venelana merasa akan segera keluar saat Naruto mempercepat gerakan tanganya, padahal mereka baru mulai.
"Ahhh! ahhh! ahhh! a-aku keluar Naru-kun! kyahhhh!"
Croot! Croot! Croot!
tubuh Venelana menegang merasakan orgasme pertamanya dia memejamkan matanya menikmati sebuah kenikmatan yang berpusat di vaginanya.
"Hah... hah... hah... kau hebat Naru-kun... padahal kita baru mulai tapi kau sudah membuatku orgasme hanya menggunakan tanganmu."
"Itu karna kau sangat mesum Okaa-chan."
Venelana tersenyum nakal mendengar ucapan naruto.
"Aku mesum hanya padamu Naru-kun~ sekarang ayo Naru-kun manjakan vagina mesumku ini."
Venelana membungkuk sementara tangannya bertumpu pada meja dapur dengan masih mengenakan pakainya.
"Baiklah Okaa-chan..."
Naruto langsung mengarahkan penisnya untuk menembus vagina ibu tiri ini.
Namun Rias tiba-tiba datang tiba-tiba, ia terlihat menguap sambil berjalan kearah meja makan.
"Okaa-chan masak apa? Dan kau sedang apa di situ?"
Ucap Rias yang baru datang keadaan berantakan seperti habis bangun tidur, itu membuat Kaget Venelana, dia melihat sang anak perempuannya yang bejalan lalu duduk di meja makan, untung tubuh bawah nya terhalang counter dapur sehingga putrinya tidak melihat rok nya yang tersingkap dangan Naruto yang mulai siap memasukinya.
"A-ah! Ri-rias-chan! Okaa-chan sedang memasak Kare! Tunggulah sebentar ya sudah hampir matang! dan Naru-kun disini membantu Okaa-chan memasak!"
Ucap Venelana beralasan dengan sedikit terbata-bata.
Bisa gawat kalau Rias sampai tau, apa yang ia dan Naruto perbuat.
"Eh! Hehe... I-iya Rias-nee... aku membantu Okaa-chan memasak, apa Rias-nee mau membantu kita memasak?"
Pertanyaan Naruto barusan sebenarnya adalah umpan untuk Rias, tidak kedalam dapur, mengingat hubungan mereka yang belum akur.
Sambil mengatakan itu Naruto lalu memasukan kepala penisnya kedalam vagina Venelana, membuat wanita tersebut sedikit terkejut karena belum siap.
"Akh!"
Pekik sedikit dari mulut Venelana, saat penis Naruto mulai masuk.
"Tidak! Aku lebih baik menunggu disini, dari pada masak bareng kau!"
Ucap Rias sambil duduk memunggungi Naruto Dan Venelana yang masih memasak, dan ia mengeluarkan ponselnya dari sakunya.
Melihat perhatian Rias yang teralih, Naruto langsung menghentakan penisnya seutuhnya, membuat Naruto melenguh saat merasakan pijatan dari liang vagina Venelana.
"Ankh! Dalam~ sangat dalam~ Naru-kun~"
Desah Venelana tertahan agar tidak ketahuan Rias.
"Uggh! Sempit!"
Ucap Naruto mengeram saat seluruh penisnya masuk kedalam vagina Venelana.
Venelana medesah saat penis Naruto mulai bergerak, memang dengan tempo pelan namun setiap tusukkannya mampu mencapai ujung vagina Venelana, membuat Venelana meracau dengan lidah terjulur.
"Ahhh, akhhh~ Enak~ Naru-khhun~ percepath~"
Mendengar ucapan Venelana Naruto langsung menekuk lutut merengangkan kaki Venelana sedikit lebih rendah dan terbuka, agar penisnya bisa masuk dengan mudah.
Tampak Venelana memejamkan mata sambil terus tersenyum penuh kepuasan, sebelum vaginanya terasa menyempit dan meremas penis Naruto dengan kuat.
"Aakkhhh~! Aakhhh~! Aahhh~! Naruhhh-khhun~! Aaahhh~!"
Desah Venelana sedikit mengeras, namun Rias terlihat tidak mendengar suara desahan ibunya yang tengah digenjot oleh Naruto.
"ahh~! ahhh~! Naru-kun tusuk vaginaku lebih keras lagi ahhh! ahhh! ahhh! uhhh!"
Mendengar ucapan Venelana Naruto menyeringai dengan senang.
Dia menusuk vagina Venelana dengan keras dan dalam membuat tubuh ibu tirinya itu terhentak- hentak.
Dan lagi payudara besar nya yang ikut bergoyang.
"ahhh! ahhh! ahhh! a-aku akan keluar Naruto-kun ahhh! aku sudah tidak bisa menahanya lagi uhhh!"
Naruto merasa vagina Venelana menyempit.
Membuat dia juga akan keluar.
"Aku juga Okaa-chan uhhh!"
"A-aku keluar Naru-kun aku keluar ummmhhhh~!"
CROOT! CROOT! CROOT!
Desahan Venelana teredam oleh tangannya sendiri, bersama dengan keluarnya cairan cintanya.
Venelana membusungkan dada nya saat mencapai klimaks tubuh nya juga bergetar dengan kaki yang menjinjit tinggi saat orgasme yang cukup kuat menghantam diri nya.
Seperti nya dia mengalami orgasme yang cukup kuat sampai membuat tubuh nya bergetar.
"Uhh! aku juga keluar Okaa-Chan guhhhhhh!"
CROOT! CROOT! CROOT!
Naruto menekan pinggul nya sangat dalam saat mencapai klimaks, dia mengisi vagina Venelana dengan sperma nya sampai penuh.
"Uuhhh!"
Venelana melenguh saat naruto mencabut penis nya.
Venelana melihat kearah vagina nya yang mengeluarkan sperma naruto karna tidak mampu lagi di tampung rahim nya.
"Naru-kun kamu mau menghamiliku yah? Dengan semua sperma mu yang sudah tidak muat di dalam rahim ku."
Dengan senyum nakal Venelana bertanya pada Naruto.
Venelana menatap wajah Naruto yang terlihat kikuk.
"Gomen Okaa-chan! Aku banyak mengeluarkannya didalam."
Ucap Naruto sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Venelana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat perilaku anak tirinya tersebut.
Lalu Venelana memasang celana dalamnya lagi, lalu merapihkan dirinya yang terlihat berantakan.
"Baiklah! Kita lanjutkan lagi nanti Naru-kun, sekarang ayo bawa makanan ini ke meja makan, mungkin Rias-chan sudah lama menunggu!"
Ucap Venelana sambil membereskan dirinya yang agak berantakan, dan Narutopun juga begitu
.
.
New Mom And Sister.
.
.
Saat ini Naruto dan ibu tirinya yaitu Venelana, sudah berada didalam kamar tidur Minato dan Venelana.
Venelana yang tengah memegang tangan Naruto, lalu menuntunnya untuk duduk di pinggir kasurnya.
Venelana pun melepas satu persatu pakaian yang dikenakan oleh Naruto, dan saat ini Naruto sudah telanjang bulat hanya menyisakan boxernya saja.
Dan saat Venelana menurunkan boxer yang digunakan Naruto, melihat penis yang teracung dengan urat-urat yang begitu perkasa didepan wajahnya persis.
Tanpa babibu lagi Venelana, langsung mengoral penis Naruto, dan Naruto hanya bisa mendesah nikmat atas oralan Venelana.
"Aaah Okaa-chan! Aakkhh! lebih cepat!"
Desah Naruto dengan cukup keras.
Venelana sesekali menambahkan air liurnya sebagai pelumas untuk memperlancar kocokannya.
"Ahhh! Okaa-chan! Aakkhh!"
Desah Naruto yang semakin menjadi-jadi.
Mendengar Naruto mendesah keenakan, Venelana segera mempercepat kocokannya.
Tiba-tiba, dia berhenti mengocok penis Naruto dengan menggunakan tangannya dan menggantinya dengan mengulum penis Naruto.
"Ahhh! Ahhh! Kulum terus, Okaa-chan!"
Desah Naruto saat bibir seksi Venelana mengulum penisnya.
Venelana mempercepat kulumannya agar dapat memberikan Naruto kenikmatan.
Air liurnya mulai menetes ke lantai.
Venelana mengulum penis Naruto hingga ke pangkalnya.
Terkadang dia mengeluarkan penis Naruto dari mulutnya dan menjilatinya dengan lidahnya.
5 menit kemudian, Venelana merasakan penis Naruto akan berejakulasi.
Venelana pun segera mengulum penis Naruto dengan sangat cepat.
"Aahh! Okaa-chhhaan! Aakkuuhh! Inghin! Keluarhh!"
Venelana tidak memperdulikan ucapan Naruto, ia masih terus mengoral penis Naruto dengan ganasnya.
Dan Naruto sudah tidak tahan dengan Spermanya, yang berontak ingin keluar dari tadi.
"Aaakkkhhh! Okaa-chhhaann! Aakuuuh! Keluar! Aarrrgghh!"
CROOT! CROOT! CROOT!
Penis Narutopun memuntah kan Spermanya, Venelana yang tidak mau mubazirkan Sperma Naruto, langsung saja meminum semuanya.
Setelah meminum semua Sperma Naruto, Venelana melepas Penis Naruto dari kulumanya, dan mengocok pelan penis Naruto, dan menjilati pinggir-pinggir penis Naruto, yang masih tardapat sedikit Sperma, dan Venelana Berujar kepada Naruto, yang sedang mengatur nafasnya, yang engos-engosan.
"Bagaimana Naruto-kun~ kamu puas?"
Tanya goda Venelana, sambil terus menjilati penis Naruto yang masih tegang.
"Iyaahh hosh... tadihh hosh.. ituuhh hosh.. hebat sekalihh hosh.. Ba-chhaan hosh.."
Ucap Naruto yang masih terengah-engah.
"Kalau begitu buat Okaa-chan puas juga lagi ya."
Ucap Venelana sembari melepaskan kancing bajunya.
Naruto melihat Venelana yang telah telanjang dan Naruto melihat dada Venelana yang masih tertutup oleh bra pink yang dipakainya.
Naruto menggerakkan tangannya dan membuka bra yang dipakai Venelana lalu Naruto mulai melumatnya dada Venelana seperti bayi yang menyusui.
"Ahh! Naru-kun! Iyaahh! Sepertih! Ithuu!"
Ucap Venelana sembari mendesah.
Naruto menghiraukan ucapan Venelana dan terus melumat payudara kanan Venelana dan tak hanya itu tangan kananya mulai meremas payudara kiri Venelana, dan itu membuat Venelana mendesah.
Sudah sekian menit Naruto bermain payudara Venelana.
"Puah!"
Naruto mulai mengangkat kepalannya dan melihat Venelana yang tersenggal-senggal.
Naruto langsung menyambar bibir ranum Venelana, Venelana pun membalas ciuman Naruto dan mengalungkan kedua lenganya ke tenguk Naruto.
Naruto sedikit mendorong tubuh Venelana ke belakang kini Naruto berada di atas tubuh Venelana, dan ciuman mereka mulai ganas sampai terdengar suara kecap kecup.
Karena Naruto di beri tanda oleh Venelana dengan memukul dada bidang Naruto untuk menyudahi ciuman mereka karena ia kehabisan nafas.
Naruto mengangkat kepalanya beralih ke tenguk Venelana dan tanganya bermain payudara Venelana di sebelah kanannya.
"Ahhh!"
Naruto dan Venelana meranjak ke atas ranjang.
Venelana mengalungkan kedua lenganya ke tenguk Naruto, Naruto mencumbui bibir Venelana dan Venelana membalasnya.
Setelah puas bercumbu Naruto mencoba penisnya yang telah mengeras kembali, dan Naruto mencoba menggoda Venelana dengan menggesekkan penisnya di dinding vagina Venelana.
"Ahhh! Naruuhh! Khhuun! Cepathlah! Masukkhhan!"
Desah Venelana yang memohon untuk segera memasukkan penis Naruto, kedalam Vaginanya.
Naruto hanya tersenyum mendengar ucapan Venelana.
"Baiklah Okaa-Chan..."
Ujarnya sembari berusaha memasukan penisnya kedalam vagina Ibu tirinya.
Naruto mulai mendorong pinggul nya membuat penis nya mulai memasuki vagina Venelana.
Dan saat semuanya telah masuk Naruto mendengar Venelana mendesah nikmat.
"Aakkhh~!"
"Hey aku baru memasukannya dan Okaa-chan sudah mendesah?"
"Aaahh! Salahkan penis besarmu itu uhhh! Naru-kun Aahh!Vagina Okaa-chan terasa sangat penuh saat penismu berada di dalam nya ohhh~! Aahh! Ini terasa sangat nikmat emmmhhh~! Penismu lebih besar dari Tou-san mj!"
Setelah lama terdiam, Naruto mulai menggoyangkan pinggulnya dengan perlahan dan lama kelamaan mulai mempercepat.
"Akhh! Aahhh! Terushhh! Naru-kun! Aahh! Aahh!"
Ucap Venelana dibarengi desahan.
"Puaskan Okaa-chan Naru-khhuun! Akkkhhhh!!!"
Lanjutnya sembari berteriak mendesahan.
Setelah beberapa menit Venelana akan mencapai klimaks.
"Aahhh! Aahh! Lebikkhh! cepathh! Aahhh! Aahh! Naru-khhuun! Okaa-chan akan kyaaaahhhhh!"
Croot!!! Croot!!! Croot!!!
Desah Venelana yang telah mencapai klimaks.
Naruto yang belum mencapai klimaks, ia mengangkat kaki kanan Venelana dan di sandarkan di pundaknya, lalu Naruto mulai menggerakkan pinggulnya.
"Akhhh! Naruuuhh! Ini sangat hebathhh Naruuuhh-khhhhun! Aahhhh! Aaahhh!"
Desahan Venelana sudah mulai liar.
Naruto yang mulai lelah dan ia menurunkan kaki Venelana yang ada di pundaknya, lalu Naruto mengangkat tubuh Venelana, dan kini Venelana duduk di pangku Naruto, karena Venelana paham akan posisi ini dan giliran Venelana yang mengambil alih.
Naruto kini hanya membantu Venelana menggerakkan pinggulnya.
"Akhh! Aahh! Aahh! Naru-khun! Yaahhh! Aah!"
Venelana sangat senang apa yang di lakukan oleh Naruto.
10 menit kemudian Venelana klimaks lagi.
"Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Naru-kun a-aku keluar Ohhh~! Aku keluar Naru-kun kyahhhhhhhhhhhh~!"
CROT! CROT! CROT! CROT! CROT!
Venelana Merasakan klimaks yang sangat kuat.
Tubuh nya sampai bergetar dengan wajah mendongak ke atas.
Wajah nya tersenyum puas Saat Diri nya merasakan klimaks yang begitu hebat.
Naruto merasa penis nya di jepit sangat kuat oleh vagina Venelana.
Dia juga Merasakan cairan hangat membasahi penis nya yang Masih berada di dalam vagina Venelana.
"Hah~ Hah~ Hah~ Hah~ Aku sangat lelah Naru-kun hah~ tadi benar benar sangat nikmat~"
"Tapi Aku belum keluar Okaa-chan, jadi Okaa-chan belum boleh istirahat."
Naruto mencabut penis nya dari dalam vagina Venelana.
Lalu Dia membalik tubuh Venelana sehingga wanita itu kini telentang di atas ranjang.
Masih belum selasai Naruto menekuk kedua lutut Venelana Lalu di buka nya paha Venelana, lebar lebar sehingga Dirinya bisa melihat dengan jelas vagina indah Venelana yang basah oleh cairan nya sendiri.
Venelana hanya pasrah Saat Naruto mulai memasukan penis nya kembali.
Diri nya merasa vagina nya kembali penuh Saat penis besar itu memasuki Diri nya lagi.
"Kyaaaahhhnnn!!!"
Teriak Venelana Saat penis Naruto berhasil masuk kedalam vagina nya.
Mendengar Teriakan desahan Venelana membuat Naruto semakin bersemangat.
Diri nya belum menggerakan penis nya tapi Venelana sudah seperti melayang.
Ibu tirinya ini benar benar seperti wanita yang haus akan sentuhan laki laki.
Setelah beberapa Saat Naruto mulai menggerakan penis nya.
Kali ini Dia melakukan nya dengan lembut.
Tapi meski dengan gerakan lembut sudah sukup untuk membuat Venelna mendesah.
"Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Naru-kun~! Ohhhh~! nikmat sekali ahhh~! ahhh~! Ahhh~!"
Kedua tangan Venelana mencengkram sprey dengan kuat Saat Merasakan gerakan penis Naruto di dalam vagina nya.
Diri nya memejamkan mata menikmati setiap sodokan penis Naruto.
"Kau sangat nikmat Okaa-chan. Tubuhmu benar-benar menggairahkan. Ahhh!"
Bukan hanya Venelana Tapi Naruto juga ikut mendesah Saat merasa penis nya di jepit oleh vagina Venelana.
"Ahhh~! Ahhh~! uhhh~! kau juga Naru-kun emmmhhh~! ahhhh~! penismu benar benar memanjakanku Ohhhh~!"
"Sudah cukup permainan lembut nya Okaa-chan! Sekarang Aku akan lebih Cepat!"
Venelana tersenyum senang Saat Mendengar ucapan Naruto.
Jujur saja Diri nya menyukai Saat Naruto bermain Cepat, Dia selalu merasa seperti melayang Saat Naruto bermain Cepat.
"Lakukan Ahhh~! Ahhh~! sesuka mu Naru-kun."
Jawab Venelana menggoda.
Tidak ingin menunggu lama lagi Naruto segera mempercepat genjotanya.
Diri nya membuat tubuh Venelana kembali terhentak.
"Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Ohhh~! Naru-kun~! kau memang pintar memanjakan tubuh Ku Ahhh~! nikmat Naru-kun Ohhh~! ini sangat nikmat Ahhh~!"
Kembali desahan erotis keluar dari mulut Venelana.
Wanita itu juga tersenyum senang Saat tubuh nya terhentak dengan keras.
Plak! Plak! Plak! Plak!
Suara benturan antara selangkangan mereka terdengar keras di dalam kamar itu.
"Ohhh~! Naruuu-khhuun~! ahhh~! penismu menyentuh rahimku uhhh~! nikmat sekali Naru-kun ahhhh~! ahhh~! Ahhh~!"
"Vaginamu juga menjepit penisku sangat kuat Okaa-chan uhhh! rasa nya hangat Dan nikmat uhhh~!"
Meski tidak muda lagi Tapi vagina Venelana Masih sangat rapat.
Mungkin karna Dia selalu merawat nya.
"Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Ahhh~! Naru-kun Aku Mau keluar lagi Ahhh~! Ahhh~! Ohhhh~!"
"Aku juga uhhh! Kita keluar bersama Ohhh!"
Gerakan Naruto semakin tidak terkendali Saat hampir mencapai klimaks.
Membuat Venelana kualahan oleh permainan Cepat Naruto.
"Ohhhh~! Naru-kun ahhh~! a-Aku keluar kyaaahhhhhhhhhh!!!"
CROT! CROT! CROT!
Venelana menyemburkan cairan cinta nya Saat Diri nya mencapai klimaks.
Tubuh nya sampai menegang dengan dada membusung.
"Aku juga Okaa-chan guhhhhh!!!"
CROT! CROT! CROT!
Dengan sekali hentakan keras Dan dalam, Naruto menyemburkan spermanya di dalam vagina Venelana.
Diri nya keluar sangat banyak sampai sampai vagina Venelana tidak mampu menampung semua nya.
Tubuh Venelana terkulai lemas setelah mencapai klimaks.
Venelana seperti tidak punya tenaga lagi untuk bergerak.
Tapi tidak dengan Naruto, Diri nya Masih kuat untuk beberapa ronde lagi.
"Kau belum boleh istirahat Okaa-chan, karna Aku belum selesai."
Perkataan Naruto barusan tentu saja membut Venelana kaget.
Diri nya sudah sangat lelah tapi Naruto Masih terlihat biasa saja.
Jika begini Venelana hanya bisa berharap semoga diri nya Masih bisa berjalan Saat selesai.
Kemudian Naruto membalik tubuh Venelana, menjadi posisi doggy style.
"Aku masukan sekarang Okaa-chan."
Venelana hanya menganguk dia sudah siap merasakan vaginanya di tembus penis Naruto lagi.
Blesss!
"Iyaaaahhhh!!!"
Venelana mendongakan kepalanya saat merasakan penis besar Naruto sudah masuk kedalan vaginanya, dia merasa vaginanya sangat penuh.
"Ayo aahhh! Ahh! Naru-kun gerakan pinggulmu jangan buat aku aahh! menunggu!"
"Ha'i Okaa-chan!"
Naruto mulai menggerakan pinggul nya membuat penisnya keluar masuk di vagina Venelana, dia memegang tangan Venelana yang bertumpu pada lutut nya, lalu menarik nya ke balakang.
kalo sampai tangan Venelana terlepas pasti Venelana akan lansung terjatuh.
Dengan begini Naruto bisa menggoyang wanita seksi ini dengan keras.
Plak! Plak! Plak! Plak!
Suara benturan antara pantat Venelana dan selangkangan naruto terdengar keras.
"Ahhh! Aahh! Ahh! Naru-kun! kau tarlalu keras ahhh!"
"Tapi kau menikmatinya kan ba-chan."
Venelana tidak menjawab dia sibuk menikmati saat penis besar dan panjang itu menyentuh rahim nya.
Dia merasa akan keluar kalau begini.
"Ahhh! Aahh! Aaahhh! a-aku akan k-keluar Naru-kun!!!"
"Aku juga ba-chan! Ahhh!"
Naruto mempercepat gerakan pinggul nya membuat Venelana tidak bisa bertahan lagi.
"Aahh! ahh! ahhh! ahhh! a-aku keluar! kyahhhhhhh!!!"
tubuh Venelana menegang dan kaki nya menjijit merasakan kenikmatan di vaginaya.
"Aku juga Ahhh! Aahhh! ba-chan uhhh!!!"
Croot!!! Croot!!! Croot!!! Croot!!!
Naruto mengeluarkan sperma nya kedalam rahim Venelana, saking banyak nya sampai meluber keluar.
"Aaahhhhh~"
Desah Venelana saat Naruto mencabut penis nya.
Dan Venelana langsung pingsan karena kelelahan.
"Huft! Okaa-chan pingsan, Mungkin permaianku terlalu berutal tadi. Lebih baik aku segera memakai pakaianku."
Gumam Naruto memungut pakaianya yang berserakan, dan merapikan pakaiannya dan memakainya.
Sebelum Naruto berjalan kearah pintu ia mengalih kan pandangan nya kebelakang, ia melihat ibu tirinya yang sudah pingsan diatas kasur.
Dan dengan segera, Naruto keluar kamar kedua orang tuanya.
.
.
My New Mom And Sister!
.
.
Sorepun Tiba!
Naruto saat ini sedang berjalan menuju kamarnya, mengingat ada tugas sekolah yang harus dikumpulkan besok belum dikerjakan, jadi Naruto harus cepat-cepat kekamarnya agar tidak berpapasan dengan ibu tirinya lagi, bisa gawat jika ia minta jatah lagi.
Namun saat melewati kamar kakak tirinya yaitu Rias, terdengar suara Rias yang tengah berbicara sambil menangis.
Dengan segera Naruto menempelkan telinganya kedaun pintu tersebut.
"Tapi... Hiks... Kenapa Hiks... Basara-kun? Kita sudah Hiks... Berpacaran selama Hiks... 3 tahun Hiks... Dan kamu mau Hiks... Mengakhirnya begitu saja? Hiks..."
Ucap Rias dengan tangisan yang tiada henti.
'Sepertinya Rias-nee sedang teleponan dengan pacarnya."
Batin Naruto sambil terus mendengarkan pembicaraan Rias.
''...''
"Basara-kun Hiks... Aku tidak mau Hiks... Hubungan kita Hiks... Berakhir Hiks... Kumohon Pikirkan kembali Hiks..."
"..."
Tiit!
"Ba-basara-kun?!"
Teriak Rias Terkejut karena sang pacar menutup teleponya.
"Hiks... Hiks... Huwaaaaa! Kenapa jadi begini?!!!"
Dan Riaspun menangis sejadi-jadinya.
Mendengar Kakak tirinya sedang menangis sejadi-jadinya, Naruto agak sedikit merasa iba terhadap kakak tirinya ini.
'Sepertinya ia baru saja diputusin pacarnya...'
Dengan segera Naruto membuka pintu kamar Rias, dan yang dilihat Rias masih menangis diatas meja belajarnya, dengan handphone yang masih menyalah dihadapannya.
Naruto berjalan perlahan kearah Rias lalu duduk disebelahnya, tanpa disadari oleh Rias.
Dengan perlahan Naruto mengusap punggung kakak tirinya itu dengan penuh perasaan.
"Su-sudahlah Rias-nee... Jangan menangis lagi..."
Ucap Naruto sambil menenangkan sang kakak tirinya.
Merasakan usapan dipunggungnya dan juga mendengar sebuah suara disampingnya, Rias lalu menoleh kesamping kanannya, untuk melihat siapa orang yang berada disampingnya.
Ternyata sang adik tiri yaitu Naruto, tengah duduk disampingnya.
Entah merasa lemah untuk sekedar ketus terhadap Naruto seperti biasa, ia malah memeluknya dengan erat.
"Eh?"
Naruto pun bingung plus terkejut, tiba-tiba sang kakak tirinya yang selalu ketus kepadanya beberapa hari ini, tiba-tiba memeluknya sambil menangis.
"Hiks... Hiks... Dia Hiks... Kejam Sekali Hiks... Naru... Hiks... Hiks... Kita sudah Hiks... berpacaran hampir 3 Hiks... Tahun... Tapi Hiks... Dia memutuskanku Hiks... Karena Dia akan Hiks... Menikah saat lulus Hiks... Sekolah nanti Hiks... Hiks... Huhuhu..."
Tangis Rias sambil membenamkan wajahnya didada Naruto.
Mendengar curhatan dari Rias, Naruto lalu mengusap-usap surai merah sang kakak tiri dengan lembut, dan untuk pertama kalinya Rias, memanggil namanya dengan panggilan.
"Sudahlah Rias-nee... Dia memutuskanmu karena dia ingin mempunyai hubungan yang akan kekal, saat lulus nanti."
"Ta-tapi aku Hiks... Mencintainya Naru... Huhuhu..."
"Tidak ada kata cinta bagi sebuah hubungan yang namanya pacaran Rias-nee... Hanya ada sebuah rasa suka..."
Mendengar perkataan Naruto seperti itu, Rias lalu memandang wajah sang adik tiri dengan wajah yang sembab.
"Dia memang menyukai Rias-nee... Hanya sebatas itu saja, dia bilang dia akan menikah setelah lulus nanti, berarti dia ingin mempunyai sebuah hubungan yang lebih besar dari pada rasa suka, yaitu rasa cinta... Tapi dengan wanita lain, berarti dia hanya menyukaimu selama 3 tahun ini Rias-nee..."
Mendengar ucapan sang adik tiri, entah kenapa hatinya menghangat, plus sedikit perih.
"Jangan Hiks! Sok Tahu Kau Hiks! Kita Menjalin Kasih Dengan Hiks! Cinta! Bukan Suka Hiks! Aku Cinta Dia Hiks! Dia Juga Mencintaiku Hiks! Kita Sama-Sama Saling Mencintai! Hiks! Tapi Kenapa... Kenapa Dia Memilih Orang Lain! Hiks! Dari Pada Pacarnya Yang Ia Cintai?! Huhuhu..."
Ucap Rias sambil memukul kecil dada Naruto, melampiaskan amarah kekecewaannya juga terhadap sang pacar, kepada pukulanya.
Naruto hanya diam saja ia dipukul seperti itu, karena Rias membutuhkan sebuah pelampiasan saat ini, dirinya saja ia bersedia sudah cukup.
"Maafkan aku Rias-nee... Tapi itu kenyataanya..."
Ucap Naruto sambil mendekap Rias dalam pelukanya lagi, dan Rias pun menangis dipelukan Naruto.
To Be Continue...
