5

Normal Pov Now!!!

"Ri-rias-nee... Kau seriusan memakai pakaian itu untuk kepasar?"

Tanya Naruto terkaget-kaget, melihat karena pakaian yang digunakan Rias, sekarang padahal hanya untuk pergi kepasar, terbilang Bangsawan dan juga sexy.

Entah apa yang ada didalam isi kepala kakak tirinya ini, kepasar saja memakai baju seperti itu.

Dirinya saja ingin pergi kepasar hanya memakai kaos hitam, bertulis abjad N didadanya berwarna oren, dan memakai celana jeans berwarna oren.

"Memang kenapa? Memang aku tidak boleh terlihat modis, waktu pergi kepasar?"

Ucap Rias sambil berkacak pinggang kearah Naruto.

Dan Naruto hanya sweatdrop mendengar jawaban sang kakak tiri.

'Bukanya tidak boleh terlihat modis, tapi pakaianmu itu bisa memancing, mata serigala untuk menatap mu!'

Batin Naruto.

"Terserah Rias-nee saja. Oh ya kita kesana naik apa?"

"Kita naik kereta umum saja, biar lebih cepat sampainya, kau punya tiket kartunya kan Naruto?"

"Tentu saja aku punya, Rias-nee pikir aku ini masih 10 tahun apa, tidak punya tiket kartu."

Ucap Naruto sambil mengunjukan tiket kartu keretanya.

"Aku hanya bertanya siapa tau kau tidak punya, baiklah sebentar lagi siang lebih baik kita cepat pergi kepasar."

Ucap Rias sambil melenggang pergi keluar rumah, dan diikuti oleh Naruto dari belakang.

.

.

My New Mom And Sister.

.

.

Saat sepanjang perjalanan menuju kereta, Naruto dan Rias dipandangi oleh para pejalan kaki yang mereka lewati, dan dari kejauhan.

Entah Rias merasa risih atau tidak dipandangi seperti itu oleh para pejalan kaki, tapi disini tokoh utama kita merasa seperti itu.

'Bagaikan rakyat sederhana yang berkencan dengan model majalah terkenal.'

Batin Naruto dengan pandangan jengkel.

Dan sesampainya stasiun kereta, Naruto dan Rias menunggu kereta yang belum datang.

Merasa hening tidak ada pembicaraan antara Naruto dan juga Rias, Naruto membuka suara.

"Etto... Rias-nee."

Panggil Naruto.

"Iya Naru?"

Sahut Rias sambil memandang wajah Naruto kekiri atasnya, karena Naruto lebih tinggi 5 cm daripadanya.

"Aku bukanya mau menakutimu, tapi... saat didalam kereta nanti, kau harus berada dipojokan pintu saja."

"Eh? Memang kanapa?"

Tanya Rias bingung.

"Yah... Karena pakaianmu itu bisa memancing para orang mesum, merabamu nanti saat didalam kereta."

Mendengar perkataan sang adik tiri yang terdengar mengkhawatirkan nya, Rias tersenyum jahil kerahnya.

"Ara~ apa jangan-jangan kamu mau menghimpitku, saat didalam kereta nanti? Dasar Naru mesum~"

Mendengar perkataan dari sang Kakak tiri yang terdengar jahil dan sexy itu, Naruto memalingkan wajahnya yang memerah kekanan, agar sang Kakak tiri tidak melihat wajahnya.

"Baiklah kalau begitu!"

"Eh?"

Naruto terkejut mendengar jawaban Rias yang menyetujui saran nya, lalu Naruto menatap sang Kakak tirinya lagi.

"Aku akan dipojok pintu kereta, dan jaga diriku dari tangan nakal ya Naru~"

Ucap Rias sambil mengedipkan sebelah mata kananya.

Mendengar jawaban itu, Naruto tersenyum.

"Ha'i Rias-nee."

.

.

My New Mom And Sister.

.

.

Saat ini Rias dan Naruto sudah berada didalam kereta, dan benar saja dengan perkataan Naruto tadi.

Saat didalam kereta yang penuh akan penumpang itu, Naruto mendapati beberapa tangan nakal dari pegawai kantoran dan para pelajar ingin menyentuh Rias.

Namun dengan segera Naruto menepisnya dan dan memberi mereka menatap tajam ala Kyuubi No Kitsune?

Dan mereka yang tadi berusaha ingin menyentuh Rias, tidak jadi setelah Naruto menepak tangan mereka dan menatap mereka tajam, dan hal hasil mereka semua berpaling dari Naruto.

"Sudah kuduga pasti dikereta seramai ini, pasti banyak tangan jahil."

"Arigatou Naru! Sudah melindungiku dari mereka."

Ucap Rias sambil tersenyum kearah Naruto yang jarak dirinya dan juga Naruto, tidak terlalu jauh alias saling berdempetan, karena penumpang yang membuat mereka berdua seperti itu.

Itu membuat oppai Rias yang tergolong besar, menempel erat diperut bagian atas Naruto.

"He-hehehe... Tidak apa-apa kok Rias-nee, sudah kewajiban saudara laki-laki melindungi saudari perempuanya. Tapi gomen Rias-nee aku terlalu menghempitmu disini, ternyata penumpang disini lebih banyak dari yang kukira."

Ucap Naruto merasa tidak enak dengan wajah memerah, karena tubuhnya terlalu menempel pada tubuh sang kakak tiri.

"Tak apa kok, asal bukan orang lain saja yang menghimpitku."

Ucap Rias sambil tersenyum kearah Naruto.

'Tapi masalahnya bukan itu Dattebayo!'

Batin Naruto Resah, Rias sih tidak masalah kalau tubuhnya dihimpit oleh tubuh Naruto, masalah sebenarnya adalah kedua dada Rias yang terlalu menempel pada perut bagian atas Naruto, itu membuat Naruto berkeringat dingin plus 'Naruto Junior' sudah mulai tegang.

'Lembut Sekali Dattebayo! Anak ku janganlah kau tegang dulu!'

Batin Naruto berteriak memohon, namun namanya juga hukum alam, dan Naruto tidak bisa menolak hukum alam tersebut, yaitu 'Naruto Junior' sudah tegang dengan sempurna.

Dan hal itu membuat Rias yang ada dihadapan Naruto, terhentak kaget karena merasakan daerah perut bagian bawahnya tertusuk sesuatu yang begitu keras.

Tanpa mengecek apa yang menusuk perutnya, Rias sudah tahu apa yang menusuknya dan juga siapa pelakunya.

"Ara~ kamu nakal ya Naru~ bilangnya mau melindungiku, tapi kamu juga nakal ya~"

Ucap Rias dengan nada mengoda, mendengar ucapan Rias barusan wajah Naruto langsung memerah padam.

"Go-gomen Ri-rias-nee... Disini te-terlalu sempit, da-dan dadamu terlalu me-menempel pada perutku."

Ucap Naruto dengan terbata-bata.

Saat ruang antara mereka sedikit merengang, Rias melihat sekitar, ia melihat kanan, kiri dan juga dibelakang Naruto, para penumpang kereta pandangananya tidak menghadap kearah mereka berdua.

Rias tersenyum penuh arti dan tiba-tiba Rias langsung berjongkok, dan mulai melancarkan aksinya yaitu membebaskan kejantanan Naruto, dari sangkarnya.

Naruto melihat apa yang Rias lakukan, terkejut dibuatnya!

"Ri-rias-nee! A-a-apa ya-yang ka-kau lakukan? Ki-kita sedang berada di-didalam ke-kereta, kau melakukan i-ini nanti ki-kita ketahuan."

Ucap Naruto dengan nada panik namun dengan volume yang kecil, Rias malah tidak mengindahkan ucapan Naruto barusan, ia malah sudah sukses dengan misinya yaitu mengeluarkan kejantanan Naruto, dan langsung saja Rias mengocok penis Naruto tersebut.

"Ugh! Ri-rias-nee."

Desah Naruto tapi tertahan.

"Fufu... Tenang saja Naru~ asal kita bermain tenang, tidak ada yang lihat kok~ aku mulai ya~"

Tiba-tiba, Rias berhenti mengocok penis Naruto dengan menggunakan tangannya dan menggantinya dengan mengulum penis Naruto.

"Ahhh Ahhh Rias-nee!"

desah Naruto dengan tertahan saat bibir seksi Rias mengulum penisnya.

Rias mempercepat kulumannya agar dapat memberikan Naruto kenikmatan.

Air liurnya mulai menetes ke lantai.

Rias mengulum penis Naruto hingga ke pangkalnya.

Walaupun penis Naruto sedikit terlalu besar dimulutnya, tapi dia tidak mempermasalahkan itu yang penting dia ingin merasakan cairan sperma Naruto.

Sementara dengan Naruto, dia hanya mendesah saat Rias mengulum penisnya dimulutnya yang hangat.

"Aahh Aakkhh Rias-nee... Lebih cepathh..."

Desah Naruto masih tertahan sambil memegang kepala Rias.

"Mmmhhh~ mmmhhh~"

Dan Rias sendiri kelelahan mengoral penis Naruto.

Rias menghisap penis itu seperti sebuah lolipop yang harus dihabiskan, dia menghisap penis itu seperti ingin memerah semua yang ada disana.

Dia mendongakan kepalanya menatap Naruto yang sedang keenakan, dia tersenyum dalam kulumannya.

Naruto yang mendapatkan kenikmatan tersebut hanya bisa mendesah keenakan walau tertahan, lalu dia merasakan bahwa Naruto akan keluar sebentar lagi karena dia merasakan penisnya berkedut-kedut.

Rias pun segera mengulum penis Naruto dengan sangat cepat.

"Ahhh Ahhh Rias-nee... aku keluarrrhh..."

desah Naruto saat merasakan kuluman super cepat yang diberikan oleh Rias.

Tak berapa lama kemudian, penis Naruto menyemburkan seluruh cairan spermanya di dalam mulut Rias.

Croot! Croot! Croot!

Setelah berejakulasi, Naruto segera menarik penisnya keluar dari mulut Rias.

Setelah penis Naruto keluar dari mulutnya, Rias menelan seluruh sperma yang ada di mulutnya.

"Hmm~ Naru~ spermamu enak~"

Ucap Rias dengan nada mengoda, setelah ia menelan seluruh sperma Naruto yang disemburkan di dalam mulutnya.

"Rias-nee tadi itu ekstrim sekali."

"Tapi kamu sukakan Naru~"

Ujar Rias mengoda sambil mengocok penis Naruto.

"Aahh Iya aku suka aahh... Kita mainnya jangan berisik Rias-nee oke."

"Fufufu... Oke Naru~"

Rias langsung melorotkan celana dalam hitam yang ia pakai, lalu ia berbalik membelakangi Naruto, saat Naruto sudah dibelakangi Rias mengangkat roknya, lalu memegang penis Naruto dan mengarahkan ke vaginanya.

Ujung penis Naruto kini sudah berada tepat di bibir vagina Rias yang sudah becek.

Jari Naruto juga berusaha membuka belahan kewanitaan Rias, agar mengapit kepala penisnya.

Rias juga memundurkan pinggulnya, membuat penisnya masuk ke dalam vaginanya, Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi Rias menginginkan lebih.

Rias terus mendorong ke belakang, batangnya pun menggesek dinding vaginanya.

"Ugghhmmm~ Naruuhh~"

Rias mengerang nikmat.

"Aaaaahhhhh~~~!"

Pekik Rias saat penis Naruto sudah masuk seutuhnya.

Naruto langsung menyibakan rambut panjang merah Rias dan menjilati leher jenjang nya, tak lupa kedua tangan nya ia gunakan untuk meremas kedua payudara Rias yang cukup besar itu, sambil terus menyodokan vagina Rias dengan penisnya.

"Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Naru~ Ohhh~!"

Desahan Rias terdengar menggoda dan dengan volume kecil, agar orang disekitar tidak tahu apa yang tengah mereka lakukan.

"Ssshhh~ Ahhh~ Lebih cepat Naru~ Ohhh~ Tusuk vaginaku lebih dalam lagi Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~"

Naruto tersenyum mendengar permintaan sang kakak tiri.

Naruto mempercepat gerakan pinggul nya seperti permintaan Rias.

Membuat Rias mendesah sedikit lebih keras.

"Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Naru-kun nikmat sekali ahhh~"

desah Rias dengan wajah senang.

"Ouhhhhh~ ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ini nikmat sekali ohhhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Aku akan segera keluar Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~ Ahhh~"

"Aahh Rias-nee! Aku juga ingin keluar..."

Desah Naruto juga, tiba-tiba Naruto mencabut penisnya, lalu membalik tubuh Rias, lalu mengangakat sebelah kaki Rias, lalu menusuk vagina Rias dari depan, dan mencium bibir Rias, membuat Rias mendesah tertahan oleh bibir Naruto, namun Rias tidak menolak diperlakukan seperti itu oleh Naruto, ia malah mengalungkan tangannya dileher Naruto.

"Mmmhhhh~"

"Heemmm!"

Desah mereka berdua.

Mereka saling mendominasi permainan lidah itu dengan sangat lama, hingga Rias tak dapat mengiringi permainan Naruto dan membiar kan lidah Naruto mengobrak-abrik mulutnya.

Sekitar sepuluh menit menikmati ciuman panas mereka, dan akhir nya mereka klimaks secara bersamaan, namun Naruto tidak melepas ciumannya dengan Rias, ia sengaja melakukan itu agar desahan orgasme Rias dan juga dirinya, tidak ketahuan.

''Mmmmmeehhhh!!!"

CROOT! CROOT! CROOT!

Tubuh Rias menegang saat mencapai klimaks.

Dan Naruto juga ikutan klimaks.

"Heeeemmmmm!!!"

CROOT! CROOT! CROOT!

Naruto menekan pinggul nya semakin dalam, lalu menyemburkan sperma nya kedalam rahim Rias.

"Fuah!"

"Puah!"

Akhir nya mereka menyudahi nya karena kurang nya pasokan oksigen diantara mereka, benang saliva pun tercipta menghubungi bibir mereka

"Uuuhhh~"

lenguh Rias saat Naruto mencabut penis nya.

"Haahh... Spermamu banyak hahh.. sekali Naru~ Haahh... sampai sampai hah... rahimku tidak bisa haah... menampung semua nya hah..."

Ucap Rias sambil tersenyum puas, dengan nafas tersenggal.

Naruto hanya tersenyum mendengar ucapan Rias.

Tujuan Selanjutnya adalah Pasar Layan. 5 menit lagi akan segera sampai. Mohon para penumpang yang tujuanya kesana, bersiap-siap lah.*

Ucap toa pemberitahuan kereta.

"Baiklah Rias-nee... Kita sudah mau sampai pasar layan."

"Ha'i Naru."

Dan merekapun merapihkan prnampilan mereka, yang sedikit berantakan akibat bercinta tadi.

Dan kereta yang mereka tumpangipun sampai tujuanya, dengan segera mereka keluar kereta tersebut, dan menuju pasar yang mereka tuju.

.

.

My New Mom And Sister.

.

.

Naruto dan Rias sudah selesai berbelanja dipasar layan.

"Wah! Berutungnya Hari ini! Bisa mendapat diskon 50% dari biasanya!"

Ucap Naruto riang gembira, sambil menenteng belanjaanya.

"Aku baru tahu kalau Naru, suka barang-barang diskonan, kamu sudah terlihat seperti ibu-ibu penggila diskon."

Ucap Rias sambil sedikit mengejek Naruto, sambil sedikit menyikut tangannya.

"Tentu saja Rias-nee! Karena barang diskon sudah menghemat belanjaan! Dan juga hemat uang jajanku! Hehehe!"

Ucap Naruto dengan senyum rubahnya.

"Dasar Kau ini ya!"

Ucap Rias sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adik tirinya.

Namun pandangan Rias terhenti dan juga langkah kakinya juga ikut berhenti, karena ia melihat dua sosok muda mudi yang tengah duduk dikursi taman sedang memadu kasih, sambil suap-suapan es loli yang mereka pegang.

Melihat itu dirinya sedikit murung, karena mengingat kenangan bersama mantan pacarnya dulu.

Naruto merasa Kakak tirinya tidak berjalan disampingnya lagi, ia lalu menoleh kebelakang dan yang ia lihat sang kakak tiri, tengah memataung dengan wajah murung.

Ia berusaha melihat apa yang diperhatikan Rias, ternyata yang dilihat Rias adalah dua sepasang kekasih yang tengah memadu kasih.

Naruto tahu apa yang membuat kakak tirinya murung seperti itu, dengan senyuman Naruto menghampiri Rias, lalu Naruto mengengam lengan kanan Rias lalu berkata.

"Rias-nee bagaimana jika kita kunjungi beberapa tempat disekitar sini? Aku dengar-dengar banyak tempat hiburan bagus, dan juga toko makanan yang baru buka, bagaimana jika kita kesana terlebih dahulu?"

Ajak Naruto dengan senyum secerah mungkin.

"Eh? Tapi Naru, belanjanya?"

"Tidak usah dipikirkan, belanjaanya tidak banyak kok, aku masih bisa membawanya dengan satu tangan! Ayo Rias-nee!"

Ucap Naruto sambil menarik Rias entah kemana.

"Naru Tunggu!"

.

.

My New Mom And Sister.

.

.

Di kafe dekat taman Konoha yang bernama 'LOVE LOVE KONOHA'.

Kafe yang cukup ramai disinggahi para pengunjung taman Konoha.

Kafe yang didukung dengan suasana yang sangat romantis karena kebanyakan pengunjungnya adalah sepasang kekasih.

Apalagi hiasan-hiasan yang tergantung di dinding kafe tersebut, kebanyakan berbentuk hati.

Persis dengan nama kafe-nya, 'LOVE LOVE KONOHA'.

Sungguh tempat yang cocok buat Naruto dan Rias untuk berkencan?

Naruto akan memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya, agar sang Kakak tirinya bisa tersenyum lagi.

Inilah momen manis yang akan menjadi kenangan terindah buat mereka berdua.

Naruto dan Rias mendapatkan tempat yang berada di tengah ruangan kafe.

Di tengah meja makan yang juga berbentuk hati, diletakkan setangkai bunga mawar di dalam vas kaca yang berdesain cantik.

Sudah terhidang makanan dan minuman di atas meja, berada tepat di depan masing-masing.

Naruto memakan mie ramen dengan minuman jus jeruk.

Sedangkan Rias sangat menikmati kue coklat dan es krim coklat yang dipesannya.

Mereka terdiam begitu saja saat menyantap hidangan masing-masing.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah melahap habis makanan dan minuman masing-masing.

"Hm~ enaknya kue coklat sama es krim coklatnya."

Ucap Rias tersenyum senang.

Naruto tersenyum lebar melihat kakak tirinya tersenyum lagi.

"Setelah ini, kita mau kemana lagi, Rias-nee?"

Rias melihat ke arah lain.

"Bagaimana jika kita pulang saja?"

"Jangan dulu Rias-nee, masih ada waktu kok sebelum jam makan siang, bagaimana jika kita pergi ketempat lain lagi?"

Mendengar perkataan Rias mulai menimbang-nimabang lagi tawaran Naruto, lalu ia tersenyum dan mengangguk mengiyakan tawaran Naruto.

"Hm Baiklah... Mau kemana lagi ya?"

Rias berpikir sebentar.

"Ayo, pikirkan lagi!"

Naruto melipat tangan di atas meja.

Dia duduk berhadapan dengan Rias.

Rias menatap Naruto lagi.

"Kita jalan-jalan keliling taman ini saja. Gimana?"

Naruto tercengang sebentar.

Setelah itu, ia mengangguk cepat.

"Boleh juga tuh. Kita belum pernah jalan-jalan keliling taman ini."

"Ayo Naru!"

Ucap Rias sambil tertawa riang.

Naruto mengangguk pelan.

Namun tiba-tiba Rias malah menarik tangan Naruto agar bangkit dari duduknya.

Naruto menurut saja saat ditarik oleh Rias.

Tapi, sebelum pergi, terlebih dahulu mereka harus membayar bon makanan di kasir.

Barulah mereka pergi dari kafe tersebut dan tujuan mereka selanjutnya yaitu jalan-jalan keliling kota Taman Konoha.

.

.

My New Mom And Sister.

.

.

Mereka memang berjalan-jalan mengelilingi taman Konoha ini.

Mereka singgah ke tempat yang menarik.

Cuma buat sekedar cuci mata atau sekalian berbelanja misalnya membeli makanan atau es krim.

Tapi, ujung-ujungnya si Naruto yang membayar.

Dan Rias sendiri seenaknya makan tanpa membayar miliknya sendiri.

Sehingga membuat Naruto kerepotan ketika Rias mengajaknya membeli berbagai cemilan di sepanjang perjalanan.

Tak apalah!

Asal kakaknya bisa caria lagi, kerepotan seperti ini tidak apa-apa.

Telah banyak tempat yang mereka kunjungi.

Seperti taman bermain, mall, supermarket, toko toserba dan tempat umum lainnya.

Rias kelihatan ceria dari sebelumnya, membuat Naruto tersenyum ceria juga.

Melihat sang kakak tiri yang mulai ceria di sepanjang petualangannya di hari ini, membuat Naruto semakin senang.

Naruto pun mulai iseng berbuat konyol untuk mengalihkan perhatian Rias, misalnya pura-pura memperhatikan gadis cantik yang lewat.

Lalu Naruto menggoda gadis yang lewat itu lewat ucapan gombalnya dan akhirnya mendapatkan jitakan atau kepalan tinju Rias yang cemburu.

Sehingga membuat orang-orang di jalan terheran-heran melihat ulah aneh pasangan ini.

Dengan Rasa cemburu ini Rias mengerti, bahwa ia memiliki suatu peraan Terhadap adik tirinya sendiri yaitu Naruto.

Naruto yang selalu menyemangatinya, Naruto yang selalu bersamanya, Naruto yang selalu membuatnya ceria, dan Naruto yang selalu membuatnya kesal akan sesuatu hal yang tidak penting, namun dengan sesaat ia juga membuatnya tersenyum kembali.

Saat melihat senyum rubah Naruto, Rias pun membatin.

'Aku jatuh cinta padanya...'

To Be Continue...