Title : Sweet Scent
Genre : Romance
Rating: T
Words : 496
"Harry,"
Pemuda berkacamata bundar itu menoleh kembali ke belakang saat sang kekasih memanggilnya. "Yes?" tanya Harry pada pemuda berambut platina itu lembut.
Draco menarik lengan Harry dan membawanya ke sebuah pelukan. Harry terkekeh gemas dan balik memeluk Draco erat hingga angin malam tidak mendapat celah untuk lewat.
"Satu ciuman lagi," kata Draco meminta.
"Well, kau biasanya langsung menciumku tanpa meminta," balas Harry yang masih berada dalam pelukan Draco.
Draco menggeleng. "Sekarang kau yang cium aku," mintanya begitu berharap.
Harry kembali terkekeh gemas. Ia segera memajukan wajahnya dan memberikan ciuman singkat pada bibir Draco. Ya, bukan ciuman sebenarnya, hanya sebuah kecupan.
"Hanya itu?" tanya Draco dan diangguki oleh Harry. Draco memutar matanya malas dan kemudian memunduk untuk mencium Harry, meminta bonus. Ciuman yang begitu lembut dan hangat mengingat mereka masih belum melepaskan pelukan mereka.
Setelah puas dengan ciuman, Draco menarik tubuhnya, namun untuk bonus lebih, ia mencuri beberapa kecupan di sekitar wajah Harry membuat pemuda Potter itu kegelian. Draco benar-benar suka dengan suara tawa kekasihnya itu.
"Dray, bukankah sebaiknya kau kembali ke asrama? Ini sudah larut lho," ingat Harry pada Draco yang sepertinya masih belum mau pergi.
"Hm," Draco hanya balas dengan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Harry. "tapi aku masih kangen," katanya seperti anak kecil.
"Aku juga masih kangen kok, tapi ini sudah malam," kata Harry seolah sedang bicara pada seorang bocah yang cemberut.
Draco mengangkat kepalanya dan kemudian melepaskan pelukan mereka dan kembali mencuri satu kecupan lagi dari bibir Harry. "Ya sudah," ucapnya pasrah.
Harry tersenyum dan mengelus pipi Draco. "G'nite, Draco,"
Draco balas tersenyum. "G'nite, 'Rry," dan Draco akhirnya melangkahkan kakinya menjauh dari depan asrama Gryffindor.
Harry hanya menggeleng melihat Draco yang sudah menghilang di koridor Hogwarts. Harry kemudian segera masuk ke asramanya dan berjalan menuju kedua sahabatnya yang duduk di depan perapian dan sesekali menyapa pada teman-teman se-asramanya yang masih asyik bermain.
"Hai Harry, sudah pulang kencan ya," sapa Hermione dengan sebuah buku tebal di pangkuannya. Harry hanya tersenyum kikuk dan kemudian duduk di samping sahabatnya itu.
"Apa saja sih, yang kalian lakukan seharian hingga aku bisa mencium aroma Malfoy di sini?" tanya Ron tiba-tiba.
Harry yang awalnya bingung kemudian menyadari jika samar-samar aroma Draco memang tercium di sekitar mereka. Harry mencium jubahnya dan kemudian memerah saat mendapati aroma Draco.
Hermione yang melihatnya terkekeh gemas, sedang Ron hanya menghela napas melihat sahabatnya seperti gadis yang baru saja mendapatkan harta karun pacarnya.
"Seolah-olah dia tidak mau meninggalkanmu," kata Hermione menggoda Harry namun perhatiannya hanya tertuju pada bukunya.
Harry makin memerah saja mendengar perkataan gadis itu. Ia segera berdiri dan pamit untuk ke kamar lebih dulu. Ron dan Hermione hanya bisa tertawa melihat tingkah menggemaskan Harry.
Sampainya di kamar, tidak ada seorang pun di sana, Harry segera melepas jubahnya dan kemudian berbaring di kasurnya. Menutup wajah dengan jubahnya sendiri dan menghirup aroma tubuh Draco yang tertinggal. Benar-benar seperti remaja yang kasmaran.
"Ugh, semoga hari esok cepat datang," cicitnya dengan wajah yang masih memerah.
Sepertinya mulai besok Harry akan selalu memeluk Draco erat sebelum mereka berpisah.
Sweet Scent - Completed
