Login...
Loading...
Selamat datang di game Memori Bulan Biru...
Sakura Haruno menggerakkan karakter wanita cantik di layar komputernya dengan kursor.
Di sudut layar komputer terdapat ikon gambar seorang gadis cantik berambut hitam panjang yang tergerai dengan nama; Cherry mist. Dia menggunakan nama ini sebagai nama karakter game yang di gunakan di dalam game ini.
Sakura Haruno tersenyum, setelah menyelesaikan quest harian dia bergegas ke paviliun bulan biru. Hari ini dia sudah berjanji akan melakukan Quest utama dengan dengan Blue Jadesword, seorang teman di game yang sudah lama dikenalnya. Walaupun mereka tidak pernah bertemu secara real life namun mereka sangat akrab dan sering melakukan quest di game ini bersama-sama.
Sakura Haruno mengklik daftar pertemanannya dan melihat bahwa teman onlinenya belum aktif, 'mungkin dia sedang sibuk di dunia nyata' yakinnya pada diri sendiri. Tak lama kemudian titik hijau di gambar profil Blue Jadesword muncul yang menandakan bahwa orang memakai karakter pria di game ini sudah aktif dan akan segera muncul di paviliun ini.
Game Memori Bulan Biru adalah game MMORPg jenis open world dan area yang dapat di akses itu sangat luas contohnya paviliun bulan biru di balik gunung dengan lanskap kolam dan air terjun sebagai pemandangan dan juga paviliun yang berada di tengah-tengah taman bunga persik ini, mereka menemukan berlian tersembunyi ini saat menjalani Side Quest yang susah dan berhasil membersihkan area dari para monster sebelum menjadikan tempat ini sebagai tempat mereka berdua bertemu.
Bukankah ini romantis? Walaupun mereka belum menjadi pasangan untuk saat ini namun Sakura Haruno berencana untuk menyatakan perasaannya malam ini setelah mereka berhasil menyelesaikan Main Quest.
In Game...
Cherry Mist menompang pinggangnya saat melihat Blue Jadesword muncul di hadapanya memasuki paviliun. Dia menggembungkan pipinya " Hmpph Kau terlambat."
"Maaf, aku sedikit sibuk tadi, maukah kamu memaafkan aku tuan putri?" Blue Jadesword bercanda dengannya.
"Baiklah, kali ini kamu kumaafkan!" Jawab Cherry Mist berpura-pura pasrah.
"Kalau begitu... ayo kita pergi?" Blue Jadesword mengulurkan tangannya.
"ayo!" Cherry Mist menyambut tangan itu dengan senang hati, Blue Jadesword membuka sebuah portal yang besar dan melangkah kedalamnya di ikuti oleh Cherry Mist.
Blue Jadesword dan Cherry Mist lalu muncul di sebuah lembah salju yang kosong, di kanan kirinya di penuhi dengan bebatuan dan gunung-gunug yang terjal.
"atur posisi seperti biasa" Perintah Blue Jadesword yang hanya di angguki oleh Cherry Mist tanpa bertanya. Mereka berjalan beberapa meter kedepan dan menemukan sebuah pohon yang hampir mati namun ranting-rantingnya mengeluarkan dedaunan kristal es yang terkadang berguguran.
"Kita sudah berjalan jauh tapi kita belum menemuka apapun, apakah area ini sudah di bersihkan sebelumnya?" Tanya Cherry Mist pada Blue Jadesword. Karakter pria yang tampan itu hanya mengangkat bahunya. Dia tampak ragu namun tanpa berkata apapun dia berjalan mendekati pohon besar itu yang berada di pinggir jurang.
Saat dia melihat-lihat sekeliling pohon, Cherry Mist yang berdiri tak jauh darinya melihat keatas pohon itu dan melihat pergerakan yang tidak biasa darinya. Dia menyipitkan matanya dan saat dia menyadari apa itu dia berteriak. "BLUE ! di atas mu!"
Blue Jadesword mendongak dan mengibaskan pedang ditangannya selagi menghindari kepala ular besar yang hendak menerkamnya. Cherry Mist langsung membuat array pelindung dan melancarkan serangan sihir kepada ular hitam besar itu yang membuat ular itu terhentak kebelakang.
"Beraninya kalian manusia datang ke wilayahku!" Marah ular hitam besar itu, kulitnya bersisik yang terlihat keras dan juga besarnya hampir setara dengan pohon itu dia berdiam diatas rating-ranting pohon yang besarnya 3 kali lipat dari pada batangnya.
"Cherry, buka formasi!"
"Baiklah!"
Lalu mereka dan ular itu pun bertempur habis-habisan, sehingga bar hp-nya Cherry Mist dan Blue Jadesword tinggal sedikit lagi, yang mengakibatkan mereka menggabungkan kekuatan dan melancarkan serangan akhir yang mengakibatkan ular monster itu hancur berkeping-keping.
Selamat, kalian sudah mengalahkan bos utama di babak ini. Silakan klik tombol ok untuk menerima hadiah kalian masing-masing...
Cherry Mist dan Blue Sword mengetik layar pop-up mereka masing-masing dan menerima hadiah mereka yang merupakan sebuah hasil yang bagus untuk hari ini. Masing-masing dari mereka menyimpan hadiah masing-masing ke dalam inventori.
"Cherry, setelah ini aku harus pergi, maaf aku tidak bisa bermain lama hari ini karena besok aku ada dinas keluar kota." Blue Jadesword menyampaikan ini terburu-buru sebelum Cherry Mist sempat bertanya kemana mereka akan pergi setelah ini.
Cherry Mist terdiam sesaat, lalu dia menjawab tak lama kemudian. "Kau akan pergi sekarang atau saat sudah kembali ke paviliun nanti?"
"Mari kita kembali ke paviliun dulu, kalau area disini tidak bisa di simpan bakalan gawat kalau kita harus melawan ular itu lagi."
"Baiklah." Cherry Mist hanya mengangguk pelan, dia bertanya-tanya apakah dia harus mengungkapkan perasaannya sekarang atau saat Blue Jadesword pulang dari dinas saja nanti.
Blue Jadesword dan Cherry Mist kembali pulang ke paviliun bulan biru lewat portal yang terbuka tadi dan setelah mereka sampai portal itu kemudian tertutup dengan sendirinya.
Paviliun yang sunyi, pantulan sinar bulan di atas kolam, suara melodi erhu samar-samar, hiasan rambutnya Cherry Mist yang digoyangkan angin dan juga suara jangkrik yang samar-samar terdengar.
"Sebelum kamu Offline, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Setelah banyak mempertimbangkan, Sakura Haruno merasa dia tidak bisa menunggu terlalu lama lagi, perasaannya mengatakan dia harus menyatakannya sekarang dan bukan nanti.
"Katakan saja, aku mendengarkan."
"Sebenarnya, aku...aku menyukaimu." Cherry Mist menutup matanya saat dia mengatakan itu.
Blue Jadesword terdiam sebentar. Lalu dia berkata tidak percaya. "Kau serius?"
"Iya, aku sudah lama menyukaimu... Bagaimana denganmu?"
"aku tidak percaya saat kamu mengatakannya, aku tidak sedang bermimpi kan?"
"Tentu saja tidak, lalu... jawabanmu?"
"Aku juga, aku juga menyukaimu...Lalu kita... kita ini sekarang apa?" Blue Jadesword menjawab dengan antusias. Cherry Mist dengan wajahnya yang memerah berkata.
"Bagaimana kalau kita pacaran?" Cicit Cherry Mist malu-malu.
"aku mau, tapi-tapi bagaimana kalau kita pacaran di dunia nyata dan kita menikah di game ini?"
Cherry Mist menatapnya senang namun sedikit tidak percaya, "Seriusan? Kamu serius?"
"Iya! Berarti mulai hari ini kita resmi berpacaran dan kita akan menikah setelah aku pulang dari dinas bagaimana?" Tanya Blue Jadesword dengan serius. Dia tidak menyangka akhirnya hari ini datang juga, akhirnya dia punya pacar! Dan istri! Betapa mengagumkannya itu. Blue JadeSword dan Cherry Mist saling berpegangan tangan menatap masa depan mereka yang indah di mata masing-masing.
"Aku setuju, namun... berapa lama masa dinasmu?" Tanya Cherry Mist.
"Tidak lama, paling lama 3 hari."
"Kalau selama itu... baiklah akan ku tunggu. Kita akan bertemu di jam yang sama kan?"
" Iya. Aku janji!"
Lalu kepala mereka berdua perlahan mendekat dan bibir mereka perlahan-lahan bersentuhan. Hanya kecupan lembut dan pipi yang masing-masing memerah seperti tomat.
"Tunggu aku."
"Kembalilah secepatnya... Aku akan merindukanmu!"
Blue Jadesword hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebelum karakternya menghilang dari paviliun yang hanya menyisakan Cherry Mist yang melompat kegirangan karena senang. Setelah aku menikah liat saja, akan aku pameran ke seluruh channel percakapan dunia dan membuat mereka yang menyukaiku dan tidak menyukaiku menghadiri pernikahan mewah kami hahahaha! Batinnya merasa senang.
Tak lama setelah itu Sakura Haruno juga sudah log out dari game dan gadis itu tertidur dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.
Out game.
Di pagi hari
Kletak-kletak-kletok
Suara sepatu high heel bergema di lobi sebuah perusahaan, Sakura Haruno menyapa petugas keamanan kantor yang bertugas dan menempelkan id-nya pada mesin pemindai sebelum bisa melewati pagar besir yang berputar. Dia kemudian berjalan menuju lift perusahaan yang masih tertutup.
Setelah menekan tombol lift-pun terbuka dan dia masuk kedalamnya dan menekan tombol lantai yang ditujunya; lantai 48. Setelah semua orang masuk lift-pun menutup dan naik.
Setelah sampai di lantai yang ditujunya Sakura Haruno segera berjalan menuju divisinya, bagian relasi publik.
Kali ini kantor sedang heboh dengan kedatangan patner bisnis dari luar kota jadi mereka harus berkerja ektra untuk hari ini. Itu adalah pengumuman yang di buat oleh kepala divisinya tadi pagi di grup. Sakura Haruno mendesah lelah. "Hhh... Kenapa juga hal melelahkan ini muncul hari ini, padahal aku sedang berbunga-bunga!" Keluhnya.
Dia meletakkan tasnya diatas meja dan mulai menghidupkan komputernya, namun selagi kemputernya berproses dia menuju ke pantry dan membuat kopi. Pagi hari tanpa kopi terasa tidak lengkap. Setelah itu Sakura Haruno membawaa kopinya itu ke atas meja kerja dan mulai menyiapkan dokumen yang di perlukan untuk pertemuan dengan klien nanti siang.
Rapat akan diadakan di lantai 50 dan sebelum itu dia harus menyiapakan segala keperluan rapat.
Waktu terus berjalan dan saat sudah siap, kepala divisi menyuruhnya untuk mengikuti dan mereka bersama-sama menuju ruang rapat dengan dokumen yang sudah diperiksa dan di print. Sakura Haruno Membuka ruang rapat yang kosong dan mulai mengatur meja dan keperluannya. Orang-orang mulai berdatangan dan menduduki posisi masing-masing.
Tiba giliran dari klien yang datang kemudia dan duduk di sisi yang berseberangan dengan mereka. Perundingan berjalan lancar dan kesepakatan juga berhasil. Saat klien itu sudah akan pulang dia mereka berjabat tangan dan saat tangan dari salah-satu kliennya memegangnya erat. Sakura Haruno melihatnya. Melihat mata hitam pria muda di depannya ini yang menatapnya dengan intens. Sakura Haruno merasa tidak nyaman dan segera menarik tangannya dari pria muda itu. Sakura akui bahwa dia tampan namun untuk apa tampan kalau dia bukan Blue Jadeswordnya.
Pria itu juga menatap Sakura Haruno lagi dari sebalik kaca saat pria itu dan rekan kerjanya keluar dari ruangan.
"Lihatlah pria itu, sedari tadi menatapmu, kurasa dia jatuh cinta padamu Sakura."
Sakura Haruno hanya terdiam saat kepala divisinya menggodanya tentang hal itu.
Pekerjaan setelah itu terasa mudah dan selesai lebih cepat, waktu sudah menunjukan pukul 5 sore dan kepala divisi sudah pulang lebih awal sehingga anak buahnya bisa pulang tepat waktu kali ini.
Sakura Haruno membereskan mejanya, menguap sebentar dan meregangkan badannya lalu dia memeriksa riasannya di kaca dan setelah memastikan riasannya masih menempel dia menambahkan sedikit lipstik di bibirnya dan mengambil tasnya dari atas meja lalu berjalan keluar dari ruangan dan menaiki lift untuk turun.
Dia keluar dari lift dan berjalan menuju lobi lalu menyapa petugas keamanan dan keluar dari gedung perusahaan.
Dia berjalan menyusuri trotoar dengan menundukkan kepalanya melihat ukiran jalan dia ingin menuju halte bus namun sepasang sepatu muncul dihadapannya dan kaki dan badan dan kepala oh... rupanya seseorang. Serunya ketika mendogakkan kepalanya perlahan. Dia memiringkan kepalanya mencoba mengingat pria ini. Dan saat bayangan pria yang rapat bersamanya tadi siang muncul pupil matanya melebar. "Uhm... Pak Sasuke Uchiha? Ada apa ya?" Tanyanya berusaha sopan pada pria yang berdiri dekat sekali dengannya ini.
Pria ini memajukan langkahnya mendekati Sakura Haruno yang membuat gadis itu mundur perlahan dengan hati yang tidak tenang. Ada apa dengan pria ini?
Pria itu tersenyum dan tertawa kecil, dia menutup matanya sebentar dengan tangannya. Raut wajahnya nampak sangat senang.
"halo? Ada apa ya pak? Ini soalnya diluar jam kerja?" Tanya Sakura Haruno mencoba bersikap lebih formal.
Sasuke Uchiha hanya menatapnya sambil tersenyum manis dan ada rasa ketidak percayaan muncul di wajahnya. Yang tidak Sakura Haruno mengerti sama sekali kenapa.
"Cherry Mist?" Bisiknya. Memandang penuh harap bahwa gadis yang berada didepannya ini adalah pacarnya yang mereka baru saja jadian semalam.
Sakura Haruno melebarkan pupil matanya, dia mencoba menebak-nebak siapa pria di depannya ini, kenapa dia tahu nama di game-ku? Apakah dia salah-satu teman game ku? tapi siapa? Tidak mungkin ini Blue jadesword kan? Eii tidak mungkin... Dia mencoba menyangkal.
"Kamu siapa?" Tanya Sakura Haruno waspada. Sasuke Uchiha mengerutkan alisnya, apakah gadisnya ini tidak mengenalinya?
"Aku Blue Jadesword." Ucapnya dengan tersenyum. Sakura terkejut. "Ini beneran kamu? Bagaimana mungkin... kamu tampan sekali..." ucap Sakura Haruno tidak percaya.
"Haha, benarkah? Aku tampan? Pacarku juga, pacarku cantik sekali. Aku ingin sekali menciummu sekarang apakah aku boleh?" tanyanya antusias. Membuat Sakura Haruno tidak bisa menghindar.
"Tu-tunggu dulu, bagaimana kamu bisa mengenaliku?" Tanya Sakura Haruno penasaran, karena seingatnya mereka tidak pernah melihat wajah satu sama lain sebelumnya dan tidak pernh berbicara kecuali di game.
"kau bertanya? Ahaha kaukan yang mengatakannya sendiri kalau rambut aslimu berwarna pink seperti bunga persik dan matamu sehijau batu emerald, apakah kamu lupa? Menurutmu apakah banyak orang disini yang mempunyai rambut dan warna sepertimu? Tidak kan? Aku menebak-nebak tadi dan rupanya aku benar, aku tidak pernah menyangka akan bertemu denganmu seperti ini. Jadi... bolehkan aku menciummu?"
Pipi Sakura Haruno sudah semerah tomat, setelah mendengar penjelasan itu. Sakura Haruno mengangguk senang. Dan dengan malu-malu mereka menyatukan bibir mereka. Kali ini sungguhan bukan hanya karakter di dalam game. Rasanya dunia ini hanya milik mereka berdua saja saat ini yang lain numpang.
Tamat.
