Title: Call My Name
Genre: Romance
Rating: T
Words: 700+
.
Kepala Harry sibuk menoleh ke kanan dan ke kiri sambil berjalan di sepanjang lorong-lorong Hogwarts. Dia tengah sibuk mencari pemuda berambut pirang yang sudah beberapa bulan ini—tepatnya setelah perang berakhir—menjadi temannya.
Harry tidak akan menyangkal fakta bahwa ia menyukai Draco Malfoy. Dia sudah lama menyadarinya. Namun, sekarang Harry terburu-buru bukan karena ingin mengungkapkan perasaannya pada Draco, ini sesuatu yang sedari dulu ingin Harry lakukan, atau mungkin, dapatkan.
Sejak mereka bertemu hingga sekarang, Draco selalu memanggilnya Potter. Harry ingin setidaknya Draco memanggilnya dengan nama depannya sekali saja. Beruntung hari ini Hermione cukup baik memberinya saran mengenai apa yang harus ia lakukan agar Draco memanggil namanya. Tidak terlalu sulit, Harry hanya perlu memanggil nama Draco berkali-kali saat bicara padanya. Harry bersemangat tentang hal ini.
Harry tersenyum lebar saat melihat Draco berjalan menuju perpustakaan. Tanpa menunggu lagi, Harry mempercepat langkahnya menyusul Draco.
Perpustakaan cukup ramai hari ini mengingat jika ujian akan dilaksanakan minggu depan. Harry menjauhi tempat-tempat yang ramai, kerena ia tahu jika Draco akan memilih untuk belajar di tempat yang sepi.
Harry benar, dia langsung menemukan Draco di sudut perpustakaan di balik rak. Dia langsung saja menuju tempat duduk di depan Draco.
Draco sendiri cukup terkejut saat tiba-tiba Harry sudah berada di depannya. Ia menghela napas, "Astaga, padahal aku sengaja duduk di sini agar bisa tenang," desahnya pada Harry yang tersenyum padanya.
"Tenang saja, aku tidak akan mengganggu," balas Harry yakin.
"Bagus kalau begitu," ucap Draco dan kembali membaca buku di tangannya.
Harry seketika menyesal mengatakan jika dia tidak akan mengganggu, karena Draco sama sekali tidak peduli padanya sekarang. Dengan suara pelan, Harry memanggil pemuda Malfoy itu, "Draco."
"Hm," balas Draco tanpa menoleh.
Jawaban singkat itu sungguh membuat Harry makin jengkel. "Draco!"
"Shh! Ini perpustakaan," tegur Draco masih belum menoleh padanya.
"Bukankah kau terlalu terhanyut sekarang, Draco?" ucap Harry dengan suara yang lebih tenang.
"Ujian dua minggu lagi," balas Draco datar. Oh, Harry sungguh cemburu dengan buku yang dibacanya itu.
"Draco, dua minggu itu cukup lama," balas Harry berusaha mendapatkan perhatian Draco. "Kau terlihat seperti Hermione. Apa kau masih belum puas dengan hasil ujianmu yang selalu bagus, Draco?"
Draco akhirnya mengalihkan perhatiannya dari buku. Ia menatap Harry cukup lama hingga kemudian berkata, "Granger selalu di peringkat pertama, dan aku tidak pernah lepas dari peringkat kedua. Demi Merlin! Aku ingin mengalahkannya walau hanya di satu mata pelajaran saja!"
Harry terkekeh gemas. "Well, aku taruhan kau tetap tidak bisa mengalahkan Hermione tahun ini, Draco,"
"Kita lihat saja nanti," balas Draco kembali mempelajari bukunya. "Aku percaya diri dalam ramuan, aku harus bisa mengalahkannya di sana," sambung Draco dengan bersemangat.
Harry hanya bisa mendesah. Sudah berapa kali dia memanggil nama Draco tadi? Namun pemuda di depannya itu bahkan belum menyebut namanya sekali pun! Sungguh, Harry tidak keberatan jika Draco tidak memanggil nama depannya hari ini. Panggil saja Potter seperti biasa, Harry mungkin sudah senang.
Kembali mencoba, Harry memanggil Draco lagi. "Draco."
"Hm," lagi-lagi Draco hanya menyahut dengan sahutan singkat.
"Draco." Kali ini Harry memanggilnya lebih tenang. Dia juga tidak mau di usir dari perpustakaan sekarang.
"Apa?" balas Draco yang masih tenggelam dengan bukunya.
"Draco."
"Ya, aku bilang 'apa?'" Semua orang yang mendengar nada bicara Draco pasti tahu jika dia mulai kesal.
"Draco."
Draco akhirnya menutup buku yang dibacanya. Raut wajah jengkelnya bertatapan dengan raut tenang Harry. "Kau mau bilang apa sih, Harry? Kalau hanya ingin membuatku kesal setidaknya tunggu hingga aku selesai. Kalau kau menggangguku lagi kulempar buku ini padamu, mengerti, Harry?"
Terlepas dari nada marah dan raut kesal yang di berikan Draco, Harry malah tersenyum lebar. Manik hijaunya terlihat makin cerah saking bahagianya.
Draco mengernyit bingung melihat reaksi Harry. "Hei, kau dengar 'kan, Harry?"
Harry mengangguk bersemangat. "Hm! Aku mengerti!" jawab Harry dan kemudian segera berdiri. "Baiklah, sekarang nikmati waktumu, aku akan mencarimu lagi jika kau sudah selesai," katanya sambil melangkahkan kakinya pergi.
"Kau mau ke mana?" tanya Draco sebelum Harry sempat pergi terlalu jauh.
"Menemui Hermione!" jawab Harry setengah berteriak. "Aku harus berterima kasih. Sudah kuduga, tidak ada yang bisa mengalahkan kecerdasannya!"
Draco terdiam dalam kebingungannya hingga Harry hilang dari jarak pandangnya. "Serius, yang dia lakukan sedari tadi hanya memanggil namaku berkali-kali hingga membuatku jengkel. Apa dia sebegitu bencinya padaku?"
.
.
Call My Name — Completed
