#Masashi Kishimoto#
Au
Sasuhina
Rate:m
Happy Reading
~~~~~
2.5 bulan kemudian
Roda koper serentak berputar mengitari lantai bandara konoha yang di penuhi oleh lautan manusia. Gadis Hyuuga melangkah pelan dengan seragam baru yang beberapa minggu lalu ia terima dari admin kantor. Hari ini adalah awal ia memulai kehidupan sebagai seorang pramugari maskapai konoha airlines. Setelah perjalanan dua bulan lebih menempuh ground training maupun flight training, akhirnya ia dapat menyelesaikan segala ujian tepat pada waktunya. Ia tidak mengatakan proses yang dilalui mudah, selama ini dirinya hampir stress karena setiap saat dihadapkan dengan buku tebal yang isinya membuat otak mengebul panas.
Setiap Hinata ingin mengeluh, selalu saja bayangan sosok Naruto muncul di pikirannya, membuat semangat gadis itu bertambah besar. Bahkan ia sering memimpikan pria Uzumaki membawa spanduk dan menyerukan kata-kata motivasi untuknya. Ah dia menjadi tidak sabar, karena pagi ini ia akan terbang bersama cinta pertamanya.
Yaa, semalam Gadis bermata pucat sudah melompat-lompat kegirangan, saat mengecek jadwal kerja, nama Naruto ada dalam daftar kru penerbangannya. Saking senangnya ia sampai bangun dua jam lebih cepat untuk berdandan agar tampil mempesona di hadapan Naruto nanti.
Senyum manis merekah sempurna, gadis Hyuuga membawa tubuh semampainya masuk ke ruangan flops yang bertuliskan Konoha airlines. Ia menderet koper dan menyusunnya rapi bersama dengan koper kru-kru yang lain. Matanya berbinar-binar menyaksikan pemandangan di tengah ruangan. Terlihat beberapa kru pria maupun wanita berlalu lalang memakai seragam serupa dengan yang saat ini ia kenakan.
Tidak mau membuang waktu, ia pergi untuk melapor terlebih dahulu keruangan chief, karena begitulah prosedur yang di sampaikan.
Tok
Tok
Gadis Hyuuga mengetuk pintu yang terbuat dari bahan kaca tembus pandang, ia memperhatikan seorang wanita paruh baya cantik sedang duduk di kursi sambil memainkan laptop yang ada di mejanya.
"Masuk."
"Selamat pagi Kurenai-san, saya Hyuuga Hinata nomor id 252723 hari ini penerbangan pertama saya. Mohon arahannya. Terima kasih." Hinata kembali menegakkan postur tubuhnya.
"Hyuuga? Oh iya. Semalam sudah chat personal ke saya ya. Baiklah Hinata. Jadwalnya kemana saja?" Tanya wanita beriris merah antusias.
"Saya menjalankan dua landing Kurenai-san. Dari Konoha ke Iwagakure lalu kembali ke Konoha." Ujar Hinata menjelaskan.
"Oke. Semua perlengkapan terbangnya sudah aman kan? Kalau sudah kau boleh ambil kertas ini lalu segera cari kru yang akan terbang dengan mu. Mengerti Hinata? Satu lagi, jangan lupa untuk sign on dulu."
"Ha'i. Terima kasih banyak atas informasinya Kurenai-san. Saya permisi."
--
Suara langkah keluar masuk dari ruangan pilot, membuat Sasuke membuka mata yang semula tertutup. Bagaimana dia bisa tidur nyenyak jika semenit kemudian, bunyi pintu terbuka, ditambah dengan lengkingan tertawa dari pilot-pilot senior yang sedang berlomba bercerita tentang berbagai macam pengalaman. Pria itu harus menunggu sejam lagi untuk waktu pulang. Tidak masalah, itu artinya ia bisa beristirahat penuh seharian di rumah.
Drrt drrt
Halo. /S
Teme!! /N
Hm? /S
Kau naik menggantikan petapa genit. Dia terjebak macet. /N
Jangan bercanda bodoh. /S
cek saja di portal
Tunggu... Aku sudah dekat. Hahaha kita terbang bersama akhirnya. /N
Cihh..
Tutut
Belum juga sejam bayangan kasur menghampirinya, sudah dibuyarkan dengan pergantian jadwal mendadak.
Lelaki itu mulai melihat kru list yang akan terbang bersamanya.
Cpt Uchiha Sasuke no.Id 180733
Fo Uzumaki Naruto no.Id 201273
Sfa Uzumaki Karin no.Id 198621
Fa Karui no.Id 219807
Fa Inuzuka Kiba no.Id 220744
Fa Hyuuga Hinata no.Id 252723
Sasuke mengernyitkan dahi saat membaca nama Hyuuga tertampang jelas dari layar ponsel miliknya. Hyuuga? Apakah dirinya terlalu banyak begadang sehingga matanya mendadak tidak bisa membaca dengan jelas. Lama ia menggerakan layar itu untuk memastikan bahwa ia tidak salah melihat.
"Capt Sasuke." Panggil Pria bergigi tajam sudah berdiri di depan pintu. Sasuke menoleh dan menunggu lelaki itu berbicara.
"Maaf capt, harus naik. Jam terbang capt yang paling sedikit dan harinya yang masih masuk juga cuma captain. Hehe." Sugeitsu tersenyum kikuk merasa takut kalau-kalau pria Uchiha akan mengamuk .
"Tch, terserah." Si bungsu Uchiha mau tidak mau menyetujuinya. Ia bergegas keluar untuk menghampiri krunya berada.
--
Hinata menelan saliva karena name tag senior yang saat ini ada dihadapannya berbeda dengan apa yang ia tulis. Seingatnya ia menulis nama Yamanaka Ino, bukan Uzumaki Karin. Aissh bagaimana ini? Tenten bilang wanita ini adalah nenek sihir yang suka menindas anak baru. Jadi akan seperti apa nasibnya sebentar lagi?
"Selamat pagi semua nama saya Uzumaki Karin, hari ini saya sebagai senior flight attendant kalian menggantikan Ino-san yang tidak bisa hadir. Kita langsung saja. Kita akan menjalankan dua landing Konoha ke Iwa lalu balik, Saya hari pertama, semua dokumen masih valid, pengguna kacamata minus 2, sudah pakai softlens, bawa flash light, spare battery, id card sampai tahun depan, sudah tensi juga." Wanita bernama Karin mulai mengecek satu-persatu FAC para kru itu. Ia berhenti saat mengamati wajah Hinata.
"Kau anak baru? Kenapa tidak ngomong? Malah diam saja." Tanyanya ketus.
"Ma-maaf Karin-san saya menunggu sampai Karin-san selesai bicara." Ungkap Hinata gugup.
"Yasudah. Mulai."
"Selamat pagi nee-san, dan nii-san saya Hinata Hyuuga hari ini penerbangan perdana saya, mohon arahan dan bimbingannya, terima kasih." Gadis Hyuuga kembali membungkukan badan.
"Sebutkan seperti yang kulakukan tadi!" Karin menaikkan Volume suaranya.
"Ba-baik Karin-san. Saya hari pertama, semuanya masih valid, saya tidak menggunakan kaca mata, id card sampai 2028, membawa flash light, spare baterai, dan sudah tensi."
"Oke. Cukup. Sekarang aku bagi tugas. FA 2 aku tunjuk Kiba, ya kau sudah taulah tugasnya apa saja, jangan lupa report semua makanan yang naik, hitung jumlahnya jangan sampai ada yang kurang, karena penerbangan dua jam jadi service meal, bukan snack. Nanti annoucment semua dari aku, kau after take off saja deh. Kecuali turbulance semua bisa annouc termasuk anak baru, terus FA 3 aku tunjuk kau Hyuuga, tolong kau tau gak sih kerjanya ngapain saja coba jelaskan?" Karin mulai melancarkan aksi senioritasnya.
"Sa-saya membriefing penumpang di overwing dan berdiri di row 15 sampai 23. Dan merapikan bagasi penumpang di overhead compartment, Karin-san."
Jawab Hinata takut.
"Bukan hanya itu, tugasnya banyak. Bantuin FA 2 juga, jangan cuma bengong. Security check jangan dilupain! Cek emeq juga. Dan...Awas ya kalau aku lihat ada barang-barang penumpang di exit row, semuanya diletak di overhead bin, ngerti? kalau penumpangnya nolak langsung pindahin saja tempat duduknya. Terus kalau briefing dua kali jangan sekali saja. Suaranya yang kencang jangan kayak gak makan sepuluh hari. Udah ah. aku lagi tidak mood marah-marah."
"Baik Karin-san." Ucap Kiba dan Hinata serentak.
"Karui.. kau FA 4, sama aku di depan. Makanan bisnis naik di hitung, jangan lupa hitung livest infant, bantal, selimut, jangan sampai miss satupun. Oiya buat kalian semua jangan lupa cek cabin ya dan special passenger jangan lupa ditanya surat-suratnya, ibu hamil, infant, blink pax dll di briefing. Itu saja deh. Kalau kurang-kurang nanti aku tambahin di atas. Capt Sasuke sudah kelihatan belum?" Tanya Karin mengalihkan topik pembahasan. Bersamaan itu Si pria tampan dengan teman kuningnya berjalan mendekat menghampiri grup mereka.
"Selamat pagi capt Sasuke, Naruto-san." Suara yang semula besar kini berganti lemah lembut.
"Heii semua. Apa kabar? Eh Hinata, Kau adiknya Neji kan? Wah aku tidak percaya sekarang kau satu kerjaan denganku. Lama tidak bertemu. Hehe." Naruto dengan ekspresi sumringah menatap Hinata.
"Ah i-iya Naruto-kun. Lama tidak bertemu denganmu." Balas gadis Hyuuga malu-malu.
Pria bermata gelap menaikan alis, kun? Berani sekali wanita ini memanggil lelaki di kerjaan dengan sebutan kun. Sasuke mulai mengamati Hinata lekat-lekat. Cih wajahnya begitu mirip dengan musuh yang paling tidak ingin dia ingat.
"Heh, Hinata. Sopan santunmu dimana? Kau kan baru pertama kali terbang, jadi kau harus tau kalau di sini semua wajib memberi salam kepada capt Sasuke. Catat itu di kepalamu baik-baik." Wanita berambut terang mengomeli gadis Hyuuga di hadapan banyak orang.
Oke. Semua memang Hinata lupakan karena dirinya sibuk menetralkan detak jantung saat Naruto masih mengenali wajahnya. Ia tidak bisa untuk fokus memikirkan hal lain, dan itu adalah kesalahan yang paling fatal.
"Ma-mafkan saya Capt Uchiha-san." Suara gadis Hyuuga terdengar menciut.
"Hn. Kau harus di hukum." Semua mata mendadak terbuka lebar akibat perkataan yang di lontarkan sang captain.
"Aku tidak akan membriefingmu di sini. Kita semua langsung ke pesawat saja."
Sasuke bergerak meninggalkan lingkaran itu dan berjalan duluan menuju ke tempat pesawat terparkir.
"Bagaimana ini?" Gumam Gadis itu panik. Kiba yang berjalan di sampingnya mendengar ucapan sang gadis. Ia meletakkan tangan sesaat dibahu Hinata.
"Tidak perlu takut. Captain Sasuke tidak membunuh kok. Tapi ngegigit. Rauww." Huh?? Ini lagi satu. Bukannya menenangkan, lelaki berambut cokelat itu malah bercanda disaat yang tidak tepat.
--
"Shhhh ahh nikmat sekalih sshh teruskan umpphh." Pekikan Desahan demi desahan memenuhi ruangan bernuansa modern. Lelaki bertubuh kekar mengawali aktifivitas paginya dengan bercinta bersama wanita bersurai pendek.
"Ahhh aku mau kelu- ahhh mmphh." Wanita itu terkulai lemas di atas tubuh sang pria. Mereka berpagutan untuk melepaskan nafsu yang telah terpuaskan.
"Terima kasih Itachi-kun. Aku berharap kita bisa melakukannya lagi di lain waktu." Bisiknya sensual.
"Hm. Ini rahasia kita Konan. Jangan sampai bocor. Kau mengerti sayang?" Mereka kembali bercumbu dan berpelukan mesra...
--
Hembusan nafas Hinata menjadi kacau saat ia melihat pesawat sudah di depan mata. Aduh, tamatlah riwayatmu Hinata. Kau sudah membangunkan singa yang lapar. Ia memelankan langkah kakinya agar masuk paling terakhir. Ini seperti mimpi buruk bercampur dengan mimpi indah. Saat kau menatap mata singa ingin menerkam mu lalu disusul dengan pemandangan anak kucing yang sangat menggemaskan. Ia menggelengkan kepala cepat ketika tak sengaja mengikuti tubuh Naruto yang berada membelakanginya.
"Kau Hyuuga. Setelah tugas mu selesai, temui aku di kokpit." Suara dingin nan menusuk menambah keringat dipelipis sang gadis.
"Ba-baik captain." Ia masuk dan meletakkan koper lalu berjalan ke galley belakang pesawat menyusul Kiba.
Sesaat Hinata dilanda kebingungan, tidak tau akan mengerjakan apa terlebih dahulu, sampai seniornya menoleh dan tersenyum singkat kepadanya.
"Kau tidak perlu sungkan untuk bertanya Hinata. Kalau ada yang tidak dimengerti, aku akan memberitahumu." Ah syukurlah, hati Hinata meleleh mendengarnya, karena ia kira senior nya yang satu ini akan bersikap cuek dan tidak acuh.
"Pertama, Kau harus mengecek jumpseat mu dulu, lalu handset cek PA dan Interphone, dan emergency equipment kita berdua, Kalau cathering bagian ku saja. Oiya security check langsung report ke fa 4 nanti dia akan sampaikan ke Karin-san."
"Arigatou Kiba-san." Hinata membungkuk pelan dan mulai mengerjakan tugasnya.
Selang dua puluh menit Sasuke keluar dari kokpit dan memanggil semua kru yang bertugas untuk berkumpul ke depan. Mereka akan mendengarkan arahan yang akan disampaikan sang captain.
"Pagi. Saya PIC penerbangan ini. Kita terbang 1jam 45 menit, cuaca bagus mungkin ada sedikit guncangan ringan nanti tapi ga berpengaruh. Kalau ada bau-bau aneh, mencurigakan langsung report ke saya ataupun Naruto. Boarding masih lama sekitar 20 menit lagi. Terakhir untuk 'kodenya' pakai Tomat saja. Semua sudah di cek belum?" Tanya Sasuke ke Karin.
"Sudah captain. Aman semua, dan semuanya dalam keadaan fit." Jawab Karin ramah.
"Oke. Kalian boleh pergi. Kecuali kau Hyuuga. Kemari." Pria bertampang cool menggerakan jari telunjuk sebagai intruksi agar sang gadis mendekat.
"Masuk ke kokpit sekarang." Perintahnya dingin.
Sepanjang Hinata lahir, baru saat ini ia terbesit untuk kembali ke rahim sang ibu yang sudah meninggal. Ahh bunuh saja aku jeritnya dalam hati. Ia berjalan terlebih dahulu memasuki ruang kecil nan sempit itu.
"Teme, aku sebat dulu kalau begitu!" Seru Naruto dari partisi pesawat menuju garbaratta.
"Hn." Sasuke pun masuk dan mengunci pintu kokpit.
Tentulah Hinata sangat merasa ketakutan karena menurut catatan Tenten, lelaki yang baru saja duduk dikursi sebelah kiri ini bukanlah manusia, ia licik dan Hinata harus selalu waspada menghadapinya.
"Duduk." Dengan gerakan gugup Hinata menempelkan tubuhnya dikursi kosong tepat di sebelah pria berambut ayam.
"Jadi kau adiknya si Neji huh? Aku tidak pernah menyukai kakakmu itu." Eh? Kenapa malah membahas sepupunya. Ya sifat Neji memang terkadang menyebalkan, tapi urusannya apa dengan kesalahan Hinata?
"Aku tidak akan membriefingmu..." ah syuku-
"Tapi kau harus terbang dengan ku lima hari berturut-turut. Semua jadwal mu akan aku ambil alih. Kau paham? Dan satu lagi. Jauhkan dirimu sejauh mungkin dari sahabatku. Panggil dia dengan sebutan senpai. Kalau kau tidak bersedia maka karirmu tamat."
Deg
Deg
Belum sempat mengucap syukur, Batin Gadis Hyuuga langsung disambar petir secara bertubi-tubi.
"Ta-tapi capt-" Gadis itu kembali meneguk air liur ketika mata gelap menatapnya tajam.
"Menolak sama dengan selesai Hyuuga."
Baiklah. Asu tenan. Yasudahlah mau membantah juga percuma, dengan hati yang berkilo-kilo beratnya ia mengangguk lemah menyetujui perintah sang captain.
"Oke kau boleh pergi."
Krekk
Suara pintu kokpit terbuka, ia melangkah keluar dengan keadaan tidak baik-baik saja. Semua hal yang berkaitan dengan cinta pertamanya harus ia tunda dulu sampai masa hukumannya selesai. Huhu bahkan airmata Hinata tidak sanggup untuk menjatuhkan diri.
"Pax coming." Terdengar suara bariton dari speaker menggema di pesawat ..
Hanya dua landing saja, oke Hinata kau harus kuat menghadapi ini semua.
TBC
Nb: alurnya sedikit aku cepatin biar sasuhina cepat ketemu... Maaf ya aku nulis ini semata-mata karena gabut aja dan ini murni dari imaginasiku sendiri. Jadi jangan terlalu dibawa serius :)
Makasi udah baca,vote dan komen. Next chap kayaknya bakal panjang.
Oiya yang belum cukup umur boleh skip adegan dewasanya ya!
